Chereads / Aku, Kamu dan Valentine / Chapter 16 - BAB 16 : Merasa Terpukul

Chapter 16 - BAB 16 : Merasa Terpukul

Fildza tidak menyangka di hari bahagia nya, dia harus mendengar kabar bahwa ada seorang wanita yang pernah tidur dengan Tito. Fildza merasa bahwa hal itu membuat hati nya sangat hancur berkeping-keping. dia tidak menyangka kebohongan Tito harus terbongkar di hari pernikahan nya saat itu.

Fildza merasa tak berdaya sama sekali. dimana saat itu dia mencoba untuk tetap tegar di hari pernikahan nya tersebut. Fildza menatap Tito dengan tatapan yang begitu marah. sementara Tito bahkan tidak berani untuk menatap Fildza saat itu.

Tito kemudian menarik tangan wanita yang asing itu dan membawa nya bersama dengan nya. seluruh mata tertuju kepada Tito yang sedang menarik tangan wanita lain di hari pernikahan nya itu. sedangkan Fildza hanya bisa duduk dan menatap kepergian Tito.

orangtua Fildza langsung mendatangi Fildza saat itu. Fildza sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaan orangtua nya. Fildza hanya tertegun sambil meneteskan air mata nya. orangtua Tito pun sama sekali tidak mengerti dengan anaknya saat itu.

Pesta pernikahan pun mulai menjadi sedikit kacau balau. para panitia sibuk mengatasi masalah tersebut. sementara Fildza kembali ke ruang ganti untuk beristirahat bersama dengan orangtua nya. orangtua Fildza sibuk dengan bertanya-tanya dengan apa yang terjadi saat itu kepada panitia penyelenggara acara.

Sementara Tito membawa wanita yang di kenal nya tersebut menjauhi acara yang sedang berlangsung. wanita itu bernama Eri. Eri adalah wanita yang bekerja satu kantor dengan Tito. memang sebelum nya ada cerita di antara mereka berdua. dimana saat itu secara tidak sadar Tito meniduri nya ketika pesta lajang nya di adakan oleh teman-teman nya sebelum hari pernikahan berlangsung.

keadaan nya saat itu Tito di buat sangat mabuk oleh teman-temannya dan tanpa sadar mencumbu Eri malam itu di sebuah hotel tempat dia mengadakan pesta lajang. Tito awalnya berniat untuk menyimpan rahasia tersebut selama nya. namun dia tidak menyangka bahwa Eri akan datang ke pesta pernikahan nya dan membeberkan rahasia nya. secara sebelumnya mereka berdua berjanji bahwa malam itu hanyalah sebuah kesalahan saja.

" Eri, mengapa kau datang? bukan seperti ini perjanjian di antara kita! " ucap Tito dengan kesal.

" Entahlah. hanya saja aku sangat ingin mengatakan nya. " sahut Eri.

" Apa kau sudah gila? mengapa kau merusak hari pernikahan ku seperti ini? " sungut Tito.

" Aku hanya ingin di akui saja. selebihnya terserah istrimu saja apakah masih mau menerima mu atau tidak. ku harap istri mu saat ini tidak sepicik yang ku bayangkan. " kata Eri dan kemudian meninggalkan Tito begitu saja.

Tito mulai mengepalkan tangan nya. Tito merasa sangat kesal. karena dia yakin pasti ada yang menyuruh Eri melakukan hal seperti ini. karena Eri tidak mungkin melakukan nya sendiri, pasti ada yang menghasut nya. duga Tito.

Tito kemudian kembali ke pelaminan. namun saat itu Fildza sudah tak terlihat di sana. dan para tamu pun sudah tidak terlihat karena baru saja acara di selesaikan begitu saja. Tito merasa sangat bersalah kepada Fildza dan orangtuanya. bahkan Tito berpikir mungkin saja Fildza akan membatalkan pernikahan nya begitu saja.

Tito kemudian pergi menemui Fildza yang pada saat itu sedang berada di ruang ganti bersama kedua orangtuanya. Tito terlebih dahulu menemui orangtua Fildza dan meminta maaf atas kekacauan yang telah dia buat. orangtua Fildza tampak menerima nya dengan lapang dada. namun mereka sangat mengkhawatirkan anaknya yang saat ini tengah termenung sedari tadi.

Tito mulai menghampiri Fildza dan mencoba untuk berbicara kepada Fildza.

" Za, maafkan aku. karena ku acara nya menjadi berantakan. " ucap Tito mencoba meminta maaf kepada Fildza.

Fildza tetap terdiam dan hanya memandang Tito dengan tatapan nya yang sangat dingin. Tito mulai memasang wajah yang penuh rasa bersalah di depan Fildza, namun tidak membuat Fildza langsung memaafkan nya begitu saja. Fildza berpikir bahwa pernikahan nya akan benar-benar berkesan. namun di hancurkan begitu saja dengan ketidaktahuan nya selama ini bahwa Tito pernah bermain di belakang nya.

Fildza kemudian pergi begitu saja ke kamar mandi yang ada di ruang ganti nya saat itu karena akan mengganti gaun pengantin nya. sementara Tito hanya bisa menatap Fildza yang meninggalkan nya begitu saja. Fildza sangat di penuhi rasa kesal dan marah. Fildza sangat berharap bahwa dia bisa memutar kembali waktu saat itu. Fildza merasa sangat terpukul bukan main.