Rupanya Fildza salah presepsi mengenai investor tersebut. Fildza yang mengira bisa mengakhiri pertemuan itu dengan cepat, nyata nya tidak demikian. Investor itu berjumlah lima orang. Dan mereka semua sangat pandai berbicara. beberapa kali mereka menahan Fildza untuk mengakhiri pertemuan tersebut. Asisten nya Fildza pun tidak bisa berbuat apa - apa. Akhirnya Fildza mulai membahas masalah kontrak, karena ia merasa waktu nya semakin mepet.
" Sorry before, Sir. let's talk about our cooperation agreement. " ucap Fildza yang tiba - tiba memotong pembicaraan antara investor tersebut.
" Oh of course. please present the project that we will work on together. " jawab salah satu investor tiongkok tersebut kepada Fildza.
Fildza pun memulai presentasi nya di depan para investor tersebut. mereka pun mengangguk - ngangguk seolah mereka paham dengan apa yang di sampaikan oleh Fildza. Fildza sangat percaya diri bahwa ia akan menyelesaikan presentasi tersebut dengan sangat baik agar ia bisa segera kembali ke acara pernikahan nya yang tinggal menghitung jam saja.
Setelah presentasi kira - kira tiga puluh menit, Akhirnya para investor tersebut menandatangani kontrak kerja sama yang telah di sepakati sebelum nya. tak lupa mereka juga saling berjabat tangan satu sama lain dan juga kepada Fildza. Fildza kemudian menyuruh asisten nya untuk mengajak investor itu berkeliling jika mereka menginginkan nya. Fildza pun berusaha berpamitan kepada para investor tersebut.
" Sorry sir, it looks like I have to go immediately. " ucap Fildza kepada para investor tiongkok itu.
" Why? we think we still need you here. " jawab salah satu investor.
" Actually I'm getting married soon, and I don't have much time left. " jelas Fildza lagi sambil tersenyum.
" Oh really? Please forgive us if we take up a lot of your time. hurry up! or you will be late. " jawab salah satu investor yang lain nya lagi.
" Thank you so much sir. and if you need anything, you can ask my assistant. " jelas Fildza lagi sambil mengenalkan asisten nya.
" Yes, you can call me sir. " sahut asisten nya Fildza.
" Alright. have a nice day Fildza. and congratulation for your wedding. " kata investor itu lagi.
" Yes, you are welcome. " balas Fildza dan kemudian bergegas pergi kembali ke hotel.
Aah, akhirnya selesai. aku harap aku tidak akan terlambat. Masih ada waktu satu jam untuk merias diri ku jika aku lebih cepat sampai. Ku mohon jangan sampai jalanan ini macet. ucap Fildza sepanjang perjalanan nya menuju ke hotel tempat ia akan merias diri nya untuk menjadi pengantin. Sesuai dugaan Fildza ia sampai tepat waktu. ia segera kembali ke kamar nya untuk berias diri. ternyata di dalam kamar nya sudah ada Tito yang sedari tadi sudah rapih dan menunggu nya datang. kedua orang tua Fildza pun sudah nampak siap.
" Fildza! kamu dari mana saja? aku begitu cemas karena kau tidak mengangkat telepon mu. " ucap Tito yang melihat kedatangan Fildza.
" I.. i.. iya.. aku habis membeli obat. dan kini aku baik - baik saja. " jawab Fildza gugup.
" Baiklah. kau bersiap - siap lah. aku akan pergi terlebih dahulu bersama kedua orangtua mu ke tempat acara. wah,, aku tak sabar ingin melihat calon pengantin ku secepat nya. " kata Tito lagi yang sedikit menggoda Fildza.
" Aku akan segera siap dan menyusul mu. " sahut Fildza dengan tersenyum.
Fildza kemudian segera berias dengan MUA yang sudah disediakan oleh panita penyelenggara acara. Fildza begitu nampak sangat anggun dengan riasan flawless dan juga kebaya yang dirancang khusus oleh desiner yang telah di percayakan untuk membuat gaun pengantin nya. Begitu Fildza datang dan memasuki altar pernikahan, Tito begitu pangling melihat Fidza.
Dia begitu terkesima melihat penampilan Fildza saat itu. Kerabat - kerabat yang lain pun begitu terpukau dengan penampilan Fildza tersebut. kemudian Fildza duduk di sebelah Tito dan tersenyum manis ke arah Tito. Tito pun terus saja memandangi nya tanpa berkedip. pada akhirnya janji pernikahan pun di ucapkan oleh kedua pasangan tersebut dan di saksikan oleh kedua orangtua mereka masing - masing. setelah janji di ucapkan, Tito pun kemudian mencium kening Fildza.
Rasa bahagia terpancar dari raut wajah masing masing mempelai. Fildza merasa kebahagiaan akan terus menghampiri sepanjang hidup nya. begitu pula dengan Tito. Fildza merupakan pasangan pertama dan terakhir bagi diri nya. saat tamu datang silih berganti menemui mereka. datang lah sesosok wanita cantik yang sangat tinggi mungkin hampir sama tinggi dengan Tito, berjalan menghampiri Tito dan Fildza.
Tampak raut wajah Tito berubah yang tadi nya tertawa - tawa menjadi diam seribu bahasa setelah kedatangan wanita tersebut. wajah Tito mulai berkeringat padahal saat itu ruangan nya dingin karena memakai pendingin ruangan. Fildza nampak aneh melihat ke arah Tito. wanita itu kemudian memandang sinis ke arah Fildza namun tersenyum ketika berada di depan Tito. Hany mulai curiga.
Wanita itu terlihat begitu mulus kulit nya bahkan terlihat sangat bening seperti vampir yang ada di film - film horor. wajah nya pun sangat cantik bahkan dengan riasan natural. saat wanita tersebut mencoba menyalami Fildza, dia pun membisikkan sesuatu kepada Fildza yaitu " kenal kan aku orang yang sudah tidur dengan orang yang sudah menjadi suami mu saat ini. ". mendengar hal tersebut seketika mata Fildza terbelalak. ia tidak menyangka wanita tersebut bisa mengatakan hal demikian.
Fildza yang terkejut hanya bisa memandang wanita tersebut tanpa bisa berkata - kata lagi. air mata nya mulai terbendung di wajah nya saat menatap ke arah Tito. Tito berusaha menutupi kecemasan nya dengan berpura - pura tidak melihat ke arah Fildza. Fildza tidak menyangka di hari bahagia nya ia mendapatkan juga luka di hati nya.