Hujan kembali menguyur ibu kota, langit cerah berubah mendung. Bulir demi bulir mulai jatuh, berganti dengan derasnya air yang turun. Hawa dingin menyeruak memasuki kamar gadis yang sudah menutup jendela dan gorden kamarnya rapat-rapat.
Helaan nafas keluar, ia merekatkan jaketnya dan menggulung diri dibalik selimut tebal bergambar Doraemon. Kartun favoritnya.
Sudah satu jam lamanya, hujan masih setia menjatuhkan keluh kesah dengan bumi. Membiarkan bumi menampung air yang bahkan belum tentu bisa bumi tampung sendiri. Suara Guntur bergemuruh, menandakan langit marah. Marah akan situasi dunia yang semakin tak juga reda.
"Dingin banget." Rinai menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya. Bukannya tertidur, dia malah melamun.
Ketukan dipintu, membuat ia membuka selimut yang menutupi wajahnya. Lagi pula dia juga susah bernafas. Dasar Rinai.
"Non, Rinai." Bu Sumi memasuki kamar Rinai yang tidak dikunci oleh pemiliknya.
