Malam berganti tugasnya dengan pagi, hitam pekat sudah diambil alih oleh terang benderang. Dibelahan bumi berbeda masih terlihat gelap dan belahan bumi berbeda lainnya sudah terlihat menyebulkan cahayanya, meski belum sepenuhnya.
Gadis dengan baju kodok berwarna biru tua, tersenyum menatap pantulan dirinya dicermin. Matanya terbuka sempurna meski tipis, maklum saja, Rinai kan sipit. Diluar cahaya masih belum menampakan sinarnya, tapi ia sudah bangun.
"Nggak sabar, ke Bandung." Rinai tersenyum.
Langkah kakinya membawa gadis itu keluar dari kamar dan menuruni tangga. Beberapa sudut lampu sudah di padamkan, karena memang Bibi Sumi sudah bangun sebelum semua penghuni rumah tingkat minimalis ini terbangun.
"Bi Sumi.." Rinai berjalan menuju dapur, dengan langkah yang pelan dia memfokuskan netranya dengan benda pipih ditangan.
"Non Rinai udah siap?" Bi Sumi memberikan Tote bag berisi beberapa makanan.
"Iya Bi, makasih Bi." Rinai tersenyum dan dibalas senyuman pula oleh Bi Sumi.
