Chereads / Matcha Shop, I'm in Love / Chapter 9 - 8. I Miss You

Chapter 9 - 8. I Miss You

Yongjae tampak sibuk membaca script drama barunya. Dia ingin lebih mendalami karakternya serta menghafal beberapa scene untuk episode selanjutnya. Ya, sudah saatnya dia kembali ke dunianya, menjadi seorang aktor.

"Yongjae…ini café latte untukmu." Ucap Manajer Kim sembari memberikan segelas café latte di atas meja Yongjae.

"Terima kasih Hyung."

"Hyung…hari ini kita mulai syuting jam berapa?"

"Kita akan berangkat jam sepuluh. Karena lokasi syuting di luar Seoul. Dan kita harus tiba disana sebelum pukul dua belas siang." Ucap Kim Jaehyung memeriksa schedule Yongjae di smartphonenya.

Hari itu Yongjae akan memulai syuting pertamanya sebagai part timer. Di drama baru ini, Yongjae dipasangkan bersama Han Areum, chemistry mereka terlihat jelas dan mereka disebut-sebut menjadi pasangan paling romantis di drama barunya. Han Areum, actress utama yang akan berperan menjadi kekasih Yongjae di drama ini. Usianya dua tahun di bawah Yongjae.

Han Areum merupakan salah satu aktris di Korea yang sedang naik daun. Kemunculannya di berbagai iklan tiga tahun lalu, membuat pihak produksi drama dan film tertarik menggaet Han Areum menjadi aktris. Sehingga dua tahun lalu dia memulai debutnya menjadi aktris. Sudah lima judul drama yang telah dia bintangi. Mulai dari mini series Dan selalu mendapat rating tinggi.

Setelah sebulan melakukan script reading bersama sutradara dan lawan mainnya dalam drama tersebut, Yongjae tampak siap memulai syutingnya. Sudah tiga script episode yang telah dia hafalkan. Dan kini dia hanya tinggal menghayati perannya lebih baik. Tak sia-sia dia berlatih dan menjalani perannya dalam Café Matcha sebulan lalu, karena semua ilmu yang didapat dia bisa terapkan di drama ini.

"Annyeong haseyo pdnim…anyyeong haseyo staff semua…mohon bantuan dan kerja samanya. Terima kasih.." sapa Yongjae sembari membungkuk sopan pada Kim Pd dan seluruh staff sebelum memulai syuting dramanya.

"Annyeong haseyo… Mohon kerjasamanya juga.." balas para staff sopan.

"Annyeong haseyo Yongjae sshi…mohon bantuan dan kerjasamanya." Balas Han Areum, lawan main Yongjae di New Part Timer.

Tak terasa hampir sepuluh episode New Part Timer telah ditayangkan. Rating per episodenya mencapai sepuluh persen. Dan drama ini selalu menjadi pencarian lima besar setiap drama ini ditayangkan.

Berbagai pujian dan artikel mengalir setiap harinya. Penonton memuji akting mereka yang terlihat natural dan bagus. Berbagai artikel juga memuji chemistry dan akting mereka yang serasi dan tak jarang mengaitkan mereka dalam setiap berita. Mereka disebut pasangan yang serasi dan diharapkan segera berpacaran. Bahkan banyak fanbase shipper bermunculan mendukung mereka jadian di dunia nyata.

🍨🍨🍨

"Unnie…unnie…" panggil Kang Yein saat istirahat di Café Matcha.

"Ada apa Yein?" tanya Denise penasaran.

"Unnie sudah liat belum? Artikel mengenai Yongjae oppa. Katanya serasi banget dipasangkan dengan Han Areum. Dan dikabarkan dengan dengannya."

"Han Areum? Siapa itu?" tanya Denise sembari berjalan menuju dapur cafénya.

"Unnie… dia adalah pemeran wanita utama drama baru Yongjae oppa dan juga satu agency dengannya."

"Oh…lawan mainnya." Ucap Denise sembari mempersiapkan bahan makanan untuk cafénya.

"Aku pikir unnie dan Yongjae oppa bakal menjadi pasangan kekasih..tapi kenapa malah artikel-artikel ini yang muncul?" gumam Yein sembari memandang artikel demi artikel yang muncul di internet.

"Yein…aku mungkin tak bisa menjadi kekasih Yongjae. Bagaimana aku bisa mengalahkan seorang Han Areum yang tinggi dan cantik serta aktingnya yang bagus. Dan aku yakin pasti Yongjae akan lebih memilihnya. Dan lagian..aku bukan siapa-siapanya..." Balas Denise pelan.

Tiba-tiba ada rasa pilu muncul dalam hatinya. Mengapa rasa ini muncul dan mengacak-ngacak hatinya. Apakah dia cemburu melihat artikel-artikel itu. Apakah benar dia mulai jatuh cinta pada Yongjae. Mengapa rasa ini harus muncul sekarang…di saat Yongjae tak bersamanya lagi.

Denise masih di meja kerjanya di lantai atas café Matcha saat jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Yein telah pulang setengah jam yang lalu. Hari ini dia harus menyelesaikan laporan keuangan bulan ini dan pemesanan bahan makanan untuk bulan depan.

"Lebih baik aku bekerja daripada memikirkan Yongjae." Ucap Denise yang kembali fokus bekerja bersama laptopnya.

Setelah dua jam bekerja lembur di kantornya, akhirnya Denise dapat menyelesaikan pekerjaannya malam itu. Jam menunjukkan pukul sembilan malam saat Denise meninggalkan Café Matcha. Namun pikirannya masih tertuju pada berita yang diceritakan Kang Yein tadi sore.

"Oh Denise apakah kamu cemburu?" gumam Denise dalam hati.

🍨🍨🍨

Incheon Airport, Minggu Pagi..

Jam tangan Denise menunjukkan pukul sepuluh pagi saat dia berada di bandara. Ya, Café Matcha akan tutup selama dua minggu selama dia berada di London. Yein pun sedang masa ujian sehingga waktu liburnya di café akan memudahkannya untuk fokus belajar.

Sudah lama rasanya dia tidak pulang ke London. Terlebih sejak sesaat setelah insiden di Florence, mungkin itu adalah terakhir kalinya dia pulang ke London. Dan tujuan Denise memulai lembar baru di Seoul adalah hatinya mengatakan ada sesuatu yang akan mengantarkan dia pada kebenaran yang belum terungkap mengenai ingatannya yang hilang. Meskipun sampai saat ini, dia belum dapat menemukannya.

Bandara Incheon hari ini ramai dipadati penumpang baik yang mau pergi ke luar negeri maupun kembali ke Korea. Mungkin karena akhir pekan dan masa liburan. Setelah check in, Denise menunggu di ruang tunggu untuk boarding. Dan tiba-tiba ada pesan dari seseorang yang jarang bisa ditemuinya.

"Denise kau lagi apa? Sibuk ga?"

Denise pun kemudian membalasnya.

"Aku lagi di bandara."

"Drrrrrt…..drrrrrt.." tiba-tiba smartphonenya berdering.

"Yeobeoseyo…" Denise menjawab panggilan masuk untuknya.

"Yeobeoseyo…Denise…kau ada dimana?" tanya Yongjae dari balik telepon.

"Aku sekarang ada di Bandara Incheon."

"Denise…apa maksudmu dengan bandara? Kau mau kemana?" Tanya Yongjae panik.

"Aku mau pulang ke London." Ucap Denise dari balik telepon.

"London? Berapa lama?" ucap Yongjae kaget.

"Dua minggu." Denise mencoba tetap tenang.

"Mengapa kau tak mengabariku kalau mau pergi selama itu."

"Maaf Yongjae.. tapi aku pikir..kau akan sibuk dengan schedulemu..jadi aku tak ingin mengganggumu." Ucap Denise mengutarakan alasanya tak menghubungi Yongjae.

Denise tak bisa menyangkal salah satu alasan dia tak memberi tahu Yongjae karena dia merasa Yongjae semakin menjauh, tak ada kabar dan berita scandal dengan lawan mainnya, Han Areum membuat Denise merasa dia bukan siapa-siapa untuk Yongjae. Dan mungkin Yongjae tak akan peduli jika Denise pergi atau menghilang.

"Maafkan aku Denise tak bisa sering mampir ke Café Matcha…" ucap Yongjae pelan. Terlihat ada nada rasa bersalah dari ucapannya.

"Kau tenang aja.. tidak apa-apa kok. Kami maklum akan kesibukanmu belakangan ini. Dan pastinya Han Areum.." ucap Denise tak sengaja menyebutkan nama lawan main Yongjae.

"Han Areum.. ada apa dengannya..kenapa kau tiba-tiba berbicara tentang Han Areum? Denise…kau salah paham.." Yongjae berusaha menjelaskan namun suara informasi bandara membuatnya berhenti berkata.

"ding….dong…deng… penumpang dengan pesawat dengan No. Penerbangan ANxxxx… dari Incheon menuju Heatrow London silahkan menuju boarding. Harap menunjukkan passport dan boading pass. " ucap suara informasi di bandara itu.

"Sorry…Yongjae…sepertinya aku harus segera pergi.. pesawatku sudah menunggu…aku pergi dulu." Ucap Denise menyudahi pembicaraannya dengan Yongjae karena ia harus segera boarding.

"Denise..ehm.. baiklah..kau hati-hati ya.." Yongjae yang ingin menjelaskan mengenai Han Areum pada Denise mengurungkan niatnya karena Denise harus segera berangkat.

"Terima kasih..Yongjae, aku pergi dulu." Ucap Denise menutup teleponnya sesaat setelah informasi jadwal keberangakatan pesawatnya diumumkan.

Denise tak ingin bertanya langsung pada Yongjae tentang hubungan dia dan Han Areum. "Ah sudahlah Aku bukan siapa-siapa untuknya." Ucap Denise yang menatap smartphone sesaat setelah menutup teleponnya dengan Yongjae. Denise segera mengambil koper yang dia bawa untuk segera boarding menuju London.

🍨🍨🍨

Di suatu siang, Kantor Agency Seo Yongjae..

Yongjae masih tertegun di tempat duduknya sambil memegang smartphone di tangannya saat Kim Jaehyung memanggilnya.

"Yongjae…yongjae ya…kau kenapa?" ucap Kim Jaehyung namun tak direspons oleh Yongjae.

"Yongjae…yongjae…" panggil Jaehyung sekali lagi.

Yongjae pun mulai menyadari Jaehyung memanggilnya.

"Hyung.. Denise pulang ke London." Ucapnya lemas.

"Dia tak mengabarimu?" tanya manajernya sedikit kaget.

Yongjae menggelengkan kepalanya.

"Sama sekali tidak. Dan sepertinya Denise salah paham hyung."

"Salah paham bagaimana maksudmu?"

"Dia bilang mengenai aku dan Han Areum. Apakah dia melihat berita-berita itu?" gumam Yongjae sembari memeriksa berita yang beredar di internet.

"Kalau dari perkataanmu… sepertinya dia melihatnya."

"Oh tidak….Hyung…aku harus bagaimana… aku sama Han Areum tidak ada apa-apa."

"Kau harusnya katakan itu pada Denise. Jika kau diam saja, maka dia akan salah paham padamu." Ucap managernya memberi saran.

"Benar juga kata Hyung.. tapi aku tak bisa mengatakannya sekarang."

"Lha kenapa memangnya?"

"Dia ada di pesawat sekarang." ucap Yongjae sembari tersenyum.

"Yongjae…yongjae kau ini. Ya nantilah jika Denise sudah sampai di bandara London."

"Iya Hyung…" ucap Yongjae berusaha untuk tetap tenang.

Yongjae sebenarnya ingin menutupi rasa cemasnya dengan sedikit bercanda pada Managernya. Namun dia menyadari sebenarnya dia tak mampu menutupi kegelisahannya. Dua minggu bukan waktu yang sebentar. Ada banyak hal yang ingin dia jelaskan pada Denise.

Dia tak dapat bertemu dan menjelaskan secara langsung pada Denise. Dan Yongjae akan sangat merindukan Denise. Mungkin ini semua adalah salahnya karena akhir-akhir ini dia tak dapat menemui Denise karena kesibukannya di dunia hiburan. Hingga semua berakhir dengan kesalahpahaman seperti ini.

Oh…Denise…. Kau tahu.. aku sangat merindukanmu..andai London dan Seoul itu dekat. Mungkin besok aku akan dapat bertemu denganmu. Dan mengatakan aku merindukanmu.. Walau itu hanya lima menit saja.

🍨🍨🍨