Chereads / Matcha Shop, I'm in Love / Chapter 13 - 12. Hello Autumn, My Memories

Chapter 13 - 12. Hello Autumn, My Memories

Musim gugur telah tiba, dedaunan dan ranting yang biasanya sangat cantik tertiup angin sepoi-sepoi di musim panas, kini pepohonan tersebut mulai berguguran dan cuaca mulai sedikit lebih dingin dari biasanya. Denise tampak sibuk di dapur cafenya. Hari itu adalah hari libur bekerja.

Namun dia ada di cafe sejak pagi. Hari ini, Denise ingin membuat menu-menu kue baru yang akan disesuaikan dengan musim gugur. Denise tengah sibuk memanggang kue buatannya di dalam oven, sedangkan Yein mencoba membuat berbagai minuman hangat yang cocok dinikmati pada saat musim semi.

"Unnie.. kamu tak ada date hari ini?" tanya Yein tiba-tiba.

"Nggak ada Yein. Yongjae sedang sibuk dengan syuting movie barunya. Aku tak ingin menganggu dia bekerja. Lagian kamu juga lihat kan. Kita juga sedang sibuk mempersiapkan menu untuk musim gugur. " balas Denise menjelaskan pada Kang Yein.

"Oh gitu unnie..baiklah kalau begitu.. sepertinya memang hari ini kita ditakdirkan bekerja." Balas Kang Yein pasrah.

"Bagaimana kuliahmu. Akhir-akhir ini kau terus bekerja seharian. Apakah tidak apa-apa.." tanya Denise cemas.

"Well.. it's okay unnie. Sekarang aku adalah mahasiswi senior di kampus. Sehingga waktu di kampus hanya disibukkan untuk persiapan skripsi yang hanya dilakukan dua kali seminggu. Mungkin baru semester depan, aku harus mengurangi waktuku bekerja karena harus fokus pada tugas akhir." Balas Kang Yein menenangkan.

"Syukurlah kalau begitu. Yein ah.. tapi jika memang kau sedang sibuk dengan tugas kuliahmu jangan lupa bilang padaku yaa."

"Siap Unnie.."

Setelah seharian membuat menu baru akhirnya sore itu mereka berhasil menyelesaikan tiga menu kue dan minuman yang baru.

Denise pun tampak kelelahan karena seharian bekerja dan tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Ia pun berusaha untuk menemukan kursi untuk duduk sejenak.

"Denise unnie.. unnie tidak apa-apa kan?" tanya Kang Yein yang langsung sigap memegang badan Denise yang mau terjatuh dan membawanya ke salah satu tempat duduk di cafe Matcha.

"I'm okay Yein. Makasih yaa.. Cuma mungkin kepalaku agak terasa pusing." Keluh Denise sembari memegang kepalanya.

"Sebentar unnie, biar aku ambilkan obat. Sebaiknya unnie istirahat dan pulang ke rumah. Untuk urusan cafe biar aku saja yang membereskannya." Ucap Yein yang tak tega melihat Denise kelelahan.

"Terima kasih, Yein.. tapi Aku tak enak kalau aku pulang sendirian. Aku akan tunggu kamu sampai selesai ya.." balas Denise yang tak enak meninggalkan Yein sendirian.

"Tapi unnie..."

"Aku beneran nggak papa kok, Yein, kamu tenang saja."

"Baiklah unnie.. unnie istirahat saja disini dulu ya, nanti kita pulang bersama." Ucap Kang Yein memberikan saran.

"tapi Yein... aku ingin membantumu.."

"jangan unnie.. aku tak ingin unnie kenapa-kenapa. Mending unnie disini saja ya, nanti kalau urusan dapur sudah selesai, kita dapat pulang bersama."

"Baiklah.. kalau begitu.. aku akan menurutimu." Balas Denise yang akhirnya menuruti Kang Yein dan beristirahat sejenak di salah satu tempat duduk cafe sore itu.

🍨🍨🍨

Tak ada yang lebih menyenangkan ketika kamu berlibur ke suatu tempat dengan orang yang paling kamu sayangi. Apakah ini yang memang Denise rasakan sekarang. Sebuah pemandangan yang terasa asing dari kehidupannya di London. Disini dia lebih merasakan namanya belajar dengan hal baru.

Dan Musim Gugur kali ini terasa lebih berbeda. Entah mungkin karena tempatnya atau mungkin karena suasananya lebih indah dari sebelumnya. Daun-daun oath yang telah menguning kecokelatan kembali berguguran karena tertiup angin pagi itu. Denise pun segera membuka jendela kamarnya. Udara pagi serasa lebih sejuk dengan diiringi kicauan burung yang hinggap di pepohonan membuat pagi itu seakan terasa lebih hangat.

"Denise..kita mau main kemana hari ini?" tanya seseorang sedang mengetuk pintu kamarnya yang suaranya terdengar familiar di telinga Denise.

Denise pun langsung membuka pintu kamarnya dengan penuh antusias.

"Ayo kita berkeliling kota. Kota ini terlalu luas untuk kita jelajahi hanya sehari." Balas Denise sembari tersenyum.

"Okay.. kita jalan-jalan hari ini. Sepertinya kita harus coba Matcha ice cream yang kamu suka." Dan suara itu terdengar familiar dan raut wajah yang sedang berbicara dengan Denise makin jelas terlihat.

"Makasih ya sayang.. kamu tau banget yang aku inginkan. Tapi aku siap-siap dulu ya.." Balas Denise sembari memeluk seseorang itu dengan hangat dan erat.

"Sama-sama sayang.. aku juga harus mandi. Ibu Pemilik Guest House juga telah menyiapkan sarapan untuk kita."

Tak lama kemudian, setelah selesai menikmati sarapan yang disediakan oleh Guest House, mereka segera bergegas menuju pusat kota.

"ayok kita pergi sekarang.." balas lelaki tersebut sembari meraih genggaman tangan Denise dan mengajaknya pergi membeli es krim.

Denise pun tampak senang menikmati es krim matcha dan begitu juga seorang pria yang bersamanya. Mereka pun mengobrol panjang dan disertai dengan candaan hangat. Tampak kebahagiaan dan senyum mengembang dari keduanya.

"Yongjae..ayo kita pergi ke amusement Park minggu depan yaa."

"OK... tapi kamu apakah tidak sibuk?"

"ujian passtryku hari jumat depan. Jadi sabtu kita dapat bermain sepuasnya."

"Baiklah.. aku juga tidak ada acara sabtu depan. Ayo kita berkeliling sepuasnya." Yongjae tampak senyum sumringah dan kembali memeluk Denise dengan erat.

"Unnie... Unnie...." panggilan suara Kang Yein membangunkan Denise dari tidurnya.

Denise pun terbangun setelah tak berapa lama mendengar suara Kang Yein di sampingnya.

"Oh... iya,,Oh..itu semua hanya mimpi.., aku dimana sekarang." Ucap Denise sembari memandang di sekelilingnya.

"Unnie ada di Cafe Matcha sekarang. Unnie mimpi apa..Tadi unnie kelelahan. Unnie tidak apa-apa kan?" tampak Yein sedikit khawatir melihat Denise berkeringat dingin.

"Oh, entahlah Yein.. aku sudah melupakannya. Ternyata kita masih di Cafe. Aku tidak apa-apa Yein.. kamu jangan khawatir ya." Balas Denise berusaha menenangkan Yein.

"Syukurlah Unnie kalau tidak apa-apa. Atau sebaiknya kita ke rumah sakit saja."

"Tidak usah Yein. Aku istirahat di rumah saja. Aku benerang nggak apa-apa kok. Nanti setelah istirahat, pasti akan mendingan."

"Iya deh kalau unnie menolak ke rumah sakit, tapi aku antar pulang ya. Aku tak ingin unnie terjadi sesuatu di jalan."

"Iya. Baiklah. Ayo kita pulang."

Beberapa saat kemudian...

Denise telah sampai di apartementnya setelah diantar oleh Kang Yein. Dia pun kemudian menuju kamarnya untuk beristirahat.

Setelah berbaring sejenak di tempat tidur, dia kembali mengingat mimpi yang dialaminya sore tadi. Tampak jelas disana dia berjalan-jalan dengan Yongjae di sebuah negara yang walaupun terasa familiar namun dia sama sekali tak mengingatnya.

"Apakah benar aku telah mengenal Yongjae jauh sebelum pertemuan pertama kita di istana Gyeongbookgung?"

"Apakah kita memiliki perasaan yang sama jauh sebelum aku di Seoul." Gumam Denise sendirian.

"Bagaimana aku bisa mengenal Yongjae.." tak terasa air mata menetes dan membasahi pipi Denise.

Rasanya dia sangat ingin mengingat semua yang terjadi dalam hidupnya. Denise menundukkan kepalanya dan kembali menatap jendela apartementnya serta memandangi hiruk pikuk kendaraan yang terlihat ramai di luar sana. Malam itu kepala Denise terasa pusing dan dadanya terasa sesak.

Banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya.

Tetapi dia hanya seorang diri di apartemennya. Semua hal yang menumpuk dalam hatinya, semakin terasa berat. Dan hal itu membuatnya tak bisa mengatakan pada siapapun. Apa yang terjadi, bagaimana mereka ada disana dan dimana tempat itu saja dia tak mengingatnya. Bagaimana dia bisa bercerita mengenai hal ini, Denise sendiri tak dapat berhasil mengingat itu semua.

"apakah ini sebabnya mengapa saat aku bertemu Yongjae pertama kali ada rasa yang berbeda tak sulit dijelaskan, antara sedih, senang dan haru. Dan saat aku menatapnya. Aku merasakan kehangatan dari kedua matanya dan suaranya terdengar merdu. Yongjae.. siapakah kamu sebenarnya?" ucap Denise sembari menatap jendela apartementnya.

🍨🍨🍨