Dua minggu kemudian...
Denise kembali dengan aktivitasnya semula dengan membuka café Matcha. Sudah dua minggu dia tinggalkan karena menghabiskan waktu liburnya di London.
Pagi itu Denise telah bersiap di depan meja riasnya. Bukan untuk bekerja di Café melainkan dia ingin jalan-jalan menikmati kota Seoul sendirian. Sudah tiga hari sejak dia kembali dari London. Pikirannya sedang bimbang memikirkan Yongjae tapi di sisi lain dia tak bisa mengungkapkan hal itu semua pada Yongjae karena mereka hanyalah berteman.
Denise pun segera turun dari apartemennya dan berjalan menuju pusat kota. Sebenarnya tak ada destinasi tetap yang direncanakan Denise untuk dikunjungi hari ini. Dia hanya ingin menyegarkan pikirannya setelah hampir dua tahun dia bekerja di Seoul dan menyibukkan dirinya agar tak memikirkan Yongjae kembali.
Dia sudah lelah hanya memikirkan perasaannya sendirian. Karena Yongjae tak pernah peka dengan perasaannya. Dan terlebih oleh semua gossip Yongjae bersama lawan mainnya, Han Areum, kesempatan Denise untuk bertemu langsung akan semakin berkurang. Karena para reporter akan mengejar-ngejar berita Yongjae. Dan membuat dirinya juga susah bertemu dengan Yongjae untuk menanyakan kebenaran berita tersebut.
Akhirnya Denise memutuskan untuk ke salah satu toko musik terbesar di Seoul. Dia ingin membeli beberapa album serta mendengarkan beberapa sampel musik yang bisa didengarkan melalui headphone yang telah disediakan disana. Denise meraih salah satu headphone di sudut toko tersebut.
Dia pun mendengar sebuah lagu yang membuat hatinya merasa tenang. Dan saat dia memejamkan mata sembari mendengarkan alunan musik merdu dari salah satu idol favoritnya, Denise merasa semua beban pikiran yang ada hilang. Pikirannya pun menjadi lebih terbuka dan hatinya merasa lebih baik.
"Seharusnya aku lakukan ini lebih awal." Gumam Denise sembari menikmati sebuah lagu dengan memakai headphone.
"Saya mau beli dua CD ini." Ucap Denise sembari membayar CD musik yang mau dibelinya.
"baik, Nona.. oh iya, anda mendapat tambahan bonus poster. Silahkan diambil." Ucap Pemilik toko musik tersebut sembari memasukkan barang yang dibeli Denise ke dalam tas hadiah.
"Wah benarkah sajangnim.. gamsahabnida." Ucap Denise berterima kasih.
Dan siang itu dia memberi beberapa CD musik idol favoritnya. Denise pun merasa senang karena tak hanya CD yang dia dapat, oleh pemilik toko musik tersebut dia mendapat bonus poster idola favoritnya.
🍨🍨🍨
Sore itu adalah jadwal istirahat bagi Denise dan Yein setelah melayani pembeli dari siang. Hari itu mereka telah bekerja keras untuk menjual kue dan es krim matcha. Semenjak banyak pembeli yang memposting kue dan es krim yang dijual di Cafe Matcha di sosial media membuat banyak pengunjung datang silih berganti.
"Kau kenapa Unnie…?" tanya Kang Yein yang melihat Denise melamun sejak tadi.
Denise pun terbangun dari lamunannya dan kembali menikmati mlikshake choco matcha favoritnya
"Yein...sebenarnya aku mau cerita sesuatu." Ucap Denise sembari menikmati makan siangnya yang menjelang sore.
"Unnie mau cerita apa.. aku jadi penasaran." Ucap Kang Yein bersemangat.
"Apakah aku boleh bertanya satu hal denganmu?" ucap Denise pelan.
"Boleh dong unnie.. Unnie mau bertanya apa?" ucap Yein penasaran."
"Yein...Apa yang sebaiknya harus ku lakukan.." Tanya Denise pelan.
"Memangnya unnie mau melakukan apa?" balas Yein semakin penasaran.
Denise kembali terdiam. Dia mengamati langit-langit di dalam cafe miliknya. Kemudian akhirnya dia melanjutkan hal yang ingin dia tanyakan.
"Gimana menurutmu..apakah aku dan Yongjae bisa kembali pada hubungan awal pertemanan kami? Apa sebaiknya aku berhenti menyukainya." Tanya Denise jujur.
"Mengapa kau berpikir begitu, Unnie?, aku yakin Yongjae Oppa juga suka denganmu."
"Apakah benar dia suka padaku..Aku sepertinya tak pantas untuknya. Ada banyak wanita yang lebih baik dariku, seperti lawan mainnya, Han Areum."
"Unnie..tetaplah semangat. Aku yakin Yongjae oppa sangat menyukaimu. Dan Han Areum hanya sekedar teman." Ucap Kang Yein meyakinkan Denise.
"Makasih, Yein. Aku harap juga begitu. Dan dengan berbicara padamu..pikiranku sedikit lebih tenang dan terbuka." Balas Denise merasa lebih semangat.
"Sama-sama..Unnie..Unnie tahu nggak…kau adalah salah satu orang yang aku kagumi. Kamu adalah orang yang tidak menyerah jika menghadapi kesulitan dan serius pada bisnis yang unnie jalani. Aku belajar banyak darimu."
"terima kasih, Yein karena menyemangatiku. Aku juga masih harus banyak belajar." Ucap Denise yang menjadi semangat karena ucapan Yein sore itu.
🍨🍨🍨
Seminggu kemudian....
Sudah lama rasanya sejak Yongjae menjadi part time di Cafe Matcha. Dia pun juga belum sempat menemui Denise selama hampir tiga minggu, dia juga belum tahu Denise apakah sudah kembali dari London atau belum. Rasanya dia rindu sekali ingin menemui Denise namun belum memiliki kesempatan.
Yongjae sangat sibuk dengan schedulenya. Beberapa schedule telah ditentukan sebelum dia selesai bekerja di cafe matcha. Sehingga mau tidak mau dia harus segera menyelesaikannya.setelah jadwal yang menumpuk tibalah satu hari dia off tidak memiliki schedule. Yongjae pun memutuskan untuk menunggu Denise pulang dari bekerja.
Yongjae pun menunggu Denise di depan cafe Matcha dengan mobilnya..
Setelah sepuluh menit menunggu, muncullah Denise setelah menutup cafenya.
"Denise...naiklah" ucap Yongjae sembari membuka kaca mobilnya.
"Yongjae.. mau apa kesini..' ucap Denise spontan sembari dia menuruti perkataan Yongjae untuk naik ke mobilnya.
Mobil Yongjae berlalu dan meninggalkan Matcha Shop. Mereka pun menuju sebuah taman yang agak jauh dari Seoul, disana banyak bintang terlihat jelas.
"Kenapa kau mengajakku kesini?" tanya Denise sembari memandang langit malam itu.
"Denise.. aku ingin berbicara banyak hal denganmu.."
"Kamu mau bicara tentang apa?"
"Denise mengapa tak mengabariku kalau kau telah pulang dari London?"
"aku tahu kamu pasti sibuk, jadi aku tak ingin mengganggumu."
"kenapa kamu berkata seperti itu..aku akan selalu menyempatkan waktu untukmu, meskipun hanya lewat telepon."
"Lagian..kamu pasti juga sibuk dengan pasanganmu di drama. Siapa namanya?" ucap Denise pelan.
"Han Areum maksudmu? Denise...kamu salah paham. Aku dan Han Areum hanya berteman. Nggak lebih. Dan kenapa kamu pulang ke London tak memberitahuku sebelumnya. Kamu tahu nggak...aku sangat merindukanmu.." ucap Yongjae meluapkan semua keresahan dalam hatinya.
"kamu merindukanmu?" tanya Denise menatap Yongjae dengan lembut.
"tentu saja aku sangat merindukanmu.." balas Yongjae kembali menatap Denise.
"baiklah.. aku akan bilang yang sejujurnya..aku kira kau sudah tak peduli padaku. Aku kira kau sudah melupakanku. Apalagi saat ini kau selalu ramai dibicarakan dengan pasanganmu di drama, dan kamu tahu Yongjae.. duniamu dan duniaku sangat berbeda."
"Denise... bagaimana bisa kau berpikir begitu.. kau tahu.. aku sangat cemas memikirkanmu.. mengapa kau pergi begitu saja, mengapa tak membalas pesan atau meneleponku, apakah kau menghindariku..semua pertanyaan itu selalu muncul dalam pikiranku. Aku sangat merindukanmu. Tapi tak bisa menemuimu.. aku ingin kita seperti dulu lagi. Denise.. bagaimana kau bisa mengatakan dunia kita berbeda. Kau dan aku ada di dunia yang sama. Kita sama-sama merasakan hal yang sama. Dengan adanya kau, membuat hari-hariku menjadi lebih berwarna..."
Yongjae terdiam sejenak.. dan memeluk Denise dengan erat.
"Denise.. tetaplah disampingku..jangan pergi lagi..."
"Iya Yongjae...aku janji.. aku akan selalu disampingmu." Balas Denise yang memeluk hangat Yongjae.
Malam itu bintang bersinar lebih terang dari biasanya. Yang membuat hati Yongjae dan Denise menjadi lebih cerah dan tenang. Akhirnya kesalahpahaman diantaranya kini sirna.
🍨🍨🍨
Tiga bulan kemudian…
Yongjae sudah memulai syuting dramanya yang baru selama empat bulan. Dia berperan sebagai pekerja paruh waktu di sebuah Café. Berkat pengalamannya bekerja di café Matcha, berbagai adegan membuat kopi maupun membuat makanan berjalan lancar karena Yongjae dapat melakukannya dengan baik.
Kim PD, sutradara drama Yongjae yang baru juga memuji kerjanya karena selain mahir memerankan sebagai pegawai paruh waktu, Yongjae juga memperhatikan detail adegan yang dilakukannya sehingga scene demi scene terlihat lebih natural.
Setiap jadwal penayangan drama Yongjae, drama tersebut selalu menjadi kata kunci pencarian peringkat lima besar dalam situs internet, selain itu rating yang dihasilkan selalu diatas sepuluh persen.
"Yongjae sshi…kau sudah bekerja keras. Terima kasih telah berakting dengan baik. " puji Kim PD malam itu. Hari itu adalah malam terakhir dia syuting drama New Part Timer.
"Sama-sama Pd Nim.. terima kasih atas kerja samanya. Sugohaseumnida…"
Malam itu semua staff berkumpul untuk berfoto bersama. Tak kerasa mereka telah syuting selama empat bulan dan semua telah seperti keluarga.
"Yongjae sshi… ada coffee truck buatmu..terima kasih atas makanan dan minumannya yaa." Ucap Penulis drama tersebut ramah.
"Siapa yang mengirimnya yaa.." Yongjae pun segera keluar dari café tempat lokasi syuting dan menuju tempat coffee truck itu berada.
Nampak dari kejauhan ada sebuah coffee truck disana. Selain ice americano, juga terdapat kue cheesecake matcha serta aneka jus segar. Para staff juga memuji Yongjae karena terbantu adanya makanan dan minuman ini. mereka syuting dalam udara yang mulai dingin namun menjadi hangat karena adanya Coffee truck untuk Yongjae dan Staff drama tersebut.
Kami dari Café Matcha mendukung Part Timer Yongjae! actor Seo Yongjae dan staff New Part Timer tetap semangat di hari terakhir syuting.
New Part Timer fighting!
-Café Matcha-
"waah…. Daebak…..ini Denise yang mengirimnya? terima kasih…aku tak menyangka coffee truck ini." Gumam Yongjae sembari memandangi dan mulai berselfie dengan coffee truck di hadapannya.
Yongjae pun mengupload beberapa foto pose dirinya bersama coffee truck yang dikirimkan Denise dalam social media pribadinya dan langsung mendapat like dari jutaan followersnya.
"Yongjae oppa. Terima kasih atas kue dan minumannya..bener-bener enak. Oh iya, Café Matcha ini siapa?" tanya Han Areum sesaat menikmati makanan dari coffee truck untuk Yongjae.
"Oh iya..sama-sama. Oh ini. Ini dari tempat kerjaku. Saat aku mendalami peran menjadi part time. Aku kerja disana selama sebulan." Balas Yongjae menjelaskan.
"Wah…oppa…kau benar-benar niat sekali. Jjang! Pantas saja aktingmu luar biasa dan terlihat seperti pegawai paruh waktu beneran. Bagaimana rasanya menjadi part timer?" tanya Han Areum mulai penasaran.
"Terima kasih. Seru sekali. Dan sekaligus juga berat. Jika ada pesanan datang banyak… kau harus selalu cepat tanggap menghadapinya. Dan kau juga harus selalu cermat dan teliti baik membuat pesanan makanan dan minuman maupun pengecheckan kue-kue yang tersedia." Ucap Yongjae yang terlihat sebagai pelayan café beneran.
"Waah.. oppa…kau keren sekali.." puji Han Areum sembari tersenyum.
"Han Areum sshi.. waktunya take…" panggil salah seorang staff.
"Nee.." Han Areum bersiap menuju tempat syuting selanjutnya.
"oppa aku pergi dulu ya."
"Okay… "
Han Areum segera pergi untuk pengambilan scenenya.
Beberapa jam kemudian…
Tepat pukul delapan malam, syuting drama hari ini akhirnya berakhir. Para staff dan pemain bertepuk tangan dan berfoto bersama menandakan hari terakhir mereka syuting. Mereka semua telah bekerja keras selama kurang lebih empat bulan ini.
"Chukkae Yongjae.." ucap Kim Jaehyung sembari memberikan seikat bucket bunga pada Yongjae.
"Terima kasih Hyung…hyung tahu Denise akan mengirim coffee truck ini?" tanya Yongjae sembari menikmati makanan dan minuman dari Denise.
"Maafkan aku Yongjae…karena tak bisa memberi tahumu. Ini kejutan dari Denise. Dan aku tak boleh bilang. Mianhe.."
"Aah…Hyung…aku benar-benar kaget..aku harus segera meneleponnya selepas aku syuting."
Yongjae pun dalam perjalanan pulang bersama manajernya. Mobil van yang dikemudikan Kim Jaehyung menuju Kota Seoul dan menyusuri jalanan menuju apartemen Yongjae. Lokasi syuting terdapat di luar Kota Seoul dan ditambah perjalanan yang agak macet karena weekend membuat mereka lebih lama di jalan dari biasanya. Dan sekitar pukul sembilan malam akhirnya mereka sampai di apartemen Yongjae.
"Hyung…terima kasih untuk hari ini."
"Sama-sama. Sekarang kau mending istirahat."
"Iya… kau juga hyung…"
Mobil yang dikendarai Kim Jaehyung terus melaju meninggalkan apartemen Yongjae. Yongjae hanya dapat melihat dari kejauhan dan beberapa menit kemudian mobil tersebut telah menghilang. Yongjae pun kemudian berjalan menuju apartemennya yang terletak di lantai tiga. Setelah sampai di apartemennya dia mulai duduk di sofa ruang tamunya dan mengeluarkan smartphone dalam saku jasnya.
"Yeobeoseyo…Denise… Thanks buat coffee trucknya yaa.. aku dan para staff suka sekali makanan dan minumannya." Ucap Yongjae senang.
"Iyaa…sama-sama. bagaimana syuting hari terakhirnya?"
"kamu ada dimana?" ucap Yongjae semangat.
"aku di apartemenku."
"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."
"Kemana?" tanya Denise penasaran.
"Ada deh…aku kesana sekarang ya.."
"Baiklah..aku tunggu.."
Yongjae pun segera bangkit dari sofa dan mengambil jaket yang ada di ruang ganti pakaian di apartemennya. Lalu Yongjae mengambil kunci mobil dan turun dari apartemennya. Mobil Yongjae melaju menuju apartemen Denise di malam hari. Dia sangat rindu ingin bertemu dengan Denise. Sudah hampir tiga bulan dia tak bertemu dengannya karena jadwal syuting dan promo drama yang padat.
"Yongjae…" sapa Denise yang turun dari apartemennya dan melihat mobil Yongjae tiba.
"Ayo masuk…" balas Yongjae dari balik jendela mobilnya.
Denise pun masuk kemudian membuka masker dan topi hitamnya.
"Aku seperti seorang aktris sekarang." Ucap Denise melihat masker dan topi di tangannya.
Yongjae tersenyum melihat Denise yang mengeluh.
"Denise…kau memang seperti seorang aktris. Jika kau bukan pemilik café, aku yakin orang pasti menyangka kau adalah seorang aktris." Goda Yongjae sembari memandang Denise yang sedang menggunakan shift beltnya.
"Aah…Yongjae…aku serius…"
"Iyaa…maaf…maaf...aku membuatmu harus seperti sembunyi-sembunyi kayak gini. Neomu mianhe.."
"it's okay now..well… kamu mau mengajak aku kemana?" tanya Denise penasaran.
"Rahasia…kamu ikut aku aja yaa.." ucap Yongjae sembari menyalakan mobilnya dan meninggalkan apartemen Denise.
"Arraseo…."
Mobil Yongjae melaju menuju tempat yang masih dirahasiakan Yongjae. Setelah beberapa menit kemudian, ternyata mereka menuju Namsan Tower.
"Yongjae…kau yakin mau kesini?" tanya Denise yang tak mengerti.
"Iya.. Yuk… " ajak Yongjae pada Denise.
Dengan masker dan topi hitam, mereka berhasil tak dikenali oleh orang-orang yang berwisata ke Namsan Tower.
Setelah menggunakan kereta gantung menuju puncak, akhirnya mereka sampai dan segera mencari lokasi yang tidak terlalu ramai pengunjung. Ini merupakan kali pertama Denise ke Namsan Tower di Malam hari.
"Yongjae…ini indah banget…." Kagum Denise memandangi hamparan bintang yang terlihat jelas, gembok cinta yang tersusun di depan mereka, serta pemandangan lampu-lampu kendaraan dan rumah Seoul yang terlihat jelas dilihat.
"Bagus kan? Ga nyesel kan aku ajak kesini." Ucap Yongjae yang bangga akan rekomendasi jalan-jalannya.
"Iya.. justru aku jadi mikir aku dulu kemana aja selama ini mengapa tak pernah lihat Namsan malam-malam seperti ini."
"Karena kamu fokus bekerja..aku harap nanti kita bisa lebih banyak jalan-jalan kayak gini."
"Iya..bener juga katamu. Aku terakhir jalan-jalan itu mungkin saat pertama kali kita bertemu." Balas Denise menjelaskan.
"GYEONGBOKGUNG??" Tanya Yongjae keheranan.
"Iya… bener banget." Balas Denise sembari tersenyum.
"Jadi itu awal mula kita bertemu ya?" ucap Yongjae pelan.
"Iya..kita pertama kali bertemu disana." Ucap Denise mengiyakan.
"Denise…sebenarnya ada yang aku ingin omongin sama kamu." Yongjae mulai memberanikan diri.
"Apa itu Yongjae.. tak biasanya kau terlihat gugup seperti ini."
"Sebenarnya.. aku suka sama kamu.. neol joahe..Denise. Mau nggak kamu jadi pacarku." ungkap isi hati Yongjae pada Denise.
Denis yang ada di samping Yonjae sedikit kaget dengan sebuah pernyataan cinta yang tiba-tiba. Namun ada sebuah perasaan yang muncul dan membuka hatinya untuk tersenyum cerah menatap Yongjae.
"Aku…aku sebenarnya juga menyukaimu. Iya aku mau jadi pacarmu,Yongjae…" Balas Denise sembari tersenyum.
Yongjae pun mulai menggenggam tangan Denise dan memeluknya hangat.
"Beneran kamu mau jadi pacarku? Tanya Yongjae antusias.
"Ehm... iya.. aku mau." Jawab Denise yang tersipu malu. Ternyata perasaanya pada Yongjae tidak bertepuk sebelah tangan.
"Thanks ya Denise, kamu udah mau menerima cintaku... hari ini adalah hari pertama kita jadian." Yongjae mencium kening Denise seraya memandang hangat Denise.
"Iya..mulai hari ini kita jadian." Denise mengangguk pelan sembari menatap Yongjae yang ada di sampingnya.
Sore pun menjelang, Denise tengah sibuk menyiapkan menu makan malamnya. Mulai dari chapjae, ddeokbeokki, dan kimchi jigae. Namun Denise tidak sendiri untuk menyiapkan tiga masakannya, Yongjae turut membantunya
Malam itu Yongjae dan Denise memandang bintang yang bertaburan dan berkilauan dengan indahnya. Sama seperti perasaan mereka yang menjadi satu malam itu. Saling mencintai. Tak ada lagi batas antara pemilik café dan aktor yang menjadi Part Timer. Hanya Denise dan Yongjae. Dua orang yang dulunya tak saling mengenal dan sekarang menjadi sepasang kekasih.
Beberapa jam kemudian…
Denise telah kembali ke Apartemennya. Dia segera menyalakan lampu kamar dan bergerak menuju jendela kamarnya yang dipenuhi pemandangan lampu-lampu kendaraan yang berlalu lalang di sekitar Sungai Han. Sungguh dia tak pernah menyangka dia bisa menghabiskan malamnya dengan menikmati indahnya Sungai Han setelah sekian lama.
Setelah berganti baju piyama, Denise segera menuju tempat tidurnya. Namun dia tak ingin cepat-cepat tidur karena takut jika dia bangun semua kebahagiaan ini akan menghilang. Malam itu adalah malam terindah baginya di Seoul. Dia tak pernah merasakan jatuh cinta dan kali ini ada Yongjae yang telah mengisi hatinya.
"terima kasih Yongjae, telah mengisi hari-hariku dengan kebahagiaan. Dan mengisi hatiku yang gelap ini. Aku harap semua ini akan selamanya.." ucap Denise sendirian di apartementnya.
🍨🍨🍨