Seminggu kemudian…
Yongjae dalam perjalanan menuju Café Matcha yang diantar oleh Manajernya, Kim Jaehyung.
"Bagaimana kata Dokter?" ucap Kim Jaehyung yang penasaran akan hasil pemeriksaan ingatan Seo Yongjae pagi itu.
"Dokter bilang…itu adalah kemajuan yang sangat berarti hyung. Tapi aku tidak boleh memaksakan diri. Dan aku disarankan agar terus berlatih untuk mengingat-ingat kenangan yang aku lupakan entah itu berkunjung ke tempat-tempat yang sering aku kunjungi atau ke tempat sebelum aku mengalami kecelakaan. Yang pasti… untuk saat ini aku tak bisa kembali ke Italia karena jadwalku yang padat. Meskipun aku berharap ingatanku kembali secepatnya. Tapi Hyung, jika nanti pada saatnya jadwalku sedikit longgar, bisakah hyung memberikan waktu bagiku agar aku bisa kembali ke Italia."
"Syukurlah kalau begitu.. hyung akan selalu membantumu. Kau pasti akan mendapatkan ingatanmu kembali. Kau harus yakin akan sembuh. Tapi Yongjae, aku harap kamu tak memaksakan diri untuk mengingat semua ingatan yang hilang dengan terbang ke Italia. Aku tak ingin terjadi apa-apa denganmu lagi." Ucap Kim Jaehyung sedikit khawatir.
"Terima kasih Hyung…iya baiklah. Aku akan berpikir ulang mengenai hal itu." Balas Yongjae tak ingin membuat manajernya cemas.
"Oh iyaa… hari ini adalah hari terakhirmu di Café. Kau sudah tahu apa yang ingin kamu lakukan usai pulang kerja sore ini?"
"Belum Hyung..aku ingin mengajak mereka berdua makan malam. Aku ingin berterima kasih karena mereka telah banyak membantuku."
"Ide bagus itu..baiklah, hari ini Hyung akan pesankan restoran yang paling enak."
"Hyung memang paling mengerti aku. Makasih Hyung." Balas Yongjae senang.
Mobil carnival van yang dikemudikan Kim Jaehyung kembali melaju di jalanan Kota Seoul. Nampak di sepanjang jalan, bunga-bunga sakura berwarna pink dan putih bermekaran dengan indah.
"Ternyata sudah musim semi." Ucap Yongjae menyadari musim semi telah tiba sembari memandang bunga-bunga tersebut dari balik jendela mobil yang ditumpanginya.
"Kau benar.. musim semi telah datang. Dan bunga-bunga musim semi akan bermekaran." Sahut Manajer Kim sembari menyetir mobilnya.
🍨🍨🍨
Beberapa menit yang lalu....
Hari itu merupakan hari terakhir Seo Yongjae bekerja sebagai pekerja paruh waktu. Denise dan Kang Yein akan mengadakan pesta kejutan sekaligus pesta perpisahan untuk Yongjae. Tampak di atas salah satu meja di cafe terdapat berbagai peralatan khas pesta seperti balon dan pita berwarna-warni. Tak lupa Denise telah datang lebih awal untuk membuat kue pesta perpisahan.
"Yein ah…kau sudah siap?" tanya Denise sembari menyiapkan kue.
"Sudah Unnie…tapi aku sedikit deg-degan." Balas Yein pelan.
"iya aku juga. Ini adalah pertama kalinya aku membuat pesta perpisahan pada seseorang. Okay…nanti jam enam sore kita beraksi." Ucap Denise setelah selesai menjelaskan rencana surprise Seo Yongjae pagi itu.
"Siaaap unnie..Denise Unnie…sebentar lagi Yongjae Oppa datang."sedikit panik setelah melihat waktu pagi itu di jam tangannya.
"Benarkah? Ayo kita segera bereskan ini…" balas Denise sembari bangun dan bersiap membereskan balon-balon dan hiasan ulang tahun yang dia buat bersama Yein dari tadi pagi. Kebetulan Kang Yein sedang libur kuliah dan bersedia membantunya untuk mempersiapkan pesta kejutan untuk Seo Yongjae.
Dan sepuluh menit kemudian Yongjae datang diantar oleh Manajernya. Setelah turun dari mobil, Yongjae langsung menuju cafe matcha.
Café Matcha pun terlihat tenang seperti biasanya. Café terlihat bersih dan rapi. Tak nampak guntingan-guntingan kertas atau balon yang berserakan. Semua telah tersimpan dan menghilang dari lantai.
"Selamat siang Denise… Yein….kalian hari ini terlihat lebih pagi dari biasanya?" ucap Yongjae sembari memperhatikan semua makanan telah siap. Padahal biasanya, saat dia datang ada jeda waktu sekitar lima belas menit makanan tersebut selesai dimasak.
"Oh yaa… mungkin karena aku bangun lebih pagi dari biasanya." Ucap Denise mengalihkan pembicaraan.
"Iya Unnie..Oppa.. kalian hari ini mau sarapan apa?" Yein mengambil celemek di dapur untuk membuat sarapan untuk mereka bertiga.
"Bagaimana kalau french toast?" ucap Denise menawarkan.
"Waah..sepertinya enak. Call." Sahut Denise bersemangat.
"Call." Balas Yongjae setuju.
Beberapa jam kemudian…
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul enam sore, Yongjae pun bersiap pulang dan berganti pakaian di lantai atas. Sembari Yongjae bersiap untuk makan malam bersama , Denise dan Yein mulai menyiapkan pesta kejutan yang sudah direncanakannya sejak seminggu lalu.
Dinding-dinding café dihiasi oleh balon dan hiasan-hiasan pita. Tak lupa mereka menempel balon yang bertuliskan Farewell Party Seo Yongjae. Tak lama kemudian Yongjae turun dari lantai dua..
"Denise…Yein…kaliaan…." Ucap Yongjae yang tak dapat melanjutkan perkataannya karena terkejut dan terharu.
"Surprise! Surprise!!…." seru Denise Lee dan Kang Yein bergantian.
"Waaah..ini buat aku…" ucap Yongjae memandangi Café Matcha yang dipenuhi hiasan dan balon untuknya.
"Iyaa..buat kamu. Kami sengaja mempersiapkan ini sejak seminggu yang lalu."
"Iya Oppa.. Unnie sangat serius lho menyiapkan ini semua." Sahut Yein bersemangat.
"Waah aku jadi terharu.. terima kasih yaa Denise dan Yein..walau aku hanya bekerja selama sebulan disini. Terima kasih kalian telah menerimaku dengan baik. Maaf selama ini jika aku punya salah." Balas Yongjae sembari memandang kedua temannya, Yein dan Denise.
"Iyaa.. sama-sama. Kami minta maaf jika ada salah yaa. Yuk kita mulai tiup lilinnya." Ucap Denise sembari menyalakan lilin di atas Cheesecake kesukaan Yongjae.
Sore itu mereka bertiga menyanyikan lagu tiup lilin, tak lupa mereka juga berfoto dan makan kue bersama. Yongjae merasa senang sekaligus sedih, senang karena kedua temannya ini memberikan kejutan kecil untuknya dan sedih karena dia harus berpisah dari kedua teman yang walaupun dia hanya mengenal mereka selama sebulan, namun dia merasa sudah lama mengenalnya dan terasa seperti kenal akrab layaknya sahabat lama.
"Oh iyaa…Oppa kita jadi makan malam?" tanya Yein pelan.
"Tentu saja…Manajer Hyung telah memesankan tempat untuk kita berempat."
"Benarkah? Maaf sudah merepotkanmu, Yongjae."
"Tidak apa-apa. Aku sangat senang bersama kalian. Yuk kita berangkat. Jaehyung Hyung telah sampai." Ajak Seo Yongjae menuju mobilnya.
Beberapa menit kemudian…
Denise dan Yein telah masuk dalam mobil yang dikendarai Kim Jaehyung. Mereka berempat akan makan malam bersama di salah satu restoran terkenal dan enak.
"Annyeong haseyo, Kim Manajer." Sapa Denise sesaat menaiki Mobil Yongjae.
"Annyeong haseyo, Denise sshi.. terima kasih telah membantu Seo Yongjae.."
"Oh tidak apa-apa. Sama-sama..Oh iya kenalkan ini pegawai kami yang lain, Kang Yein."
"Annyeong Haseyo, Kim Manajer..saya Kang Yein." Balas Yein menyapa Manajer Kim.
"Oh…Annyeong Haseyo..panggil saja saya Kim Jaehyung."
"Oh..Nee..Kim Jaehyung sshi.."
"Hyung…ayo kita berangkat.. nanti keburu penuh restorannya." Ucap Seo Yongjae sembari memandang jam tangannya.
"Iya…iya…ok…kita berangkat sekarang....Jangan lupa shift beltnya ya." Balas Kim Jaehyung sembari menyalakan mobilnya.
"Iya Hyung.." sahut Yongjae setuju.
"Nee…Kim Jaehyung sshi…"
Mobil yang dikemudikan Kim Jaehyung terus melaju di jalanan kota Seoul. Malam itu jalanan Seoul sangat indah dihiasi dengan lampu jalan dan lampu hiasan berwarna-warni yang melekat di pohon sakura. Dan tak terasa mereka telah sampai di salah satu restoran favorit Yongjae di Gangnam.
Mereka pun memesan full course mulai dari main couse steak dan spaghetti. Tak lupa appetizer sallad dan dessert ice cream. Mereka menikmati makan malam dan mengobrol ditemani alunan music classic piano dan biola yang dimainkan malam itu.
🎶Chopin- Fantasia🎶
Malam ini ada rasa yang tak biasa pada diri Denise saat Yongjae tiba-tiba memandangnya saat menikmati es krim favoritnya, Matcha.
"Dag dig dug…dag dig dug…" jantung Denise mulai berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Kau suka sekali matcha?" ucap Yongjae tiba-tiba.
"Iya..aku sangat suka matcha.." ucap Denise sedikit gugup.
"Kenapa kau suka es krim ini? Hingga Café yang kamu miliki juga bernama matcha." ucap Yongjae mulai penasaran.
"Mungkin karena aku terbiasa menikmatinya saat aku di London. Kalau kamu suka es krim apa?"
"Oh gitu. Kalau aku suka dengan Mint Choco." Ucap Yongjae sembari menunjuk es krim yang ada di tangannya.
"Ah…benar juga…" balas Denise sembari tersenyum.
Yongjae yang melihat Denise tersenyum, ikut tersenyum memandangi Denise yang masih memakan es krimnya.
"Maaf Yongjae..aku tak bisa memberitahumu kalau sebenarnya asal mula aku suka matcha selain karena aku menyukainya, juga karena es krim Matcha selalu bersamaku. Dalam masa terpurukku..saat koma itu..aku terbangun dan mulai pertama kali mencoba es krim ini, dan sejak itu es krim ini menjadi moodboasterku. Aku sangat berterima kasih pada Matcha karena membuatku melupakan semua kesedihanku dan tersenyum kembali." Ucap Denise dalam hati.
"Denise…thanks for everything…kamu sangat membantuku.. " pandangan Yongjae tertuju pada Denise yang masih bersama Es Krim Matcha di depannya.
"Sama-sama. Terima kasih juga sudah menjadi teman baruku selain Yein." Ucap Denise sembari menatap mata Yongjae.
"Yongjae…kenapa kau menatapku seperti itu? Mengapa pandanganmu tak terasa asing bagiku.. Oh Denise..sadarlah.. dia adalah seorang aktor..dan kau hanya orang biasa. Semua akan berakhir malam ini. Dia akan kembali ke aktivitasnya..dan kan kamu juga. Tak mungkin bisa kembali bertemu. Tapi mengapa perasaanku seperti ini…" gumam Denise dalam hati.
Malam itu mereka berempat tampak sangat menikmati pesta perpisahaan Yongjae sebagai pekerja part time di Café Matcha. Tak terasa waktu cepat berlalu dan tibalah saat mereka pulang. Setelah mengantar Kang Yein terlebih dahulu, kini mobil Yongjae telah tiba di depan Apartemen Denise.
"Sudah sampai…Yongjae, aku pamit dulu yaa.." ucap Denise sesaat di depan apartemennya.
"Terima kasih, ya…untuk semuanya." Seo Yongjae sembari menoleh ke kursi belakang, tempat Denise duduk.
"Aku yang seharusnya berterima kasih karena telah ditraktir. Makasih juga sudah membuat Café Matcha menjadi lebih ramai. Aku pulang dulu…" lanjut Denise keluar dari mobil Seo Yongjae.
Tak lama Seo Yongjae ikut keluar dari mobilnya dan menuju dimana Denise berjalan.
"Denise…tunggu sebentar…ada yang ingin aku berikan."
"Ini buat aku?"
"Iya… buat kamu…dibuka nanti saja ya…aku pergi dulu."
"Tapi Yongjae…aku tak berhak menerimanya.."
"Denise…ini buatmu.. bukan buat orang lain.. jadi aku harap kau menerima pemberianku walau tak seberapa."
"Bukan itu maksudku.. apakah aku layak menerima pemberian darimu."
"Kau bukan hanya layak. Tapi kau adalah orang pertama yang ingin aku beri hadiah setelah aku menyelesaikan tugas ini. Aku pulang dulu.."
"Baiklah…aku akan menerimanya..terima kasih Yongjae."
"Sama-sama Denise.."
Beberapa saat kemudian…
Denise telah sampai di apartemennya. Dia langsung menuju kamarnya setelah meletakkan sepatu dan coat yang dia kenakan di rak sepatu dan gantungan baju lemarinya. Denise mulai tak sabar ingin membuka sebuah kotak yang Yongjae berikan tadi.
Denise pun mulai membuka satu persatu kertas pembungkus kado yang diberikan Yongjae.
"Wuaaaah…ini indah sekali..." ucap Denise yang mendapati sebuah kalung emas putih dengan liontin berbentuk bintang.
Denise pun mulai memotret kalung tersebut bersama kotaknya. Dan mulai mengetik sesuatu.
To: Yongjae
From: Denise
"Yongjae…thanks buat hadiahnya. Ini indah banget."
Dan tak lama kemudian ada balasan yang diterima Denise.
To: Denise
From: Yongjae
"You're welcome. Aku juga senang kalau kamu happy menerima hadiah dariku. Thanks juga buat semua bantuannya. Hope we will meet soon."
Denise pun mulai memakai kalung dengan liontin bintang tersebut di lehernya. Tak lupa dia menuju ke meja rias di kamarnya untuk berkaca.
"Terima kasih Yongjae. ini indah sekali…aku tak tahu..bagaimana aku bisa membalas kebaikanmu padaku." Gumam Denise sembari memandang kalung dengan liontin berbentuk bintang melingkar manis di lehernya.
🍨🍨🍨
Mobil Yongjae yang dikemudikan Kim Jaehyung terus melaju meninggalkan apartemen Denise menuju Apartemen Yongjae. Dan malam itu pemandangan Seoul sangat indah. Yongjae ditemani oleh kerlap-kerlip lampu jalan. Pandangan Yongjae kembali dengan mengamati jalanan Seoul yang masih ramai walau waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Yongjae…kau sudah bekerja keras.. selamat atas keberhasilanmu bekerja menjadi part timer." Ucap Kim Jaehyung sembari mengemudikan mobilnya.
"Terima kasih Hyung…ini semua berkat Hyung, Denise dan Yein. Aku bisa melalui ini semua dengan baik." Lanjut Yongjae sembari tersenyum.
"Sama-sama. Besok sebaiknya kau harus istirahat. Karena besok lusa kita mulai reading drama terbarumu."
"Iya Hyung.aku akan istirahat. Karena besok aku kan tidak ada schedule. Hyung juga lebih baik istirahat."
"Baiklah…aku akan istirahat. Lusa aku jemput jam sembilan pagi. "
"Ok Hyung…aku mengerti…ada satu lagi yang ingin aku katakan untukmu."
"Apa itu….kau membuatku cemas…"
"Hyung sepertinya aku mulai menyukai Denise." Ucap Yongjae tiba-tiba malam itu.
"Kau serius?" tanya Jaehyung kaget.
"Aku tak pernah lebih serius dari hari ini." Balas Yongjae sembari tersenyum.
🍨🍨🍨