Kelas sudah ramai saat Nana sampai. Ia langsung meletakkan tasnya dikursi dan duduk untuk menunggu pelajaran dimulai.
Waktu istirahat, suasana kelas menjadi sepi kerana semua teman Nana pergi kekantin. Nanaa mengeluarkan kotak bekalnya, salah satu temannya datang saat ia hampir memasukkan suapan pertama ke mulut.
"Hai Nana, kekantin yuk." ajak Karla.
"Maaf, tapi aku nggak bisa." tolak Nana halus.
"Kenapa? Kamu masih ada tugas?
"Umm, bukan. Aku nggak bawa uang saku," kata Nana jujur.
Karla tertawa mendengar hal itu, "Astaga, aku kira ada apa. Aku traktir deh, temenin aku ke kantin ya?"
"Eh, ng-nggak perlu, aku udah bawa bekal."
"Bekal? Kamu bawa bekal apa" tanya Karla penasaran.
"Sayur asem, tempe goreng sama sambel. Kamu mau?"
"Waah, keliatannya enak tuh. Aku minta dong." seru Karla bersemangat.
"Nih," Nana menyodorkan bekalnya ke Karla.
Karla langsung memakan bekal Nana, "Ehmm, enak bangettt." Karla langsung menghabiskan bekal Nana tanpa sisa.
Nana yang melihat Karla makan bekalnya dengan lahap sampai habis tak bersisa hanya bisa melongo. "Kamu suka atau laper?" tanya Nana.
Karla baru sadar kalau ia menghabiskan bekal temannya, ia lupa kalau Nana bahkan belum memakannya sama sekali. "Eh maaf ya, malah aku habisin bekal kamu," Karla merasa tidak enak.
"Nggak apa-apa kok, emang enak banget ya?"
"Enak banget nggak bohong," kata Karla sambil mengacungkan jempolnya.
"Besok mau aku bawain lagi?"
"Mau banget, memangnya nggak ngerepotin kamu?"
"Nggak kok, santai aja kali. Jadi gimana, mau?" tanya Nana sekali lagi.
"MAU!!"
"Oke deh," sahur Nana singkat. Setelah itu bel masuk berbunyi, Karla kembali ketempat duduknya, sedangkan Nana membereskan bekalnya yang sudah habis padahal ia sendiri belum memakannya.
Pelajaran terus berlangsung sampai bel pulang sekolah berbunyi. Nana langsung mengemasi alat tulisnya dan segera keluar meninggalkan ruang kelas.
"Nana!" panggil Karla.
Nana berbalik badan, terlihat Karla sedang berjalan kearah Nana dengan terburu-buru. "Ada apa?"
"Pulang bareng yuk," ajak Karla.
"Aduh, aku nggak bisa. Maaf ya."
"Kenapa?" tanya Karla penasaran.
"Hari ini aku ada jadwal ekstrakurikuler," jawab Nana halus.
"Kamu ikut ekstra? Ekstra apa?"
"Sejarah," sahut Nana singkat.
"Wah, sejarah ya? Hebat kamu bisa ikut ekstra itu. Aku baca buku tentang sejarah aja kepalaku rasanya kaya mau pecah."
"Ah, kamu bisa aja."
"Yaudah, lain kali aja kita pulang bareng."
"Iya, maaf ya. Aku jadi nggak enak nolak ajakan kamu."
"Nggak apa-apa kok, santai aja kali. Kalau gitu aku duluan ya, jangan lupa ya," Karla kemudian berlalu meninggalkan Nana.
"Jangan lupa apa?" Nana sedikit berteriak karena Karla sudah tidak didekatnya lagi.
"Bekalnya!" teriak Karla, ia kemudian masuk kedalam mobil.
Nana tersenyum sambil menggelengkan kepala, ia kira ada sesuatu yang penting. "Aku kira apa, dasar Karla."
Nana bergegas menuju ruang sejarah agar tidak terlambat datang. Sesampainya disana, ternyata ruangannya masih sepi. Nana segera masuk dan memilih duduk dibangku paling depan. Sambil menunggu ekstra dimulai, Nana mengerjakan pr yang tadi diberikan oleh guru.
Saat Nana selesai mengerjakan pr nya, ternyata ruangan sudah ramai dengan murid yang juga mengikuti ekstra sejarah. Setelah semua murid sudah lengkap dan gurunya juga sudah datang, ekstrakurikuler langsung dimulai.
Materi yang dibahas kali ini adalah tentang Cleopatra, Ratu Mesir Kuno. Beberapa orang mungkin mengira bahwa Cleopatra adalah orang Mesir, namun nyatanya bukan. Ia memang lahir di Mesir dengan nama Cleopatra VII Philopator. Walaupun lahir di Mesir, keluarganya berasal dari Yunani Macedonia.
Cleopatra adalah keturunan Ptolemy I Soter, seorang jenderal Alexander The Great. Masih banyak hal yang disampaikan mengenai Cleopatra, seperti ia menikahi kedua saudara laki-lakinya (Ptolemy XIII dan Ptolemy XIV), ia terkenal bukan hanya karena kecantikannya tapi juga kerana kecerdasannya, dan dia juga memimpin sendiri armada perangnya.
Selain itu, seorang raja Romawi bernama August memilih namanya agar dijadikan salah satu naman bulan untuk mengenang kekalahan Cleopatra.
Sepanjang perjalanan pulang, Nana terus memikirkan materi ekskulnya. Ia sangat mengagumi kehebatan dari sang ratu Mesir itu.
"Aku pulang," Nana melepas sepatunya kemudian masuk kekamar untuk beristirahat, melepas semua penat yang ia rasakan. Suasana rumah sedang sepi, itu karena ibu Nana belum pulang bekerja.
"Cleopatra itu hebat ya, Dev?" tanya Nana sambil merebahkan diri kekasur.
Keluar dari bayangan Nana, "Tidak juga, aku jauh lebih hebat." Devli menyombongkan diri.
"Iyakah? Kau mendengar semua perkataan guru ekskul ku tentang Cleopatra tadi?"
"Tidak juga," sahut Devli singkat.
"Tidak? Kemana saja kau sampai tidak mendengarnya?"
"Aku kembali ke duniaku, aku benci mendengarkan penjelasan tentang sejarah. Itu sangat membosankan."
"Kau itu seperti Karla saja."
Kelopak mata Nana tiba-tiba saja terasa berat, ia merasa sangat mengantuk. Tak lama kemudian ia tertidur dengan pulas.