Sekali lagi Zhao Li Ying tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala mendengar penuturan lelaki tua itu.
"Pak Zhang… kebaikan seseorang, bukanlah semata-mata di dasari oleh rasa persaudaraan semata saja. Tetapi atas ketulusan dan keluhuran budi dari dalam diri dan jiwa mereka masing-masing. Dan memang sudah semestinya sebagai sesama manusia dan makhluk sosial ciptaan Tuhan, kita harus saling tolong menolong. Mungkin sekarang saya yang menolong Bapak dan dik Xiao Qing. Ya, siapa tahu tahun depan atau nanti justru sayalah yang memerlukan pertolongan dari kalian…" kata Zhao Li Ying dengan keras.
Matanya yang indah, bergerak-gerak jeli. Memandang sebentar ke arah pak Zhang, lalu beralih memang ke arah Zhao Li Ying yang begitu terkesan menyaksikan kecantikan dan keangunan Zhang Xiao Qing. Sampai-sampai gadis itu pun terdiam. Dan hanya matanya saja yang memandang ke arah Zhao Li Ying.