Di sebuah rumah yang mewah dan megah seperti istana, di sekelilingnya itu ada sebuah taman yang membuat rumah ini terasa sejuk, dan tampak juga beberapa pasang muda-mudi sedang berdansa. Pemilik rumah ini adalah seorang wanita yang hampir berusia tiga puluhan. Usianya sekarang sudah beranjak 29 tahun. Teman-temannya banyak yang memanggilnya dengan nama Ling Long. Ia terkenal di kalangan muda-mudi, karena ia seorang yang sangat baik hati. Ling Long selalu mengisi kekosongan waktunya dengan mengadakan pesta-pesta kecil-kecilan. Seperti malam ini, di rumahnya yang besar itu telah di padati oleh beberapa pasang muda-mudi yang sedang berdansa di ruangan tengah. Di sudut rungan yang agak gelap, si cantik jelita, seksi, dan montok Zhou Cheng Cheng sedang duduk sambil mengisap rokok dan di hadapannya itu ada segelas anggur, yang paling di sukainya itu. Ia tidak memperdulikan lagi orang-orang yang lalu lalang di hadapannya itu. Ia masih memikirkan keadaan rumahnya yang hampir membuatya tidak betah tinggal di tempat seperti itu. Zhou Cheng Cheng sangat kasihan. Ia tenggelam dalam lamunannya. Di ruangan lain, Ling Long dan Han Shan Yan serta Xue Shan Shan sedang asyik berbincang-bincang bertiga. Ling Long tidak tahu kalau Zhou Cheng Cheng sudah ada di rumahnya.
"Hei… kenapa dari tadi aku lihat kalian hanya berbicara saja? Tidak mau mencicipi makanan ku, ya?" tanya Ling Long sambil tertawa kalem.
"Long Er, kayaknya semua koki yang terkenal di negeri ini kau undang ke rumah mu, ya?" tanya Han Shan Yan sambil tertawa, di sambut derai tawa Xue Shan Shan.
Han Shan Yan dan Xue Shan Shan kemudian asyik menikmati makanan yang di hidangkan di hadapannya, sambil memandang wajah Ling Long yng memang cantik itu. Ling Long nampak begitu anggun menerima tamu-tamunya malam ini. Sekilas senyum manis di bibirnya itu selalu menyambut mesra teman-temannya. Kadang-kadang di selingi derai tawa gembira dan semua yang hadir di sana.
"Enak nggak?"
"Coba lagi, itu kue tartnya!" kata Ling Long pada Han Shan Yan dan Xue Shan Shan, sambil beranjak menerima tamunya yang baru datang ke rumahnya itu.
Xue Shan Shan berdiri kemudian berjalan meninggalkan Han Shan Yan untuk menikmati keindahan yaman di halaman rumah itu. Sedang Hang Shan Yan sejak tadi selalu memperhatikan gadis yang berbaju serba hitam itu. Gadis ini yang selalu menabrakkan diri pada mobilnya. Ingin ia mendekati gadis itu. Tapi bagaimana caranya, Han Shan Yan berpikir terus sambil memandangi gadis di sudut gelap itu.
Ling Long tahu kalau kawannya yang satu ini sedang memperhatikan gadis tersebut. Ia lalu mendekati Han Shan Yan sambil berbisik: "Namanya Zhou Cheng Cheng. Manis kan?" kata Ling Long. Halus suaranya, tetapi cukup mengagetkan Han Shan Yan yang sedang melamun itu. Han Shan Yan tersentak dan menoleh kepada Ling Long yang sudah ada di sampingnya itu.
"Oh… ya… boleh aku kenal dia?" tanya Han Shan Yan serius.
"Tentu boleh dong! Kalau kau mau." jawab Ling Long sambil mengerlingkan matanya.
"Ayo, ku kenalkan pada teman ku itu!" ajak Ling Long dengan mengulurkan tangannya, dan di terima oleh Han Shan Yan dengan mesra.
Mereka berjalan menuju sudut di tempat duduk ruang yang remang-remang, di mana Zhou Cheng Cheng sedang melamun. Zhou Cheng Cheng tidak menyadari ketika tempat duduk di sisinya itu di isi oleh Ling Long dan Han Shan Yan. Ia terkejut ketika Ling Long, temannya itu menyapanya:
"Cheng Cheng, aku tak pernah menyuruh mu melamun di tempat ini, bukan?" tegur Ling Long.
"Hai… ku kira siapa." ujar Zhou Cheng Cheng kaget tanpa memperhatikan pria yang ada di samping lainnya itu.
"Cheng Cheng, ku kenalkan kawan ku ini, namanya Han Shan Yan!" ujar Ling Long sambil menunjukkan pada Han Shan Yan yang sedang memperhatikan Zhou Cheng Cheng dari tadi.
Zhou Cheng Cheng pun membalikkan tubuhnya, memandang ke arah Han Shan Yan yang sedang berdiri di depannya itu. Seketika itu juga ia kaget, karena Han Shan Yan ternyata adalah pria yang pernah di kenalnya tatkala hendak menabraknya itu.
"Nah Lao Han, ini namanya Zhou Cheng Cheng! Kalian berbicaralah dulu, karena di tempat ini bukan kalian saja tamu ku!" ujar Ling Long sambil meninggalkan kedua muda-mudi itu. Ling Long telah menghilang dari pandangan mata Han Shan Yan dan Zhou Cheng Cheng.
Tanpa banyak bicara lagi, Zhou Cheng Cheng langsung meniggalkan Han Shan Yan yang masih duduk di sampingnya itu. Herannya Han Shan Yan melihat sikap gadis secantik Zhou Cheng Cheng dengan perangai yang aneh-aneh. Zhou Cheng Cheng meninggalkan ruangan pesta itu tanpa sepengetahuan Ling Long, karena ia tahu Ling Long pasti sedang sibuk dengan tamunya yang lain. Han Shan Yan buru-buru mengikutinya dari belakang hingga di luar rumah. Hampir saja Zhou Cheng Cheng menyetop taksi yang baru saja lewat itu. Tapi dengan cepat Han Shan Yang mengatakan tidak jadi pada supir taksi itu. Setelah supir taksi itu berlalu, mereka pun berjalan kaki sampai di perempatan persimpangan jalan raya.
"Kenapa kau tinggalkan pesta itu tanpa sepengetahuan Ling Long?" tanya Han Shan Yang sambil terus berjalan di samping Zhou Cheng Cheng, mengimbangi langkah gadis cantik itu.
"Tidak apa-apa. Memangnya kenapa kalau Ling Long tidak tahu?" Zhou Cheng Cheng balik bertanya dengan sorot mata yang tajam. Han Shan Yan agak kikuk menghadapi sikap gadis aneh ini, tapi ia mencoba mengendalikan dirinya dengan berkata:
"Tentu pastinya Ling Long akan menyalahkan ku lagi, karena kau pulang gara-gara aku." kata Han Shan Yan merendah.
"Aku sama sekali tidak ada persaan apa-apa sama kamu!" ucap Zhou Cheng Cheng dengan ketus.
"Lantas kalau tidak marah pada ku, mengapa kau pulang begitu saja?" tanya Han Shan Yan.
"Apakah ada larangan tidak boleh pulang sebelum pesta usai?" Zhou Cheng Cheng balik bertanya.
"Kau marah, ya?" tanya Han Shan Yan lagi.
"Aku tidak marah. Kita kan baru sama-sama kenal. Masa aku harus marah pada orang yang baru saja ku kenal?" ujar Zhou Cheng Cheng.
Kemudian keduanya pun terdiam, tak ada yang berani membuka suara sampai beberap saat lamanya.
"Kau benar-benar tidak marah kepada ku? Lantas mengapa kau pulang?" Han Shan Yan mulai membuka pertanyaan lagi.
"Apa kau marah, mobil ku tidak jadi menabrak mu tempo hari?" tanya Han Shan Yan ingin tahu.
***
To Be Continue…
Terima kasih buat kalian semua yang sudah membaca chapter ini ya. Sampai jumpa di chapter berikutnya~