Han Shan Yan terenyuh hatinya menyaksikan perubahan sikap gadis yang aneh ini, tenggelam dalam kesedihan yang mendalam. Sementara Han Shan Yan berpikir-pikir apa yang harus di lakukannya untuk membuat gadis ini kembali senang dan gembira, tiba-tiba ia terkejut ketika Zhou Cheng Cheng minta di antarkan pulang.
"Kenapa kau tiba-tiba ingin pulang?" tanya Han Shan Yan tidak mengerti pada perubahan sikap Zhou Cheng Cheng itu.
"Pokoknya aku ingin pulang, titik!" tegas Zhou Cheng Cheng.
"Bagaimana kalau sebentar lagi?" tawar Han Shan Yan.
"Aku pulang sendiri saja!" kata Zhou cheng Cheng sambil terus ngeloyor pergi dengan langkah semakin cepat.
Han Shan Yan tahu Zhou Cheng Cheng tidak main-main. Ia benar-benar ingin pulang. Han Shan Yan juga tahu kalau Zhou Cheng Cheng tak pernah berpikir panjang. Kadang-kadang ia bahkan nekat. Timbul semacam kekhawatiran dan kecemasan dalam diri Han Shan Yan takut kalau gadis itu tiba-tiba saja menabrakkan dirinya pada kendaran yang sedang berlalu. Bisa runyam urusannya, salah-salah ia akan di minta pertanggung jawaban. Bahkan mungkin di sangka sebagai pembunuh. Han Shan Yan tidak mau membiarkan Zhou Cheng Cheng berjalan sendirian. Ia segera mengendarai accordnya mendekati Zhou Cheng Cheng yang sedang berjalan itu.
"Okey, Cheng Cheng. Kita pulang sama-sama!" ajak Han Shan Yan ketika mobilnya mepet di samping Zhou Cheng Cheng.
Tanpa banyak bicara lagi, Zhou Cheng Cheng pun membuka pipntu mobil itu dan duduk di samping Han Shan Yan.
Sepanjang jalan menuju ke rumahnya, Zhou Cheng Cheng tetap membisu meskipun Han Shan Yan sudah berusaha memancing gadis ini agar mau bicara seperti tadi.
Ketika mobil sampai di perempatan tempat Zhou Cheng Cheng biasa berhenti, tiba-tiba saja ia langsung membuka pintu. Tentu saja Han Shan Yan kaget bukan main. Cepat-cepat ia memarkirkan mobilnya di sisi jalan.
Bukan main! Begitu mobil berhenti, Zhou Cheng Cheng bergegas keluar dan berlari menuju ke rumahnya. Sebelum menghilang di belokan, sempat ia berkata: "Jangan lupa, sampaikan salam ku pada kawan mu itu! Dan kamu mau kan antarkan aku ke pesta ulang tahun sahabat ku Sabtu nanti?"
Han Shan Yan menganggukkan kepalanya tanda ia tidak menolak dan mau. Han Shan Yan terbegong-bengong menyaksikan tingkah laku Zhou Cheng Cheng yang aneh itu. Setelah gadis itu hilang dari pandangan matanya, Han Shan Yan memutar mobilnya kembali, dan pulang ke rumahnya.
***
Acara pesta di muli terlambat, setengah delapan. Walaupun Begitu, semua tampak ceria, terutama Chu Xuan Ji. Semua yang di undang hadir ke pesta itu. Kado menumpuk di meja tengah yang khusus di sediakan untuk itu. Tante Phing Phing ingin menyambut dengan berpanjang kata, tetapi rupanya ia tidak biasa sehingga sambutannya cuma sebentar. Sedikit sambutan dan nasehat pun di berikan kepada yang baru saja lulus Ebtanas. Hu Bi Qing mengambil alih make dan memimpin acara dengan enaknya. Sementara itu Han Shan Yan matanya terus mencari Zhou Cheng Cheng. Di dalam rumah Han Shan Yan tak bisa menemukan gadis sexy bergaun merah hati itu.
"Kau lihat Zhou Cheng Cheng?" tanya Han Shan Yan pada Alan Yu yang sibuk mengatur minuman-minuman botol.
"Tadi di bawah meja, entah sekarang di mana. Mungkin di atap." jawab Alan Yu seenaknya.
"Jangan main-main Lan. Aku serius nih…" kata Han Shan Yan panik.
"Kalau boleh kasih nasehat nih ya Lao Han, jangan dekati si Zhou Cheng Cheng deh. Bahaya." Alan Yu memperingatkan.
"Apa dia vampire?" tanya Han Shan Yan bernada bercanda.
"Aku tidak main-main loh Lao Han…" raut wajah Alan Yu pun menunjukkan keseriusannya berbicara.
"Aku juga tidak." balas Han Shan Yan. "Nah, di mana dia?" tanyanya kepada Alan Yu.
"Tadi aku lihat dia keluar, ke halaman keknya." jawab Alan Yu.
"Thanks!" Han Shan Yan berlalu.
"Lao Han!" panggil Alan Yu.
Han Shan Yan berhenti lagi.
"Dia itu play-girl berat. Hati-hati!" Alan Yu pun memberi wanti-wanti kepada Han Shan Yan.
"Thanks!" jawab Han Shan Yan.
Lalu Han Shan Yan pun membelah kerumunan orang-orang yang sednag bersuka ria. Beberapa teman menyapanya, tetapi Han Shan Yan tidak perduli. Dalam benaknya cuma ada Zhou Cheng Cheng. Hatinya benar-benar terbakar. Belum pernah Han Shan Yan mengalami hal semacam ini.
Di dalam halaman banyak orang, karena banyak yang tak ke bagian tempat di dalam. Sebagian besar mereka berpasangan. Han Shan Yan jelalatan mencari dan menemukan sosok bergaun merah hati itu di dekat pohon palma. Perlahan Han Shan Yan melangkah ke sana. Zhou Cheng Cheng sedang ngobrol dengan seorang pemuda yang tak di kenal oleh Han Shan Yan. Seolah-olah tidak acuh dengan lingkunga sekitarnya. Han Shan Yan berjalan mendekati Zhou Cheng Cheng. Kebetulan di dekat Zhou Chen Cheng berdiri pasangan Gu Zi Zhen dan Hong Mei.
"Hai." sapa Han Shan Yan dengan ramah.
"Hai juga." balas Hong Mei, dan Gu Zi Zhen Cuma tersenyum.
"Sama siapa datang?" tanya Hong Mei.
"Sendiri… eh… sama teman-teman…" Han Shan Yan agak gugup sebab di saat pertanyaan Hong Mei meluncur, Zhou Cheng Cheng mengerlingkan mata ke arah Han Shan Yan, menghanyutkan pemuda satu ini. Hati Han Shan Yan pun berdesir indah.
Saat itu, suara denting gitar mulai terdengar. Beberapa pasangan mulai mendesak maju. Mereka siap untuk melayani di ruangan yang cukup luas dan seperti di tempat discotic saja lampu-lampu warna-warni mulai berkedip-kedip bergantian mnambah suasana hangat dan erotik! Remang-remang menambah gairah pasangan itu berjojing.
Lagu pertama terdengar mendesing dari mulut Wu Yi Fan. Dengan lagu rocknya yang melenting tinggi, keras, benar-benar Wu Yi Fan mampu menghayati lagu keras itu. Suaranya melantun begitu mantap sementara di belakangnya Yan Zhe menabuh drum dengan manisnya, sampai mandi keringat…!
Beberapa padang muda-mudi turun di lantai dansa. Zhou Cheng Cheng dan seorang pemuda masih tetap berada di halaman. Suara hingar-bingar musik dan gelak tawa serta seloroh mengembang dengan cepat di seluruh sudut rumah. Han Shan Yan menggeser berdirinya ke dekat Zhou Cheng Cheng.
Han Shan Yan tak pikir panjang lagi dan ia langsung membisikkan sesuatu ke telinga Zhou Cheng Cheng… dan Zhou Cheng Cheng pun tersenyum manja, lalu keduanya pun melangkah menuju ke arena jojing. Mulai melantailah Zhou Cheng Cheng dan Han Shan Yan dengan lincah, Zhou Cheng Cheng begitu lihai dan gayanya memikat sekali mengikuti irama keras dari lagu rock yang di bawakan oleh Wu Yi Fan itu.
***
To Be Continue…
Sampai jumpa di chaper berikutnya ya~