Chereads / It's A Secret Mission / Chapter 39 - Thirty Nine

Chapter 39 - Thirty Nine

"Mba serius? Semudah itu dia bilang kaya gitu?" Tanya Zidan dengan tidak percaya, bahkan matanya pun membulat sempurna saat Valerie menceritakan soal peristiwa antara dirinya dengan Alana tempo hari.

Valerie hanya menganggukkan kepalanya diikuti tatapan sendunya itu, setelahnya Valerie menelungkupkan tangannya kemudian menyembunyikan wajahnya di dalam tangannya.

"Gila.. masih ada ya ternyata cewek yang kaya begitu. Saya penasaran deh mba sama mukanya, parasnya gimanasi emang sampe berani ngerendahin orang seenaknya begitu"

"Dia emang cantik Dan.. cantik banget malah" jawab Valerie sambil menegakkan kembali badannya.

"Ya mau dia cantik pun tetep aja gabisa gitu lah.. emang dia pikir derajatnya tinggi banget? Sama pelacur aja kayanya bisa lebih tinggi derajat pelacur"

"Hus! Kamu ngomongnya jahat banget" tegur Valerie karena omongan Zidan sudah mulai agak ngelantur.

"Maaf mba, abisnya saya kesel sendiri dengernya.. terus udah gitu gimana mba? Mba ga bilang ke pak Arya? Kata mba dia kakaknya bukan?"

"Engga, saya ga bilang soalnya kata Anya hubungan mereka berdua itu ga bagus. Jadi saya lebih milih diem aja, tapi dia tadi malem tiba-tiba nyamperin saya terus minta maaf. Setelahnya udah, gaada apa-apa"

Mendengar itu Zidan langsung memberikan tatapan tidak percayanya kepada Valerie, dirinya ingin sekali bilang kalau atasannya sekarang ini terlihat seperti orang berhati mulia tapi bodoh.

"Kenapa kamu? Ngeliatinnya ko gitu banget?" Tanya Valerie.

"Saya cuman ga nyangka aja sama mba Val"

"Kenapa?"

"Bisa-bisanya mba masih ngebela cewek itu? Dengan mba ga bilang itu kan sama aja mba nutupin kejahatan dia.. mba baik banget sih jadi orang? Tapi ko... maaf ya mba, bodoh" Valerie langsung tersenyum kecut saat mendengar ucapan Zidan. Dirinya setuju, Zidan tidak salah. Katakan lah apa yang Zidan ucapkan barusan itu tandanya dia menyuruh Valerie untuk membalas perbuatannya, tapi saat itu Valerie masih menunjukkan sisi baiknya untuk tidak mengatakan semuanya kepada Arya.

"Yaudahlah.. yang penting saya ga ketemu lagi aja sama perempuan itu"

"Jangan gitu mba.. biasanya kalo ngomong gitu nantinya malah ketemu terus"

"Kamu ko ngedoain gitu sih?!"

"Kenyataannya kan emang begitu mba Val..."

--

Tidak ada yang Valerie lakukan di cafenya selain mondar-mandir dari pantry ke meja kasir atau dia masuk ke dalam ruangannya untuk menemani om Farhan bekerja.

Sebenarnya Valerie ingin sekali membantu yang lain karena cafe saat ini tengah ramai, bahkan om Farhan pun sampai sesekali ikut turun tangan untuk membantu. Tapi aksi Valerie tersebut langsung ditahan oleh mereka semua, karena judulnya Valerie sedang cuti, jadi dia tidak diperbolehkan untuk bekerja.

"Kayanya kamu seru ya ngobrol sama Zidan tadi" ucap om Farhan kepada Valerie yang sedang duduk di hadapannya sambil memainkan ponsel miliknya.

Valerie mendongak kemudian tersenyum, "om kan tau Zidan tu emang temen curhatnya Val".

"Iya.. om tau, om seneng kalau kamu juga punya orang yang bisa dipercaya"

"Om..."

"Kenapa?"

"Rumah baik-baik aja kan?" Tanya Valerie dengan nada yang sedikit ragu. Karena sebenarnya Valerie masih takut kalau seandainya ibunya atau siapapun yang berkaitan dengan ibunya datang ke rumah Valerie dan menimbulkan masalah baru. Yang mana itu artinya om dan tantenya yang harus menghadapi masalah tersebut.

"Kamu masih belum move on juga toh? Tenang aja Val.. sejauh ini kita baik-baik aja. Gaada lagi yang dateng kerumah" jawab om Farhan. Seharusnya Valerie lega bukan mendengar hal tersebut? Namun sayangnya dia tidak merasakan kelegaan itu, dia hanya menganggukkan kepalanya kecil tapi tidak menghilangkan tatapan khawatirnya.

"Om sama tante kalau dirumah bosen, boleh ko main ke tempatnya Andrea. Sekalian bisa kenal lebih deket sama sahabatnya Val"

"Iya.. nanti om sama tante sempatkan mampir ya.."

"Om.." panggil Valerie lagi.

"Kenapa lagi Val?"

"Menurut om, Apa Valerie udah bisa balik lagi kerumah?" Pertanyaan dari Valerie membuat om Farhan mengalihkan pandangannya, kini beliau menatap Valerie.

"Om ga maksa kamu mau pulang kapan, toh juga itu rumahmu. Cuman kalau emang kamu udah ngerasa lebih baik, pulang aja gapapa.. kalau belum dan masih mau tinggal beberapa hari lagi, juga boleh. Yang penting om mau kamu ga stres Valerie.." saut om Farhan dengan nada yang lembut.

"Val kangen sama Fanya om.." bales Valerie sambil terkekeh.

"Iya.. dia tu nanyain kamu terus, tapi gamau ngehubungin kamu. Aneh emang dia tu"

"Bingung kali om dia mau bilangnya gimana..."

"Ohiya om, nanti Val mau jemput Fanya ke Sekolahnya ya.. Val mau ngenalin dia ke seseorang"

"Siapa?"

"Jadi.. Val punya temen, dia tu punya adik perempuan gitu.. seumuran sama Fanya. Kebetulan Val deket sama adiknya, jadi yaudah.. Val mau ngenalin mereka, itung-itung juga nambah temen buat Fanya. Gapapa kan om?"

"Ya boleh dong Valerie.. masa iya ga boleh. Lagipula itu juga bisa ngebantu Fanya, dia sebenernya agak susah kayanya adaptasi disini, jadi temennya dia di Sekolah tu sedikit katanya" jelas om Farhan, Valerie pun tersenyum simpul mendengarnya. Dia merasa Fanya dengan Anya memiliki sedikit kesamaan, dan semoga itu bisa membuat mereka saling akrab satu sama lainnya.

"Yaudah, nanti Val ajakin Fanya. Siapa tau nanti mereka bisa beneran akrab"

--

"Val!" Valerie langsung menolehkan kepala saat dia mendengar suara milik Andrea. Kemudian dia melambaikan tangannya kepada Andrea saat dia mendekat ke arahnya.

"Kenapa sendiri? Fanya sama Anya kemana?" Tanya Andrea saat dirinya sudah dengan sempurna meletakkan bokongnya di kursi sebrang Valerie.

"Mereka lagi jalan-jalan dulu, gue ganyangka ternyata mereka bisa langsung cepet akrab" jawab Valerie dan Andrea hanya menganggukkan kepalanya.

"Cafe gimana?"

"Aman.. dan baik-baik aja, mereka keliatan baik-baik aja tanpa gue"

"Yaudah, itu tandanya mereka emang masih sanggup Val.."

"Ohiya, tadi mas Arya dateng ke kantor gue" lanjut Andrea lagi.

"Ngapain?"

"Dia nanyain lo" jawaban dari Andrea langsung mengundang tatapan bingung dari Valerie. Untuk apa Arya melakukan itu, padahal dirinya bisa bertanya langsung kepada Valerie.

"Gue juga udah bilang, kalau dia bisa nanya langsung sama lo. Jawaban dia tu katanya takut ganggu"

"Yaudah, biarin aja... nanti juga dia pasti bakal ngomong sama gue"

"Tapi.. pas mas Arya nganterin makanan buat lo tadi malem, kalian ga bahas sesuatu emang?" Tanya Andrea dan Valerie langsung menggelengkan kepalanya. "Dia cuman bilang minta maaf sama gue, setelah itu dia langsung balik lagi ke unitnya.."

"Lo ga bilang apa-apa pas dia minta maaf?"

"Engga Ndre, lo kan tau tadi malem mood gue tu beneran ancur parah. Gue beneran gamau diganggu, jadiya dia ngomong begitu gue cuman iya-iya aja"

"Gue emang gatau apa yang terjadi sama lo, tapi kalo seandainya ini ada kaitannya sama mas Arya.. lo mungkin harus bilang Val, jangan diem aja. Gaenak sama dia, dia udah baik banget sama kita"

"Iya Ndre.."