Chereads / LOVE NEVER ENDING / Chapter 37 - Cinta yang Hilang

Chapter 37 - Cinta yang Hilang

Apakah ini adalah keputusan yang tepat untuk merelakanmu pergi dari hidupku? Apakah semuanya akan berjalan dengan baik ketika kita berpisah dan memilih jalan masing-masing, meskipun aku tidak bisa menemanimu selamanya, tetapi cintaku akan tetap bersamamu – Lost Love

Julio sudah sampai di depan apartemen tempat Merry menginap, Fernando yang baru saja pulang dari dunia siluman, mendapat pesan singkat dari kekasihnya, dan meminta tolong Julio untuk menjaga Merry, agar tidak ada yang curiga, maka Julio berjaga di luar apartemen. Meskipun sudah terbiasa dengan udara dingin, tetapi Julio merasakan sesuatu yang berbeda, tiba-tiba ia merasa kedinginan yang menusuk di tubuhnya, sehingga ia terpaksa menggunakan sihir penghangat.

Ada sesuatu yang membuat hatinya sedikit gelisah, meskipun ia tidak tahu apa itu.

Malam semakin larut, Adelia tiba-tiba terbangun dari tidurnya, meskipun sedikit mabuk, ia berusaha untuk menjaga kesadarannya. Di sampingnya Merry tertidur pulas, sambil menahan sakit kepalanya karena mabuk.

Adelia yang sudah berganti pakaian tidur berusaha bangun menatap keluar jendela, memandang hujan yang turun membasahi jendela apartemennya. Tanpa sengaja Adelia melihat seekor kucing kecil yang berada tepat di depan apartemennya, seperti menjaga sesuatu, kucing berbulu orange keemasan tersebut menatap setiap orang yang masuk di pintu apartemen.

'Mengapa hari ini aku begitu sedih? Padahal aku sudah berjanji tidak akan menangis lagi meski bertemu dengannya.' Ucap Adelia dalam hati sambil berlinang air mata, kemudian ia berkata dalam hati, 'Mengapa setiap kucing yang kulihat, selalu mengingatkanku padanya? Apalagi kucing kecil tersebut yang berada di tengah hujan, menatap tajam setiap orang yang masuk.'

Adelia langsung menutup tirai jendelanya, dan duduk di sofa abu-abu miliknya sambil merebahkan kepalanya. Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengannya? Perasaan yang sudah lama ia lupakan, mengapa harus muncul hari ini? Apakah ia benar-benar sudah jatuh cinta dengan pria tersebut, pria yang sangat dicintainya, namun tidak tahu dimana keberadaannya? Atau dirinya hanya menyesal dan ingin menebus semua rasa bersalahnya?

Pria yang sangat dicintainya menyukai kucing, bagi pria tersebut, kucing adalah makhluk yang lemah sekaligus kuat. Kucing kecil yang biasa tidur di kasur, bermanja-manja dengan majikannya, namun dengan tiba-tiba bisa menjadi pembunuh kejam untuk memangsa tikus, bahkan kucing yang terlihat tidak berbahaya, juga dapat menjadi mata-mata bagi majikannya.

Kenangan-kenangan lama yang sudah terkubur dalam, kini muncul kembali dalam ingatannya, seperti sebuah batu yang dilemparkan ke kolam, maka tanah serta beberapa hal kembali mengapung ke permukaan, membuat Adelia benar-benar tidak bisa melupakan kenangan yang menyedihkan tersebut.

***

"Sudah bangun?" ucap Adelia sambil membuat sandwich untuk sarapan.

"Kakak sudah bangun?" tanya Merry sambil menguap, tidurnya semalam sangat nyenyak, mungkin karena selama ini ia selalu terjaga hingga tengah malam untuk mengerjakan tugas.

"Fernando tadi meneleponmu, dan karena takut menganggumu, maka aku menjawab panggilannya." Adelia segera menaruh roti yang berisi sayur juga daging di sebuah piring.

Merry langsung melihat handphonenya, dan menghubungi Fernando, namun kali ini handphone Fernando yang tidak aktif.

Melihat wajah Merry yang sedih, Adelia hanya tersenyum sambil memakan sandwichnya, "Dasar anak muda hahaha, Fernando pasti tidak bisa di hubungi, ayo makan dulu setelah itu kamu ke apartemennya."

"Kakak ini selalu bicara seakan-akan kakak sudah tua!" gerutu Merry.

"Aku ini lebih tua darimu hahaha…" goda Adelia, kemudian ia melanjutkan ucapannya kembali, "Hari ini kita sudah libur, kamu akan kemana selama liburan?"

Setelah meminum segelas susu, Merry menghela nafas, "Tidak ada, mungkin aku akan menikmati pemandangan di sini, oh iya apa kakak tahu air terjun Triberg?"

Seketika itu juga tiba-tiba Adelia berhenti minum, ada sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa berpikir jernih, Merry yang menyadari hal tersebut, segera bertanya, "Ada apa kak? Kakak baik-baik saja?"

Adelia yang tersadar, langsung mengambil air minum yang ada di depannya, "Tidak.. aku tidak apa-apa, ada apa kamu menanyakan itu?"

"Aku ingin ke sana bersama Fernando, tetapi Fernando tidak pernah ada waktu, apa kakak bisa menemaniku?" tanya Merry.

Adelia menghela nafas dan tersenyum, "Bagaimana jika minggu depan? Minggu ini aku harus mengerjakan tugas musim dinginku."

"Boleh, kita ke sana minggu depan." Ucap Merry dengan bahagia. Tidak beberapa lama ada pesan masuk di handphonenya, ternyata Fernando menyuruhnya untuk segera pulang bersama dengan Julio.

"Kak, aku pulang dulu, terima kasih sudah mengijinkanku menginap." Merry segera berpamitan dan membereskan barang-barangnya.

"Aku akan mengantarmu." Ucap Adelia, namun dihentikan oleh Merry.

"Tidak perlu kak, kelihatannya kakak kurang sehat, oh iya kak, ini hanya saran, sebaiknya kakak berhenti menunggu pria yang tidak jelas itu, kemarin kakak terlihat menderita sekali karena masih menantikan pria jahat itu."

Adelia tersenyum, ia tidak tahu mengapa kali ini perasaan yang sudah di tahan selama bertahun-tahun tiba-tiba keluar begitu saja, bahkan di depan adik tingkatnya.

"Terima kasih atas saranmu, aku sungguh iri padamu yang bisa terus bersama dengan Fernando, semoga hubungan kalian bisa sampai kakek nenek."

Merry tersenyum, dan langsung menuju ke lobby bawah, tanpa di sadarinya Adelia memperhatikan dirinya dari jendela apartemen.

"Tunggu, bukannya itu kucing yang semalam?" ucap Adelia yang cukup terkejut melihat Merry berjalan bersama kucing orange keemasan.

***

Andrew sudah sampai di bandara international Jerman, karena sedang musim dingin, ia menggenakan jaket coklat yang cukup tebal, dan celana jeans. Sambil membawa koper bewarna hitam Andrew berjalan menuju keluar bandara dan mencari kendaraan untuk tinggal di apartemen miliknya, namun tiba-tiba langkahnya terhenti, seorang gadis yang menggenakan kemeja merah, celana jeans dan jaket jeans berdiri di depannya.

"Elsha?" Andrew mendekat sambil melepas kacamata hitamnya.

Elsha tersenyum sambil melambaikan tangannya, "Apa kabar?"

"Kamu tidak kedinginan? Pakaianmu…" tanya Andrew.

"Kamu kedinginan? Hahhaa.. ayo kita ke tempatmu." Ucap Elsha sambil melangkah pergi.

"Seperti siluman saja tiba-tiba muncul, dimana kopermu?" tanya Andrew yang berjalan di samping Elsha.

"Cepat kita ke rumahmu!" ucap Elsha yang terlihat cuek.

Tentu saja Elsha tidak bisa menjawab, karena ia menggunakan kolam ajaib yang bisa membawa seseorang sampai di tempat orang yang ingin ditemuinya, dan nanti ia akan menggunakan teleport untuk kembali ke dunia siluman. Elsha tidak dapat tinggal diam lagi melihat Fernando dan Merry bersama-sama di dunia manusia, dan pada akhirnya mereka menikah. Hal tersebut yang tidak dapat diterima Elsha. Fernando harus menikah dengan dirinya, dan ia tidak peduli dengan cara bagaimanapun tujuannya harus tercapai, bahkan harus melenyapkan Merry. Karena melihat Elsha seperti itulah Fernando terpaksa memberikan perisai perlindungan untuk menjaga Merry dari serangan Elsha yang kapanpun bisa ia lakukan.

Setelah membuka pintu apartemen dengan kata sandi, Andrew segera meletakkan kopernya di samping sofa hitam, dan merebahkan dirinya di sofa. Elsha menutup pintu, dan duduk di sebelah Andrew.

"Kita sudah tidak punya waktu, bagaimanapun kita harus memisahkan mereka berdua, saat ini yang dapat menyentuh Merry hanya dirimu." Ucap Elsha dengan serius.

"Maksudmu?" tanya Andrew sambil menyalakan penghangat ruangan.

Elsha menatap tajam mata Andrew, "Kamu akan melihatnya, apa kamu sudah memeriksa jadwal kuliah Fernando dan Merry?"

"Sesuai ucapanmu, di musim dingin ini Fernando memiliki tugas kuliah yang sangat banyak, bahkan minggu depan ia sudah mulai praktek di sebuah rumah sakit. Sedangkan Merry sudah masuk liburan musim dingin." Jawab Andrew.

Elsha menyandarkan dirinya di sofa, "Minggu depan kita mulai bergerak, pertama kamu harus menemui Merry ketika Fernando sibuk, pastikan Merry tidak menghubungi Fernando, dan…."

"Ada apa?" tanya Andrew heran.

Elsha mulai berpikir, saat ini Julio sedang bersama dengan Merry, bagaimanapun ia harus menyingkirkan Julio agar rencananya bisa berhasil, usahanya akan sia-sia jika Julio melindungi Merry, menghadapi Julio bukan hal yang mudah, satu-satunya orang yang bisa membuat Julio lepas dari Merry adalah yang mulia ratu, tapi bagaimana ia dapat mempengaruhi ratu untuk membuat Julio berada di dunia siluman selama seminggu?

"Tidak apa-apa sementara ini jangan dekati Merry, Fernando memiliki insting yang tajam, keberadaanmu akan ketahuan, dekati Merry saat aku menyuruhmu." Ucap Elsha.

***

"Apa semalam nona Merry tidur dengan nyenyak?" tanya Julio sambil duduk di tempat tidur Merry.

"Sangat nyenyak, semalam pasti kamu menjagaku, sebaiknya kamu istirahat dulu Julio, Fernando kemana?" tanya Merry.

"Tuan Fernando sedang di perpustakaan mengerjakan tugas kuliahnya, apa ada yang ingin nona katakan kepada tuan?" ucap Julio santai.

"Julio, aku ingin tanya sesuatu, tapi kamu janji tidak akan mengatakannya kepada Fernando." ucap Merry serius.

"Silahkan nona, saya akan menjawab semampu saya." Ucap Julio dengan serius.

"Sebelum aku ke sini, aku sempat bertanya kepada Novi, apakah sesama siluman bisa merasakan keberadaan satu sama lain?  Novi mengatakan iya karena mereka mempunyai insting, dan tentu saja hal itu perlu latihan, karena itu aku berpikir apakah mungkin diriku yang adalah manusia dengan perisai perlindungan siluman dapat memanggil manusia yang diberikan perisai oleh mendiang raja Georgius?"

Seketika itu juga ekspresi Julio berubah, "Maksud nona? Nona dan tuan mencari manusia yang dicintai raja Georgius? Itu tidak mungkin terjadi! Manusia itu pasti sudah meninggal, karena itu legion menyerang dunia siluman sehingga raja meninggal dunia!"

"Kamu, dan ratu sempat mengatakan jika Fernando meninggal, otomatis perisai yang ada di diriku hancur sehingga aku juga meninggal, tetapi mengapa sihir perlindungan raja masih ada di negeri siluman? Jika memang raja sudah tiada, sihir tersebut harusnya musnah 900 tahun yang lalu!" ucap Merry tegas.

"Untuk apa nona mencari manusia yang sudah meninggal itu?" tanya Julio sambil menundukkan kepalanya.

"Jika sihir perlindungan dunia siluman masih ada, maka kemungkinan besar wanita itu masih hidup! Aku yakin dia ada di suatu tempat karena itu tolong ajari aku menggunakan kekuatan untuk memanggil wanita itu!"

"Tolong hentikan nona Merry, apapun yang kalian lakukan tidak akan mengubah kenyataan jika dunia siluman akan mengalami kehancuran karena cinta kalian." Ucap Julio dengan nada dingin.

"Kutukan itu terjadi karena wanita itu tersakiti, bagaimana jika wanita itu mau membatalkan kutukan, maka dunia siluman tidak akan berada dalam bahaya." Jawab Merry dengan yakin.