Bersama denganmu membuat hidup menjadi lebih berarti, jika langit menghendaki, kenangan denganmu akan kusimpan selamanya di dalam hati. Kenangan terindah yang pernah ada dalam hidupku, sebuah kenangan yang selalu membuat hatiku tersenyum saat berpisah denganmu – Kenangan terindah
Siang hari, di tengah jalan bersalju Merry berjalan menuju minimarket terdekat di apartemennya, menggenakan jaket tebal bewarna kuning, dan sepatu booth coklat tua. Salju yang menutupi jalan sudah digeser ke pinggir jalan menggenakan mesin, hanya ada sedikit air yang membuat jalan menjadi sedikit licin. Julio mendadak ada keperluan di dunia siluman, dan Fernando masih sibuk dengan tugas musim dinginnya, Merry yang benar-benar bosan di apartemen berusaha mencari hiburan.
"Halo Mer," seorang pria menepuk pundak Merry.
Merry langsung menoleh, meskipun sudah tahu jika akan bertemu, namun Merry tidak menyangka, ia akan bertemu dengan Andrew saat tidak ada siapapun di sampingnya saat ini.
"Andrew? Ada apa kamu ke sini?" tanya Merry dengan tegas.
Andrew tersenyum dan berkata, "Mengapa kamu seperti ini? Kita sudah lama tidak bertemu, bagaimana jika kita ke kafe yang ada di sana sambil menghangatkan diri."
"Maaf, aku sibuk." Merry langsung beranjak pergi.
"Fernando takut air hujan bukan." Ucap Andrew.
Seketika itu juga Merry menghentikan langkahnya, dan berbalik menuju ke Andrew, "Apa maksudmu? Tidak ada yang ditakuti Fernando!"
"Saat sekolah ia selalu ijin tidak mengikuti pelajaran olahraga, bahkan ketika hujan turun dengan lebat, Fernando selalu memilih untuk tinggal di sekolah daripada harus hujan-hujanan, sebenarnya masih banyak lagi, jadi sebaiknya kita duduk dulu." Andrew langsung berjalan menuju kafe yang sudah ia tunjuk.
Pancingan yang di buat Andrew berhasil membawa Merry untuk mengikutinya. Sampai di kafe, Andrew langsung memesan sebotol bir.
"Aku tidak minum bir." Ucap Merry dan ia memesan air putih.
"Bir bagus untuk membuat tubuhmu hangat, apa kamu yakin tidak akan meminum ini? Lagipula aku sudah berubah tidak seperti yang dulu. Jika waktu itu aku sempat membuatmu takut, maafkan aku." Ucap Andrew sambil menuang segelas bir dan memberikannya pada Merry.
***
Elsha yang baru pulang dari dunia manusia begitu bahagia. Setelah melihat Merry bersama dengan Andrew di sebuah kafe, Elsha langsung meninggalkan mereka berdua dan pulang ke dunia siluman. Sedikit demi sedikit rencananya berhasil, bahkan jika memang semua yang sudah ia siapkan dengan Andrew benar-benar berhasil, maka tidak ada lagi alasan untuk Fernando dan Merry bersatu.
Sampai di kamar, ia langsung merebahkan dirinya, ratu semut yang melihat majikannya seperti itu segera berkata, "Ada apa nona Elsha begitu gembira?"
Elsha langsung mengangkat semut hitam yang memiliki mahkota di kepalanya, dan meletakkannya tepat di sebelahnya.
"Kamu tahu ratu semut? Perlahan-lahan rencanaku dan Andrew untuk memisahkan mereka akan berhasil hahaha…" Elsha tertawa dengan gembira.
"Apa nona yakin? Bagaimana jika nona mendapat hukuman dari yang mulia raja karena membuat dunia siluman berada dalam bahaya?" tanya ratu semut.
Elsha langsung duduk di tempat tidurnya dengan senyum yang menggembang, "Kamu tahu ratu semut? Keberuntungan benar-benar berpihak padaku kali ini."
"Maksudnya?" tanya ratu semut heran.
"Setelah ratu keluar dari perpustakaan dengan kepalanya yang sakit, maka aku masuk ke tempat itu, apa kamu tahu? Lemari kerajaan belum di kunci, penjaga sibuk membawa ratu pergi ke kamar, dan tanpa sengaja aku menemukan perkamen rahasia yang mengungkapkan masa lalu mendiang raja Georgius."
Ratu semut terdiam sebentar, dan ia bertanya, "Tentang apa?"
"Perkamen rahasia yang disembunyikan oleh ratu. Perkamen tulisan dari mendiang raja Georgius kepada anaknya yaitu yang mulia raja Alexander, untuk mencegah keturunannya mencintai manusia, karena bisa membahayakan keberadaan dunia siluman. Dan dari perkamen itu, aku juga menemukan bahwa mendiang raja mencintai manusia, akibat dari cinta terlarang itu, dunia siluman harus berada dalam bahaya." Elsha kemudian tertawa.
Ratu semut terdiam sebentar, sebuah perasaan amarah muncul dalam dirinya, dan Elsha yang memandang teman baiknya tersebut, segera bertanya, "Ada apa?"
"Tidak.. tidak apa-apa, bagaimana tentang mendiang ratu sebelumnya, istri raja Georgius?" tanya ratu semut.
"Tidak ada apa-apa, bahkan catatan tentang ratu di hapus setelah ia menikah dengan raja, hanya ada sebuah catatan tentang ratu di buku perpustakaan yang menyatakan, bahwa ratu Leticia sangat menyukai bunga anggrek, dan mawar sehingga beliau sering menghabiskan waktu di taman, dan ratu tidak menyukai kucing, karena itu istana tidak pernah memelihara kucing. Dan karena itu ketika mendiang raja Georgius meninggal, sekitar enam ratus tahun yang lalu, Julio tiba-tiba muncul dan mengatakan bahwa kakek buyutnya adalah kucing kesayangan raja." Ucap Elsha sambil mengingat-ingat kembali, isi buku yang barusan ia baca.
***
Sambil meminum bir, Andrew mengeluarkan novel kesukaan Merry, sekaligus novel yang ditulis oleh ibunya Fernando, "Aku penasaran, apakah cerita novel ini berdasarkan kisah nyata?"
Merry berusaha menjawab dengan tenang, "Mengapa tidak kamu tanyakan saja kepada penulisnya?"
Andrew tersenyum, "Hahaha… daridulu kamu tidak pernah berubah. Mer, tolong rahasiakan pertemuan kita dari Fernando dan aku akan merahasiakan pertemuan kita dari Elsha."
"Mengapa aku harus merahasiakannya dari Fernando? dan apapun urusanmu dengan Elsha jangan sampai kamu terseret dalam permainan bodohnya yang membahayakan nyawamu! Ini peringatanku sebagai temanmu!" ucap Merry dengan tegas.
"Elsha adalah wanita yang baik, aku heran mengapa Fernando begitu jahat menjauhi dirinya, ah hampir saja aku lupa, Elsha menemuiku dan ingin bekerja sama denganku, untuk menjauhkanmu dari Fernando, tentu saja aku menolaknya, karena sekeras apapun usahaku, cintamu pada Fernando lebih kuat, dan.. sebagai mantan kekasih yang pernah menyukaimu, apa kamu yakin dengan Fernando? Melihat Elsha yang bisa datang ke Jerman tanpa menggunakan koper, bahkan di musim dingin hanya menggenakan baju biasa, aku ragu jika dia adalah manusia biasa." Ucap Andrew.
Merry menatap Andrew dengan senyumnya, "Ndrew, kita hidup di jaman modern, monster, siluman, hantu, dll itu semua hanya khayalan saja. Dulu kamu menertawakanku karena menyukai novel ini dan percaya bahwa dunia khayalan itu ada, sekarang justru kamu yang percaya."
Andrew tersenyum, baru kali ini sejak mereka lulus, ia dapat bercakap-cakap dengan wanita yang disukainya, "Sekarang kamu benar-benar dewasa, Fernando hebat telah membuatmu menjadi lebih dewasa, daripada saat bersamaku."
Merry terdiam sejenak, tatapan mata Andrew benar-benar dalam. Apakah karena pengaruh bir atau apa, Merry merasakan sebuah rasa penyesalan dan kesedihan dalam wajah mantan kekasihnya.
"Kamu pasti menemukan wanita yang lebih baik dan bisa membuatmu dewasa. Jangan bersama dengan Elsha, dia benar-benar berbahaya."
Andrew meneguk segelas bir dan berkata, "Mer, seandainya kamu tidak bertemu dengan Fernando, apa mungkin kita bisa bersama?"
Merry menatap wajah Andrew dan berkata, "Itu semua hanya masa lalu, sebaiknya sekarang kita hidup dengan memandang masa depan." Merry segera berdiri meninggalkan Andrew, namun tiba-tiba Andrew memegang tangan Merry dan menariknya.
Merry yang terkejut tanpa sadar, jatuh dalam pelukan Andrew, sambil berbisik Andrew berkata, "Tolong ijinkan aku sebentar saja memelukmu, aku sangat merindukanmu."
***
"Merry….." ucap seorang wanita, dengan cepat Merry segera melepaskan pelukannya dari Andrew.
"Kak Adel?" Merry benar-benar bersyukur Adel datang di saat yang tepat, dengan cepat Merry membawa kantong belanjaannya dan mengandeng tangan Adel sambil berkata kepada Andrew, "Jangan temui aku lagi!"
Adel yang tidak tahu apa-apa langsung mengikuti Merry. Setelah mereka cukup jauh dari kafe, Merry berkata, "Kak, aku mohon tolong jangan katakan kejadian tadi pada Fernando."
Adel tersenyum, "Siapa dia? Wah apa kamu sudah berani bermain di belakang Fernando?" goda Adelia.
"Tidak kak, dia adalah mantan pacarku yang mengikuti aku sampai sini. Aku tidak ingin ada pertengkaran antara Fernando dan dia, apalagi saat ini Fernando benar-benar sibuk."
Melihat ekspresi Merry yang serius, Adel memegang pundak temannya dan berkata, "Aku tahu, pria tadi menarik paksa dirimu, dan kamu berusaha melepaskan pelukannya, karena itu aku langsung menemuimu."
"Sejak kapan kak Adel datang?" tanya Merry.
"Awalnya aku hanya ingin bersantai sejenak di kafe, menikmati penghangat ruangan sambil minum segelas bir, tapi aku tidak menyangka, saat masuk aku melihat kamu berdiri meninggalkan pria itu, dan pria itu langsung menarikmu."
Merry tersenyum, "Terima kasih kak, kak kejadian tadi juga tolong jangan katakan pada Julio, kucing yang ada di tempatku."
Adelia mengernyitkan dahi, "Hahaha… apa kucing itu akan melapor ke Fernando?"
Merry tersenyum dan berkata, "Apa kakak tahu, Fernando sangat dekat dengan kucingnya, karena itu Fernando sering memahami bahasa kucingnya hahaha…"
"Aku kira Julio itu bisa berbicara seperti kita hahaha… oh iya siapa yang memberi nama kucing itu?" tanya Adel.
"Kelihatannya Fernando sendiri, kenapa kak?" ucap Merry yang tidak yakin, karena Fernando hanya mengatakan bahwa Julio adalah kucing pemberian neneknya dan kucing itu sudah memiliki namanya sendiri.
"Namanya hampir mirip dengan nama kekasihku dulu." Ucap Adelia dengan senyum kesedihan.
"Siapa namanya kak?" tanya Merry yang sedikit terkejut, jika memang nama kekasih Adelia sama dengan nama kakek buyutnya Fernando, maka tidak perlu diragukan lagi bahwa Adelia adalah wanita yang pernah di sukai oleh raja Siluman terdahulu.
"Gregorius Julio Caesar." Ucap Adel sambil memandang langit yang terlihat mendung.
Merry tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, apakah ini adalah keputusan yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Adelia? Lagipula sejak awal tujuannya adalah mencari manusia yang sudah membuat kutukan itu dan meminta dia untuk membatalkan kutukan tersebut. Merry dan Fernando telah membaca sebuah buku dimana kutukan benar-benar bisa hilang jika sang pemberi kutukan memberikan maaf kepada yang bersalah dan menarik kembali semua ucapannya.
"Ada apa?" tanya Adel yang heran mengapa Merry mendadak diam.
"Tidak….. tidak ada apa-apa, aku hanya penasaran apakah kakak benar-benar mencintainya sehingga tidak bisa melupakannya? Atau kakak sangat terluka atas cinta itu, sehingga kakak terus mengingat kenangan buruk bersama dengannya?" Merry melihat kakak tingkatnya.
Ekspresi Adel berubah menjadi sedih, tatapan matanya menyiratkan bahwa hal tersebut sungguh membuatnya sakit hati, tapi karena waktu yang berlalu begitu lama, ia mulai melupakan rasa sakit itu, dan berubah menjadi rindu.
"Aku menyesal, tetapi aku juga sakit hati karena pada akhirnya akulah yang harus menderita."
Merry semakin terdiam, saat ini Adelia benar-benar merasakan kesedihan karena kenangan yang menyakitkan itu.