Dalam waktu, aku berputar melewati dimensi ruang dan waktu. Semakin aku berjalan dalam putaran waktu, kehampaan dan kekosongan memenuhi jiwaku. Tidak tahu sampai kapan putaran waktu ini berakhir, aku mulai lelah dengan semua ini, seandainya ada yang bisa kulakukan untuk menghentikan putaran waktu ini, aku akan melakukannya – putaran waktu
Fernando baru selesai mengerjakan tugas prakteknya, meskipun lelah dengan tugasnya, ia menyempatkan untuk bertemu dengan kekasihnya di taman bunga. Musim dingin hampir berakhir, sudah sebulan lebih mereka berdua tidak berkomunikasi seperti dulu karena kesibukan Fernando.
Salju sudah tidak turun, matahari bersinar dengan sedikit panas, membuat sisa-sisa salju lebih cepat mencair. Fernando yang sudah siap dengan kemeja biru dan sweater coklat tua serta celana jeans menunggu di depan pintu kamar Merry. Ia memang sengaja tidak membunyikan bel, untuk memberi kejutan. Sementara Merry yang sudah siap, berniat menjemput Fernando, namun ia sudah di kejutkan lebih dulu dengan keberadaan Fernando.
"Cepat sekali?" ucap Merry dengan senyum bahagia.
"Lipstikmu bagus, merahnya alami sesuai dengan bibirmu." Fernando langsung mengecup dahi Merry.
Mereka berdua akhirnya sampai di taman bunga mawar yang begitu indah, mawar merah yang belum mekar, masih tertutup sedikit salju yang turun dari langit, sedangkan beberapa bunga mawar yang mekar, kelopaknya sebagian jatuh ke tumpukan salju. Setelah memastikan bahwa tidak ada orang di sekitarnya, Fernando menunjuk kelopak mawar yang berjatuhan dan dengan sihirnya, kelopak mawar tersebut bergerak menjadi bentuk hati.
"Wow…" ucap Merry kagum.
Sambil mengandeng tangan kekasihnya, Fernando berkata, "Mer, daridulu hingga sekarang, aku tulus mencintaimu. Sebelum bertemu denganmu, hidupku hampa, dan penuh dengan ketakutan, tapi sejak bertemu denganmu, semuanya berubah, cinta membuatku berani melangkah maju bersamamu meskipun banyak halangan di depan. Mungkin ini terlalu cepat, tapi jika diijinkan, bolehkah aku menjadi bagian dari masa depanmu? Menghabiskan seluruh hidupku, bahkan masa tuaku bersamamu?"
Merry sangat terkejut, jantungnya berdetak sangat kencang, bahkan tubuhnya mendadak panas, meskipun saat itu masih musim dingin.
"Nando…" mata Merry berkaca-kaca, ia tidak sanggup lagi berkata apapun.
Fernando tersenyum dan berkata, "Meskipun dunia siluman menjadi bahaya karena cinta kita, tetapi aku tidak pernah menyesal untuk mencintaimu, bahkan aku rela melakukan apapun, agar kita bisa bersama untuk selamanya."
Merry benar-benar terharu, "Ayo, lanjutkan cinta kita. Aku yakin, cinta kita akan menemukan jalannya."
Fernando tersenyum dan mereka berdua kembali berjalan-jalan menikmati pemandangan bunga mawar yang begitu indah, tanpa terasa matahari telah terbenam, dan pasangan kekasih yang saling mencintai tersebut, memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran yang berada di dekat taman tersebut.
"Nando, ada yang ingin aku katakan padamu." Ucap Merry saat mereka menikmati steak.
"Apa?" tanya Fernando santai.
Merry tahu bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mengatakan semuanya kepada Fernando, meskipun ada kemungkinan jika Fernando marah, tetapi jika ia tidak mengatakan kebenarannya, semuanya akan semakin buruk.
"Sebenarnya beberapa waktu yang lalu Novi datang menemuiku, dan dia mengatakan…." Merry kemudian menceritakan apa saja isi percakapannya dengan Novi. Ia dan Novi sama-sama yakin bahwa Adelia adalah wanita yang dicintai oleh raja Georgius, dan Julio, kucing peliharaan Fernando kemungkinan adalah raja, hal tersebut bisa dibuktikan ketika Julio mengijinkan Adelia yang seorang manusia biasa menyentuhnya, bahkan Julio bisa tinggal di tempat Adelia.
***
Adelia asyik membaca majalah di sebuah toko buku, secara tidak sengaja ada sepasang muda-mudi yang asyik bersenda gurau. Hari itu adalah hari sabtu, ketika Adelia keluar dari toko buku, ia menemukan banyak pasangan sedang berkencan di pinggir jalan, menikmati secangkir kopi hangat, dan makan di kedai-kedai yang buka di sekitar jalan, tanpa di sadari air mata Adelia menetes. Ia teringat akan masa lalunya, dimana dulu ia pernah mengalami hal seperti itu.
Dengan cepat Adelia berlari di sebuah tempat yang sepi dan ia mulai menangis, kenangan-kenangan lama yang sudah dikuburnya kini kembali ke permukaan, hatinya benar-benar merindukan kekasihnya, seandainya waktu dapat diulang, bisakah ia dan kekasihnya bersama? Sejak bertemu Merry, tidak tahu mengapa hatinya menjadi begitu rapuh.
"Georgius…. Dimanakah kamu?? Hiks… hiks… aku merindukanmu…" Adelia mulai meneteskan air mata, hatinya benar-benar hancur saat ini.
"Meong…"
Adelia yang terkejut langsung melihat ke sumber suara tersebut, "Julio?"
"Meong… meong…" Julio dengan tatapan sedih, ia maju dan mengusapkan kepalanya di kaki Adelia.
Adelia tersenyum dan ia langsung mengendong Julio, "Apakah kamu adalah malaikat yang dikirim Georgius untuk menghiburku?"
"Meong.." ucap Julio yang terus memandang mata indah Adelia.
Adelia kemudian tertawa, namun ia tetap memeluk Julio dengan pelukan hangat, "Seandainya kamu dapat berbicara, mungkin aku tidak akan merasa sepi seperti ini, Julio apakah kamu tahu saat ini aku sangat merindukan seseorang yang memiliki nama sepertimu, bahkan tidak masalah bagiku untuk bertemu dengannya dalam mimpi."
Selesai mengucapkan kalimat tersebut, tiba-tiba Adelia merasa sangat mengantuk, maka ia memutuskan untuk pulang ke apartemennya.
Sampai di apartemen, ia meletakkan Julio di sofa dan segera tidur. Tidak biasanya ia merasa sangat lelah sampai seperti ini.
***
Adelia tiba-tiba berada di sebuah pedesaan yang sangat indah, daun-daun berguguran, dan ia berjalan melewati daun yang berguguran tersebut, tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat seorang pria dengan rambut kuning keemasan, bola mata bewarna biru, dan kulit putih yang sedikit pucat, seorang pria tinggi yang sangat dikenalnya, bahkan dari kejauhan sekalipun, Adelia yakin siapa pria itu.
Dengan berurai air mata, Adelia berlari memeluk pria tersebut, "Mengapa… mengapa baru muncul sekarang!!! Apa kamu tahu, aku sangat merindukanmu! Hiks… hiks…." Adelia tak hentinya menangis dalam pelukan pria tersebut, seluruh perasaan yang sudah dipendam selama 900 tahun seketika itu juga tumpah.
"Maaf," ucap pria tersebut.
Adelia yang telah berhenti menangis menatap pria tersebut dengan tatapan sedih namun sedikit marah, "Apa hanya itu yang dapat kamu katakan? Setelah 900 tahun kamu membuatku terjebak dalam putaran waktu? Setiap sepuluh tahun sekali, aku harus mengganti KTP, pindah ke negara lain, bahkan pernah selama dua puluh tahun aku terpaksa hidup mengasingkan diri di sebuah pulau terpencil, tanpa ada satu bantuan manusia! Kamu mencampakanku! Kamu membuat hidupku menderita! Dan sekarang, maaf??!"
Gregorius memeluk Adelia dengan lembut, "Maafkan aku, dan tolong jauhi Merry, dia tidak baik untukmu."
Adelia terkejut, dan tiba-tiba ia menyadari sesuatu, "Tunggu… ini jangan-jangan.." Adelia langsung mengeluarkan kekuatannya dan ia memukul Gregorius, pria yang ada di hadapannya, sambil berteriak, "Kembali ke wujud aslimu!" Seketika itu juga pria yang ada di hadapannya berubah,menjadi pria tua dengan rambut panjang emasnya yang sepinggang dan tanduk naga emas di kepalanya.
"Ini dunia mimpi kan?! Dulu kamu sering menggunakannya kepadaku! Sekarang beraninya kamu menggunakan cara seperti ini lagi! Apa kamu masih hidup?! Katakan! Jika masih hidup tolong temui aku! Hiks… hiks…" Adelia berteriak histeris, dan ia kembali menangis.
"Maaf, aku tidak bisa menemuimu dalam wujud asliku, dengan kekuatanku saat ini, aku hanya bisa menemuimu di dalam mimpi." Ucap raja Georgius.
"Mengapa?? Sebenarnya kamu masih hidup atau sudah tiada?! Aku sangat lelah dengan kehidupan ini! Tanpamu aku hanya manusia yang berada di perputaran waktu, dipermainkan oleh waktu, aku tidak bisa hidup bersama dengan teman-teman atau orang yang aku sayangi, semua itu karena kamu! Karena perisai perlindungan ini, aku menjadi abadi hiks.. hiks… Georgius… aku benar-benar menyesal dengan apa yang kukatakan, tidak bisakah kamu memutar waktu? Aku ingin menarik ucapanku saat itu hiks… hiks…."
***
Fernando berubah menjadi serius, Merry telah menceritakan semuanya, ia tidak tahu bagaimana reaksi Fernando, dan Merry sangat berharap agar Fernando mempercayainya. Ia telah menceritakan semuanya, termasuk pertemuannya dengan Andrew, tidak ada lagi yang ia tutupi dari kekasihnya.
"Masalah Novi, aku sudah tahu karena aku merasakan aura kehadirannya, namun aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan, dan masalah dugaanmu bahwa wanita itu adalah kak Adel bisa saja benar, tapi jika Julio adalah kakek buyutku itu sangat tidak mungkin. Semua anggota kerajaan memiliki aura yang sangat kuat, bahkan meskipun ia menyamar akan ketahuan, apalagi jika itu adalah mendiang raja Georgius yang memiliki aura sangat kuat, dimanapun ia berada, bahkan meskipun berada di dunia lain, aku, ayah, dan raja Alexander beserta ratu pasti akan menemukannya." Ucap Fernando tegas, namun tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang aneh.
Sebuah aura yang sangat kuat, aura yang tidak mungkin bisa dilupakan tiba-tiba muncul, Fernando langsung berdiri, "Mer ikut aku!"
Merry yang tidak tahu apa-apa langsung mengikuti Fernando, melalui instingnya, Fernando segera berlari ke sebuah tempat yang sudah tidak asing lagi.
"Ndo, ada apa? Kenapa kita ke apartemen kak Adelia?" tanya Merry heran, sambil ia mengatur nafasnya.
"Apa ini apartemen Adelia?" tanya Fernando dengan serius.
"Iya, ada apa?" tanya Merry.
"Apa kamu tahu tempatnya? Ayo kita ke sana! Aku mencium aura dari mendiang raja Georgius, jika memang feelingmu benar, seharusnya Julio ada di apartemen Adelia." Fernando langsung menggandeng tangan Merry masuk dan menuju kamar Adelia.
***
Dalam sekejap Gregorius berubah menjadi pria muda berambut pirang dengan mata biru. "Aku tidak bisa berlama-lama kembali ke wujud asalku, Adelia, seandainya aku dapat memutar waktu, mungkin aku akan membawamu ke duniaku, dan kita bisa hidup bahagia, maafkan aku yang membuatmu menderita." Georgius langsung memeluk Adelia.
Adelia terus menangis dalam pelukan kekasihnya yang sangat dirindukannya, ia tidak tahu harus berkata apa, dan bagaimana, saat ini baginya adalah bertemu dengan kekasihnya, dan berharap agar mereka dapat hidup bahagia.
"Bagaimana kamu bisa selamat? Mengapa selama ini aku tidak dapat merasakan auramu?" tanya Georgius.
Dengan pelukan yang erat, Adelia berkata, "Jika diceritakan terlalu panjang, tapi mungkin aku selamat karena kamu masih hidup, dan keyakinan inilah yang selalu aku pegang, sambil berharap dapat bertemu denganmu."
Sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu akhirnya menumpahkan perasaan mereka, meskipun dalam mimpi.
Adelia kemudian melanjutkan ucapannya, "Gregorius, bisakah setiap malam kamu datang padaku melalui mimpi? Saat ini kamu berada dimana? Apakah kamu mengamatiku? Dan bagaimana kamu tahu tentang Merry?" Adelia menatap wajah kekasihnya dengan mata yang berkaca-kaca.
Gregorius sendiri terdiam, ia tidak bisa berkata apa-apa, tangannya hanya membelai wajah Adelia yang lembut, dan berkata, "Dimanapun kamu berada, di situ juga aku berada, mulai sekarang jangan salahkan dirimu, dan jangan pernah merasa kesepian. Sayang, bangunlah."
Seketika itu juga Adelia langsung bangun dari tidurnya, kini ia kembali ke dunia nyata, melihat kamar apartemennya yang kosong, hanya ada seekor kucing kuning keemasan milik Merry. Adelia langsung menangis, namun tiba-tiba bel apartemennya berbunyi. Dengan cepat Adelia menghapus air matanya, dan bergegas membuka pintu, ketika mengetahui bahwa Merry dan Fernando yang datang dengan cepat Adelia langsung memeluk Merry dan menangis.
"Aku bertemu dengannya, aku bertemu dengan pria itu hiks…. Hiks… sekarang aku tahu bahwa dia baik-baik saja, hiks… hiks…" Adelia menangis dengan keras, ia tidak mempedulikan lagi kehadiran Fernando.
Merry memeluk kak Adel dan mengusap punggungnya, "Apa kakak baik-baik saja?"
Setelah Adelia cukup tenang, ia baru menyadari Fernando ada di sebelahnya saat ini, "Fernando??!!!"
"Mengapa kakak terkejut? Aku dari tadi di sini." Ucap Fernando dengan senyum manisnya.
Adelia benar-benar tersipu malu, baru kali ini ia memperlihatkan sisi lemahnya pada seorang pria, dan pria itu lebih muda darinya.
"Ah, maaf Ndo, aku tidak tahu kamu ada di sini." Ucap Adelia yang langsung membersihkan wajahnya.
"Tidak apa-apa, wajar kalau kakak merasa sedih dan ingin menangis karena berpisah dengan orang yang dicintai dalam waktu cukup lama." Ucap Fernando.
Adelia benar-benar tersipu malu, pantas saja Fernando dijuluki sebagai adik kelas paling keren, selain wajahnya yang tampan ternyata hati Fernando benar-benar lembut, Merry sangat beruntung memiliki kekasih seperti Fernando.