Apa artinya hidup abadi namun kehilangan cinta sejati, hanya demi kesenangan sesaat, aku harus kehilanganmu. Mungkin bagimu ini hanya sepenggal kehidupan sementaramu, lahir, bertemu denganku, dan pergi dari dunia fana ini, tetapi bagiku ini adalah hukuman yang diberikan oleh langit karena aku mencintaimu – soulmate
Kelas selesai lebih lama dari biasanya, Merry yang menggenakan sweater merah dan jaket tebal bewarna coklat muda karena sudah musim dingin segera berlari ke perpustakaan untuk melanjutkan tugasnya yang belum selesai. Pukul enam malam akhirnya tugas yang dikerjakan selesai.
Angin bertiup dengan sedikit kencang, Merry berjalan perlahan menuju apartemennya, beruntung Fernando memberikan sihir penghangat kepadanya, sehingga ia tidak merasa kedinginan. Di dalam perjalanan pulang, tanpa sengaja Merry melihat Adelia sedang memberikan susu hangat kepada seekor kucing kecil berbulu putih lembut seperti salju.
"Sedang apa kak?" tanya Merry.
Adelia langsung menoleh dan tersenyum kepada Merry, "Kasihan kucing ini, dia sendirian di tengah musim dingin."
Merry membelai kucing kecil yang sedang minum susu hangat dengan nikmat, sebenarnya jika bisa dia ingin sekali memberikan sihir penghangat kepada kucing kecil itu, namun pasti Fernando akan memarahinya dan kak Adelia akan sangat heran mengapa kucing ini tiba-tiba tidak kedinginan sama sekali.
"Kakak suka kucing? Fernando juga menyukai kucing, bahkan Fernando sudah menganggap kucing miliknya sebagai sahabat." ucap Merry, ia mulai teringat kepada kucing kecil milik Fernando, yaitu Julio.
"Aku sangat menyukai kucing, karena mengingatkanku akan sesuatu." Mata Adelia mulai berkaca-kaca.
Melihat ekspresi kakak tingkatnya, Merry segera mengeluarkan sebuah kain dan membungkus badan kucing tersebut agar tidak kedinginan.
"Lebih baik kita pindahkan ke sana." Adelia menunjuk sebuah kotak kecil yang berada di depan toko dan memiliki penerangan yang cukup baik untuk kehangatan kucing.
***
"Dimana Fernando?" tanya Adelia sambil meminum segelas bir.
"Dia lebih dulu ke apartemen karena ada beberapa tugas." Merry sengaja berbohong karena Fernando saat ini sedang berada di dunia siluman bertemu dengan kedua orang tuanya.
"Oh iya, apa kakak punya pacar?" tanya Merry.
Adelia tersenyum, dan berkata, "Apa kamu bisa janji tidak akan menceritakannya kepada siapapun?"
Merry tersenyum sambil menganggukan kepalanya. Melihat ekspresi adik tingkatnya yang sudah dia anggap sebagai saudara, maka Adelia membuka sedikit rahasianya.
"Dulu aku pernah memiliki kekasih, kekasih yang sangat hebat, bahkan tidak ada yang bisa mengalahkan kegagahan, ketampanannya, serta kehebatannya dalam semua hal, tapi sayang aku tidak tahu bahwa dia sudah memiliki istri bahkan anak."
Merry yang terkejut langsung menyela, "Apa?! Kakak tidak menanyakan umurnya? Bagaimana kakak bisa tertipu? Wah pria yang sangat menjengkelkan!"
Adelia tersenyum dan berkata, "Jika kamu melihatnya, kamu sendiri tidak akan menyangka, wajahnya seperti anak berumur dua puluh lima tahunan, dan dia tidak pernah menyebutkan umurnya hahaha, aku yang terpesona kepadanya langsung berusaha mendekatinya, ternyata dia pria beristri dan memiliki anak."
"Bagaimana kakak tahu dia sudah berkeluarga?" tanya Merry heran.
"Istrinya memarahiku bahkan…" Adelia melihat ke sekitar dan mendekat ke telinga Merry, ia berbisik pelan, "Istrinya hampir membunuhku."
Merry hendak berteriak karena terkejut, beruntung Adel dengan cepat menutup mulut Merry, sehingga ia tidak jadi berteriak, kemudian Adel berkata, "Ini rahasia ya, karena itu aku tidak pernah mau menjelaskan siapa pacarku."
"Apa kakak masih mencintainya? Bukankah dia pria yang sudah memiliki istri?"
"Sebenarnya karena perbuatanku, keluarganya mengalami kehancuran, dan aku menyesal, namun sebagai hukuman karena aku sudah merebut suami orang, maka aku memutuskan untuk hidup sendiri." Ucap Adel santai.
"Kakak tidak akan menikah? Apa kakak masih menunggu pria tersebut?" tanya Merry penasaran.
"Aku sangat mencintainya, hingga tidak bisa melupakannya." Ucap Adelia dengan tawa yang palsu.
Merry sedikit memahami perasaan kakak tingkatnya, meskipun cinta mereka salah tetapi ketika kita sudah mencintai seseorang, maka akan sangat sulit melupakannya, bahkan sekalipun orang itu pergi, lebih baik menunggu orang itu datang kembali daripada memulai sebuah cinta yang baru, bagaimanapun pasangan sejati tidak bisa dilupakan dengan mudah. Tetapi di sisi lain, Merry sangat membenci perselingkuhan, karena gara-gara perselingkuhan ayahnya, maka keluarganya hancur berantakan.
"Bagaimanapun dia sudah memiliki keluarga, bukankah dia itu pria yang tidak benar! Berselingkuh sehingga menyebabkan keluarga seseorang hancur! Menurutku orang seperti itu tidak layak untuk mendapatkan cinta kakak! Saat ini dia bersenang-senang dengan keluarganya, atau mungkin dengan orang lain, padahal di sini kakak masih setia menunggunya!" ucap Merry dengan kesal.
Sambil memutar gelasnya, Adel berkata, "Ini benar-benar rahasia ya, aku tidak tahu mengapa sejak bertemu denganmu, ada sebuah perasaan yang nyaman sehingga aku bisa berbagi cerita, sebenarnya dia adalah orang yang belum memahami dunia dengan baik, ketika pertama kali bertemu dengannya, dia hanyalah seorang pria yang tersesat di sebuah tempat, meminta tolong dengan lugunya dan suka bercerita hal-hal aneh. Awalnya aku tidak percaya dan menganggapnya lelucon, tetapi aku tidak menyangka ternyata dia bukan orang sembarangan, selama ini dia hanya berada di sebuah tempat terpencil yang belum mengenal segala sesuatu dengan baik, karena itu aku mengajarinya berbagai hal dan menceritakan banyak hal, bahkan ketika ia mulai menyatakan cinta, ia sendiri mengaku tidak bisa bersama denganku karena memiliki istri dan anak, tetapi dia berjanji untuk mau menemaniku."
Merry sedikit bingung dan mulai berpikir, apakah benar yang dikatakan Adelia, tidak mungkin jika orang yang di maksud berasal dari dunia siluman.
***
Fernando sampai di dunia siluman, dan ia segera menemui yang mulia ratu di perpustakaan pribadi kerajaan dengan kemarahan yang tergambar dalam wajahnya.
Ratu segera meletakkan bukunya, dan berkata, "Kamu sudah datang?"
Fernando langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan yang mulia ratu, tatapan Fernando sangat serius, "Apa maksud nenek?! Mana mungkin cintaku dan Merry akan membawa kehancuran bagi dunia siluman!"
Beberapa jam yang lalu, tanpa di ketahui siapapun, ratu Elena sengaja menggunakan telepati untuk memanggil Fernando datang ke dunia siluman, sebuah telepati rahasia, dimana hanya Fernando dan ratu Elena yang boleh mengetahuinya, dalam telepati ratu memerintahkan Fernando untuk memutuskan Merry dan membiarkan Merry hidup sebagai manusia biasa demi keselamatan dunia siluman.
Ratu Elena yang sangat memahami sifat cucu kesayangannya, segera menunjukkan perkamen rahasia yang selama ini disembunyikan oleh suaminya, ia mengambilnya diam-diam ketika suaminya sedang sibuk mengerjakan urusan kerajaan.
"Baca baik-baik, kamu pasti mengetahui tulisan siapa ini, dan apakah dokumen ini asli! Sejak awal perjodohanmu dengan Elsha adalah untuk ini, perintah yang mulia raja untuk membunuh ke dua orang tuamu hanya sebuah ancaman agar kamu tidak mencintai manusia. Bahkan jika kamu memang tidak mencintai Elsha, kamu bisa menikah dengan Viona atau siluman apapun, asal putuskan Merry dan biarkan dia hidup sebagai manusia normal!" ucap ratu dengan tegas.
Fernando yang tidak percaya, perlahan-lahan memegang perkamen yang terlihat sangat tua, ia sangat mengenali bagaimana tulisan kakek buyutnya, karena ia senang membaca buku yang ditulis langsung oleh mendiang raja Georgius. Stempel kerajaan yang masih memiliki kejelasan warna merah dan biru membuktikan keaslian stempel yang tidak akan pernah termakan oleh waktu meski sudah berumur ribuan tahun, serta tinta hitam yang menorehkan tanda tangan sang raja. Tidak ada keraguan dalam keaslian dokumen tersebut, berulang kali Fernando membaca perkamen tersebut, sekarang semua menjadi jelas, mengapa kakeknya sangat memaksakan perjodohannya dengan Elsha, dan alasan kakeknya sangat membenci dirinya adalah karena dialah yang bisa menghancurkan dunia siluman.
"Mengapa baru sekarang?! Mengapa!!" teriak Fernando.
Ratu Elena memegang keningnya, "Nenek sendiri juga bingung dan tidak tahu harus bagaimana! apapun pilihanmu, kamu dan Merry pada akhirnya akan berpisah, apakah kamu atau Merry yang akan meninggal, dan ketika Merry meninggal, dunia siluman juga akan ikut lenyap!"
Fernando meletakkan perkamen dengan hati-hati di meja, sebisa mungkin ia berusaha menahan perasaannya, "Pasti ada cara! Aku dan Merry sudah sampai sejauh ini, jika aku berhasil menemukan manusia itu, pasti semuanya akan selesai, nenek aku pamit." Fernando segera menggunakan teleport dan kembali ke apartemennya.
"Manusia? apa maksudnya?" ucap ratu Elena dengan bingung sambil memegang kepalanya yang semakin sakit.
***
Merry dan Adelia masih duduk di sebuah kafe sambil menikmati sebotol bir untuk menghangatkan diri mereka. Malam semakin larut, angin berhembus dengan sedikit kencang, Adelia yang kedinginan sengaja mengajak adik tingkatnya di sebuah kafe kesukannya.
"Kakak sering ke tempat ini?" ucap Merry sambil berusaha meminum sedikit bir.
Adelia yang melihat Merry hanya tersenyum, "Ini pertama kali kamu minum bir? Tenang jika udara dingin, kamu tidak akan mabuk asal sesuai dengan porsinya."
"Sepertinya ada sesuatu yang menganjal di hati kakak, ada apa? di kampus kakak baik-baik saja, sekarang mata kakak terlihat seperti ingin menangis."
Adelia sedikit terdiam, sebenarnya apa yang diucapkan Merry sangat tepat, biasanya ia akan menyembunyikan perasaannya, namun untuk hari ini hatinya sudah tidak kuat menahan perasaan yang sudah tertimbun lama.
"Mer, seandainya kamu berpisah dengan Fernando dalam waktu lama, tidak mengetahui kabarnya, bahkan karena dirimu, Fernando harus terluka dan kehilangan segalanya, apa yang akan kamu lakukan?" ucap Adelia dan ia langsung meneguk segelas bir.
"Aku tidak bisa membayangkannya, bahkan jika sampai hal itu terjadi, aku benar-benar tidak bisa memaafkan diriku sendiri." Ucap Merry dengan nada sedih.
"Setiap malam, aku selalu memohon kepada bintang di langit untuk mempertemukan aku dengannya meskipun hanya sekali, asal aku melihatnya baik-baik saja, bahkan bahagia bersama dengan keluarganya, mungkin aku bisa hidup lebih baik, tetapi…." Ucapan Adelia terhenti, ia benar-benar tidak sanggup melanjutkan ucapannya.
"Kenangan…. Setiap hal yang aku lakukan bersama Fernando selalu aku simpan baik-baik dalam hati, karena aku menyukainya, bahkan saat aku dan dia berpisah, hanya kenangan indah bersamanya yang membuatku kuat, sekaligus lemah. Sebagai pasangan tentu adalah hal terindah jika bisa hidup bersama, tetapi ketika takdir berkata lain, mungkin melepaskannya adalah yang terbaik untuk kebahagiannya." Tanpa di sadari Merry mulai meneteskan air mata.
"Kamu beruntung memiliki kekasih seperti Fernando yang bisa menemanimu sampai tua. Aku benar-benar iri." Ucap Adelia sambil menahan tangisnya.
"Cinta kakak kepada pria itu sangat besar, dia benar-benar pria beruntung, sudah berapa lama kakak berpisah dengannya?" ucap Merry sambil mengusap air matanya.
"Sangat lama… lama sekali, karena terlalu lama, aku tidak pernah menghitungnya…" tidak beberapa lama Adelia tertidur.
Ada sesuatu yang membuat Adelia berbeda dengan biasanya, sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Banyak pertanyaan dalam diri Merry, siapakah pria yang tega membuat Adelia menjadi sedih, bahkan patah hati seperti ini? Bukankah dia adalah pria yang memiliki keluarga, mengapa sejak awal tega sekali mendekati seorang Adelia dan bahkan membuat Adelia menjadi patah hati?
Dengan menggunakan sedikit kekuatan dari perisai, Merry membawa Adelia ke apartemennya, beruntung Adelia pernah mengatakan tempat tinggalnya, sehingga Merry tidak kesulitan untuk membawa kakak tingkatnya pulang ke apartemen. Sebuah kamar yang sangat kecil, hampir sama dengan miliknya, Adelia tinggal sendiri, ia hanya mengatakan jika keluarganya berada di tempat yang jauh. Setelah merebahkan Adelia di kasurnya, Merry melihat-lihat sekeliling kamar, di samping kasur hanya ada sebuah lemari kayu kecil untuk meletakkan buku dan beberapa foto Adelia bersama dengan teman-temannya.
Tidak banyak perabotan rumah yang ada di apartemen itu. Sebuah boneka kucing yang berukuran cukup besar terletak di kasur Adelia, "Ternyata kakak sangat menyukai kucing ya," Saat Merry hendak mengeluarkan handphonenya tiba-tiba Adelia mengigau,
"Kamu dimana? Aku merindukanmu…. Setahun, dua tahun, bahkan ratusan tahun aku menunggumu tapi mengapa kamu tidak menemuiku?"
Merry sedikit tertawa mendengar ucapan kakak kelasnya, "Kakak terlalu puitis, umur kakak belum ada 40 tahun sudah menunggu selama ratusan tahun, sebaiknya aku menginap di sini." Ucap Merry kemudian ia mengirim pesan kepada kekasihnya.