Ketika aku tersadar dari lamunan ini, malam semakin larut, menjadi sesuatu yang berbeda sejak mengenalmu dan merasakan pengalaman-pengalaman supranatural membuatku semakin menyadari bahwa hanya cinta yang membuat dua dunia menjadi satu. Saat ini aku hanya memohon kepada langit agar mengijinkan cinta kita bersatu – cinta kita
Berbeda dengan biasanya kali ini handphone Elsha berbunyi, masa hukuman Elsha tinggal satu bulan lagi dan dia bisa pergi ke dunia manusia. Melihat nama yang muncul di layar handphonenya, Elsha tersenyum.
"Angin apa yang membuatmu meneleponku?" tanya Elsha.
"Bagaimana bisa kamu sesantai ini! Apa kamu tidak tahu saat ini Fernando dan Merry bersama di Jerman!" ucap Andrew dengan kesal.
Elsha menahan tawanya, "Mengapa harus marah? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk membuat Fernando menerjang air hujan demi Merry."
Andrew benar-benar tidak paham dengan maksud wanita yang sedang berbicara dengannya, "Apa ada hal yang lucu? Mengapa kamu bisa sesantai ini! Mereka berdua berada di luar negeri!"
Elsha menjauhkan handphonenya dari telinga karena suara Andrew yang terlalu keras, "Aku sudah tahu mereka berada di luar negeri, lalu apa masalahnya!!"
Mendengar gertakan Elsha, Andrew menurunkan nada suaranya, saat ini ia benar-benar berhadapan dengan gadis yang berasal dari tempat terpencil dan tidak mengetahui arti pergaulan bebas.
"Apa kamu bodoh? Mereka berada di luar negeri yang mengijinkan pergaulan bebas, bahkan menikah setelah punya anak!"
"Apa??!!" teriak Elsha yang tidak percaya, dan ia melanjutkan ucapannya, "Tunggu maksudmu mereka berada di luar negeri dan bisa menikah kapan saja?!"
Andrew menghela nafas, "Kamu benar-benar bodoh ya, tidak hanya menikah tetapi mereka bisa memiliki anak."
Elsha langsung menutup teleponnya dan berlari menemui yang mulia raja dan ratu yang berada di aula istana.
***
Sudah sebulan Fernando dan Merry menjalani kehidupan mahasiswa di Jerman, meskipun tinggal di satu apartemen dengan kamar terpisah, tapi kesibukan mereka sebagai mahasiswa atau mahasiswi membuat mereka tidak dapat sering bertemu. Berbeda dengan Fernando yang bisa menyelesaikan tugas lebih mudah dan lebih cepat, Merry benar-benar sedikit kewalahan dengan tugas yang begitu menumpuk.
Selesai mengerjakan tugas di kampus, Merry berjalan di halaman kampus yang memiliki rumput hijau segar. Tanpa mempedulikan celana jeans panjangnya yang kotor terkena tanah, Merry langsung duduk sambil memandangi langit biru cerah.
"Langit yang begitu indah, sudah sebulan aku di sini tapi tidak menemukan apa-apa, seandainya saja ada keajaiban, mungkin aku harus menggunakan sedikit kekuatanku." Ucap Merry sambil memandang langit.
Kedua mata Merry segera terpejam, ketika ia hendak berkosentrasi tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
"Apa yang kamu lakukan? Jangan sembarangan menggunakan kekuatan!" tegur Fernando.
Merry yang terkejut segera berdiri, "Bukannya kamu ada kelas?"
"Kelas diliburkan, firasatku buruk karena itu aku segera menemuimu." Fernando yang mengenakan kemeja putih dengan sweater bewarna coklat sambil membawa beberapa buku, duduk di sebelah kekasihnya.
Mereka berdua segera menuju apartemen, sampai di kamarnya, tiba-tiba sebuah sinar putih keluar, dan muncullah yang mulia raja serta Elsha di kamar Fernando.
Elsha yang sekian lama tidak melihat Fernando sedikit terpukau dengan rambut Fernando yang sedikit panjang sehingga menutupi alisnya, dan badan Fernando yang tampak sedikit kurus sehingga dagunya terlihat lebih tajam.
"Sedang apa yang mulia raja dan Elsha di sini! Bukankah masa hukuman Elsha kurang satu bulan lagi untuk ke dunia manusia!" ucap Fernando dengan kesal.
"Elsha ada di sini atas perintahku! Apa benar selama ini kamu hanya tinggal berdua dengan manusia itu!" ucap Raja Alexander dengan nada tinggi.
"Nando, apa saja yang sudah kamu lakukan dengan manusia itu! Jangan sampai kamu memiliki anak dengan dia! Pria dan wanita jika tinggal bersama di negara lain pasti bisa melakukan hal tersebut!" sahut Elsha.
Fernando dengan sangat kesal langsung menatap kakeknya serta Elsha dengan tatapan tajam, "Aku di sini untuk belajar, bukan berpikiran mesum seperti yang kalian kira! Sekarang yang mulia raja dan Elsha sebaiknya pulang sebelum membuat kekacauan!"
"Ratu terlalu memanjakanmu sehingga kamu menjadi berani, dengar Nando, jika sampai manusia itu mengandung anakmu, seperti yang dilakukan ayahmu dulu, maka aku tidak akan segan langsung membunuh manusia itu beserta anakmu! Aku tidak ingin ada keturunan manusia yang membawa bencana untuk dunia siluman!" ancam raja Alexander dan ia segera menghilang bersama dengan Elsha.
***
Langit yang semula cerah berubah menjadi gelap dan petir mulai menyambar dengan keras, Merry jelas mengetahui siapa yang bisa membuat perubahan cuaca seperti ini selain Fernando, tidak beberapa lama ada sebuah pesan masuk dari Fernando yang mengatakan jika ia sangat sibuk sehingga tidak bisa diganggu. Meskipun Merry tidak seberapa paham, tapi Merry bisa menebak bahwa seseorang dari dunia siluman tiba-tiba datang ke kamar Fernando dan membuat perasaan Fernando kacau.
Setelah langit kembali normal, maka Merry memutuskan untuk jalan-jalan di taman, sambil menimati pemandangan sore hari, dan bunga-bunga yang sedang bermekaran, Merry duduk di sebuah bangku taman dan mulai memejamkan mata, menggunakan sedikit kekuatannya ia berkonsentrasi menemukan wanita yang sedang dicarinya.
"Apakah kamu adik kelas di jurusan psikologis?" ucap seorang wanita.
Merry langsung membuka matanya, dan melihat seorang wanita yang begitu cantik, rambut bergelombang dengan panjang sebahu, wajah yang tidak begitu asing karena wanita tersebut adalah kakak tingkatnya di jurusan psikologis dan sama-sama berasal dari Indonesia.
"Iya benar kak, nama saya Merry, kakak sekarang sudah semester lima bukan?" Ucap Merry sambil mengulurkan tangannya.
Wanita yang mengenakan kemeja kuning dan celana jeans putih serta sepatu olahraga yang bewarna putih tersebut menyambut hangat uluran tangan adik tingkatnya.
"Namaku Adelia, umurmu berapa?"
"Aku masih berumur delapan belas tahun dan baru lulus, kalau kakak umur berapa?" ucap Merry dengan hangat.
"Aku masih berumur dua puluh lima tahun, selama ini aku selalu melihatmu di perpustakaan, bagaimana tugasnya banyak bukan?" ucap Adelia.
"Iya kak hahaha, aku juga sering melihat kakak bersama teman-teman kakak." Ucap Merry.
"Lama-lama kamu juga akan terbiasa, oh iya pacarmu mana?" tanya Adelia.
Merry sedikit terkejut mengapa kakak tingkatnya bisa mengetahui bahwa dia sudah punya pacar? Melihat reaksi Merry, tentu Adelia bisa menebak apa yang dipikirkan oleh adik tingkatnya. Adelia tertawa dan berkata, "Diantara adik tingkat semester pertama, Fernando termasuk sepuluh kategori adik kelas terkeren, tapi ketika kami tahu bahwa dia sudah punya pacar, tentu saja banyak teman-temanku bahkan anak-anak tingkat lain patah hati, hahaha…"
Merry hanya tersenyum dan tidak bisa membayangkan jika selama ini perasaannya benar, karena ia selalu merasa diamati ketika bersama dengan Fernando dengan tatapan yang mengandung kecemburuan.
***
Merry dan Adelia semakin lama menjadi semakin akrab, saat sedang berada di perpustakaan, tanpa sengaja Merry bertemu dengan Adelia yang sedang santai membaca sebuah novel.
"Kak Adel sendirian?" sapa Merry yang langsung duduk di sebelah teman baiknya.
Adel tersenyum, dan dengan gayanya yang sedikit tomboy, ia berkata, "Iya, teman-temanku masih ada kelas, dan kelasku kebetulan selesai lebih cepat, karena bosan aku ke sini, apa kamu mengerjakan tugas?"
"Tidak hanya sedang mencari beberapa buku untuk nanti malam aku pelajari, novel apa yang kakak baca?"
Merry melihat sebuah novel yang tampak tidak asing baginya, namun ia ingin memastikan apakah benar itu adalah novel kesayangannya?
"Novel kisah cinta antara siluman dan manusia, oh iya bukankah novel ini termasuk best seller di tempatmu?" ucap Adel sambil menunjukkan novel yang sedang dia baca.
'Ternyata benar dugaanku,' ucap Merry dalam hati, dan Merry berkata, "Ini novel kesukaanku, kisah cinta antara manusia dan siluman naga. Oh iya apa kakak percaya siluman itu ada?"
Adelia menatap Merry sejenak dan ia tersenyum, "Jika sang penulis bisa menciptakan kisah cinta antara siluman dan manusia dalam novelnya, mungkin siluman memang benar-benar ada."
"Wah ternyata kakak satu pemikiran denganku," ucap Merry gembira, dan ia melanjutkan ucapannya, "Jika kisah itu sungguhan, apa mungkin manusia dan siluman bisa bersatu seperti di novel?"
Senyum Adelia berubah menjadi sedih, "Mana mungkin dua hal berbeda bisa menjadi satu, matahari dan bulan meskipun sama-sama di langit tapi tidak pernah bisa bersama."
Merry sedikit terkejut, "Bulan bercahaya akibat pancaran dari sinar matahari, itu membuktikan bahwa mereka saling terhubung satu sama lain."
"Matahari sebagai sumber cahaya terus memberikan sinarnya kepada bulan, tetapi jika suatu saat sinar itu habis, maka bulan sebagai penerima cahaya hanya berada dalam kegelapan dan tidak akan bisa melakukan apa-apa untuk menolong matahari, seandainya bulan tidak egois meminta pancaran sinar matahari untuk dirinya mungkin matahari bisa terus bersinar dan hidup bahagia." Ucap Adelia.
Merry sedikit kesal dengan jawaban Adelia, "Berarti kakak tidak setuju jika siluman dan manusia bersatu?"
Adelia melihat Merry dan berkata, "Mengapa kamu kesal? Apa Fernando itu siluman dan kamu manusia?"
Merry tidak bisa berkata apa-apa bagaimanapun juga perkataan Adelia ada benarnya, "Hahaha… kakak bicara apa sih? Aku hanya kesal saja, kakak tidak setuju dengan ide penulis."
"Ayo kita ke kantin, perutku sudah berbunyi hahaha" Ajak Adelia.
"Ayo kak." Ucap Merry.
***
Fernando dan Merry duduk di bawah sinar rembulan yang indah sambil memandangi langit malam, di atap apartemen yang memiliki kolam renang serta tempat duduk santai yang menghadap kolam.
"Ada masalah apa?" tanya Fernando.
Merry yang melamun langsung tersadar, "Ah, tidak, perasaanmu baik-baik saja?"
Fernando membelai lembut kepala Merry, "Sudah tidak ada apa-apa, maaf aku tidak bisa menemanimu jalan-jalan."
"Ndo, jika matahari dan bulan saling mencintai, akankah mereka sama-sama terluka? Selama ini bulan menyerap sinar dari matahari, jika suatu saat matahari kehabisan energi, maka bulan dan matahari sama-sama tiada." Ucap Merry sambil memandang bulan.
Fernando menatap bulan yang bersinar dan berkata, "Matahari dan bulan memiliki fungsi yang sama yaitu menerangi Bumi dengan cara mereka sendiri, dan matahari yang mencintai bulan rela memberikan sinarnya agar mereka bisa bersama dengan cara mereka sendiri."
"Bukankah itu kisah yang menyedihkan, seperti kisah kita." ucap Merry.
"Tidak, menurutku itu kisah yang indah seperti kisah kita, dimana matahari yang memiliki kekuatan tidak terbatas rela memberikan kekuatannya. Aku adalah siluman terkuat, jika aku memiliki kekuatan tapi tidak bisa membuat cinta kita bertahan apa gunanya?" ucap Fernando sambil memandang wajah Merry.
Merry melihat wajah Fernando dan tersenyum, "Aku ini memang manusia yang merepotkan, seandainya kita tidak bertemu, mungkin kamu tidak akan mengalami kesusahan seperti ini. Sekarang nyawamu berada dalam bahaya karena aku, dan jika nyawaku menghilang maka dunia siluman akan musnah, aku sungguh sedih.."
Fernando langsung mencium mulut Merry, dan di bawah sinar bulan Fernando menatap wajah Merry yang bersedih sambil memegang wajah kekasihnya, "Jangan pernah mengatakan itu, aku percaya bahwa cinta kita akan menemukan jalannya, tidak ada yang perlu di sesali, ini adalah jalan yang kita pilih. Apakah kamu lupa apa yang dikatakan oleh jembatan harapan? Akan ada harga yang harus di bayar, dan cinta yang tulus akan menemukan jalannya."
Merry langsung memeluk Fernando dan menangis dalam pelukan kekasihnya, setelah perasaannya tenang, ia berkata, "Iya, cinta kita akan menemukan jalannya."