Terlalu banyak orang yang menentang hubungan kita, terlalu banyak pihak yang tidak menyukai jika kita bersama. Teman menjadi musuh dan musuh menjadi teman hanya untuk memisahkan kita. Sebenarnya siapakah yang dapat aku percayai? Aku bimbang dan aku tidak tahu harus bagaimana? Siapakah yang dapat aku percayai dan siapakah yang harus ku waspadai? Aku bimbang – Teman yang menjebak.
Setelah berganti pakaian, Merry segera istirahat, sambil membaca novel kesukaannya. Ia tahu ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya, namun ia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini akibat cakaran Elsha atau dirinya hanya terlalu lelah?
"Mer sebaiknya hari ini kamu istirahat saja." Ucap Novi.
"Kenapa kamu tidak bilang kalau sakit! Gara-gara kamu, kita dimarahi Nando! Heran deh dia datang darimana?!" keluh Fanda.
"Aku tidak menyangkan dia tiba-tiba ke sini, apa kamu memberi tahu lokasi kita Mer?" tanya Novi.
Merry terdiam, ia sebenarnya tidak memberitahukan keberadaannya, dan ia sama terkejutnya melihat Nando yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Tetapi jika ia bilang yang sesungguhnya pasti teman-temannya akan berpikir bahwa Fernando memiliki kekuatan khusus yang bisa menebak keberadaan dirinya, karena itu Merry terpaksa berbohong kepada sahabatnya.
"Iya aku memberitahunya, aku juga tidak menyangka jika dia akan ke sini."
Fanda masih dengan ekspresi jengkelnya langsung mengambil novel yang sedang di baca oleh sahabatnya, "Kalau sakit istirahat, jangan baca novel! Apa kamu bawa vitamin?!"
Merry terkejut dengan tindakan Fanda namun tetap berusaha tersenyum, ia sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk berdebat dengan sahabatnya, "Aku tidak bawa vitamin, dua jam lagi tolong bangunkan aku."
"Mer apa kamu mau makan sesuatu? Seperti bubur?" tanya Novi.
Merry mengangguk dan ia segera merebahkan diri di kasur. Melihat sahabatnya yang sedang berada dalam keadaan lemah, membuat Fanda langsung berinisiatif, "Baiklah aku akan membelikan bubur untukmu dan mencari vitamin, Nov tolong jaga Merry."
"Loh, aku saja yang membelinya," ucap Novi namun Fanda menggeleng dan ia segera menggambil jaket putih miliknya dan keluar kamar.
Fanda sudah keluar dari kamar sejak setengah jam yang lalu, sementara Merry sedang tidur dengan lelap. Novi memberikan handuk yang sudah di basahi oleh air es pada dahi Merry.
"Mer, maafkan aku tidak bisa membantumu." Novi mengenggam erat tangan Merry dan melanjutkan ucapannya, "Mer, aku mohon bertahanlah… hiks.. hiks…"
Air mata membasahi wajah Novi, mengalir deras hingga jatuh ke tangan Merry.
***
Setelah mengantri cukup lama, akhirnya Fanda bisa kembali ke hotel, ketika hendak masuk di lobby, tiba-tiba Fernando memanggilnya.
"Fan, bisa bicara sebentar?" ucap Nando yang menggenakan kemeja pantai bewarna biru laut dan celana pendek bewarna coklat.
"Ada apa? Merry baik-baik saja dan sedang istirahat!" Ucap Fanda dengan cuek karena ia masih kesal dengan Nando.
Dengan tatapan serius, Fernando yang bisa membaca pikiran langsung bertanya kepada Fanda, "Fan, selama aku pergi apakah ada sesuatu yang aneh terjadi pada Merry?"
Fanda yang awalnya bingung dengan pertanyaan Nando kemudian teringat sesuatu, 'Apa mungkin maksudnya waktu Merry menangis sambil memegang tangannya yang berdarah? Merry bilang itu tidak sengaja terkena pisau, tapi jelas sekali itu seperti cakaran dari seorang yang mempunyai kuku tajam, dan ada foto Fernando yang sekarat karena cambuk di meja Merry, tetapi Merry sudah mengatakan untuk tidak memberitahu Nando, lalu Novi yang membawa obat dari daun untuk menutupi luka Merry, apa itu maksud dari pertanyaan Nando?' gumam Fanda dalam hati, dan ia langsung menjawab pertanyaan Nando, "Merry hanya sedih saat kamu menghilang, memang ada apa? Kemana saja kamu selama ini? Dan kenapa tiba-tiba bisa muncul di sini?"
Fernando sangat paham apa yang sedang terjadi, dan yang tidak ia sangka adalah Elsha bergerak sangat cepat bahkan tega untuk membunuh Merry. Mendengar suara hati Fanda membuat dirinya sangat kesal dan marah, seketika itu juga langit berubah menjadi gelap dan angin berhembus dengan kencang.
"Kenapa cuacanya berubah seperti ini?" tanya Fanda heran, Fernando yang mendengar ucapan Fanda berusaha mengontrol emosinya.
"Fan." Fernando menatap mata Fanda dan dalam sekejap Fanda pingsan. "Maafkan aku harus melakukan ini, kalau tidak kamu bisa berada dalam bahaya."
Setelah membawa Fanda ke kamarnya, Fernando langsung menuju kamar Merry.
"Nando!!" ucap Novi yang sangat terkejut.
"Bagaimana keadaan Merry?!" Fernando menerobos masuk menuju tempat tidur Merry.
Melihat wajah Merry yang pucat, dan luka di tangan Merry yang mulai menghitam, Fernando langsung melihat Novi. "Apa kamu tahu mengapa Merry bisa seperti ini?!"
Novi sangat terjekut, baru kali ini ia melihat Fernando begitu marah dengannya, ada apa ini? Apakah terjadi sesuatu? Atau Fernando sudah mengetahui identitasnya yang sebenarnya?
"Apa maksudmu Ndo? Aku tidak tahu!" Novi berusaha memberanikan diri.
Dengan tatapan dingin dan tajam, Fernando maju mendekati Novi yang terlihat menghindar, dengan cepat Fernando memegang tangan Novi dan berkata, "Viona.. Viona.. Viona."
Selesai Fernando mengucapkan kalimat tersebut, dalam sekejap tubuh Novi mengeluarkan sinar dan ia berubah menjadi siluman ular perak. Tubuh Novi mengeluarkan sisik perak, taring tumbuh di mulutnya, dan bola matanya berubah menjadi abu-abu.
***
Andrew yang sedang bermain games di komputernya, tiba-tiba dikejutkan dengan panggilan masuk dari seorang gadis yang barusan dikenalnya.
"Ada apa?" ucap Andrew yang masih fokus dengan permainannya.
"Ingat dan jangan lupa rencana kita, temui Merry pulang sekolah ketika hari pertama kalian masuk sekolah tanpa diketahui Nando dan saat bertemu dengan Nando di sekolah jangan memikirkan apa-apa, ikuti saja permainannya dengan pura-pura terhipnotis dan lupa jika kamu mencintai Merry." Ucap Elsha dari seberang telepon.
"Hmm.. baiklah kamu tidak perlu khawatir, kapan kita bisa bertemu kembali untuk berdiskusi ke rencana selanjutnya?" tanya Andrew.
Elsha tersenyum di seberang telepon dan berkata, "Hahaha, kamu terlalu terburu-buru selesaikan dulu misi pertama kita, dan ingat jangan sampai ketahuan." Elsha segera menutup teleponnya.
Andrew memandang layar teleponnya dan tersenyum sinis, "Gadis yang unik seenaknya saja memerintah, tetapi aneh juga aku mencari datanya tidak di temukan, sebenarnya siapa dia? Mengapa dia begitu misterius seperti Fernando? apa mungkin Elsha adalah nama samarannya?" gumam Andrew.
Telepon dari Elsha mengingatkannya akan percakapan mereka tadi siang bahwa Fernando memiliki sebuah kemampuan untuk menghipnotis dan membaca pikiran. Kemampuan yang hanya bisa dimiliki oleh orang yang memiliki indera ke enam, dan apakah mungkin wanita yang ditemuinya juga bukan manusia biasa? Andrew benar-benar penasaran dengan keadaan ini, apakah mungkin ada dunia selain dunia manusia?
"Hahaha… tidak mungkin seperti itu, banyak orang yang bisa membaca pikiran dari ekspresi wajah, aku terlalu mencintai Merry sampai hampir sepertinya yang percaya bahwa ada dunia lain, selain dunia manusia, pikiranku sudah tidak karuan, sebaiknya aku melanjutkan permainan ini."
Beruntung sekali Andrew, hipnotis Julio yang melekat pada dirinya tiba-tiba hilang, ketika ia tidak sengaja jatuh dari tangga sehingga kepalanya membentur dinding rumah, padahal sewaktu ia pulang dan memeriksa tidak ada apa-apa di tangga seakan-akan ada seseorang yang sengaja membuatnya jatuh. Tanpa Andrew sadari sebenarnya Elsha lah yang sudah merencanakan ini semua. Bahkan pertemuan yang secara tidak sengaja di depan rumah Merry semua sudah di atur oleh Elsha.
***
Beberapa jam sebelum Elsha bertemu dengan Andrew, Elsha sedang berjalan menuju kamar Nando namun di tengah jalan ia berhenti ketika melihat Julio masuk ke kamar Fernando dengan gembira. Tanpa sengaja ada seekor semut yang lewat di sebelah Elsha dan ia sengaja mengulurkan tangannya mengangkat semut hitam kecil dengan mahkota di kepalanya.
"Apa kabar ratu semut?" ucap Elsha.
"Nona Elsha, kabar hamba baik, bagaimana dengan nona? Apakah nona memerlukan bantuan hamba?" ucap ratu semut yang berada di telapak tangan Elsha.
"Iya kali ini tolong masuklah ke kamar Fernando tanpa diketahui oleh mereka dan tipiskan auramu, setelah itu temui aku di tempat biasanya." Ucap Elsha.
"Baik akan hamba laksanakan." Ucap ratu semut yang adalah mata-mata Elsha di dunia siluman, untuk mengawasi keadaan Fernando sekaligus mengawasi keadaan istana, tetapi sayang ratu semut tidak dapat masuk ke ruangan raja, karena tempat itu sudah di pasang sihir sehingga pembicaraan penting tidak pernah bisa keluar.
Dengan langkah yang kecil namun cepat, ratu semut bergerak menuju kamar Fernando dan masuk melalui celah pintu yang sangat kecil, di sana ia mendengar pembicaraan Fernando dan Julio.
"Aku akan ke dunia manusia, apa kamu sudah mengetahui dimana Merry berada saat ini?" tanya Fernando.
"Nona Merry sekarang sedang berlibur di pantai bersama teman-temannya, namun seperti perkiraan tuan, nona Merry berada dalam keadaan yang tidak baik." Jawab Julio.
"Merry selalu saja seperti itu, kemarin malam dia sengaja tidak membalas pesanku, aku akan menggunakan kolam ajaib untuk langsung ke tempat Merry, oh ya Julio bagaimana Andrew? Apakah dia tidak akan menginggat apa-apa?" tanya Fernando dengan nada serius.
"Tenang tuan, kecil sekali kemungkinan dia bisa ingat kecuali kepalanya terbentur dengan cukup keras, namun itu hanya bisa bekerja jika dia memang mengingat sungguh-sungguh jika ia mencintai nona Merry." Jawab Julio dengan santai.
Fernando mengelus kepala kucing kesayangannya dan berkata, "Kerja bagus Julio, terima kasih, tetap awasi keadaan."
"Baik tuanku." Jawab Julio dengan senang.
Setelah mendengar informasi maka ratu semut berjalan menuju ruang belakang istana, tempat mereka biasa bertemu tanpa di ketahui oleh siapa-siapa dan memberitahu semua yang ia dengar.
"Hm.. jadi racun itu sudah bekerja, hebat juga dia bisa tahu kalau terjadi sesuatu dengan gadis itu." ucap Elsha.
"Apakah tidak berbahaya jika membunuh manusia itu? Bukankah nona Elsha akan di beri hukuman dan pernikahan dengan pangeran Fernando akan dibatalkan." Ucap ratu semut.
Elsha tersenyum, "Tenang saja gadis itu tidak akan mati, ia hanya akan berada pada keadaan kritis saja, karena aku belum mau membunuhnya untuk saat ini, pelan-pelan racun tersebut akan bekerja membuat tubuhnya semakin lemah dan kehilangan nafsu makan, kecuali ia menemukan penawar racun yang bisa menyembuhkannya."
Ratu semut juga ikut tersenyum, "Semoga nona Elsha bisa segera menikah dengan pangeran Fernando."
Elsha menatap semut kecil yang ada di hadapannya, "Kerjamu sangat bagus, ini ambillah, berkatmu aku bisa mengajak seseorang untuk bekerja sama." Elsha memberikan sebungkus kecil madu yang menjadi kesukaan ratu semut dan membiarkannya pergi.
Seperti biasa Elsha memohon kepada raja untuk ke dunia manusia dan berkat itu ia memiliki akses untuk ke dunia manusia selama dua minggu tanpa diketahui siapapun. Tanpa berlama-lama Elsha menuju ke rumah Andrew melalui kolam ajaib, dan setelah berada di rumah Andrew, kebetulan sekali Andrew sedang menuruni tangga, maka Esha menggunakan sihir yang membuat laki-laki dihadapannya terjatuh dengan cukup keras.
Setelah benturan itu maka dengan menggunakan teleport, Elsha berada di depan rumah Merry menunggu kedatangan seseorang.
***
Novi tidak menyangka saat ini ia kembali kepada keadaannya menjadi siluman ular perak.
Nando yang berdiri di depannya, berkata, "Sudah aku duga selama ini kamu berada di dekatku Viona, sekarang katakan apa yang sebenarnya terjadi pada Merry! Apa kamu juga mau membunuhnya dengan membiarkan keadaannya seperti ini!"
"Tunggu Nando kamu salah paham! Aku tidak pernah berniat membunuh Merry, aku selama ini berusaha menyelamatkannya dari Elsha!" ucap Novi dengan tegas, berbeda sekali dengan Novi yang selama ini dikenalnya bernada lembut dan terlihat sangat takut ketika berbicara dengan dirinya.
"Sekarang katakan yang sebenarnya Viona!" ucap Nando dengan tatapan tajam ke arah Novi.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi tiba-tiba aku merasakan bahwa Elsha datang ke dunia manusia, dan karena aku takut terjadi sesuatu dengan Merry, maka aku mengajak Fanda untuk kerumah Merry, di sana Merry sudah menangis dan tangannya berdarah, maka aku yang semula membawa tanaman herbal langsung memberikannya ke Merry, aku sudah menduga bahwa Merry terkena racun ular milik Elsha, beruntung aku memberinya obat herbal untuk menghentikan racun yang bekerja di tangannya." Ucap Novi dengan tegas, tanpa mengurangi satu katapun yang ia tahu.
"Kalau begitu kenapa Merry seperti ini? Apa racunnya masih bekerja?!" tanya Nando dengan khawatir.
"Aku tidak tahu mengapa ini bisa terjadi, seharusnya racunnya sudah berhenti ketika Merry diberi obat herbal, apa jangan.. jangan…. Uhuk.. uhuk.." Novi tiba-tiba batuk dan langsung jatuh ke lantai, tubuhnya benar-benar lemah.
"Apa yang terjadi? Mengapa kamu begini?" tanya Nando heran.
"Apa kamu lupa Ndo kalau aku adalah siluman dengan tubuh yang sangat lemah karena itu aku terpaksa memakai tubuh manusia agar bisa bertahan dan beraktivitas seperti biasanya, uhuk… uhuk… aku tahu ini adalah efek samping dari bisa yang dikeluarkan Elsha, bisa ular hijau, ini hanya akan menyebabkan badan Merry melemah dan ia kehilangan nafsu makan saja. Uhuk.. uhuk…" jawab Novi.
"Keterlaluan Elsha, apa tidak ada cara untuk menyelamatkan Merry!" tanya Nando dengan kesal, Nando memegang erat tangan Merry dan suhu tubuhnya masih tinggi.
"Uhuk..uhuk… sebenarnya tidak masalah jika kita membiarkannya tetapi ia akan melemah seiring waktu hanya ada satu cara uhuk..uhuk… namun aku tidak tahu apakah ini akan berhasil.. uhuk.. uhuk…" jawab Novi dengan keadaan tubuhnya yang semakin melemah.
"Apa itu?! Kita tidak akan tahu sebelum mencobanya." Ucap Nando.
"Bisa ular harus di lawan dengan bisa ular, aku akan mencoba memberikan bisaku, dan tolong buat tubuh Merry uhuk..uhuk… tetap hangat dengan sihirmu… uhuk.. uhuk… hanya ini satu-satunya cara… uhuk.. uhuk.. kita hanya bisa berharap uhuk.. uhuk.. tubuh Merry bisa bekerja melawan bisa ular ini."
Mendengar ucapan Novi membuat Fernando ragu, namun ia tidak tahu apakah ini adalah cara yang terbaik, namun jika dibiarkan nyawa Merry berada dalam bahaya.