Seketika itu juga Merry langsung bangun dari tidurnya, dan yang membuat dirinya lebih terkejut, Fernando sudah berada di hadapannya saat ini, sedang bersandar pada dinding kamarnya yang bewarna kuning.
"Mengapa kamu disini!" ucap Merry yang masih marah.
"Dimana handphonemu? Aku tidak pernah mengirimu pesan untuk mengajak bertemu." Ucap Fernando dengan tegas.
Dengan perasaan yang masih jengkel, Merry menunjukkan pesan singkat yang membuat mereka salah paham selama ini.
"Saat pesan ini dikirim ke handphonemu, aku sedang mengikutimu, Fanda dan Novi dari belakang, setelah melihat kalian memesan makanan, aku pergi ke perpustakaan untuk mencari buku." Ucap Fernando.
"Benarkah itu? Lalu siapa yang bisa berbuat seperti ini?" Tanya Merry dengan heran.
Setelah cukup lama berpikir mereka berdua mulai menyadari sesuatu. "Apa mungkin Elsha dan Andrew bekerja sama?" ucap Merry.
Fernando menganggukan kepala, dan ia maju memegang tangan Merry, "Apakah sekarang kamu sudah tidak marah?"
Merry benar-benar tersipu malu, wajahnya memerah, ternyata selama ini kekesalannya hanya sebuah salah paham saja.
"Tetap saja kamu yang salah!" Merry membalikkan badannya untuk menutupi wajahnya yang sedang malu saat ini.
Fernando tersenyum dan memeluk pundak Merry dari belakang, "Maaf kalau aku salah, tapi aku harap lain kali kamu diskusikan dulu kepadaku jika ada sesuatu yang aneh. Sejak awal aku hanya mencintaimu Mer, dan aku tidak bisa mengalihkan pandanganku kepada yang lain."
Merry benar-benar tidak bisa berkata apa-apa, ia bisa merasakan ketulusan Fernando, dan ia paham bahwa selama ini Fernando adalah pria terjujur yang pernah ditemuinya.
"Maaf jika aku salah dan menyebut perbedaan diantara kita, saat itu aku benar-benar kesal padamu."
Merry membalikkan badannya dan memegang wajah pria yang sangat dicintainya, "Apakah benar kamu tidak bisa memalingkan wajahmu kepada wanita lain? Bukankah jika kamu mencintai Elsha, maka hidupmu tidak akan serumit ini?"
Fernando mencium tangan Merry dan berkata, "Tolong jangan ulangi lagi perbedaan diantara kita, awalnya aku berpikir dapat menikah dengan Elsha tanpa cinta dan menyelesaikan semua masalah yang ada tapi semua itu berubah sejak aku bertemu denganmu, pertemuan saat di kelas ketika kita satu kelompok, hatiku langsung memilih mu menjadi pasanganku."
Merry tertawa, dan berkata, "Aku janji tidak akan mengulanginya lagi, sekarang aku benar-benar menjadi wanita terbahagia karena memiliki pangeran hebat, yang mencintaiku apa adanya."
Fernando menggendong Merry hingga Merry terkejut, "Mulai saat ini aku berjanji akan membuatmu menjadi putri yang selalu berbahagia."
"Dasar naga nakal, hahahah, turunkan aku. Oh iya Andrew dan Elsha bekerja sama bukankah ini akan berbahaya?" ucap Merry.
Fernando menurunkan Merry dan berkata, "Benar, mulai sekarang kita harus lebih berhati-hati, untuk sementara lebih baik kamu hindari Andrew, aku akan meminta tolong Julio untuk menghipnotis Andrew dan masalah Elsha, aku akan mengurusnya."
"Ndo, masalah Andrew jangan libatkan Julio lagi, jika raja siluman tahu, hal ini akan sangat berbahaya, dan tidak ada jaminan ingatan Andrew akan kembali lagi atau tidak. Waktu di mall dia sudah mengungkit masalah dunia siluman dan manusia, aku takut Elsha membocorkan sesuatu dan.." ucapan Merry terhenti karena Fernando menepuk pundaknya.
"Mer, jangan berpikir terlalu keras, aku yakin Elsha tidak akan berani membocorkan dunia siluman kepada Andrew, dia tidak sebodoh itu melakukan hal berbahaya yang akan mengancam keselamatannya sendiri juga keluarganya. Kamu benar, menghipnotis Andrew hanya akan membuatnya semakin curiga, mulai sekarang kamu harus berhati-hati, aku akan menjagamu dari Andrew." Ucap Fernando dengan serius.
***
Pagi hari Andrew yang melihat Merry berjalan menuju perpustakaan sengaja mengikutinya dari belakang, ketika Merry hendak mengambil buku di rak yang cukup tinggi, tiba-tiba Andrew dari belakang mengambil buku tersebut, dan memberikannya kepada Merry.
"Pagi Mer, kamu hendak mengambil buku ini?" ucap Andrew dengan senyum manis mengembang di wajahnya.
"Andrew? Kamu mengejutkanku hahaha, ada apa kamu ke perpustakaan pagi-pagi begini?" tanya Merry. Ia sudah mengetahui sejak berada di kelas Andrew telah mengikutinya, karena Fernando belum datang, maka Merry berusaha untuk menyelesaikan dengan baik masalah ini.
"Aku hanya ingin mencari buku untuk bimbingan pelajaran nanti siang, oh iya Mer apa nanti siang kamu ada waktu?" tanya Andrew.
"Nanti aku ada keperluan, Ndrew aku balik ke kelas dulu." Jawab Merry sambil berlalu pergi, namun tiba-tiba Andrew menghentikan langkahnya.
"Tunggu Mer,"
Merry menoleh dan menatap dirinya dengan heran, Andrew sadar ia tidak bisa bertindak lebih jauh dari ini, "Ah maksudku ayo kita ke kelas bersama."
"Bukankah kamu tadi mengatakan jika sedang mencari buku?" ucap Merry dengan tegas dan langsung meninggalkan Andrew.
'Kenapa dia seakan-akan menghindari ku? Apa sandiwara ku selama ini ketahuan?' ucap Andrew dalam hati, ia langsung memilih buku secara acak dan mengikuti Merry kembali ke kelas.
Sampai di kelas, Fernando sudah datang, Andrew dengan cepat berusaha tenang dan tidak memikirkan apapun seperti yang dikatakan Elsha. Ia sendiri juga belum mengetahui bagaimana hubungan Merry dan Fernando apakah mereka masih bertengkar atau sudah baikan?
Saat jam istirahat Andrew langsung menuju tempat yang sepi dan menelepon Elsha.
"Ada apa?" ucap Elsha dari seberang telepon.
"Apa kamu sibuk? Fernando dan Merry apa masih bertengkar?" tanya Andrew.
"Bodoh! Ini masih jam sekolah dan kamu berani menanyakan itu padaku? Bagaimana kalau Nando mendengarnya?!" bentak Elsha.
"Tenang, aku tidak sebodoh itu, Fernando tidak akan dengar pembicaraan kita." Ucap Andrew yang terus melihat ke sekitarnya.
"Mereka masih bertengkar, dan kamu tahu nanti malam aku akan kencan dengan Fernando hahaha.. untuk sementara tetap jaga sikapmu dan jangan berbuat sesuatu yang mencurigakan. Ingat jangan telepon dan ganggu aku! Aku akan bersiap untuk kencan nanti malam!" Elsha segera menutup telepon.
Andrew berjalan menuju kantin, dan ketika ia melihat Merry sedang makan bersama dengan Novi dan Fanda tanpa ada Fernando, maka Andrew langsung mendekati Merry.
"Halo Mer, apa aku boleh gabung?" ucap Andrew, tentu saja baik Merry, Fanda dan Novi ikut terkejut.
"Aku dan teman-teman mau balik ke kelas, kami duluan," ucap Merry sambil berdiri dan tiba-tiba Andrew langsung memegang tangannya.
Tanpa di duga muncullah Fernando ke tempat mereka, dan melepaskan tangan Andrew dari kekasihnya, Fernando mengenggam tangan Merry dan berkata, "Ndrew, maaf aku harus mengatakan ini, mulai sekarang tolong jangan ganggu pacarku lagi. Apakah kamu tidak tahu bagaimana marahnya seorang laki-laki jika pacarnya diganggu?!"
Andrew tidak bisa berkata apa-apa. Setelah mengatakan itu semua, Fernando mengandeng tangan Merry meninggalkan kantin, dan tidak mempedulikan tatapan dan bisikan yang mengarah kepada dirinya dan Merry.
***
Sudah jam 19.00 WIB, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa Fernando datang, bahkan Fernando tidak memberitahukannya jika akan mengundang makan malam.
"Kemana sih dia seharian ini? Apa dia sengaja memberikanku kejutan, dengan tiba-tiba datang dan mengajakku kencan?" ucap Elsha dengan gembira.
Elsha segera bersiap-siap dengan dandanan yang cantik, ia menggenakan baju kerajaan bewarna biru laut warna kesukaan Fernando, sepatu hak tinggi yang bewarna emas, dan rambut yang dibiarkan terurai dengan indah, dengan hiasan jepit permata biru yang diberikan Fernando untuknya. Dua jam berlalu tidak ada tanda-tanda kedatangan Fernando.
"Apa-apaan ini! Tidak ada tanda apapun dari Fernando! keterlaluan! Apa dia sengaja berbohong? Tapi kalau aku menanyakan langsung padanya, dia pasti curiga aku tahu darimana." Gumam Elsha, ia mulai berpikir.
"Sebaiknya aku mencoba keruang makan istana," dengan gaun yang indah, Elsha melangkahkan kakinya menuju ruang makan istana.
Sampai di tempat tujuan, ia mengintip dan bertanya kepada pengawal, namun tidak ada tanda-tanda jika ruang makan akan digunakan.
"Ada apa Elsha, apa kamu mencari sesuatu?"
Elsha menoleh dan betapa gembiranya dia melihat Fernando sudah datang.
"Nando, kenapa malam sekali kamu baru datang?" tanya Elsha.
Fernando tersenyum, "Ayo kita ke taman."
Sampai di taman, Elsha berkata, "Ada apa Nando kamu mengajakku ke taman? Apa kamu merindukanku?"
Fernando menghentikan langkahnya dan menoleh ke Elsha yang berada di belakangnya, "Hari ini rapi sekali, apa kamu ada janji kencan dengan seseorang?"
Elsha benar-benar tidak paham apa yang dimaksudkan Fernando, tetapi ia tidak dapat berkata apa-apa jika ia telah mendengar pembicaraan Fernando dan Julio di kamar, "Apa tidak boleh aku berdandan seperti ini?"
Diterangi cahaya bulan, wajah Fernando terlihat berkilauan, dan rambutnya yang hitam bersinar dengan bermandikan cahaya bulan, Elsha benar-benar jatuh cinta dengan ketampanan sekaligus kegagahan Fernando saat ini.
"Elsha, aku mohon hentikan semua ini." Ucap Fernando serius.
Elsha yang daritadi hanya menatap ketampanan Fernando mulai sadar, "Apa maksudmu Ndo?"
Tatapan Fernando mulai serius, "Aku sudah tahu selama ini kamu bekerja sama dengan Andrew untuk memisahkan aku dan Merry, dan kamu juga yang menghapus sihir Julio pada Andrew."
Elsha tersenyum sinis, dan berkata, "Apa maksudmu Ndo? Aku tidak mengerti!"
Fernando mengeluarkan handphonenya dan memutar rekaman pembicaraan Andrew dengan Elsha tadi siang saat disekolah.
"Apa kamu sibuk? Fernando dan Merry apa masih bertengkar?"
"Bodoh! Ini masih jam sekolah dan kamu berani menanyakan itu padaku? Bagaimana kalau Nando mendengarnya?!"
"Tenang, aku tidak sebodoh itu, Fernando tidak akan dengar pembicaraan kita."
"Mereka masih bertengkar, dan kamu tahu nanti malam aku akan kencan dengan Fernando hahaha.. untuk sementara tetap jaga sikapmu dan jangan berbuat sesuatu yang mencurigakan. Ingat jangan telepon dan ganggu aku! Aku akan bersiap untuk kencan nanti malam!"
Elsha tidak bisa berkata apa-apa lagi, Fernando mematikan rekaman tersebut, dan berkata, "Jika kamu dan Andrew bisa menyadap handphoneku, maka aku juga bisa menyadap handphone Andrew. Elsha aku mohon hentikan ini! Jangan libatkan manusia lagi!"
"Berhenti? Semua ini karena kamu Nando! Jika kamu tidak jatuh cinta dengan manusia itu, semua ini tidak akan terjadi! Lagipula apa pedulimu dengan para manusia itu?! Bukankah mereka hanya makhluk lemah yang tidak berdaya!" bentak Elsha.
"Plakk!" tamparan keras mendarat di pipi Elsha, Fernando benar-benar tidak mengerti dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini, "Jangan pernah berpikir bahwa kita siluman adalah makhluk yang kuat! Tanpa manusia, siluman hanya akan menjadi makhluk tidak berakal dan hanya bisa melampiaskan nafsu untuk saling membunuh serta melukai! Apa kamu tidak tahu apa alasan raja mengijinkan siluman berkunjung ke dunia manusia pada malam hallowen? Raja Georgius menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang berakal budi, dan berpendidikan, karena itu raja memerintahkan kita belajar dari manusia untuk menjadi makhluk yang lebih baik!"
Elsha benar-benar marah, ia membalas tamparan Fernando, "Plak!" dan berkata, "Kamu yang bodoh Nando! Semua sudah berjalan dengan baik sejak kita dipertunangkan, dan sekarang kamu memilih jalan yang sulit dengan membahayakan nyawa kedua orang tuamu! Jangan kamu kira yang mulia ratu berada di pihakmu, maka kamu akan bebas dari semua ini! Aku akan membunuh pacar manusiamu itu!"
"Hentikan Elsha! Apa kamu lupa membunuh manusia hanya akan melukai dirimu sendiri! Membunuh manusia sama dengan pedang bermata dua bagi kita yang adalah siluman!" teriak Fernando, seketika langit menjadi mendung dan muncullah suara petir yang mengejutkan semua orang.
"Apa kamu marah?! Pedang bermata dua? Hahaha jangan membuatku tertawa Nando. Lihat apa yang sudah kamu perbuat, jika raja mengetahui semua ini, kamu dan keluargamu akan hancur!" ucap Elsha.
Fernando berusaha mengendalikan emosinya, "Jangan pernah lupa jika raja mengetahui kamu bekerja sama dengan manusia, kamu dan keluargamu juga akan mendapat hukuman! Awas kalau kamu sampai berani menyentuh Merry, aku tidak akan segan-segan melukaimu!" ancam Nando dan ia segera meninggalkan Elsha sendirian di taman istana.