Chereads / LOVE NEVER ENDING / Chapter 21 - JEBAKAN

Chapter 21 - JEBAKAN

Bulan bersinar ditemani bintang-bintang menandakan bahwa malam sudah tiba, Fernando yang seharian beraktifitas di dua dunia akhirnya bisa merebahkan dirinya di kasur.

"Lelah sekali hari ini." ucap Fernando yang sudah mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.

"Tuan hebat sekali langsung mengerjakan tugas sekolah setelah sampai di rumah, beruntung tuan pintar, jadi cepat menyelesaikan tugas yang menumpuk itu." ucap Julio.

"Julio jam berapa sekarang?" tanya Fernando.

"Sudah jam sebelas malam, apa tuan ingin menghubungi nona Merry?" tanya Julio.

Fernando melihat handphonenya dan membuka chattingannya dengan Merry, namun ada yang berbeda, hari ini Merry tidak memberikan kabar apa-apa.

"Mungkin dia sibuk belajar, dia pasti lelah menghadapi ujian, dan tugas yang menumpuk." Gumam Fernando, dan ia melanjutkan ucapannya, "Julio bangunkan aku jam tiga pagi."

Julio tahu meskipun tuannya adalah siluman, tetapi ia termasuk siluman yang rajin, karena itu meskipun keadaannya lelah, tidak ada waktu bagi tuannya untuk bermalas-malasan.

"Baik tuan, sekarang istirahatlah dulu."

Jam tiga pagi, Julio membangunkan tuannya, maka Fernando langsung berkutat dengan buku-buku pelajarannya, ia sangat serius sekali mengerjakan dan berlatih setiap soal yang ada. Hari ini kelasnya menghadapi dua ulangan sekaligus yaitu Biologi dan Matematika, jam pertama biologi dan jam kedua matematika, karena itu tidak ada waktu jika hendak belajar di sekolah.

Tanpa terasa dua jam berlalu, Fernando telah menyelesaikan semua tugasnya, dan selesai mempelajari pelajaran yang akan diujikan nya.

Masih pukul lima pagi, dan ia segera melihat handphonenya, yang seharian ini tidak dilihatnya setelah dipinjam oleh Elsha. Ketika membuka status, betapa terkejutnya Fernando melihat status whatsappnya yang bersama dengan Elsha.

"Keterlaluan Elsha! Jadi ini rencananya! Tahu darimana dia cara memasang status!" ucap Fernando yang geram. Karena status tersebut sudah di pasang tujuh jam yang lalu, banyak sekali orang yang sudah melihatnya, termasuk Merry.

***

Pagi hari Fernando sudah sampai di sekolah, di kelas hanya ada sedikit anak, dan salah satunya adalah Merry.

"Pagi Mer, kamu sedang belajar?" ucap Fernando sambil duduk di sebelahnya.

Merry yang masih kesal dengan Fernando, sengaja tidak menatap wajah Fernando, "Aku tidak sempat belajar. Tolong jangan ganggu!"

Fernando menyadari bahwa Merry marah karena statusnya yang bersama Elsha, tetapi apakah Merry harus benar-benar marah? Bukankah ia tahu bahwa Elsha adalah wanita jahat yang suka memakai segala cara untuk membuatnya cemburu? Karena tidak ingin bertengkar di pagi hari Fernando meninggalkan Merry dan duduk di bangkunya.

Tidak beberapa lama datanglah Andrew dengan senyum bahagia di wajahnya, ia melihat Merry dan menyapanya, "Halo Mer apa kabar? Sedang belajar?"

Merry melihat Andrew dan tersenyum, tentu saja semuanya hanya untuk membalas perbuatan Fernando, "Iya, apa kamu sudah belajar?"

Andrew menjawabnya, "Hahaha.. kemarin aku hanya belajar sedikit, oh iya Mer ini lip balm mu tertinggal di kursi kemarin."

"Ah iya, pantas saja kemarin aku cari tidak ada, terima kasih." Merry segera memasukkan lip balmnya, dan ia tidak mempedulikan tatapan Fernando.

Tentu saja semua ini adalah rencana Andrew, saat Merry ke kamar mandi, ia sengaja mengambil lip balm dalam tas Merry dan memasukkannya ke kantongnya.

Selama di sekolah terlihat sekali jika Merry menghindari Fernando, bahkan setelah selesai bimbingan belajar Merry buru-buru pulang untuk menghindari Fernando, tetapi bukan Fernando namanya jika tidak mengetahui rencana Merry.

Ketika hendak sampai di rumahnya, Merry benar-benar dikejutkan dengan kehadiran Fernando di depan rumahnya.

"Mau apa ke sini?!" tanya Merry dengan ketus.

"Ada apa? hari ini kamu aneh sekali?" Fernando maju mendekati Merry.

"Jangan membaca pikiranku! Lagipula yang aneh itu kamu!" bentak Merry dan ia langsung masuk ke dalam rumah.

Fernando memegang tangan Merry, sehingga langkahnya terhenti, "Apa kamu marah karena foto ku dan Elsha?"

'Dasar cowok tidak peka!' ucap Merry dalam hati dan ia segera melepaskan tangannya dari genggaman Fernando.

Fernando benar-benar bingung, baru kali ini Merry marah padanya, dan ia sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan Merry marah.

"Kalau kamu diam begini, aku juga tidak tahu!" ucap Fernando dengan kesal.

Merry segera membalikkan badannya, "Pulanglah aku lelah! Temui saja tunanganmu, dia pasti sedang menunggumu!"

Fernando benar-benar tidak mengerti apa maksud Merry? Haruskah Merry cemburu dengan Elsha? Setelah ia menjelaskan siapa Elsha, dan siapa dirinya? Mengapa dia harus bersama Elsha, masihkah Merry cemburu karena hal sepele ini?

"Terserah!" Fernando langsung pergi meninggalkan Merry sendirian, dan langit seketika itu berubah menjadi mendung dan terdengarlah suara petir dimana-mana.

***

Fernando langsung menuju ke kamarnya dan mandi. Ia begitu kesal dengan sikap Merry yang seperti anak kecil, ibu Fira berada di dunia siluman, sedangkan Julio diminta untuk menemani ibu Fira berada di dunia siluman. Tidak beberapa lama datanglah Elsha menemui Nando.

Nando yang baru keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah, handuk di lehernya dan menggenakan kaos putih polos serta celana pendek bewarna biru gelap sangat terkejut melihat Elsha yang duduk di kasurnya.

"Mau apa kamu kesini?!" tanya Fernando dengan ketus.

Elsha tersenyum sinis dan berkata dengan nada santai, "Tentu saja aku diutus raja untuk menghentikan ulahmu yang membuat dunia manusia penuh dengan suara petir, asal tahu aja petirmu itu terdengar sampai di dunia siluman."

Fernando tidak menanggapi ucapan Elsha, dan Elsha segera berkata, "Ayo kita jalan-jalan, apa kamu tidak bosan di rumah? Sudah lama aku tidak ke dunia manusia, aku ingin melihat baju di dunia manusia."

Fernando tersenyum sinis, "Untuk apa kamu berbelanja, bukankah raja akan membelikanmu gaun yang indah!"

"Kamu yakin tidak mau menemaniku? Ayolah Nando, kita bukan anak kecil lagi, sebagai siluman yang dewasa seharusnya sekarang kita mulai mengenal, meskipun pertunangan kita ditunda tapi suatu saat kita pasti akan hidup bersama, lagipula maafkan aku sudah membuatmu marah selama ini." Ucap Elsha.

Tentu saja Fernando tidak percaya dengan ucapan Elsha, "Minta maaf? Setelah kamu hampir membunuh Merry?!"

"Perempuan mana yang tidak cemburu jika pria yang akan dinikahinya dekat dengan wanita lain, lagipula sekarang hatimu sedang kesal, bagaimana jika kita jalan-jalan untuk menghilangkan kekesalan mu? Apa kamu tidak kasihan dengan manusia-manusia yang terganggu karena suara petirmu." Elsha menuju lemari Fernando dan mengambil beberapa baju pergi Fernando.

Fernando mulai memikirkan ucapan Elsha, manusia pasti terganggu karena suara petir yang tidak berhenti sejak tadi, akhirnya Fernando berusaha menenangkan diri, dan seketika itu juga suara petir tidak terdengar, "Baiklah, ini hanya sebagai ucapan terima kasih, tapi bukan berarti aku memaafkan mu."

Fernando mengambil baju yang dipilihkan Elsha dan mengganti pakaiannya, melihat Fernando yang sedang di kamar mandi, Elsha segera mengirimkan pesan kepada Andrew.

To: Andrew

Ayo double date.

***

Andrew yang sedang duduk di sebuah restoran yang ada di mall langsung menelepon Merry.

"Ada apa Ndrew?" tanya Merry dari seberang telepon.

"Mer apa aku bisa minta tolong? Dompetku tertinggal di mobil, dan aku tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa? Apa kamu bisa menemui ku di mall untuk membayar tagihan ku? Mallnya dekat dengan rumahmu, aku mohon Mer, tolong aku." Ucap Andrew dengan nada memohon.

Merry yang pada dasarnya memiliki sifat kasihan, langsung menyetujui permintaan Andrew, lagipula Andrew sekarang sudah berubah, tidak mungkin ia berbohong, "Baiklah, tunggu aku, sebutkan saja kamu dimana, ceroboh sekali sih kamu." Ucap Merry dan ia langsung menutup teleponnya.

Lima belas menit kemudian Merry sampai di restoran tempat Andrew berada, dan ia segera duduk di depan Andrew.

"Maaf Mer aku merepotkan mu, aku tidak tahu lagi harus bagaimana, jika aku menelepon teman-teman yang lain, mereka pasti akan menghina dan mengejekku." Ucap Andrew.

"Dasar kamu ini! Untung aku tidak sibuk, ayo kita bayar dan segera pulang." Ucap Merry.

"Tunggu Mer, mumpung kamu disini kita makan dulu yuk, sejak tadi siang aku belum makan, kamu pasti belum makan, tenang setelah ini akan aku bayar, dompetku tertinggal di mobil kok." Ucap Andrew dengan nada memohon.

Perasaan Merry mulai tidak enak, Andrew terlihat seperti dulu, tetapi apakah mungkin sihir yang diberikan oleh Julio sudah hilang? Karena tidak mau berpikir macam-macam dan ia sendiri juga sedang lapar, maka ia menyetujui permintaan Andrew.

"Apa tadi kamu sedang sibuk Mer?" tanya Andrew yang sengaja memulai basa-basi.

"Tidak, aku hanya beristirahat sebentar saja." Jawab Merry singkat.

Meskipun Merry tidak menceritakan apa-apa tentu saja Andrew paham bahwa saat ini Merry sedih memikirkan Fernando.

"Mer, apa kamu sudah selesai membaca novel kesukaanmu?" tanya Andrew sambil melahap makanannya.

Merry yang sadar dari lamunannya berkata, "Belum, aku tidak sempat membacanya karena sibuk."

Andrew tersenyum, "Mer, aku membeli novel kesukaanmu dan mencoba membacanya, menurutku pengarang terlalu memaksakan kehendaknya jika dia mencintai siluman, padahal dia seorang manusia biasa."

Merry terdiam sejenak, dan ia ingat bahwa dulu ketika awal pacaran, Andrew selalu mengikuti hobinya bahkan setiap novel yang ia baca selalu diperhatikan oleh Andrew, dengan membelinya, entah mengapa Andrew seperti sedang mengawasinya saat ini, persis seperti awal pacaran dulu.

"Mengapa diam Mer? Apa aku salah? Ah maaf kalau aku terlalu mengatur mu hehehe.." ucap Andrew, ia tidak boleh membuat Merry curiga.

'Mungkin aku berpikir terlalu jauh, lagipula Andrew saat ini masih di bawah pengaruh sihir Julio.' Ucap Merry dalam hati, dan ia membalas ucapan Andrew dengan sedikit senyuman, "Tidak apa-apa setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya, menurutmu apakah pengarang benar-benar salah?"

Andrew tersenyum, "Menurutku sebaiknya manusia menikah dengan manusia dan siluman menikah dengan siluman, karena sejak awal mereka sudah diciptakan di dunia yang berbeda."

Tentu saja apa yang sudah diucapkan oleh Andrew semuanya adalah ucapan yang sudah Elsha ajarkan, agar Merry menyadari bahwa manusia tidak mungkin bersama dengan siluman, dan Andrew meskipun tidak mengerti, ia mengikuti ucapan Elsha, dengan harapan agar Merry benar-benar melupakan Fernando dan menjadi miliknya, tentu untuk saat ini dia harus bersabar dan tidak boleh menunjukkan sifat aslinya.

"Apa yang kamu lakukan Mer! Ayo pulang!" ucap Fernando yang muncul dengan tiba-tiba.

***

Beberapa menit sebelumnya,

Elsha dan Fernando sudah sampai di mall, Elsha yang adalah siluman dan tidak pernah masuk ke mall di dunia manusia begitu tercengang akan keindahan mall di dunia manusia.

"Astaga tinggi dan luas sekali gedungnya, apa manusia itu tidak capek berjalan mengelilingi mall ini?" ucap Elsha yang mengenakan kaos lengan panjang bewarna putih dan celana jeans serta sepatu olahraga bewarna hijau.

Fernando hanya bisa menghela nafas, "Tolong jangan seperti orang yang baru pertama kali masuk mall, manusia bisa curiga kalau kamu bertindak seperti ini."

Elsha langsung menarik tangan Fernando dan berbisik, "Hei, ini memang pertama kalinya."

Fernando hanya tersenyum dan mereka mulai berjalan-jalan, untuk sesaat Fernando benar-benar ingin melepaskan kekesalannya, meskipun saat ini yang berada di sebelahnya adalah Elsha, Fernando sangat berharap bahwa Merry lah yang ada di sebelahnya. Ketika mereka sampai di lantai tempat kafe-kafe berjajar, tiba-tiba Fernando mendengar suara hati Merry.

'Mungkin aku berpikir terlalu jauh, lagipula Andrew saat ini masih di bawah pengaruh sihir Julio.'

Fernando sangat mengenal dan mengetahui suara hati siapa yang barusan di dengarnya, dan tidak beberapa lama, Fernando mencium bau parfum yang dikenakan Merry, maka Fernando dengan cepat mengikuti arah parfum Merry dan hanya dalam lima menit, ia menemukan Merry sedang duduk bersama Andrew tepat saat Andrew mengatakan,

"Menurutku sebaiknya manusia menikah dengan manusia dan siluman menikah dengan siluman, karena sejak awal mereka sudah diciptakan di dunia yang berbeda."

Fernando langsung maju dan mendekati mereka berdua, "Apa yang kamu lakukan Mer! Ayo pulang!"

"Nando?" tanya Merry terkejut.

"Wah kebetulan sekali kita bertemu di sini," Elsha muncul, dan ia berdiri tepat di sebelah Fernando.

Merry yang melihat Fernando dan Elsha bersama, langsung diliputi oleh kecemburuan, "Ayo Andrew kita pulang!"

Fernando langsung memegang tangan Merry, "Tunggu!"

"Lepaskan!" Merry segera berlari meninggalkan Fernando, namun langkah Fernando dihentikan Elsha.

"Apa kamu mau meninggalkanku di sini sendirian? Aku tidak tahu jalan pulang!" ucap Elsha yang memegang tangan Nando.

Merry yang selesai membayar tagihan, menoleh, dan melihat Elsha menggandeng tangan Fernando, hati Merry sangat kesal, dan dengan mata berkaca-kaca ia pergi meninggalkan Fernando dengan tunangannya, sementara Andrew berlari mengejar Merry.