Chereads / LOVE NEVER ENDING / Chapter 22 - Alam Mimpi

Chapter 22 - Alam Mimpi

Mimpi adalah sebuah keajaiban, imajinasi menjadi nyata. Apa yang aku impikan sejak kecil dapat kuperoleh semua dalam alam mimpi. Mimpi adalah sebuah penghibur disaat kenyataan terlihat menyedihkan, tetapi aku sadar bahwa mimpi hanyalah mimpi, mungkin memang indah tetapi bagaimanapun aku harus tetap bangun. Melalui mimpi aku mendapat kekuatan untuk tegar menjalani hidup ini, dan berharap apa yang aku mimpikan selama ini menjadi nyata – Mimpi indah.

Fernando benar-benar kesal, setelah mengantarkan Elsha pulang ke dunia siluman, ia langsung balik ke dunia manusia, membanting tubuhnya ke kasur.

"Ada apa tuan? Mengapa terlihat kesal?" tanya Julio yang baru saja tiba di dunia manusia.

"Elsha keterlaluan! Aku tahu dia sengaja menjebakku!" ucap Fernando dengan kesal.

"Maksud tuan apa?" Julio berusaha mengatur nada bicaranya agar Fernando tidak semakin kesal.

Fernando berusaha duduk dan ia menghela nafas panjang, kemudian menceritakan semuanya kepada kucing kesayangannya. Setelah mendengar cerita dari Fernando, kini Julio sadar bahwa ada sesuatu yang aneh dan mengganjal.

"Apa tuan sempat mendengar suara hati Andrew? Seharusnya dalam keadaan terhipnotis ia tidak akan mengajak Merry untuk bertemu, karena saya menanamkan hipnotis yang menganggap Merry hanya sebagai teman biasa tidak lebih, apa jangan-jangan.." Julio mulai berpikir.

"Aku tidak mendengar suara hati Andrew, karena aku terkejut dengan ucapannya yang mengatakan.. tunggu jika Andrew mengatakan tentang siluman dan manusia…" Fernando menatap Julio.

Julio yang bertatapan dengan Fernando tersenyum dan mulai paham apa yang terjadi,

'Jelas ini rencana nona Elsha, dan dia pasti mendengarkan pembicaraan kita, karena sewaktu di istana kita sempat membahas hipnotis pada Andrew.' Ucap Julio kepada Fernando melalui telepati.

Fernando yang juga tersenyum membalas telepati kepada Julio,

'Untuk berjaga-jaga sebaiknya kita bertelepati, kita tidak tahu bagaimana Elsha memata-matai kita, Julio tolong kamu cari mata-mata Elsha, dan aku harus membereskan masalah dengan Merry. Saat ini Merry benar-benar marah dan ia tidak mau ditemui.'

'Tuan, apakah anda lupa jika yang mulia ratu adalah siluman yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan mimpi, dan karena hal itu juga raja Alexander sangat takut kepada yang mulia ratu.' Ucap Julio dalam hati kepada Fernando.

'Benar juga, jika tidak bisa bertemu di alam nyata, kenapa tidak di alam mimpi. Julio ayo kita ke istana dan lakukan rencana kita.' Ucap Fernando dalam hati kepada Julio.

Julio mengedipkan mata dan mereka berdua melakukan teleport menuju istana siluman.

***

"Fernando? Mengapa kamu tiba-tiba datang ke istana?" tanya Elsha yang terkejut melihat Fernando dan Julio yang tiba-tiba muncul di halaman istana.

Fernando tersenyum sinis, sambil menjawab pertanyaan Elsha, "Apakah aku harus melapor kepadamu jika aku ingin ke istana?"

Elsha berusaha menahan kekesalannya dengan senyuman yang dipaksakan, "Oh, aku kira kamu kesal karena kejadian tadi dan berusaha mengacaukan istana, tapi melihat langit baik-baik saja sepertinya kamu tidak marah dengan kejadian tadi, apa kamu sudah tidak peduli dengan manusia itu?"

"Apakah pantas siluman yang akan bertunangan denganku menanyakan keadaan gadis lain?" ucap Fernando sambil berlalu pergi meninggalkan Elsha sendirian di taman istana.

Setelah sampai di kamar, Fernando menutup pintu dengan rapat, seakan pembicaraan mereka tidak ingin diketahui. Tentu saja Elsha yang melihat gerak-gerik Fernando dan Julio yang mencurigakan segera memerintahkan ratu semut untuk mendengarkan dengan jelas apa isi pembicaraan mereka.

'Kamu yakin Julio bisa melakukan ini? Sihir perlindungan hanya bisa digunakan oleh raja Georgius karena itu seekor semut tidak akan bisa menembus perlindungan ruangan raja.' Ucap Fernando dalam hati kepada Julio.

'Jika tidak mencoba, kita tidak akan tahu, raja Georgius dan tuan Fernando sama-sama memiliki kekuatan terbesar di dunia siluman, saya yakin, anda bisa melakukannya, dan saya akan membantu tuan. Jika tidak dengan cara ini kita tidak akan tahu bagaimana nona Elsha mendengar pembicaraan kita.' Ucap Julio dalam hati kepada Fernando.

'Baiklah ayo kita lakukan.' Ucap Fernando dalam hati. Ia segera mengeluarkan sihir perlindungan untuk kamarnya dan Julio dari belakang membantunya. Ketika Julio mengeluarkan sihir dan memberikan tenaga kepada Fernando, tiba-tiba ia merasakan sebuah energi yang sangat dikenalnya, dan aura yang begitu spesial tapi Fernando tidak tahu apa itu.

Setelah selesai melakukannya mereka berdua tersenyum dan mulai bercakap-cakap.

"Julio, besok aku akan mengajak Elsha makan malam, bagaimana menurutmu?" ucap Fernando.

"Ada apa tuan mengajak nona Elsha makan malam? Bagaimana jika nona Merry mengetahuinya?" sahut Julio.

Fernando duduk di tempat tidurnya dan berkata, "Aku benar-benar tidak mengerti dengan pemikiran manusia, tidak seharusnya Merry cemburu hanya karena pertemuan yang tidak disengaja itu."

Julio tertawa dan berkata, "Ternyata manusia itu sulit ditebak, jika nona Merry membuat tuan kesal, sebaiknya tuan mempercepat pertunangan tuan dengan nona Elsha yang sempat tertunda."

Fernando menghela nafas, "Itulah yang akan aku tanyakan kepada Elsha, apakah ia masih mau bertunangan denganku? Aku benar-benar bingung, aku akan menemui nenek untuk meminjam ruang makan istana. Julio tolong kamu jaga di luar dan jangan biarkan siapapun masuk."

"Baik tuan." Ucap Julio.

***

Setelah mendengar semua percakapan tersebut, ratu semut segera pergi menuju tempat pertemuannya dengan Elsha, dan ia menyampaikan semua hal yang didengarnya.

"Apa kamu yakin? Tidak salah dengar?" tanya Elsha yang setengah tidak percaya.

"Hamba sangat yakin, dan hamba tidak mungkin salah dengar." ucap ratu semut dengan yakin.

"Sekarang Fernando berada di ruangan ratu, tempat tersebut termasuk salah satu tempat di mana kamu tidak bisa masuk karena sihir raja Georgius. Meskipun beliau telah meninggal tetapi sihirnya masih bisa bekerja sampai sekarang, hebat juga." Ucap Elsha.

"Sebaiknya nona sekarang segera kembali ke kamar nona dan berpura-pura tidak tahu apa-apa, mungkin sebentar lagi tuan Fernando akan mendatangi nona dan mengundang makan malam." Ucap ratu semut.

Elsha tersenyum gembira, "Kamu benar, tidak sia-sia aku menjadikanmu mata-mata selama ini." Elsha segera menurunkan ratu semut yang ada di telapak tangannya dan membiarkannya pergi.

Dengan hati yang gembira, Elsha berjalan menuju kamarnya dan bersiap-siap menunggu kedatangan Fernando.

Sementara itu Fernando yang mengetahui bahwa neneknya sedang beristirahat di ruang kerajaan, menuju ke sana. Ruang kerajaan adalah tempat dimana raja dan ratu bisa beristirahat, sambil membaca buku, atau mengadakan rapat penting bersama anggota kerajaan lainnya. Sebuah kursi emas yang memiliki bantal duduk bewarna merah, yang berada tepat di belakang meja emas yang berbentuk bundar. Di sebelah meja emas terdapat rak buku yang berisi buku-buku kerajaan, dan dokumen-dokumen penting. Tidak jauh dari sana terdapat tiga buah sofa panjang bewarna coklat keemasan yang mengapit meja marmer bewarna putih, dan sebuah perapian yang biasa digunakan raja, ratu dan angggota kerajaan untuk menghangatkan diri.

"Permisi yang mulia ratu, pangeran Fernando datang untuk menemui anda." Ucap salah satu pengawal yang menjaga pintu masuk ruang kerajaan.

Ratu yang sedang membaca buku, langsung meletakkan bukunya dengan anggun dan berkata, "Fernando? Ada apa dia malam-malam datang? Suruh dia masuk."

"Baik yang mulia ratu." Pengawal memberi hormat dan segera keluar.

Tidak beberapa lama Fernando masuk keruang kerajaan dan pintu segera di tutup.

"Ada apa cucu kesayanganku?" ucap ratu Elena dengan gembira.

Fernando langsung duduk di kursi sofa yang berhadapan dengan neneknya. Fernando paham bahwa jam segini raja akan disibukkan dengan pengadilan siluman. Raja akan duduk bersama di ruang pengadilan dan mendengarkan apakah putusan hakim adil atau tidak bagi siluman yang bersalah.

"Nenek apakah aku bisa minta tolong?" ucap Nando.

"Minta tolong apa sayang?" ucap ratu Elena dengan anggun.

"Sebenarnya…" Fernando menceritakan tentang pertengkarannya dengan Merry dan bagaimana Elsha menjebaknya di mall, dan Elsha yang memiliki mata-mata sehingga bisa mendengarkan pembicaraannya dengan Julio.

Ratu Elena tertawa, "Hahaha.. ternyata kalian bisa bertengkar karena hal sederhana seperti itu ya,"

"Sebenarnya bukan salahku juga, Merry yang terlalu cemburu dengan Elsha!" gerutu Fernando.

"Jadi mau nenek bantu atau tidak?" goda ratu Elena.

Fernando tersenyum dan berkata, "Iya tolong nenek ku yang cantik."

***

Jam sudah menunjukkan pukul 24.00 WIB. Merry yang kesal dengan pertemuan tadi langsung pulang kerumah, dengan kendaraan online.

'Aku benar-benar heran, dia bilang tidak mencintai Elsha, tetapi mengapa tadi dia jalan-jalan di mall bersama Elsha?! Apa di dunia siluman tidak ada mall!' gerutu Merry dalam hati dengan kesal.

Lelah setelah melampiaskan kekesalannya dengan belajar seharian, Merry akhirnya memutuskan untuk tidur.

Dalam mimpi Merry tiba-tiba ia berada di sebuah aquarium terbesar, dimana ia bisa melihat ikan yang bergerak dengan bebas, beberapa ikan kecil yang langsung kabur ketika melihat ada ikan besar datang, dan seekor ikan paus yang lewat dihadapannya dengan tenang.

Fernando dengan kekuatan ratu Elena masuk dalam mimpi Merry, dan setelah melihat Merry ada di depannya, ia memanggilnya, "Mer,"

Merry menoleh kebelakang dan ia sangat terkejut ada Fernando di hadapannya. Kejadian dihadapannya seakan-akan nyata. "Nando? Mengapa kamu disini?"

Merry tiba-tiba ingat sesuatu, "Tunggu, bukankah tadi aku sedang tidur? Dan mengapa tiba-tiba aku berada di tempat ini dan bertemu denganmu? Apa ini ulahmu!"

Fernando maju mendekati Merry, "Ini dunia mimpimu, aku sengaja masuk ke mimpimu, karena kamu tidak mau menemuiku di dunia nyata."

Merry benar-benar kesal, "Keterlaluan! Hanya karena kamu siluman, kamu bisa melakukan apapun!"

"Mer, aku mohon hentikan mengatakan itu, aku tahu aku adalah siluman dan kamu manusia biasa, tapi haruskah kita membahas perbedaan itu di sini sekarang? Lagipula ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu, sihir Julio terhadap Andrew sudah hilang." Ucap Fernando yang berusaha mengendalikan emosinya we.

"Apa? Kamu pasti berbohong!" Merry tetap tidak mau mempercayai Fernando.

"Julio yang mengatakannya sendiri, apa kamu tidak sadar jika selama beberapa hari ini sikap Andrew padamu berbeda! Julio menanamkan ingatan bahwa kamu adalah teman sekelasnya saja, bukan sebagai orang yang pernah dicintai!" ucap Fernando dengan tegas.

Merry mulai ingat, bahwa selama ini tingkah Andrew berbeda dengan biasanya, dimana Andrew yang setelah dihipnotis Julio tiba-tiba tidak pernah menganggap dirinya ada, dan hanya bergaul dengan teman-teman lelakinya, tetapi sekarang tiba-tiba Andrew selalu berusaha menempel padanya, bahkan ia langsung menelepon dirinya ketika dalam keadaan terdesak, atau apakah semua itu adalah rencana Andrew?

Melihat Merry yang mulai berpikir, Fernando melanjutkan ucapannya, "Apakah kamu sekarang sudah paham? Pertemuan kita yang tidak sengaja di mall, itu semua adalah rencana Elsha, dia sengaja mengajakku ke mall dengan alasan untuk menenangkanku agar manusia tidak terganggu dengan suara petir yang sangat banyak. Sebenarnya petir itu ada karena aku sedang kesal."

Merry juga tahu bahwa setiap Fernando marah, selalu ada suara petir, angin yang berhembus kencang dan langit yang tiba-tiba berubah menjadi gelap. Bahkan ketika Fernando sedih, maka langit akan berubah menjadi mendung dan hujan.

"Mengapa kamu mau menerima ajakan Elsha? Lagipula semua ini terjadi karena kamu Ndo! Kamu berbohong dan tidak menepati janjimu! Karena itu aku sengaja pergi bersama Andrew tanpa tahu bahwa selama ini sihir Julio sudah hilang padanya!" bentak Merry.

Fernando benar-benar terkejut, "Apa maksudmu Mer? Janji apa? Tolong jelaskan."

"Saat hp kita disita oleh guru, kamu mengirimiku pesan untuk mengajak bertemu di taman, tetapi kamu tidak datang! Justru.. justru kamu malah asyik bersama Elsha di taman istana siluman!" Merry menumpahkan semua kekesalannya, dan air mata keluar, mengalir membasahi wajahnya.

"Apa? Aku tidak pernah mengirimu pesan apa-apa, dan saat itu…"

Fernando mulai ingat, hari itu entah mengapa raja sengaja memanggil ibunya dan Julio untuk ke istana siluman, bahkan dirinya diwajibkan untuk ke dunia siluman menemani Elsha, Elsha juga dengan sengaja mengambil handphonenya dan membuatnya sibuk selama hari itu sehingga ia tidak bisa melihat hpnya sama sekali.

Fernando kemudian melanjutkan ucapannya, "Bangun Mer!"