Chereads / LOVE NEVER ENDING / Chapter 20 - Sebuah Kesalahpahaman

Chapter 20 - Sebuah Kesalahpahaman

Hari ini adalah hari libur terakhir sebelum sekolah masuk dan kelas dua belas harus bersiap-siap menghadapi ujian nasional yang akan menentukan kelulusan mereka. Tentu setelah ini kelas dua belas sudah dipersiapkan untuk mengikuti bimbingan pelajaran yang membuat mereka akan semakin sibuk.

Sore hari saat asik bermain game, tiba-tiba handphone Andrew berbunyi, dan muncullah nama Elsha pada layar handphone.

"Ada apa?" tanya Andrew santai.

"Besok sudah masuk sekolah?" tanya Elsha dari seberang telepon.

"Tentu saja, sekolahmu belum masuk?" tanya Andrew balik, tentu saja Elsha tidak akan menjawab pertanyaan seperti itu karena ia tidak sekolah di dunia manusia.

"Aku ada tugas untukmu, jika kamu berhasil melakukannya maka kita bisa membuat hubungan mereka renggang." Ucap Elsha.

Mendengar hal itu tentu saja membuat Andrew semakin bersemangat, "Aku sudah berpura-pura terhipnotis dengan tidak mencintai Merry, sekarang apa yang harus aku lakukan? Saat ini aku sangat merindukan Merry namun tidak bisa menemuinya."

Elsha tersenyum sinis, dan berkata, "Ambil handphone Fernando dan kirimkan sebuah pesan singkat kepada Merry, setelah pesan tersebut dikirim, hapus pesan itu."

"Apa?! Itu tidak mungkin, Fernando selalu membawa handphonenya dan aku tidak tahu password Fernando bagaimana mungkin hal itu dilakukan? Mengapa tidak kamu saja, bukankah kamu lebih dekat dengannya?" jawab Andrew yang sedikit terkejut dengan ucapan Elsha.

"Hal ini hanya bisa dilakukan saat di sekolah, bukankah kamu anak dari pengusaha terkenal yang memberikan sumbangan besar untuk sekolah, pakai kekuasaanmu dan lakukan apa yang kukatakan, apa kamu tidak ingin berkencan dengan Merry?" Elsha mulai mempengaruhi pikiran Andrew.

"Hm… Baiklah, aku akan berusaha, pesan apa yang harus aku kirimkan kepada Merry?"

***

Pagi hari sekolah mengeluarkan pengumuman bahwa hari ini ada pemeriksaan handphone untuk siswa kelas dua belas, karena itu seluruh siswa wajib mengeluarkan handphone mereka dan meletakkannya di ruang guru.

"Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba ada pemeriksaan?" tanya Fanda pada Merry saat jam istirahat.

"Tidak tahu, ayo kita makan saja." Ucap Merry.

"Guys kalian mau makan apa?" tanya Novi yang mendatangi Fanda dan Merry.

"Bagaimana jika mie ayam? Lagipula nanti ada tambahan pelajaran, astaga baru hari pertama masuk." Keluh Fanda.

"Sudahlah lagipula kita habis liburan di pantai, jadi nikmati saja hahaha." Canda Merry.

"Wah ada yang lagi bahagia nih setelah dua hari tidak bertemu dengan pacar hahaha." Goda Novi.

"Iya liburan yang menegangkan sampai si pacar marah-marah! Untung kamu sahabatku kalau tidak sudah kumarahi balik hahaha.." Fanda langsung mengacak-ngacak rambut Merry.

Fernando yang berjalan di belakang mereka hanya tertawa melihat keadaan Merry yang baik-baik saja, dan setelah itu meninggalkan tiga gadis yang hendak mengisi perut mereka.

Sementara itu Andrew yang sudah merencanakan ini semua, berjalan menuju ruang guru, setelah sampai di tempat penyimpanan handphone kelasnya, maka Andrew mengambil handphone milik Fernando lalu menyalakannya, tentu saja setelah mendengar ucapan Elsha ia membuka password dengan memasukkan angka ulang tahun Merry. Setelah terbuka ternyata foto Merry dijadikan walpaper oleh Fernando.

'Dasar, lihat saja Nando sebentar lagi akan ku buat Merry menjauhimu!' ucap Andrew dalam hati, dan setelah itu Andrew mengirimkan pesan ke handphone Merry yang mengajaknya bertemu langsung di taman dekat rumahnya jam empat sore setelah memastikan pesan singkat masuk, maka Andrew menghapus pesan tersebut dari handphone Fernando dan mematikannya kembali.

Bel masuk berbunyi dan para murid kembali ke aktivitas mereka masing-masing, setelah aktivitas yang panjang karena pertambahan bimbingan belajar selama 60 menit, akhirnya murid kelas dua belas bisa pulang kerumahnya dengan handphone mereka yang sudah di sita seharian.

Sampai di rumah Merry segera menyalakan handphonenya, ternyata ada sebuah pesan singkat dari Fernando.

To: Merry

Mer, jam 4 aku tunggu di taman. Aku punya kejutan untukmu.

"Hah? Tumben sekali Fernando mengirim SMS dan bukannya Whatsapp, tunggu ini kan jam saat handphone di sita? Pasti dia menggunakan kekuatannya untuk mengirimiku pesan, dasar! Kenapa tidak bilang langsung saja di sekolah, hahaha, kamu memang lucu." Ucap Merry yang sedang bahagia.

Jam menunjukkan pukul 15.30 WIB, dan Merry segera bersiap-siap, ia menggenakan kaos kuning polos dan celana pendek bewarna hitam, serta sandal jepit bewarna coklat.

***

Sampai di taman yang dimaksud Merry melihat jam tangannya yang bewarna rose gold.

"Sudah jam 4, sebentar lagi dia pasti datang."

Merry duduk di bangku taman yang berbentuk batang pohon, sambil menikmati pemandangan bunga lily, anggrek dan mawar merah yang menghiasi taman tersebut. Anak kecil bermain dan berlari dengan riangnya bersama dengan teman-teman mereka. Sudah sepuluh menit berlalu, dan Fernando tidak kunjung datang, Merry segera mengambil handphone namun tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Merry?"

Merry menoleh dan ia terkejut melihat Andrew berdiri di sampingnya.

"Andrew?"

Andrew duduk di samping Merry, "Kenapa kamu di sini?" tanya Andrew yang sengaja memasang ekspresi heran.

Jika yang mengirim pesan adalah Fanda sudah pasti Merry tahu ini adalah jebakan, tetapi yang mengiriminya pesan adalah Fernando, tidak mungkin Fernando sengaja mempertemukannya dengan Andrew.

"Aku menunggu Fernando, kalau kamu?" tanya Merry sambil mengawasi Andrew, sejak Julio menghipnotis Andrew, tidak ada lagi gangguan atau ancaman dari Andrew, selama bertemu di sekolah Andrew terlihat cuek dan tidak mempedulikannya, bahkan Andrew bersikap ramah padanya seperti teman pada umumnya.

"Aku hanya kesepian saja di rumah, karena itu memutuskan untuk jalan-jalan, beruntung kamu memiliki Fernando, meskipun tidak ada orang tua, tetapi ada Fernando yang selalu menjaga dan memperhatikanmu, sedangkan orang tuaku hanya sibuk bekerja tanpa mempedulikan ku." Ucap Andrew dengan nada sedih.

Merry sangat paham bagaimana keadaan keluarga Andrew, karena dulu ia pernah dikenalkan oleh orang tua Andrew yang bisa dikatakan cukup sibuk bahkan sampai tidak ada waktu untuk memperhatikan anak mereka.

"Suatu saat kamu pasti menemukan wanita yang tepat, oh iya apa di sekolah tidak ada wanita yang kamu sukai?" tanya Merry yang sengaja memancing Andrew, apakah Andrew benar-benar tidak mencintainya.

Andrew yang mengetahui bahwa ini adalah jebakan, hanya tersenyum dan berkata, "Tidak ada, menurutku wanita di sekolah adalah wanita yang manja, dan selalu ingin diperhatikan, tidak ada wanita yang mandiri dan memiliki pemikiran seorang wanita dewasa."

'Ternyata tipenya belum berubah, kelihatannya dia benar-benar sudah melupakanku, baguslah.' Gumam Merry dalam hati.

"Aku yakin pasti suatu saat ada wanita yang mencintaimu tulus apa adanya." Ucap Merry, ia kembali melihat jam tangannya, sudah setengah lima belum ada tanda-tanda kedatangan Fernando.

"Fernando lama sekali?" ucap Merry sambil mengeluarkan handphonenya, dan tiba-tiba Andrew berkata,

"Loh Ini bukannya Fernando dan gadis itu?" Andrew menunjukkan status whatsapp Fernando pada Merry.

Melihat status Fernando yang baru dipasang sepuluh menit yang lalu, membuat Merry benar-benar naik darah.

"Mer, ini bukannya wanita yang mencium Fernando di sekolah? Kenapa dia bersama wanita itu? bukannya dia ada janji denganmu?" ucap Andrew yang sengaja memancing kecemburuan Merry.

Merry langsung mematikan handphonenya dan membatalkan niatnya untuk menghubungi Fernando.

"Mer apa kamu baik-baik saja?" tanya Andrew.

"Mungkin dia lupa, aku pulang dulu Ndrew." Ucap Merry kemudian Andrew menghentikan langkahnya.

"Tunggu Mer, Fernando pasti punya alasan sendiri mengapa dia seperti itu, sekarang bagaimana kalau kita makan es krim? Hari ini orang tuaku sedang bertengkar karena itu aku ke taman ini untuk menenangkan pikiran." Ucap Andrew.

Merry yang pada dasarnya sedang emosi, dan kasihan dengan keadaan Andrew menyetujui untuk ikut dengan Andrew, apalagi saat ini Andrew sudah berubah.

***

Fernando yang pulang sekolah tiba-tiba diberitahu untuk langsung ke dunia siluman, karena raja ingin membuktikan kepada Fernando bahwa Fira dan Denish bisa bersama dengan aman di dunia siluman tanpa ada gangguan. Setelah mengganti pakaiannya, maka Fernando menggunakan teleport menuju dunia siluman.

"Halo Fernando, apa kabar?" Ratu Elena menyambut kedatangan cucu kesayangannya.

"Papa dan mama dimana nenek?" tanya Fernando.

"Lihat mereka sedang berduaan di sana." Ratu Elena menunjuk sebuah tempat yang tidak jauh dari mereka.

Melihat kedua orang tuanya sedang asyik makan dan duduk santai maka Fernando memutuskan untuk tidak menganggu mereka.

"Kenapa raja juga mengundangku dan Julio? Bukankah ia hanya perlu mengundang mama saja." tanya Fernando dengan heran dan penuh kecurigaan.

"Tentu saja yang mulia raja ingin membuktikan jika ia menepati janjinya kepadamu." Ucap Elsha yang tiba-tiba muncul dari belakang dan langsung memeluk tangan Fernando.

"Julio apa kamu bisa menemani yang mulia ratu? Aku ingin berjalan-jalan dengan Fernando, sudah lama sekali kita tidak bersama." Ucap Elsha.

Ratu hanya tertawa, sementara Julio dan Fernando mengeluarkan senyuman yang dipaksakan. "Baiklah, Julio mari kita berikan waktu untuk dua anak remaja ini, hahaha.." ucap Ratu Elena sambil berjalan meninggalkan mereka berdua, dan Julio mengikuti ratu.

Fernando langsung menarik tangannya, "Apa maumu?!"

"Kasar sekali, ayo kita ke air mancur saja." Elsha segera menarik tangan Fernando sehingga Fernando terpaksa mengikuti Elsha.

"Tidak perlu basa-basi, apa rencanamu mengundangku ke sini?!" ucap Fernando dengan ketus.

"Kenapa kamu marah-marah? Apa terjadi sesuatu dengan manusia selingkuhan mu?" Elsha menatap wajah Fernando dengan sebuah rasa penasaran, bagaimana reaksi Fernando.

Fernando hanya tersenyum sinis, dan menatap dengan tajam, "Dasar ular licik!" Fernando tahu saat ia berada di istana, ia tidak bisa menyebut nama Merry dengan sembarangan, terlalu banyak mata-mata di dunia siluman.

Elsha tertawa gembira, ia langsung mengambil handphone Fernando yang berada di saku celananya, "Sudahlah sayang, apa kamu mau mengacaukan kencan orang tuamu dengan kemarahan raja?" Elsha melihat ke atas, dan Fernando menoleh ke arah yang dimaksudkan oleh Elsha, ternyata benar Raja Alexander sedang mengawasi mereka.

"Kembalikan handphoneku!" Fernando berusaha mengambil handphonenya tetapi Elsha menghindar dengan cepat.

"Bagaimana jika raja tahu ada gambar ini di handphonemu?" Elsha menunjukkan foto Merry yang menjadi wallpaper Fernando.

Fernando benar-benar kesal dan tidak bisa berbuat apa-apa, "Apa kamu belum pernah melihat handphone?" sindir Fernando.

"Hahaha.. aku memang ketinggalan dalam teknologi di dunia manusia, eh ini bukannya disebut selfie, ayo foto bersama."

Elsha langsung mengambil foto dirinya dan Fernando, setelah itu dengan cepat ia menjadikan foto itu status whatsapp Fernando.

***

Hari sudah menjelang malam, setelah makan ice krim dengan Andrew, Merry memutuskan untuk pulang.

"Terima kasih Andrew traktirannya, aku pulang dulu." Ucap Merry.

"Apa kamu yakin tidak perlu aku antar?" tanya Andrew dengan khawatir.

Merry tersenyum dan menggelangkan kepalanya, "Tidak apa-apa, aku akan memesan kendaraan online." Setelah itu Merry berlalu pergi.

Andrew tahu jika saat ini ia memaksa Merry, maka Merry akan curiga dan semua rencananya bisa gagal, karena itu tidak ada jalan lain selain berpura-pura tidak mencintai Merry dan membiarkan Merry dan Fernando bertengkar.

Setelah dia bertemu dengan Elsha, mereka berdua mengetahui bahwa Fernando dan Merry sama-sama tidak suka di bohongi, dan mereka bisa sangat marah jika ada seseorang yang sengaja berbohong bahkan ingkar janji, karena itu Andrew dan Elsha merancangkan hal seperti ini. Melihat keadaan aman, Andrew mengirimkan pesan kepada Elsha.

To: Elsha

Misi sukses.