Chereads / Jangan jatuh cinta / Chapter 5 - 5

Chapter 5 - 5

"Erika, aku pulang dulu ya. Kamu jangan lupa makan dan kunci pintu rumah. Atau perlu aku tinggal disini aja bareng kamu selama ayah dirumah sakit?" kata kak kevin setelah menemukan berkas yang diperlukan dari ruangan ayah.

"Gaperlu kak. Ada siska juga kok yang nginap kawanin aku dirumah, kakak pulang aja sana ini juga udah sore nanti nyampe rumah kena macet pasti sampai malam. Nanti kecapekan di jalan kakak malah jatuh sakit." kataku spontan menjawab kak kevin.

"Makasih loh aku udah di khawatirin kondisinya. Yaudah aku pamit pulang dulu. Nanti aku kabarin kalau udah sampai ke rumah ya, sampai jumpa erika" kata kak kevin sambil berjalan keluar rumah, sebelum masuk ke mobil kak kevin memutar balik arah kembali kearahku dan mencium keningku lembut.

'deg...deg...deg' suara jantungku berdetak kencang setelahnya. Aku berharap kak kevin ga dengar suara detak jantungku tadi. Setelah itu kak kevin masuk ke mobilnya dan membawa mobilnya keluar dari rumahku dan pergi kembali pulang.

'Shitt.... apa-apaan jantungku gabisa diajak kompromi, salah kak kevin juga ini mah' pikirku. Jomblo seumur hidup kaya aku dikasih perlakuan manis banget kan salting jadinya.

"Ya elah jomblo ngapain ngejongkok di depan pintu sambil senyam senyum gajelas. Nih kalo jadi jomblo kelamaan jadinya bakal kaya kau nih bukti hidupnya." kata siska keluar kamar setelah memastikan kak kevin udah pulang.

"Maksudmu apaan coba ngomong kayak begitu sis?" tanyaku dengan nada agak kesel.

"iya Jomblo seumur hidup kayak kau ini dikasih perhatian sama perlakuan manis sedikit aja, langsung ngelunjak. Langsung salting, langsung baperan, astaga aku mulai merinding ngeliat kalian pacaran kayak anak abg polos yang baru kenal cinta" jelas siska sambil berjalan ke dapur hendak mengambil minum tambahan.

"siapa yang pacaran sih? kami cuma ngejalanin masa penjajakan aja. Aku juga ga nganggap perlakuan kak kevin serius. Semua perlakuan manis yang dia buat gak ngefek ke aku sama sekali." jawabku cepat.

"Melakukan masa penjajakan sama aja kayak ngejalanin masa pedekate sama gebetan. Aku ga masalah kalau kau terbawa suasana juga sama perlakuannya dia, tapi tetap waspada jangan terlalu terhanyut rika, kau yang paling tau gimana sakitnya terbuai terlalu dalam sama perilaku kak kevin." jawab siska sambil berjalan kearahku dan menepuk kepalaku lembut.

"Iya aku ngerti sis, bakal aku ingat kata-katamu siska" jawabku lirih sambil bersendar ke bahu siska.

"Udah dulu bahas cinta dan hubungan kalian, lapar kali aku ini rika. Hehe.... masaklah dulu kau biar ga berontak cacing-cacing diperutku" kata siska tiba-tiba.

"Emang ga bisa kau tenang bentar aja ya nikmatin suasananya tadi udah dapet banget. Iya-iya aku masakin deh, kau mau makan apa?" kataku kesal tapi tetap melangkahkan kakiku menuju ke dapur untuk memasak makanan supaya perut kami bisa terisi.

"Kayaknya boleh tuh kalo kita makan nasi goreng tapi porsi yang besar. Biar setelah masak, kita makannya sambil nonton film. Gimana?" usul siska cepat.

"Tapi aku belum masak nasi lagi deh kayakn-" jawabku rada ragu, mengingat siska telah menghabiskan 3 takar nasi hanya untuk sarapannya dan aku tadi.

"Tenang aja rika, tadi pas selesai makan aku langsung cuci tempat nasinya dan pas kak kevin datang tadi aku udah masak nasi 5 takar hehehehe." Jawab siska menyela perkataanku yang belum selesai.

"Lima takar beras? Banyak banget siska! Mana habis kita berdua makan segitu, kayanya udah gila ya kau." kataku sewot sambil tetap mengeluarkan nasi dari rice cooker.

"Mulut mu aja sekarang ngomong kayak begitu, liat aja nanti pasti habis tidak bersisa, sekalian tambah lauk yang lain ya rik. Biar aku siapin minum dan yang lain" kata siska sambil pergi ngacir meninggalkanku sendiri di dapur.

Setelah itu aku langsung membuka kulkas dan mengeluarkan bawang merah, bawang putih, jahe, sosis dan bakso sapi, udang, lada bubuk, andaliman bubuk, telur ayam, ayam yang sudah di marinasi sebelumnya, dll.

Yup aku berencana membuat nasi goreng seafood super komplit dan juga ayam pok-pok dalam porsi besar. Aku yakin banget si siska lagi santai-santai main hape sambil goleran di sofa ruang TV, tapi ya sudahlah gapapa aku masak sendiri aja.

Setelah 30 menit selesai masak, sumpah capek banget ya lorddd.....

"SISKAAAAAA" teriakku memanggil siska dari dapur dengan kencang.

"Sumpah suaramu memekakkan telinga banget, polusi udara banget, kau ini gabisa pelan dan halus gitu manggilnya biar kayak cewe dikit aja, feminim pelan gitu manggil akunya." ceramah siska panjang kali lebar kali tinggi sambil tangannya sibuk mengangkat baki besar nasi goreng yang dimasak hanya untuk kami berdua.

Aku berjalan mengikuti siska sambil membawa saos dan ayam pok-pok di tanganku menuju ke ruang TV. Dan setelah itu kami sibuk makan sambil menikmati film yang diputar. Dan betul saja seperti kata siska, tanpa sadar sambil marathon menonton beberapa film, semua makanan kami yang banyak itu telah habis tidak bersisa.

"Udah gua bilang kan pasti habis. kau itu ga pernah sadar kalau porsi makanmu itu sama banyaknya kayak porsi makanku rika." tutur siska sambil mulai merapikan piring kotor dan membawanya ke tempat cucian piring.

"Hehehe.... aku ga sadar rupanya makanku lumayan banyak juga ya" jawabku sambil menahan malu.

"Ngantuk nih aku, kita tidur aja lah sekarang udah larut malam, cepat kali waktu berlalu. Malam rika." ucap siska saat kami masuk ke kamarku, dan dia langsung menghempaskan badannya begitu saja ke kasur.

"Cuci muka, gosok gigi, sama cuci kaki dulu siska. Kan jorok habis makan sama dari luar kamar." kataku sambil menarik siska agar bangun dari tempat tidur dan bebersih.

"Ya Tuhan rempong sekali hidupmu. Iya iya aku ke kamar mandi duluan ya udah cape banget, Kau habis aku aja nanti ya rika." kata siska sambil bergegas masuk ke kamar manfi dan menghidupkan keran wastafel untuk mencuci mukanya.

Sambil menunggu siska di kamar mandi melakukan kegiatan bebersih badannya, aku keluar kamar dan memeriksa bahwa pintu rumah sudah dikunci dan memastikan semua lampu dan listrik yang tidak penting di ruangan seperti dapur,ruang tamu, ruang TV, garasi dan ruang kerja ayah agar mati.

Setelah mematikan lampu dapur, aku kembali masuk kedalam kamar membawa nampan berisi teko besar berisi air dan 2 cangkir sedang untuk digunakan minum. Manatau saat malam atau pagi hari haus tinggal ambil minum dari teko itu saja.

"Kau dari mana aja sih,Kupikir kau ninggalin aku ke rumah sakit. Udah siap aku pake kamar mandinya sana giliran kau bersih-bersih." kata siska mempersilahkanku melakukan bersih-bersih muka.

Aku langsung masuk ke kamar mandi dan mencuci muka sambil menggosok gigi setelah itu baru aku basuh dengan air sabun dimuka-ku. Setelah itu aku cuci kaki dan keluar dari kamar mandi.

Mematikan lampu kamar dan mulai tidur. "Malam siska" kataku kepada siska yang hanya dibalas dengan dengkuran halus milik siska. Tapi ada yang mengganjal pikiranku seakan ada yang terlewat begitu saja.

'ah udahlah paling gak penting-penting banget makanya aku ga ingat' pikirku dalam hati dan mulai terlelap masuk kedalam alam mimpiku.