Chereads / Jangan jatuh cinta / Chapter 9 - 9

Chapter 9 - 9

' Apa sih dek? ganggu banget, mas lagi sibuk streaming loh' jawab orang diseberang telefon dengan nada kesal karna diganggu oleh teleponku.

"Selamat malam mas sarip, ya elah merepet aja kerjaannya mas. Mas sarip yang tampan bantuin erika dong mas." kataku dengan nada memelas dengan embel-embel memuji mas sarip.

' Wahai non erika yang cantik, bantuin apa dek? ga mempan loh cara memuji-muji ketampanan abang. Kayaknya ngerepotin banget gamau bantu ah.' jawab bang sarip di telepon cepat.

" ih... kok gitu sih mas, eri kan minta tolong bukan asal merintah." jawabku kesel atas jawaban mas sarip.

' btw nih, bantuin apaan dek?' tanya mas sarip cepat

" ini kevin lagi sama aku di depan rumah, dia mau pulang, mau minta tolong antarin ke rumahnya loh mas, ta-tapi kalo gamau gapapa sih, padahal tadinya kalau ke sana kan bisa sekalian pdkt sama mbak santi, yang kerja di sana." jawabku cepat ke mas sarip.

' eh? ini teh kevin yang gebetan adek dulu? yang anak kolega bisnisnya tuan? kok bisa barengan dek, wah ada brita baru nih. Jelas mas mau dong ngapelin ke tempat kerja santi pujaan hatiku.' jawab mas sarip panjang lebar.

" ih gasuka banget deh, dasar infotainment gadungan! mau bantuin gak? kayaknya ngerepotin mas ya? yaudah deh gak jadi minta tol-" belum selesai aku menyelesaikan kalimatku mas sarip langsung nyela dan jawab.

' eiyy udah dewasa kok tukang ngambekan si dek, bercanda wae tadi mas, tunggu 5 menit ya dek,masmu yang baik hati dan tampan ini bakal terjun langsung otw ke teras rumah utama.' jawab mas sarip cepat dan langsung menutup telepon.

" udah kev, bentar lagi yang nganterin kamu pulang kerumah datang tunggu bentar lagi aja." kataku langsung ke kevin sambil masih senyum-senyum ngingat tingkah mas sarip yang rada kocak.

" kamu akrab banget ya sama mas-mas nya kamu itu, sampe senyam senyum gajelas gitu padahal sama aku kamu canggung kaya batu." kata kevin sambil berdehem pelan.

" eh? maksudnya mas sarip, yaiyalah kevin kami akrab kan udah dari aku kecil mas sarip ada di sini. Mas sarip itu anaknya pak dadang kev." jawabku rada menjelaskan, dan kevin hanya ber-oh ria.

"brarti gaada hubungan spesialkan antara kalian? masa aku baru mulai udah ada saingan." kata kevin dengan nada sedikit merajuk.

" ih apaan sih, gaada kok mas sarip udah kayak abang aku sendiri, hahahahahaha." jawabku terbahak sambil tanpa sadar mengelus rambut kevin bertujuan untuk menenangkan.Setelah hening beberapa saat aku yang tersadar langsung menarik tanganku yang lancang mengelus kepala kevin gitu aja. "sorry, ga sengaja." lirihku pelan.

" Kenapa ditarik tangannya? elus lagi dong kepala aku, aku suka banget, rasanya nenangin gitu kepalaku dielus sama kamu, rambut aku juga halus kan." kata kevin dengan nada ngegoda sambil rada berbisik ke telingaku. Aku hanya bisa terdiam dan bisa kurasakan pipiku memerah bak tomat mateng.

Aku langsung buru-buru ngebuka seatbelt supaya bisa keluar cepat dari mobil biar aja kevin nungguin mas sarip sendirian , akan tetapi seatbeltnya gabisa kebuka setelah berkali kali kucoba. Tiba tiba badan kevin rada condong mendekat kearahku dan fokus ngebuka seatbeltku, setelah terlepas rupanya jarak muka kami yang rada dekat, dan disitu aku bisa ngedengar suara jantungku sendiri dan berharap kevin ga nyadar akan suara jantungku yang berdegup keras dan cepat, muka kevin mulai mendekat dan aku pasrah menutup mata. Saat  udah tinggal beberapa senti dan aku bisa ngerasain helaan nafas kevin yang ngedekat, tiba-tiba pintu mobil diketuk kencang dari luar kami langsung ngejauh dan kulihat diluar ada siska yang berdiri menunggu membawa payung dan disebelahnya ada mas sarip keduanya hanya melongo ga percaya ngeliat apa yang mereka saksikan barusan, aku yang malu langsung terburu keluar mobil dan siska dengan sigap memayungiku.

Kevin keluar dari mobil dan memutar berpindah ke tempat duduk sebelah supir yang kutempati tadi dan mas sarip buru buru masuk ke kursi supir dan bersiap pergi mangantar kevin pulang.

" Perkenalkan saya sarip, orang yang bertugas membantu nona erika, saya anaknya Pak dadang, kalau tidak salah anda mengenal ayah saya." ucap sarip memecah keheningan diantara mereka.

" Oh iya tadi erika sudah memberitahu tentang anda saya panggil sarip aja gapapa kan?, saya kenal pak dadang, kenalin saya kevin." jawab kevin ringkas.

" Silahkan panggil saya senyamannya kevin, maaf kalau saya terdengar lancang, bukan berniat untuk ikut campur saya ingin bertanya bagaimana anda dapat bertemu lagi dengan non eri? apakah selama ini kalian memang masih berhubungan?" tanya sarip ke kevin sambil tetap fokus menyetir.

"Gapapa kok, tidak kami putus kontak setelah erika pindah dan dia memblokir semua akses komunikasi antara kami, saya baru punya kesempatan ketemu lagi dengan eri baru-baru ini dirumah sakit karena ayahnya masuk rumah sakit." jawab kevin sambil menghadap ke jendela.

Setelah itu hening panjang selama perjalanan ke rumah kevin, sesampainya dirumah gerbang langsung dibukakan satpam dan mobil masuk ke pekarangan panjang rumah keluarga kevin menuju ke pintu samping rumah disana sudah ada santi yang bersiap untuk menyambut kevin sang tuan rumah keluar dari mobil.

"Saya mohon dengan sangat agar anda dapat memberi kebahagian kepada non eri, dan berharap anda tidak membuatnya menangis, kalau tidak anda berhadapan dengan saya." kata sarip tiba-tiba tepat dengan berhentinya mobil didepan pintu samping rumah mewah tersebut.

"Saya tau, itu urusan saya." jawab kevin dengan nada dingin sambil keluar dari mobil. Setelah keluar mobil kevin meminta kepada santi untuk mengambil barang kevin yang ada di mobil, dan kevin langsung ngacir masuk kedalam rumah.

Tidak membuang waktu sarip langsung keluar mobil dan membantu santi mengeluarkan tas dan beberapa berkas kerjaan kevin yang ada di kursi belakang mobil. " Loh mas sarip? kok bisa ada disini? kok bisa sama tuan kevin?" tanya santi terkaget kaget ketika ngeliat sarip berdiri disebelahnya. "Ciee masih ingat nama sama mukanya mas sarip yang tampan ini neng? Kamu aja kaget, gimana mas juga tadi pas kevin nganterin erika pulang. Kayanya erika sama kevin tuh jadian." jawab mas sarip sambil memberi kedipan manis ke arah santi.

"wahhhh..... akhirnya non eri dinotice sama tuan kevin? Ya Allah saya senang banget, semoga jodoh." kata mbak santi riang dan senang.

" Kamu riang banget denger hubungan mereka, kapan aku dinotice sih santi, kita juga amin jodoh loh." balas mas sarip ke mbak santi.

" Ye itu mah masnya aja yang ngarep, udah saya mau masuk sana mas pulang sudah malam, gaenak diliat orang kasian juga satpamnya nungguin mobilnya keluar biar gerbangnya bisa ditutup, permisi." jawab santi mulai ngacir masuk kedalam rumah.

' Gini amat nasib jomblo kaya gua, yaudah deh gua buru buru pulang lanjutin streaming aja untuk menghibur hati.' pikir sarip sambil langsung membawa mobil pulang ke rumah.