Perasaan Hikam sangat bahagia, ayahnya berkenan memaafkan tantenya.
karena jika Zaki tidak memaafkan Laras, Hikam tidak akan berjumpa dengan ibunya.
Hikam merasa tidak sabar lagi untuk bertemu ibunya, dia sangat bahagia menantikan hari indah nanti sepulang sekolah. Wajahnya sangat ceria dia girang sambil terus bernyanyi ayahnya memandangnya dan terus ikut bernyanyi, Zaki sama sekali tidak curiga jika anaknya nanti akan bertemu dengan wanita yang dibencinya.
"Anak ayah riang banget, apa hari ini sangat indah, apa Bu guru akan memberi hadiah atau apa?" tanya Zaki sambil merapikan rambut putranya.
"Iya Ayah ... karena nanti kalau aku bisa menjawab soal dari Bu guru aku mau diberi hadiah, es krim. Tapi ... gigiku kan sakit," keluh Hikam sambil memegang pipi kanannya.
"Boleh sedikit saja ya ... jangan banyak-banyak, coba sekarang Ayah tes dua tambah 3 berapa?" tanya zaki hitam mulai membuka jari-jarinya. Dia mulai menghitung.