"Inara... inara! Kamu udah bangun belum?" Teriakkan seorang laki-laki membuat penghuni kamar merasa terganggu dengan suara itu.
Tak lama jendela kamar terbuka saat salah seorang santriwati membukanya dengan keras.
"Woi!" Santriwati itu juga balik berteriak keras pada mahluk di hadapannya. "Menang kamu itu ayam yang pagi-pagi begini berkokok bangunin orang? Semua santri sudah bangun dari tadi jadi, mending kamu juga pergi sebelum kami lempar peke ni gayung." Santriwati itu berkata galak dengan menunjukkan gayung yang di pegang ditangannya.
"Saya kan cari Inara kenapa mak lampir yang muncul?" Laki-laki itu bergumang pelan.
"Pergi gak sebelum aku panggilin Ustadz ngusir kamu, lari memang aja kalau perlu hilang dari dari dunia. Gak ada kapoknya!" Sunggut gadis itu kesal.
"Inara-nya kemana?" Laki-laki itu mengabaikan kemarahan santriwati di depannya dan malah bertanya balik.
"Pulang deh, bentar lagi jam sekolah masuk. Semua pade sibuk ngurus diri kesekolah. Sana pergi! pergi!"