"Selamat pagi anak-anak." Bu Kesha yang memasuki ruang kelas menyapa kami dengan sangat ramah. Sepertinya Bu Kesha akan menjadi Wali kelas ku yang sangat baik.
"pagi bu" serentak anak anak kelas membalas sapa bu Kesha.
"Anak anak dengarkan Ibu dulu ya jangan berisik. Disini ada murid baru dia pindahan dari sekolah lama nya, ayo Agatha perkenalkan diri dulu sini maju kedepan." Perintah bu Kesha.
Aku maju kedepan dengan gugup nya, aku mendengar satu dua murid berbisik.
"oh, itu murid baru yang pindahan dari SMA Internasional itu.."
"hah? Serius lu? Wah gila keren"
"wah anjir lumayan juga tuh buat di gebet"
"cantik juga njirr"
"pasti dia pinter yaa"
"udah cantik, anak orang kaya, pinter lagi. Pasti hidupnya enak banget ya"
Begitulah mereka berbisik. Tapi hanya ada satu murid laki laki yang masih memperhatikan ku sejak tadi dengan senyum ramahnya, yang tak lain adalah Kenzo.
"Hai..Nama ku Agatha Gracellia, kalian bisa panggil aku Agatha.. aku-"
"Hai Agatha..." belum sempat ku melanjutkan kata kata ku, mereka telah menyela nya lebih dulu.
"Eh, Agatha! Udah punya pacar belom? Gue jomblo nih, bisa kali tuker nomer WA" sahut salah satu murid laki laki di belakang sana.
"Richard, kamu itu jangan terlalu PD mana mau Agatha sama murid tukang tidur kaya kamu. Minimal minimal dia paling sama Kenzo" Ujar bu Kesha mengolok nya. Hari itu ruang kelas di penuhi gelak tawa murid murid karena perkataan bu Kesha.
"sudah sudah anak-anak tolong hormati teman baru kalian yaa, ibu harap kalian bisa berteman baik dengan Agatha. Agatha ada yang mau disampaikan lagi?"
"mm nggak bu, saya rasa udah cukup." Jawab ku
"okee, kalau begitu kamu bisa duduk kembali."
"iya bu.. "
Aku kembali ketempat duduk ku, di baris ke 3 dari depan tepat samping sampingan dengan kenzo. Saat aku kembali ketempat duduk ku banyak murid yang memperhatikanku, aku heran kenapa mereka menatapku seperti itu seolah kepindahan ku kesini adalah sebuah keajaiban. Tapi aku paham mereka bisa berfikir seperti itu, karena itu hal yang gak mungkin terjadi mana ada seorang siswi dari SMA Internasional mau meninggalkan kemewahan sekolah nya itu demi masuk sekolah negeri yang fasilitasnya belum sebagus sekolah Internasional.
"heii, Agatha.. kenalin nama gue Ayana Hadialia, panggil aja Ayana.." seorang siswi yang duduk di depan ku menyapa ku.
"hai.. Ayana.." balas ku mencoba ramah.
"nanti kekantin bareng yaa.." ajak nya, dan aku hanya mengangguk pelan-
Bu Kesha masih menerangkan pelajaran Fisika yang entahlah aku gak begitu paham tapi masih bisa aku cerna. Padahal aku ini gak sepinter yang mereka kira, aku dulu nya saat disekolah lamaku sering sekali membolos dengan teman teman ku. -Eh, tidak! Mereka sekarang bukan teman ku lagi.- Tapi entah kenapa heran nya disetiap pembagian raport aku selalu mendapat nilai bagus bahkan menjadi peringkat kedua bukan dari bawah ya, tapi memang peringkat kedua. Aneh bukan? Aku pun merasa aneh.
"sstt, Agatha.." siswa yang bernama Richard itu tiba tiba saja pindah duduk di sebelahku hanya untuk menanyakan hal hal yang tak penting. Bahkan aku enggan untuk menanggapinya tapi apalah daya, aku ingin berusaha untuk bersikap ramah pada semua murid disini.
"Richard!! Kembali ke asal mu! Jangan ganggu teman yang lainnya." Untunglah bu Kesha cepat melihat Richard yang sedari tadi mengoceh di sebelah ku.
"Ya Tuhan. Bu emangnya saya hantu disuruh kembali ke asal nya" sahut Richard dengan wajahnya yang tertekuk kesal.
Satu kelas menertawai nya karena memang ada benar nya Richard ini seperti hantu, dia tak pernah benar benar dianggap ada karena sering tertidur di kelas dan mereka baru menganggapnya jika ia sedang mengganggu teman sekelasnya. Aku berfikir kelas ini seru juga, ada banyak murid yang baik baik dengan guru yang sangat ramah dan mudah bergurau bahkan ada Richard yang bisa membuat orang orang tertawa karena tingkah nya yang konyol.
(Aduhh Agathaa, lo itu terlalu cepat menyimpulkan. Lo belom tau aja nanti kedepannya _- semoga kesimpulan lo gak salah besar tha -maap Author ikut nyela)
***
Jam pelajaran telah berakhir, kini waktunya untuk murid murid beristirahat. Aku memutuskan pergi ke kantin bersama Ayana, karena aku sudah berjanji untuk pergi bersama nya saat jam istirahat. -Aku dan Ayana memilih untuk duduk dibagian pinggir yang terdapat dua bangku panjang dan satu meja panjang ditengahnya. Kami masing masing memesan makanan, tapi hari itu aku tak berselera untuk makan jadi aku hanya memesan satu jus alpukat lumayan lah untuk mengisi perut ku yang kosong karena sejak pagi aku lupa untuk sarapan.
"loh, tha lo gak makan? Cuma pesen itu doang?" Tanya Ayana yang kembali setelah memesan banyak makanan, sepertinya hampir setiap warung dia pesan makanan.
Aku hanya mengangguk pelan, Mencoba menelusuri satu persatu makanan yang tertata rapih di meja kami. Ada banyak yang Ayana pesan, mulai dari mie ayam, bakso, siomay, bahkan beberapa jajanan jajanan kecil lainnya.
"Ay, lo makan semua ini sendirian? Porsi lo banyak juga ya kecil kecil gini." Ujarku.
"kenapa? Heran ya? Haha gue kan orangnya kurus gini tha jadi harus makan banyak. Gak kaya lo tha yang punya body mulus, ramping, perfect lah buat ukuran orang kaya lo. Lo pasti rajin diet ya?" Sahutnya.
"eh enggak kok, gue lagi gak diet."
"loh itu lo gak makan cuma minum jus doang. Terus apa dong namanya kalo gak diet? "
"eh, ini mah emang lagi gak pengen makan aja ay.. biasanya juga gue makan kok"
"oh berarti lo bisa dong makan? Lagi pula gue sengaja pesen banyak, gue pengen ngasih tau lo kalo ini makanan terenak seantero sekolah. Cobain deh, gue udah beliin buat kita berdua. Jangan bikin duit gue kebuang sia sia loh tha. Kalo lo sih enak duit lo banyak, beli makanan cuma segini juga gak seberapa buat lo ya kan?" celoteh nya panjang X lebar X tinggi.
"eh gak gitu kok ay.." aku hanya bisa tersenyum tipis mendengar tanggapan Ayana tentang ku.
Demi menghargai Ayana yang katanya makanan nya ini enak banget, jadi aku mencicipinya. Aku juga masih tau diri, aku hanya mencicipi siomay yang Ayana belikan. Tapi memang sangat enak rasanya gak kalah jauh dengan jajanan kantin di sekolah lama ku. Jelas yang ini lebih enak sih sebenernya.
"haii.. Agatha" sapa seseorang yang ikut duduk di meja kami. Yang gak lain adalah si tukang tidur Richard.
"haii" balas ku singkat.
"heh! Lo ngapain sih kesini? Biasanya juga tidur di kelas, ganggu orang lagi makan aja." Omel Ayana.
"emangnya tukang tidur gak butuh makan juga apa?" sahutnya.
"ah paling juga mau nebeng makanan gue kan lo." Ketus Ayana
"gak. Kali ini gue pesen sendiri. Lagi juga gue mau makan sambil liat bidadari gue yang lagi makan."
"dihh mana sudi Agatha diliatin sama lo"
Aku yang mendengar pertengkaran mereka hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah mereka yang seperti tikus dan kucing ini.
"ohiya, Agatha pesen apa?" Tanya Richard
"dih ngapain lo tanya tanya? Emang lo mau beliin?" Sahut Ayana.
"diem lo kecil, gue nanya nya Agatha bukan lo ya."
"eh, gue gak suka ya kalo lo gangguin Agatha."
"bilang aja lo cemburu kan? Ngaku lo"
"dihh amit amit dahhh"
"udah lo diem, mending makan tuhh makanan lo. Makan doang banyak, tapi badan segitu gitu aja kek anak SMP."
Ayana yang kesal menendang pelan kaki Richard. –tak berselang lama pesanan yang di pesan Richard datang bersamaan dengan Kenzo yang datang membawa nampan makanan nya.
"hai, Ayana, Agatha.." sapa Kenzo
"Haii kenn.. " Ayana membalas sapa Ken dengan antusias. Dan aku hanya membalas dengan senyum ramah.
"mereka doang yang disapa? Gue kaga niih Ken?" ujar Richard. Dan Ken hanya tertawa renyah.
"tumben Ken lo nyamperin meja makan gue, biasanya juga kalo gue ajak duduk bareng gak mau." Ujar Ayana.
"eh, bambang. Lo gak usah ke Pedean yaaa. Ken itu gak mungkin kesini nyamperin lo, paling juga dia nyamperin Agatha." Sahut Richard.
Aku dan Ken hanya tertawa renyah mendengar perkataan Richard. Lagi pula untuk apa dia berkata seperti itu. Mungkin saja Ken kesini karena memang sudah gak ada tempat duduk kosong lagi. Buat apa ken kesini hanya karena aku? Memang nya dia yang kesini hanya untuk mengganggu. Dasar Richard menyebalkan juga ternyata. (Kan apa gue bilang tha, jangan terlalu cepat menyimpulkan apa lagi menyimpulkan sikap nya Richard wkwk -eh maap Author ikut nyela lagi wkwk)
"tha, lo pesen makan apa?" Tanya Kenzo
"gue cuman pesen jus alpukat doang Ken." Jawab ku.
"loh kok lo gak pesen makan? Lo gak ada duit ya?" lagi lagi si Richard asal bicara.
"eh Rich lo kalo gak tau apa apa mending diem deh. Mana mungkin seorang Agatha gak ada duit. Gila lo ya?!" dan lagi lagi yang menyahut adalah Ayana. Sepertinya memang mereka sangat serasi kalau dijadikan pasangan.
Kami menyantap makanan kami berempat dengan lahap dan aku menghabiskan Jus ku, dan siomay yang tadi Ayana belikan untukku. Kami juga mengobrol tentang banyak hal, mulai dari guru yang paling gak disukai semua murid sampai makanan mana aja yang paling enak dan paling mahal yang pernah Ayana beli. Sesekali juga Richard mencomot makanan Ayana hingga membuat Ayana bersungut sungut marah.
***
Waktu istirahat telah selesai waktunya kami untuk kembali ke kelas kami. Kami harus bergegas karena kali ini pelajaran guru matematika yang kurang disukai anak anak murid di sini.-
"Siang anak anak.." Sapa Pak Jul yang memasuki ruang kelas.
"Siang pak.."
"Sekarang Kerjakan tugas dari bapak. Selena tolong tuliskan soalnya di papan tulis." Perintahnya menunjuk sekertaris kelas yang biasa membantu guru guru untuk menuliskan beberapa tugas di papan tulis, atau hanya untuk sekedar mengabsen siswa siswi nya.
"kan apa gue bilang tha.., dia tuh guru nyebelin. Belum apa apa udah kasih tugas." Bisik Ayana dari bangku depan ku.
Aku hanya tertawa kecil menghadapi kenyataan bahwa sekolah ini juga memiliki dosen killer.