Chereads / Sembunyi / Chapter 3 - BAB 3 : Taman dan Kenangannya

Chapter 3 - BAB 3 : Taman dan Kenangannya

Jam menunjukkan pukul 1 siang, jam pulang sekolah telah tiba. Ini adalah waktu yang sangat ditunggu tunggu oleh semua murid disekolah ini. Karena setelah lelahnya seharian dengan kegiatan sekolah akhirnya mereka bisa melanjutkan aktivitas bebasnya dengan teman temannya atau bahkan pulang kerumah untuk beristirahat atau mungkin ada juga yang harus meneruskan kegiatan belajar nya di luar sekolah semacam les private mungkin.

Karena orangtua jaman sekarang tak ingin anak anak nya memiliki pengetahuan yang kurang, semua oragtua pasti ingin yang terbaik untuk anak nya dan ingin anaknya menjadi anak yang pintar di sekolahnya. Maka dari itu banyak orangtua yang memberi kelas tambahan untuk anaknya di luar sekolah. Misalnya saja Kenzo dan Ayana yang selalu memiliki kelas tambahan setelah pulang sekolah, tapi tidak dengan Richard dia selalu memilih untuk tidur dirumah dibanding menghabiskan waktu untuk belajar atau nongkrong dengan teman teman yang lain.

Tapi tidak dengan ku, jika aku tidak menginginkan les itu maka orangtua ku takkan memaksa ku untuk ikut kelas tambahan asalkan aku masih bisa naik kelas dan tidak mendapatkan nilai jelek aku masih aman untuk tidak mengikuti kelas tambahan. Dan biasanya setiap aku pulang sekolah aku memiliki banyak waktu untuk sekedar nongkrong di café atau bahkan ke mall dengan teman teman disekolah lama ku. Tapi tidak dengan sekarang, aku tidak lagi bersama mereka jadi aku bisa langsung pulang atau mungkin bisa menghabiskan waktu sendiri yang biasa disebut me time oleh anak anak remaja seumuran ku.

Pak Karjo supir yang biasa antar jemput ku kesekolah sudah bertengger di halaman parkir seperti biasa. Setelah 2 minggu ku bersekolah disini aku sudah mulai terbiasa. Pak Karjo memang supir terbaik dia gak pernah terlambat untuk mengantar dan menjemputku dia selalu tepat waktu. Aku menghampiri Pak Karjo yang sedang asik merokok sambil menunggu ku.

"Pak.." Pak Karjo terkejut dan langsung mematikan rokok nya.

"eh non udah selesai?" Tanya Pak Karjo.

"sudah pak" jawab ku

"eh pak gak usah dibukain pintunya biar saya sendiri, mending bapak pake parfum dulu pak biar bau asap nya nanti kecium sama mama.. nanti bapak di marahin lagi sama mama.. kan mama gak suka saya kena bau rokok pak.." ujar ku pada Pak Karjono yang hendak membukakan pintu mobil untuk ku.

"ehiya non maaf lupa.."

Aku langsung masuk kedalam mobil, sedangkan pak Karjo sedang merapihkan pakaiannya dan menyemprotkan parfum agar bau asap rokoknya hilang. Aku tahu betul mama paling gak suka mencium bau rokok di tubuh ku atau bahkan ditubuh semua orang yang ada dirumah. Jika dia menciumnya sedikit saja, tak terbayang marah nya dia. Dia akan mulai menceramahi semua orang dirumah entah itu Papa, Aku, Adik ku, Pak Karjo, dan Bu siti (Asisten Rumah Tangga kami sekaligus Istri nya Pak Karjo).

Pak Karjo yang telah selesai dengan acara merapihkan pakaiannya langsung masuk dan melajukan mobil kami. Pak Karjo dan Bu siti pun sudah ku anggap seperti orangtua kedua ku setelah Mama dan Papa. Karena sejak kecil hanya mereka yang mengurusku selama Papa dan Mama sibuk bekerja di luar negeri.

"Bagaimana hari ini sekolahnya non? Non baik baik aja kan?" Tanya pak Karjo memecahkan keheningan di mobil.

Dia memang selalu menanyakan keadaan ku setiap pulang sekolah. Dia selalu khawatir aku memiliki masalah lagi di sekolah baru ini.

"hmm.. lumayan pak. Aku baik baik aja kok pak, selagi semua orang baik baik aja aku pasti akan kuat dan baik baik aja" jawab ku

"semangat ya non.. Jangan sedih sedih lagi non, bapak jadi ikut sedih kalo liat non sedih.." ujar pak Karjo.

"iya pak.. makasih yaa.."

"ohiya pak, nanti kita mampir ketaman biasa dulu yaa.." aku berniat untuk membuang waktu ku ini di taman yang sering ku kunjungi dengan seseorang.

"tapi non.. itukan.." ujar pak Karjo ragu

"iya pak gak apa apa.. aku cuma kangen aja.. gak akan terjadi apapun sama aku lagi kok pak tenang aja.." ujar ku dengan senyum tipis.

"yakin non?" Tanya nya lagi.

"iya pak.. tenang aja"

"okedeh non.. tapi jangan terlalu lama ya non di tamannya saya khawatir.."

"iya pak.."

***

Aku tahu setelah kejadian itu pak Karjo sangat khawatir padaku jika aku meminta untuk pergi ketaman itu. Bahkan dia selalu melihat sekitar ku memastikan kalau memang benar benar aman.

"sudah sampai non" ujar nya.

Aku hanya mengangguk pelan.

"tunggu non saya liat dulu ya non aman atau gak nya"

"gak usah pak.. ini aman kok, kan sudah lama juga kejadiannya" ujar ku dengan senyum ku yang terlihat meyakinkan.

"yaudah hati hati ya non"

"iya pak.."

Aku keluar dari mobil ku membuka gerbang taman yang terkunci itu dengan kunci yang tergantung di gelangku. Aku menghirup segarnya udara ditaman ini. Aku melangkah berjalan menuju satu tempat duduk disana, bangku dengan warna putih yang masih sangat terawat setelah beberapa bulan tak pernah ku kunjungi. Semua masih terlihat sama, kolam ikan dengan ikannya yang sedikit membesar dan ayunan yang masih kokoh berada disana.

Semua kenangan indah waktu itu masih sangat terasa jelas, aku sangat rindu pada sosok itu. Sahabat sekaligus orang yang amat aku sayangi. Yang entah ada di belahan bumi mana dia sekarang.

"uhh.. kesian sekali kalian, ini aku bawakan kalian makanan.. kalian pasti sangat lapar, sudah sangat lama sekali kita tak berjumpa yaa.." ujar ku pada ikan ikan tersebut.

Aku memberikan ikan ikan tersebut makanan ikan yang ku bawa dari rumah. Lihat betapa lahap nya mereka memakan makanan itu. Kasihan sekali mereka, pasti tidak pernah ada yang memberi kan mereka makan setelah sekian lama kami tak pernah datang lagi kesini.

*Flashback….

Hari yang begitu cerah, sepulang sekolah aku dan sahabat terbaik ku merencanakan acara persahabatan kami. Kami berencana untuk pergi berjalan jalan ke sebuah mall, kami mampir sebentar hanya untuk menuju tempat bermain finding machine, street basketball atau yang lainnya. Setelah puas bermain kami memutuskan untuk pergi ketempat karaoke di sekitar sana, kami menghabiskan 2 jam kami di tempat itu. Kami menyanyikan banyak lagu mulai dari pop indo, lagu mellow, lagu pop barat, lagu korea, bahkan sampai lagu india pun kami pilih. Hampir semua lagu kami nyanyikan dengan nada yang pas pasan tak ada satupun dari kami menyanyikannya dengan benar yang ada hanya terdengar seperti orang yang teriak teriak gak jelas.

Selesai nya kami menghabiskan 2 jam di tempat karaoke, kami memutuskan untuk mampir sebentar ke sebuah toko aksesoris. Kami hanya berniat untuk melihat lihat, ya namanya juga cewek kurang lengkap rasanya ke mall tanpa melihat lihat aksesoris.

"eh.. tha liat deh bagus gak? Ada couple gitu.." Ujar nya menunjukkan sepasang gelang couple.

"eh iyaa bagus bangett.. mau beli gak? Buat kita berdua? Entar gue bayarin deh yaa.." Ujar ku.

"hmm.. nggak deh tha.. gue kurang suka modelnya"

"oh gitu, yaudah kalo gitu cari yang lain aja.."

Setelah puas melihat berbagai macam aksesoris dan puas keluar masuk setiap toko hanya untuk sekedar melihat lihat dan ketawa ketawa gak jelas karena ada saja hal hal konyol yang dia lakukan. Kami pun pergi ke sebuah taman yang dimana itu adalah taman yang tidak terlalu besar dengan kolam ikan di tengah nya, ada juga ayunan dan beberapa mainan taman kanak kanak disekelilinnya. Taman itu memiliki 1 bangku dengan cat berwarna putih yang sangat bersih dan terawat.

Taman itu terletak tidak jauh dari rumah dia. Dia adalah pemilik tempat yang begitu tenang ini, karena taman ini sengaja dibuat oleh ayahnya untuk dia bermain sewaktu dia kecil. Tempat ini bukan tempat umum yang boleh di masuki banyak orang dan hanya kami yang boleh memasukinya karena taman ini di pagar dan terkunci. Hanya orang yang memiliki kuncinya lah yang bisa memasuki taman tersebut.

Kami duduk menatap senja sore itu, kami bercerita banyak hal disana. Kami bercanda tertawa berbagi segala rasa keluh kesah kami. Terkadang kami saling curhat tentang masalah hati, terkadang juga kami lebih banyak mengghibahkan teman teman sekolah kami. Atau bahkan kami bermain seperti anak kecil, bermain air dikolam ikan itu lalu bermain ayunan dan semua nya begitu sangat menyenangkan.

Setelah merasa lelah aku membaringkan tubuh ku di rerumputan dan menatap langit yang hampir sempurna tertutup gelap. Bersama dengan nya menghabiskan waktu dengan dia adalah hal yang begitu sangat berarti. Aku merasa sangat tenang dan nyaman saat bercerita dengan nya. Dia adalah sahabat terbaik ku yang ku punya saat itu.

"thaa.." ujarnya sembari ikut menatap langit di sebelahku

"iyaa?" jawab ku masih menatap langit

"lo tau gak? Gue senenggg banget bisa punya sahabat kaya lo"

"ah masaaa?" goda ku

"gue serius tha.. lo mau tau gak? Gue sayang banget sama lo, gue bersyukur karena punya lo tha.. lo orang yang baik, lo orang yang paling paling gue percaya sampe detik ini sumpahh.. gue harap kita bisa selalu berteman kaya gini.. jangan pernah tinggalin gue ya thaa.. apapun yang terjadi antara kita, mau sebesar apapun masalah kita nanti gue harap kita jangan pernah pisah. Cuma lo tha satu satunya sahabat guee.."

"Raa.. kalo gue yang punya salah, atau yang bikin lo kecewa gimana? Apa lo mau maafin gue nantinya? Yakin lo gak bakal marah dan ngejauh dari gue?" tanyaku.

"iya tha.. gue janji gue bakal maafin lo asal lo mau jujur.. lo tau kan gue gak suka sama orang yang bohong? Tapi gue percaya kok kalo lo gak bakal bohongin gue kan?" ujar nya

"kalo gue nanti bohong gimana?"

"gue gak akan maafin lo hahahaha" canda nya.

Dasar dia selalu saja berujung bercanda, awalnya saja terlihat serius. Aku kembali menatap langit malam itu.

"ohya tha.. gue punya sesuatu buat lo.." dia mencoba mengambil sesuatu dari dalam tas nya.

"apa?" aku bangun dan duduk disampingnya.

"ini tha.." dia memberikan satu gelang dengan kunci kecil tergantung di sana.

"loh ini bukannya gelang couple yang tadi ra?" Tanya ku

"iya tha.. tadi gue sengaja beli buat kita berdua.. dan ini gue gantungin kunci taman ini di gelang nya jadi ada dua kunci yang satu sama gue dan yang satu sama lo" jelasnya

"loh ra tapi kan ini taman punya lo, masa gue punya kuncinya jugaa? Gak ah.. nanti ilang lagi sama gue"

"nggak tha.. makanya gue sengaja gantungin kunci itu di gelang biar gak ilang, gue tau lo pasti bakal jaga gelang itu baik baik.."

"tapi kan taman ini punya lo yang boleh masuk cuma yang punya taman ini ra"

"thaa… taman ini juga punya lo mulai sekarang tha.. lo itu sahabat gue, dan taman ini milik kita berdua. Jadi lo bisa masuk kesini kapan aja, walaupun itu tanpa gue. Tempat ini bakal jadi kenangan kita tha.. makanya masing masing dari kita harus pegang kunci ini, jadi kalo suatu saat lo kangen sama gue lo bisa kesini."

*Flashback off….

"non Agathaa!" panggil pak Karjo dari balik pintu gerbang yang membuyarkan lamunan ku.

"non ayoo pulang sudah hampir sore non.. nanti nyonya khawatir, malam ini non harus makan malam dengan nyonya.. karena besok pagi nyonya dan tuan harus berangkat lagi ke luar kota." Lanjutnya.

"iya pakk.. bentar lagi.."

Aku merapihkan ranselku dan aku meninggalkan makanan ikan itu di bangku, karena aku berniat untuk rajin mampir ke tempat ini hanya untuk sekedar memberi mereka makan. Aku merasa kasihan pada ikan ikan tersebut, mereka tak memiliki pengunjung lagi yang bisa mereka lihat untuk memberi nya makan. Tapi seperti nya Ayahnya menyuruh tukang kebun untuk merawat taman ini. Entahlah sebaiknya aku pulang sebelum mama pulang.

"huftt.." aku membuang nafas pelan berdiri dan mengucapkan selamat tinggal pada ikan ikan tersebut.

"byee ikan ikan.. gue pulang dulu yaa.. nanti gue bakal rajin mampir kesini buat kasih makan kalian okee.. ini makanan nya gue tinggal sini, kalian baik baik yaa disini sehat selalu dan jangan sampe mati kalian harus tetap hidup apapun ujiannya okee.. byee ikann" ujar ku seperti orang yang kurang waras berbicara pada ikan.

Aku pun bergegas keluar dari taman itu dan mengunci kembali gembok taman tersebut.