Chereads / I.O : ABIGAIL / Chapter 9 - 9. BERDETAK

Chapter 9 - 9. BERDETAK

Sungguh dia tidak tau ada apa dengan hari ini. Di angkat pandangan nya perlahan. Tentu, laki-laki itu sama sekali tak pergi. Berapa kali pun di usir, dia seakan tidak memperdulikan.



"Hah!!! Aku bisa gila hanya karena mu!!! Pergi lah, aku mau pulang" tangan nya sibuk membereskan beberapa buku milik nya.


Diam. Dia sama sekali tak menjawab. Tapi, Aby tau dari suara langkah kaki nya. Dia berjalan mendekati nya. Tetapi, Aby bertingkah seolah tak tau. Saat dia mengambil buku terakhir. Laki-laki itu segera menahan nya.


"Kembali kan!! Aku lelah hari ini!!!" Aby menggerutu kesal tanpa melihat ke arah nya. Fikiran nya hanya satu. Ingin pulang. Tidak lebih.

"Aby? Tolong lihat aku saat berbicara. Bukan kah itu yang kamu katakan tadi?" Nada nya terdengar memelas.

"Lagi!!! Lagi!!! Berhenti lah!!!"... runtuk nya untuk diri sendiri. Hanya karena dia memanggil "Aby" seakan-akan dalam diri nya bergejolak.


"Enzo? Aku hanya ingin pulang. Lepaskan!!!" ia menatap tajam.


Yang di panggil hanya menatap tanpa suara. Dengan cepat dia menarik buku yang berada di tangan mereka. Tentu saja, Aby yang tengah memegang nya juga reflek mengikuti. Alhasil membuat wajah mereka menjadi dekat. Tentu saja, Aby terkejut dengan sikap nya. Saat dia ingin menjauh, tangan Enzo menahan tengkuk nya kuat.


"Akh!!! Apa ini!!! Lepas" Aby berusaha mengendalikan diri... "Kenapa kamu berdegup!!!" batin nya bergerutu kesal.

"Aku tidak ada niat jahat untuk mu. Jangan menjauhi ku begitu. Jangan By"...

Ucapan nya membuat Aby terdiam... "Kenapa dengan mata itu. Seolah-olah aku hanyut di dalam nya. Dan juga ada apa dengan semua ini!!!" Semua kalimat itu seakan tersangkut di tenggorokan nya. Tidak bisa keluar sama sekali.





--------







"Aku sudah gila!!!!" Tiba-tiba Aby berjongkok sambil mengacak rambut nya frustasi.

"Aby? Kamu oke?"...


Ah... Aby hampir lupa, sekarang dia masih bersama Enzo!


"Hm!!! Ya" ia langsung berdiri. Dia bisa melihat Enzo menatap nya bingung... "Pulanglah. Ini sudah dekat dari tempat ku" Aby berlalu tanpa memperdulikan nya.

"Kamu belum berada di dalam rumah"...

Jawaban tak terduga dari nya membuat Aby berhenti dan berbalik.

"Apa kamu akan pulang setelah melihat ku masuk? Dan saat sudah, kamu akan mengatakan "Selamat malam dan Mimpi indah". Setelah itu baru pergi? Yang benar saja. Memang nya aku pacar mu!!!" Dia tersenyum sinis. Aby fikir ucapan nya dapat membuat nya kesal dan dia langsung pergi. Tapi siapa sangka Enzo hanya diam tanpa bergerak.

"Ya!!! Apa aku bodoh!!!" dia merasa ada yang salah... "Itu tidak benar bukan?"...

Bukan jawaban yang di dapat nya. Tetapi, Enzo berjalan mendekati nya. Di saat sudah di depan nya, ia meletakkan kedua tangan nya di pipi Aby.

"Apa kamu idiot!!! Lepas dan terserah!!!" dengan kasar Aby menepis nya dan segera menjauh dri nya.

"Manis..." entah karena sunyi atau dia berkata dengan kuat, perkataan nya terdengar sangat jelas.



Sekarang mereka sudah sampai di rumah Aby. Karena tak ingin berlama-lama lagi dengan Enzo. Dengan buru-buru Aby ingin segera masuk ke dalam rumah saat ini.

"Jangan lupa cuci kaki, tangan dan muka mu. Jangan begadang ya"...

"Demi apapun. Ada apa dengan laki-laki ini!!!" Aby memutar mata nya malas. Tidak ada niatan untuk menjawab.

"Aby? Jawab aku"...

"Sungguh aku lelah. Bisa aku masuk?" tanpa menatap.

"Lihat aku. Ku mohon"...

Ucapan itu membuat badan nya bergetar... "Hah!!! Kenapa!!! Ini pasti karena aku lapar" batin nya menenangkan... "Oke. Bisa aku masuk?" dia menatap dengan jengah.

Enzo dengan segera menyentuh pipi Aby... "Kamu tau"... dengan perlahan di elusnya... "Aku ingin sekali memeluk mu. Hanya melihat mu saja bisa membuat ku gila!!!"...

Siapa yang tidak terkejut dengan semua itu... "Kau memang gila!!! Pergi lah!!! Jangan mendatangi ku lagi!!!" sergah Aby sambil menepis tangan nya kasar. Sungguh dia benci laki-laki ini.



BRAKK!!!!! BLAM!!!!



Dia membanting pintu itu tepat di hadapan Enzo. Tapi, siapa yang peduli.


DEG!!! DEG!!! DEG!!!



"Tahan... Tarik nafas... Buang... Huft... Sial!!! Ada apa dengan diri ku!!! Kendalikan diri mu By"...

DEG!!! DEG!!! DEG!!!

"DASAR BODOH!!!!"... teriak nya di balik pintu. Sedetik kemudian Aby segera pergi ke kamar.





----------


Keesokan Hari nya...

Jam 12.00 PM


Aby datang lebih awal dari yang lain. Jujur saja dia tak bisa istirahat dengan tenang di rumah. Tentu karena apa yang terjadi kemarin. Tidak ingin membuat kepala semakin sakit. Dia dengan cepat mengambil HP dan mengirim pesan untuk Yun.


Tetapi, tiba-tiba seseorang mengagetkan nya.

"Hai Aby ku!!! Kamu terlihat kusam" dengan gemas dia mencubit pipi Aby.

"Itu sakit Fiu!!!" Ya. Dia salah satu kenalannya di Academy. Fiu merupakan Ras bersayap dan juga berada 1 tingkat di atas nya.

"Wanitaku tidak boleh berwajah seperti ini. Sebentar aku akan memberimu sesuatu" dia dengan segera mencari sesuatu di dalam tas.

"Nah!!! Ini BB yang aku buat sendiri. Dari bunga Elf dan madu. Agar wajah mu lebih cerah. Ambil"...


Aby langsung menerima nya. Walaupun Fiu seorang laki-laki akan tetapi, perawatan diri nya melebihi seorang perempuan. Mungkin karena ciri khas dari Ras ini adalah keindahan.


"Terima kasih" sambil menggenggam tangan Fiu mesra.

"Tidak. Itu pantas untuk wanitaku"...

"Jadi? Apa kamu akan selalu memanggil nya wanitaku? Bagaimana dengan ku?"...

Ucapan seseorang membuat mereka menoleh ke arah samping.

"Al? Hai... Siang My Boy??" Fiu menyapa dengan antusias.

"Hai, Siang?" sapa Aby canggung. Dia takut Alban masih memikirkan hal kemarin.

"Siang By. Hay Fiu ²Poo!!!..." ia langsung mendekati mereka.

"Apa yang kamu lakukan dengan By ku? Hm? Kamu tau, kami cemburu kamu hanya memperhatikan dia" dengan santai di rangkul nya bahu Aby seperti biasa nya.

"Syukurlah dia baik-baik saja" batin Aby.

"Aby spesial. Jangan menggoda ku. Dimana My ³Pua dan Putri nya?"...

"Kami disini" jawaban dari arah lain membuat mereka melihat secara bersamaan. Ya, tentu saja itu Lay dan Yun.

"Ah... Siang My Pua. Putri ku semakin cantik ya?" goda Fiu sambil mengedipkan mata nya manja.

"Siang Madam!!! Siang Aby!!!" sapa Yun riang seperti biasa. Dia dengan cepat berlari ke arah nya.

"Siang ..." jawab Aby sambil tersenyum. Kini, dia di apit oleh Alban dan Yun.

"Lihat lah. Aby ku jadi rebutan disini. Aku cemburu Lay" goda nya manja.


Lay tersenyum sambil berjalan mendekati mereka. Setelah sampai dia hanya berdiri di belakang Aby. Tidak duduk sama sekali.


"Aby. Kalau aku di posisi mu, aku akan mengambil keuntungan dari mereka" ucapan Fiu membuat nya tertawa. Dia tau apa arti nya itu.

"Jadi apalagi yang Madam berikan untuk Aby? Untuk ku mana?" Yun menyodorkan tangan cepat.

"Uh... Minta dengan "Ayah" mu..." sambil melihat Lay... "Aku takut wanitaku membuat lingkaran mata yang besar. Dia terlihat sangat kusam. Aku tidak akan membiarkan diri nya seperti itu"...

"By? Apa kamu begadang?" Alban mencoba memeriksa.

"Apa tidur mu tidak nyenyak?" Yun mencubit pipi Aby pelan.

"Lihat..."... Lay menarik kepala nya agar menatap nya... "Apa kamu banyak masalah? Cerita lah. Dan maaf kami tidak mengirim mu pesan tadi malam" ia bisa melihat kantong mata dan wajah lelah milik nya.

Aby lega, mereka bertingkah seperti biasa. Dia menggeleng sambil tersenyum manis.


"Kalian terlalu mencintai nya" cibiran Fiu tidak di dengar oleh mereka.


Tanpa sadar ada seseorang yang mendatangi mereka.


"Aby?"... sapa nya lembut.


Tanpa melihat pun, Aby tau siapa itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Enzo. Kini, dia datang bersama 2 orang laki-laki.


"Ayo... Tugas kita belum selesai" ucap Aby mengacuhkan nya.

"Aby. Aku minta maaf..."...

Aby menggeleng ke arah nya... "Aku bilang, jangan lagi menemuiku!!!" ucap nya penuh penekanan.

"Ayo!!!" Ajak Aby lagi. Sekarang dia sudah beranjak untuk pergi.

Tetapi, Enzo tidak menyerah... "Aby. Ayo berbicara dulu dengan ku. Aku minta maaf.."...

Saat Aby ingin berbalik, badan nya langsung di tahan oleh Lay. Dia menggeleng tak setuju... "Alban pergi lah, aku akan menyusul" ucapan nya di balas anggukan. Alban dengan cepat merangkul Aby. Sedangkan Yun berbalik menatap Enzo dan mengejek nya. Setelah itu, mereka langsung pergi.


Saat ini tinggal Lay, Fiu, Enzo dan teman nya.


"Ah!!! Aku tidak tau masalah nya. Tapi, jangan sakiti Aby ku. Lay? Aku ada kelas, kalau kamu semakin membuat kantong mata untuk nya. Lebih baik langsung datang ke tempat ku. Dan kamu..." Ucap nya menunjuk ke arah Enzo dan teman nya bergantian... "Aku tak peduli omong kosong apa itu. Siapapun kalian aku tak pernah takut. Lay... Aku pergi?!" Dia berjalan tanpa berbalik. Percaya lah, di saat Fiu hanya memanggil Lay dengan nama. Itu berarti dia serius.


"Kamu banyak saingan hahaha" celetuk teman Enzo yang kanan.

"Jangan fikir aku akan takut"... balas nya mantap.

"Berhenti menganggu Aby. Aku membenci itu ¹Ge!!!" Lay menatap nya tajam. Bahkan, dengan cepat dia mengeluarkan cakar dan taring nya.