Ambar menatap putrinya dengan pandangan takjub. Baru pertama kali, ia melihat putrinya dalam balutan setelan baju kantor. Rasanya seperti sedang bermimpi.
"Ada apa. Ma? Apa ada sesuatu di wajah Juli?" Julia bertanya sambil mengeluarkan cermin kecil dari dalam tas. Ia memperhatikan wajahnya dengan seksama. Tidak ada yang salah dengan wajahnya, tapi ibunya terus menatapnya tanpa berkedip.
"Tidak ada. Kamu cantik. Mama baru melihatmu memakai baju seperti itu dan mama sangat senang.
"Dulu, mama sangat berharap kamu mendapat pekerjaan yang baik, suami yang baik, dan hidup dengan baik. Semua harapan mama dapat terkabul dan mama sangat bahagia," jawab Ambar dengan mata berkaca-kaca.
Benar. Dulu, itu bukan hanya harapan ibunya, tapi juga harapannya. Ia ingin lulus sekolah dengan nilai terbaik, memiliki pekerjaan yang baik, dan Julia sudah memiliki kekasih yang sangat baik kala itu.
