Hari ini, Sandi pergi ke sekolah sendirian karena masih jengkel kepada Rey. Biasanya lelaki manis itu akan berangkat bersama Rey menggunakan motor yang Rey punya, tapi akibat insiden kemarin Sandi tidak mau berangkat bersama Rey dan memilih berangkat pagi untuk menghindari lelaki tampan itu. Sebenarnya Sandi tidak tahu kenapa dirinya menghindari Rey padahal lelaki itu sudah menjelaskan semuanya kemarin. Entah masih jengkel dengan kejailan Rey atau karena ciuman Rey yang membuatnya susah untuk tidur dan berakhir berguling-guling ditempat tidur sampai malam. Sandi tidak tahu mana yang benar yang jelas ia akan menghindari Rey untuk sementara waktu.
¤
Lima belas menit kemudian.
Rey sampai di sekolahnya 'SMA Surabaya' dengan selamat tanpa seorang Sandi yang duduk dijok belakang motornya. Lelaki tampan itu tidak mengerti kenapa Sandi berangkat sendirian tanpa menunggunya datang dan berangkat bersama. Disepanjang jalan menuju sekolah, Rey memikirkan Sandi dan banyak pertanyaan yang berada didalam otak Rey saat ini. Seperti, kenapa dengan Sandi? apa dia marah lagi padanya? apa yang ia lakukan kemarin hingga Sandi marah? dan masih banyak lagi pertanyaan tentang Sandi diotak Rey. Lelaki tampan itu berjalan menuju kelasnya dengan santai, tapi wajahnya sangatlah serius. Tapi, hal itu masih menyita perhatian dari setiap gadis yang melihatnya bahkan mereka masih berjajar dikoridor sekolah untuk melihat Rey. Setiap pagi pemandangannya akan seperti ini karena Rey termasuk pangeran sekolah yang memiliki banyak fans. Meskipun biasanya bersama Sandi, tapi tidak ada yang protes karena banyak juga yang menyukai Sandi karena wajahnya yang imut dan senyum yang manis. Sampainya di kelasnya, Rey langsung menuju tempat duduknya, tapi belum sempat pantatnya menyentuh bangku sebuah suara dan tepukan pada bahunya membuat Rey menoleh kepada seseorang yang sudah mengganggunya dipagi hari seperti ini.
"hey, Rey ada apa dengan wajahmu itu?" tanya orang itu.
"bukan urusanmu" jawab Rey dingin. Aku lupa memberitahu kalian jika Rey itu orangnya cuek dan dingin kepada siapapun orang yang mendekatinya.
Kriiiiiiiingg.
Bel sekolahpun berbunyi dan lelaki yang tadi menanyai Rey itupun pergi dari hadapan lelaki tampan itu menuju tempat duduknya. Pelajaranpun dimulai dan semua siswa memperhatikan penjelasan dari guru yang mengajar meskipun ada beberapa yang tidur dan membolos pelajaran.
¤
Dua jam berlalu bel istirahatpun berbunyi dan semua murid berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing untuk pergi kekantin atau dikelas dan dikoridor sekolah saja dengan bergosip ria, tapi lain halnya dengan Rey langsung keluar dari kelas tanpa membereskan buku pelajarannya terlebih dahulu. Lelaki tampan itu menuju kekelas Sandi untuk meluruskan semuanya karena hal itu sungguh mengganggu Rey dan membuat lelaki tampan itu tidak fokus dalam pelajaran tadi. Sampai dikelas Sandi, Rey melihat kedalam kelas yang sepi dan tidak ada satupun siswa disana.
"oh maaf..kemana penghuni kelas ini?" tanya Rey kepada salah satu siswi yang lewat.
"mereka ada dilap komputer saat ini" jawab siswi tersebut tanpa menatap wajah Rey. Ya kalian tahulah kalau semua siswi menyukai Rey dan sangat beruntung jika kau diajak bicara dengan lelaki tampan itu.
"terima kasih" jawab Rey sambil menepuk bahu siswi tersebut. Hal itu membuat siswi tadi terkejut dan melebarkan matanya. Lalu detik kemudian ia berteriak dan melompat-lompat sendirian.
Kembali ke Rey.
Lelaki tampan itu berjalan cepat menuju lap komputer berada. Sampai disana teman-teman Sandi berhamburan keluar dari dalam lap. Rey diam ditempatnya berhenti sambil melihat semua siswa/siswi yang kelaur dari dalam lap. Ia mencari lelaki yang sudah membuatnya gila sepanjang pagi ini dan membuatnya tidak fokus dalam pelajaran.
Setelah semua siswa/siswi keluar dari dalam lap, Rey tidak melihat lelaki dengan tinggi badan yang pas-pasan dan wajah manis itu terlihat dimatanya. Sandi mencari didalam lap dan tidak ada satu siswa pun disana. Lelaki tampan itu mengusap wajahnya kasar dan keluar dari dalam lap. Ia kemudian mencari Sandi ditempat lain.
"hah kemana dia" gumam Rey ketika tidak menemukan Sandi dimanapun sampai bel sekolah berbunyi dan ia harus kembali masuk kedalam kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
¤
Bel pulang berbunyi dan Rey keluar dari kelas sebelum guru yang mengajar dikelasnya keluar. Sang guru hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika melihat perilaku Rey yang agak berbeda dari biasanya, tapi ia membiarkannya saja toh lelaki tampan itu tidak membolos pelajaran.
Rey langsung berlari menuju kelas Sandi berada. Sampai dikoridor kelas tiga, Rey berjalan dengan santai dan melihat keadaan kelas tiga saat ini. Rey melihat bahwa kelas tiga masih belum keluar dari kelas, bahkan para guru masih terlihat menerangkan didepan.
Rey bernafas lega ketika melihat kelas Sandi masih belum selesai. Ia menunggu didepan kelas Sandi dengan bersandar pada tembok, menunggu lelaki manis itu selesai dengan kelasnya.
Lima menit menunggu, guru yang mengajar dikelas Sandi keluar dan Rey sedikit membungkukkan badannya dan tersenyum kepada guru tersebut, tentu saja dibalas dengan senyuman oleh sang guru. Rey kembali bersandar pada tembok dan menunggu Sandi keluar dari kelasnya.
Tak lama kemudian, Sandi keluar dari dalam kelasnya dengan terburu-buru. Lelaki manis itupun terkejut melihat Rey yang berdiri didepan kelasnya sambil bersandar pada tembok. Sandi langsung mengalihkan pandangannya dari Rey dan berjalan cepat meninggalkan lelaki tampan itu. Rey yang melihat Sandi berjalan meninggalkannya itupun mengikuti lelaki manis itu, tapi setelah bersisian dengan Sandi, Rey memegang pergelangan tangan Sandi dan membawa lelaki manis itu kesuatu tempat.
¤
Sampainya ditaman belakang sekolah yang sepi, Rey melepaskan tangan Sandi. Lelaki manis itu menatap Rey dengan kesal karena sudah membuat pergelangan tangannya memerah.
"kenapa kau menghindariku?" tanya Rey langsung pada intinya.
"aku tidak menghindarimu" jawab Sandi cepat sambil menoleh kearah lain.
"lalu kenapa kau berangkat sendiri dan ketika aku mencarimu kau tidak ada dimana-mana"
"aku sibuk"
"kau jelas-jelas menghindariku!" jeda Rey "…kali ini apa yang aku lakukan sampai kau menghindariku?" lanjutnya dan melihat Sandi yang sibuk mengalihkan tatapannya dari dirinya.
Sandi tidak merespon pertanyaan Rey. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya dan mencari obyek lain untuk ia lihat asal tidak bertemu pandang dengan lelaki tampan yang ada didepannya ini.
"kenapa kau tak mau menjawabku"
"baiklah, aku akan menjawabnya" kata Sandi "aku memang menghindarimu" cicit Sandi yang masih bisa didengar oleh Rey.
"kenapa?"
"aku tidak tahu"
Jawaban Sandi membuat mata Rey melebar karena terkejut. Jadi Sandi menghindarinya karena tidak tahu apa alasannya. Rey menghela nafas kasar dan menangkup wajah Sandi. Hal itu membuat lelaki manis tersebut merasakan ada yang aneh diwajahnya. Ia seperti merasa panas seakan wajahnya terbakar. Ia melihat wajah Rey yang ada didepannya dan merasa bahwa wajah Rey terlalu dekat dengannya. Rey yang melihat ekspresi wajah Sandi membuatnya gemas dan
Cup
-lagi-lagi Rey mencium Sandi. Kali ini ia menciumnya dibibir lelaki manis itu. Meski hanya mengecup saja, tapi hal itu mampu membuat Sandi terkejut dan wajahnya muai memerah.
Sandi yang tidak tahu harus berbuat apa itupun melepaskan tangan Rey dari pipinya dan pergi dari hadapan lelaki tampan itu. Rey yang melihat Sandi pergi itupun hanya diam saja dan membiarkan lelaki manis itu pergi dari hadapannya. Lelaki tampan itu jadi tahu kenapa Sandi menghindarinya hari ini.