Rara pun segera mendorong bahu Arial menjauh. Wajahnya merah. Dia pun membuang pandangannya dari sang kekasih daripada berdebaran lebih keras.
"E-Nggak kok. Siapa bilang?" kilah Rara. "Lagipula, pacarku juga ganteng. Paling ganteng malah. B-Buktinya punya banyak fans dan dikejar-kejar kakak kelas juga. Jadi, aku mau tetap jaga dia."
Arial pun tertawa gemas dan menepuk pucuk kepala sang kekasih. "Iya, percaya," katanya. "Kalau gitu aku pulang dulu ya?"
"Oke," kata Rara. Tapi gadis itu menyempatkan diri untuk mengecup singkat pipi Arial sebelum berjalan rumah.
DEG
Arial hampir saja mengambil tangan gadis itu jika tak terlanjur jauh.
"Rara."
"Hm?"
Arial menyeringai kecil. "Boleh aku minta sesuatu?" tanyanya.
"Apa?"
"Yakin?"
Rara mengangguk kecil. "Tentu. Kalau aku bisa pasti akan kuusahakan."
"Kalau begitu jangan tidur malam ini."
"Eh?"
Arial tertawa kecil. "Nanti bisa-bisa kamu mimpiin aku. Ha ha ha..."
Blush!
Rara pun langsung salah tingkah. "A-ARIAAAAAAL!!"