"Halo, Tante," sapa Feri segan. Waktu itu Karisa lah yang menyambut mereka di halaman rumah. Karisa langsung menggandeng Kana dan menyuruhnya masuk. Tapi saat memandang Feri, meski tersenyum, percayalah ... Feri merasa nafasnya putus melihatnya.
"Masuk dulu, Nak," kata Karisa. "Kita bicara di dalem."
"Baik, Tante."
Beberapa pelayan menatap mereka penasaran. Namun, daripada semua itu, yang tidak Feri sangka adalah di ruang tamu ada kedua orangtuanya juga.
DEG
"Eh, Ayah?"
Bukan Ben, tapi Raya lah yang beranjak berdiri menghampiri Feri.
"Cuma Ayah? Ibu juga di sini buat jemput anak nakalnya," kata Raya. Lalu menjewer telinga Feri.
Feri sendiri sudah hafal dengan jenis jeweran itu. Dia pun terpejam mengira akan sangat keras seperti biasa. Namun aneh, meski dia sudah berdiam lama, ternyata sang ibu hanya memutar daun telinganya sedikit sebelum memeluk erat.