*Setelah itu Monika pun langsung bangga dengan teman nya itu lantaran telah berhasil membuat rencana.
bagus juga gaya kamu ya, bisalah nanti aku minta bantuan sama kamu Celina, "ucap Monika."
ya gak apa-apa, asal ada upahnya, "jawab Celina."
gampang itu mah, "ucap Monika."
"Lalu mereka bertiga pun pergi meninggalkan kafe itu hingga Raup wajah yang sangat gembira.
"Ragil pun tidak ambil pusing dengan kejadian yang tadi dan iya pun tetap masih memikirkan perkataan dosen Annisa yang telah menyakiti hatinya dan sudah tidak percaya kepada dirinya lagi.
"Setelah itu Ragil pun pulang lalu di tengah
perjalanan mobil Ragil pun banya bocor lalu iya mengganti ban yang bocor itu hingga larut malam dan kedua orang tua ragil mencemaskan dirinya lantaran dia tidak pulang-pulang hingga jam 23.00 wib.
"Lalu akhirnya Ragil melihat handphone nya dan ternyata 3 panggilan tak terjawab dari ibunya Ragil, setelah itu Ragil menelepon balik nomor orang tuanya itu.
assalamualaikum mah ada apa telpon aku tadi, "ucap Ragil."
wa'alaikumsallam kenapa kok kamu jam segini belum pulang juga, ke mana aja kamu nak, "jawab mamah."
iya tadi di jalan ban aku bocor, lalu Ragil ganti ban dulu lah , ni Ragil mau jalan pulang. "ucap Ragil."
oh yauda cepat lah mamah uda ngantuk nih, "jawab mamah."
iya mah, "ucap Ragil."
"Akhirnya sampai lah Ragil di rumahnya pada jam 24.00 wib, lalu bapak Ragil pun membuka kan pintu dan menyuruh nya langsung masuk dan tidur.
"Pada pagi harinya orang tua ragil pun menelepon dosen Annisa dan mengabari bahwasanya Ragil sedang sedih hingga sering keluar malam hanya karena dosen Annisa sudah tidak percaya dengan dirinya.
"Lalu bapak Ragil pun menasehati lewat telepon dan bilang kepada dosen Annisa bahwasanya jangan sampai menyesal di kemudian hari dan selesai kan lah permasalahan kalian secara baik-baik dan jangan lah gantung gantung hubungan kalian, "ucap bapak Ragil."
"Dosen Annisa pun hanya diam dan hanya menjawab iya tanpa mau ngomong lebih kepada bapaknya Ragil dan iya mulai berpikir dan akan segera menyelesaikan permasalahan ini dengan Ragil.
"Pada sore harinya Monika pergi ke rumah Ragil untuk menyusun rencana dan menanyakan sesuatu kepada ibunya Ragil tentang hubungan Ragil dan dosen Annisa.
"Monika pun menuju ke rumah Ragil bersam temannya sampailah mereka di rumah Ragil.
assalamualaikum tok tok, "ucap Monika."
wa'alaikumsallam mau cari siapa mbak, "jawab mamah Ragil."
mau cari Ragil, Ragil ada bu, "ucap Monika."
Ragil belum pulang, biasanya sih jam segini Uda pulang ini mungkin lembur kali ya, "jawab mamah Ragil."
bisa jadi tuh bu, "ucap Monika."
silahkan duduk nak, "jawab mamah Ragil."
iya bu, "ucap Monika."
"Lalu Monika dan temannya itu berbicara bisik bisik dan temannya itu mulai memegang HP dan mengaktifkan suara untuk di rekam.
silahkan di minum nak , "ucap mamah Ragil."
iya Bu Makasih, "jawab teman Monika."
"Monika menyuruh temannya untuk mengeluarkan hp nya
denger denger dari temen katanya Ragil sudah putus ya dengan Annisa,"ucap Monika."
gak ahh siapa yang bilang dan kamu tau dari mana Monika, "jawab mamah Ragil."
kan tadi Uda saya bilang Bu, tau dari temen
kalau gak ngapain saya tanya ke ibu hehehe, "ucap Monika."
oh itu gak bener, cuman hubungan mereka memang lagi kurang baik selama hampir 1 bulan ini, "jawab mamah Ragil."
"Setelah mereka ngobrol kurang lebih 1 jam akhirnya Monika pun pamit pulang
yauda makasih atas hidangan yang ibu berikan kami pamit pulang dulu ya bu assalamualaikum, "ucap Monika."
iya sama-sama, ibu malah senang kalau ada tamu yang datang wa'alaikumsallam hati-hati kalian, "jawab Mamah Ragil."
"Lalu Monika bersama temannya pun gagal menghasut orang tua ragil dan begitu juga orang tua Ragil yang tidak gampang di hasut oleh orang lain.
gagal rencana kita nih, gak bisa di hasut ternyata ibu Ragil, "ucap Monika."
yauda lah mau gimana lagi mon yang penting kan kita sudah berusaha, lagian kamu cari pacar lain aja kenapa kok mesti kali dia , kan banyak tuh cowo yang ganteng di luar sana juga , "jawab temen Monika."
dah lah aku lagi males ribut sama kau mending kita pulang, "ucap Monika."
"Akhirnya Ragil pun sampai di rumah dan ibunya pun langsung bilang kepada Ragil bahwasanya iya baru aja bertemu dengan temannya yang bernama Monika.
ohya nak tadi baru aja temen kamu pulang, "ucap mamah Ragil."
siapa mah, "jawab Ragil."
Monika namanya nak, "ucap mamah Ragil."
ngapain dia ke sini mah, "jawab Ragil."
katanya tadi ada perlu sama kamu, tapi kamu di tunggu sama dia gak kunjung pulang akhirnya dia pulang dan dia di sini Uda adalah 1 jam gitu, "ucap mamah Ragil."
ngomong apa aja dia mah, "jawab Ragil."
ya cuman tanya hubungan kalian aja, "ucap mamah Ragil."
gak ada ngomong yg lain kan, "jawab Ragil."
gak ada, "ucap mamah Ragil."
"Lalu Ragil pun masuk kedalam kamar mandi lalu shalat, selesai shalat Ragil masih memikirkan tentang Kenapa Monika datang ke rumahnya dan apa yang ingin dia rencana kan Kepada hubungan nya.
"Setelah itu Ragil ingin menelpon dosen Annisa akan tetapi iya membatalkan lantaran takut tidak di angkat dan takut dosen Annisa masih marah.
"Pada pagi harinya Ragil pun berangkat bekerja dan sampai kantor dia langsung di suruh meeting keluar bersama meta
gil nanti kamu meeting sama meta ya jam 10 di PT alam abadi, "ucap direktur."
insyaallah pak, "jawab Ragil."
meta nanti kita meeting di PT alam abadi jam 10 jangan lupa siapkan berkasnya, "ucap Ragil."
siap mas Ragil, "jawab meta."
"Lalu mereka pun pergi meeting di luar dan mereka pun bertemu dosen Annisa di jalan Ragil tidak melihat Annisa tetapi dosen Annisa nampak Ragil bepergian dengan sekertaris nya itu meta.
"Dan ternyata meta melihat dosen Annisa di jalan lalu iya mengasih tau Ragil bahwasanya dia melihat dosen Annisa di jalan
mas Ragil tadi aku nampak mbak Annisa, "ucap meta."
di mana, "jawab Ragil."
itu loh di belakang kita tadi, coba berhenti dulu lah, "ucap meta."
oke oke, "jawab Ragil."
"Ragil pun berhenti dan ternyata benar kata meta dosen Annisa lah itu, lalu Ragil pun memberhentikan dosen Annisa
nis berhenti dulu, "ucap Ragil."
ada apa lagi, toh ntar pacar baru kamu marah lihat kita berduaan, "jawab dosen Annisa."
apaan sih kamu gak jelas gitu, Uda bolak balik aku bilang dia cuma temen kerja gak lebih ataupun kurang, "ucap Ragil."