Chapter 7 - Bab 7

"Tok tok"

"Assalamualaikum." ucap Ragil.

"Wa'alaikumsallam"

"Ada apa nak." jawab ibu Annisa.

"Ada dosen Annisa bu." ucap Ragil.

"Ada sebentar ya. " jawab ibu Annisa.

"Iya bu, " ucap Ragil."

Dosen Annisa pun keluar menghampiri

Ragil mereka pun ngobrol berdua di teras

ada apa gil ke sini, "ucap dosen Annisa."

ini Bu saya ada perlu sekali, "jawab Ragil."

Setelah mereka ngobrol agak lama lalu Ragil mengungkapkan isi hatinya itu ke dosen Annisa

"Bu sebenarnya aku sudah lama suka dengan ibu." ucap Ragil.

"Hehehe"

"Ada-ada aja kamu." jawab dosen Annisa.

"Iya Bu aku serius"

"Mau gak ibu jadi istri aku." ucap Ragil.

"Jangan bercanda kamu Gil." jawab dosen Annisa.

"Iya saya serius bu"

"Mau gak ibu jadi istri saya." ucap Ragil.

"Tapi saya kan lebih tua dari kamu"

"Apa gak malu kamu." jawab dosen Annisa.

"Enggak bu"

"Saya gak malu dan siap menerima ibu apa adanya." ucap Ragil.

"Hem yauda"

"Saya belum bisa jawab sekarang"

"Saya butuh waktu." jawab dosen Annisa.

"Yauda secepatnya ibu kaabari saya ya. " ucap Ragil.

"Iya insyaallah"

"Ntar saya kabari." jawab dosen Annisa.

Setelah sudah memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya ke dosen Annisa lalu ragil pamit pulang kepada orang tua Annisa

"Bu saya pulang dulu ya"

"Assalamualaikum." ucap Ragil.

"Iya wa'alaikumsallam." jawab ibu Annisa.

"Hati-hati kamu." ucap dosen Annisa.

,Iya." jawab Ragil.

Sampai di rumah Ragil tampak amat sangat senang sekali dan sesekali iya tersenyum dan dia pun berdoa agar dosen Annisa secepatnya menjawab pertanyaan itu dan menerima dirinya.

Pada keesokan harinya di akhir pekan kevin pun datang ke rumah dosen Annisa untuk mengajak dosen Annisa jalan-jalan dan dosen Annisa pun mau.

Mereka pun jalan-jalan ke mall dan nonton bioskop, di saat mereka nonton Maudy pun sedang berada di mall juga dan dia memfoto dosen Annisa bersama kevin untuk di kirim ke Ragil agar di lihat oleh Ragil lalu ragil marah dan tidak akan mendekati dosen Annisa itu lagi.

Setelah sudah di foto lalu Maudy mengirim foto itu ke HP Ragil dan Ragil langsung melihat foto itu.

Ragil tampak sedih melihat foto itu dengan orang lain dan Ragil sempat berpikiran untuk tidak ke rumah ataupun menghubungi dosen Annisa hingga beberapa hari.

Selesai nonton Kevin mengajak dosen Annisa untuk makan bareng dan Maudy pun masih mengikuti mereka berdua.

Saat mereka makan kevin membersihkan mulut dosen Annisa yang tengah ada nasi lengket di mulutnya lalu Maudy pun langsung memfoto momen itu dan mengirim ke Ragil.

Setelah di rasa telah puas untuk jalan mereka berdua pun akhirnya pulang dan Kevin mengantarkan dosen Annisa pulang ke rumah.

Sampai di rumah dosen Annisa langsung tidur dan selesai itu iya berencana untuk menelpon Ragil akan tetapi dia lebih memilih Ragil duluan yang menelponnya lalu iya akan berbicara jawaban yang kemarin itu.

Hingga beberapa hari bahkan seminggu Ragil enggan menghubungi dosen Annisa dan Annisa pun menunggu panggilan telpon dari Ragil tapi dia tak kunjung menelepon.

Pada akhirnya dosen Annisa lah yang memberanikan diri untuk menelpon Ragil duluan

"Assalamualaikum." ucap dosen Annisa.

"Iya ada apa bu." jawab Ragil.

"Ini saya"

"Mau menjawab pertanyaan kamu kemarin itu." ucap dosen Annisa.

"Oh iya gimana jawaban ibu." Jawab Ragil.

"Iya saya mau menjadi calon istri kamu." ucap dosen Annisa.

"Alhamdulillah syukurlah." Jawab Ragil.

"Sudah cuman gitu doang ya." ucap dosen Annisa.

"Terus mau gimana lagi saya jawab bu." jawab Ragil.

"Ntah gitu yang di omongin." ucap dosen Annisa.

"Yasudah saya capek mau istirahat dulu "Assalamualaikum." ucap Ragil.

"Wa'alaikumsallam." Jawab dosen Annisa.

Dosen Annisa pun terheran melihat tingkah Ragil dan sedih karena di rasa dirinya tidak ada salah kepada Ragil.

Lalu dosen Annisa pun bercerita kepada ibunya mengenai perihal Ragil yang bertingkah aneh itu dan bilang kepada orang tuanya itu apakah Annisa ada salah selama menunggu jawaban yang lama ini kepada Ragil ataukah dia memang sudah punya yang lain.

Orang tua Annisa pun menasehati dirinya agar jangan suuzon dulu dengan orang karena kita tidak tahu perihal kejadian sebelumnya.

"Yauda mungkin dia memang lagi capek* "Makanya dia ngomong nya cuma begitu"

"Seng sabar toh nak." ucap ibu dosen Annisa.

"Hem iya ma." jawab dosen Annisa.

Dan orang tua Annisa pun menelepon Ragil tanpa sepengetahuan Annisa dan menyuruh agar nanti Ragil datang ke rumahnya setelah selesai bekerja.

"Iya Bu"

"Ntar sore atau malam saya ke sana ya." ucap Ragil.

"Iya di tunggu segera." jawab ibunya Annisa.

Ragil pun sempat berpikir kenapa secara tiba-tiba orang tua Annisa menelpon dirinya kenapa gak dosen Annisa aja yang telpon.

Lalu ragil pun tidak mau ambil pusing dan sore telah tiba waktunya iya pulang

sampai di rumah dia langsung mandi dan shalat setelah itu dia makan.

Tepatnya pada habis Maghrib iya pun langsung bergegas untuk berangkat ke rumah dosen Annisa

"Tok tok"

"Assalamualaikum." ucap Ragil.

"Wa'alaikumsallam"

"Mari masuk nak, "jawab ibunya Annisa.

Ragil pun masuk dan bertemu kedua orang tua dosen Annisa dan Annisa

"Langsung aja ke intinya nih ibu tanya." ucap ibu dosen Annisa.

"Iya silahkan bu." jawab Ragil.

"Apakah kamu beneran cinta sama anak ibu." ucap orang tua Annisa.

"Iya Bu"

"Beneran gak bohong bu." jawab Ragil.

"Apakah kamu tidak ada yang mau di bicarakan"

"Mumpung kita di sini." ucap orang tua Annisa.

"Hem ada sih bu"

"Ini siapanya dosen Annisa ya pak bu." ucap Ragil.

"Oh itu kan temen kamu juga gil masak kamu gak tau." jawab dosen Annisa.

"Iya aku tau itu"

"Maksud saya Bu dosen ada hubungan apa sama Kevin." ucap Ragil.

"Gak ada hubungan apa-apa." jawab Annisa.

"Kalau gak ada hubungan apa-apa"

"Gak mungkin kalian jalan bareng." ucap Ragil.

"Sumpah ngapain juga nipu."

"Memangnya kamu dapat foto itu dari siapa." jawab dosen Annisa.

"Gak perlu tau"

"Bu dosen saya dapat dari siapa"

"Intinya saya gak suka lihat kamu berduaan selain dengan keluarga Bu dosen." ucap Ragil.

"Oke"...

"Lain kali saya gak akan kayak begini lagi." "jawab dosen Annisa.

"Sebenarnya itu hanya salah paham nak. "Semalam Annisa di ajak jalan-jalan"

"Sama mantan muridnya dulu"

"Ya ibu sih kasih aja"

"Kan kasihan dia jauh-jauh kalau di tolak." ucap ibu Annisa.

"Iya bu"

"Tapi lain kali jangan kayak gitu lagi ya Bu. "Jawab Ragil.

"Iyalah." ucap ibu Annisa.

"Yauda saya pamit pulang dulu ya pak bu"

"Assalamualaikum.".ucap Ragil.

"Wa'alaikumsallam"

"Hati-hati gil." ucap Annisa dan kedua orang tuanya.