Chapter 11 - Bab 11

*Sampai di rumah dosen Annisa langsung mengasih kerupuk itu kepada adiknya untuk di simpan atau di taruk di belakang untuk di makan nanti malam.

*Setelah itu dosen Annisa pun langsung mandi dan shalat setelah itu iya memberi makan ibunya dan ibunya pun keadaannya sudah semakin membaik dan sudah bisa makan sendiri.

*Lalu dosen Annisa pun keluar rumah untuk sekedar duduk-duduk di teras sambil menghirup udara segar karena iya sudah lama tidak duduk santai di teras.

*Di saat iya duduk di teras ibu-ibu sekitar lewat dan menyapa dosen Annisa

enak ya nis duduk santai di teras, "ucap tetangga."

hehehe iya Bu dah lama juga gak duduk di teras nih, "jawab dosen Annisa."

*Dosen Annisa pun merasa senang karena ibunya kondisinya sudah mulai membaik dan dia pun senang'akhirnya bisa nyantai di teras, setelah 2 ataupun 3 Minggu tidak bisa nyantai di teras lantaran sibuk dengan urusan kampus.

*Pas duduk di teras anak-anak kecil dekat rumahnya mengajak adiknya Annisa untuk bermain lalu dosen Annisa pun memanggil adiknya untuk sekedar bermain dengan tetangga nya itu.

sebentar ya biar kakak panggil dulu adik kakak, "ucap dosen Annisa."

oke kak, "jawab anak kecil."

*Dosen Annisa pun menasehati adiknya agar tidak bermain-main jauh dan mengingatkan agar sore hari harus sudah pulang sebelum bapaknya pulang ke rumah

iya kak ntar sore aku pulang, "ucap adiknya Annisa."

yauda main sana, "jawab dosen Annisa."

oke kak, "ucap adiknya Annisa."

*Lalu Ragil pun menelepon dosen Annisa untuk mengajak iya jalan-jalan nanti malam lalu dosen Annisa pun menolak lantaran iya masih fokus menjaga ibunya dan dia pun baru aja habis nongkrong bareng dosen kampus nya

assalamualaikum Nisa, "ucap Ragil."

wa'alaikumsallam tumben telpon, kangen ya, "jawab dosen Annisa."

hehehe kepedean kali ya ibu dosen ini, "ucap Ragil."

ya terus apa dong, "jawab dosen Annisa."

ini aku mau ajak kamu nongkrong di kafe ntar malam bisa apa gak ya nih kamu, "ucap Ragil."

Hem sebelumnya maaf ya, aku tadi baru aja pulang nongkrong juga bareng temen jadi gak bisa , "jawab dosen Annisa."

oh ya sudahlah, "ucap Ragil."

kok gitu kali jawab nya ,ya tapi kamu boleh kok ke sini, kalau kangen sama aku, "jawab dosen Annisa."

Hem ntar lah aku kabari lagi, "ucap Ragil."

oke deh, "jawab dosen Annisa."

*Tiba malam hari Ragil pun tak kunjung datang padahal dosen Annisa sedang menunggu kedatangan nya dan menunggu di teras rumahnya, hingga pukul 21.00 wib akhirnya dosen Annisa pun masuk kedalam rumahnya dan menutup pintu rumahnya.

*Tidak lama kemudian Ragil sampai di rumah dosen Annisa dan ternyata pintu rumahnya tutup lalu ragil enggan untuk mengetuk karena dirasa sudah kelamaan dan larut malam.

*Lalu Ragil pun pergi meninggalkan rumah dosen Annisa, di tengah perjalanan iya pun menyesal karena tidak mengabarinya dan iya pun menyesal karena tidak mengabari kalau dirinya tidak datang ke rumahnya.

*Dosen Annisa pun kecewa hingga emggan untuk membalas pesan dari Ragil hingga beberapa hari ke depan.

*Hingga dosen Annisa membawa kekesalan nya itu kepada muridnya di kampus padahal mahasiswa nya menanyakan soal yang sedang di kasih dia.

tanya apa lagi kan itu Uda saya kasih ke kalian, "ucap dosen Annisa."

maaf ibu itu soalnya ada berapa banyak yang harus kami kerjakan kok malah marah gak kayak biasanya, "jawab mahasiswa/i ."

Hem maaf ya ibu lagi banyak masalah beberapa hari ini, "ucap dosen Annisa."

iya bu bisa kami maklumi, "jawab mahal/i."

*Setelah selesai mengajar dosen Annisa menyempatkan untuk menenangkan diri di taman kampus hingga datang seorang dosen laki-laki yang seumuran dia.

sendirian aja bu, "ucap dosen Satrio."

gak, berdua , "jawab dosen Annisa."

ha tapi saya lihat sendirinya itu, "ucap dosen Satrio."

ya kalau sudah tau ngapain di tanya lagi pak hadehhh, "jawab dosen Annisa."

ibu pulang sama nanti, "ucap dosen Satrio."

sama kereta, kenapa...., "jawab dosen Annisa."

yauda saya pulang duluan ya bu, "ucap dosen Satrio."

iya silahkan pak, "jawab dosen Annisa."

*Lalu dosen Satrio pun ngomel di mobil lantaran dosen Annisa cuek dan emosian kepada dirinya tidak kayak biasanya yang lemah lembut kepada orang.

*Dosen Annisa pun pulang dari kampus hingga dia sampai di rumah langsung menaruh handphone nya hingga itu iya pun tidur.

*Hingga beberapa kali handphone nya bunyi akan tetapi Annisa tidak mendengar lantaran iya tidur dan beberapa kali Ragil mengirimkan pesan ke HP nya hingga belasan kali tapi hanya di biarkan saja.

*Sampai akhirnya dosen Annisa bangun dia melihat hp nya sudah banyak panggilan tak terjawab dari Ragil dan pesan dari Ragil hingga belasan kali.

*Lalu dosen Annisa pun membiarkan saja SMS ataupun panggilan masuk dari Ragil hingga dirinya datang ke rumah untuk menjelaskan kenapa dirinya gak memberi kabar sebelum dia batal datang.

*Padahal Ragil menelepon dan meninggalkan pesan itu untuk mengabarinya bahwasanya dirinya akan pergi dengan karyawan kantor di hari sabtu dan Minggu karena bos mereka sedang mengadakan piknik untuk karyawanya dan membolehkan karyawan membawa pasangan nya masing-masing dan membolehkan karyawan membawa anak dan istri apabila sudah menikah.

*Lalu Ragil berbicara di dalam hatinya dan

intinya dirinya sudah memberi kabar kepada dosen Annisa bahwasanya dia mau pergi liburan bareng karyawan kantor.

*Tibalah waktunya sabtu dan mereka pun berangkat dengan menaiki bus dan ragil duduk di bus bareng temen cewek lalu ada seseorang memfoto mereka berdua lalu dikirim ke media sosial hingga dosen Annisa pun melihat foto itu.

boleh pak saya duduk di sebelah bapak, "ucap meta temen kantor."

oh silahkan, "jawab Ragil."

*Lalu temen-temen kantor mereka pun senyam senyum melihat meta duduk bersampingan dengan Ragil.

Kenapa kalian senyum-senyum gitu, "ucap Ragil."

gak apa-apa pak, "jawab teman lain."

*Lalu mereka membicarakan keduanya hingga bisik-bisik agar Ragil tidak mendengar omongan mereka.

*Dan sampai juga mereka di tempat wisata terkenal di Sumut yaitu danau Toba

sesampainya di sana mereka langsung turun dan saat meta mau turun iya pun hampir terjatuh.

*Akan tetapi Ragil menolong meta tepat pada waktunya lalu teman yang lain pun langsung memfoto keduanya sambil melihat Ragil memegang meta.

kamu gak apa-apa, "ucap Ragil."

gak apa-apa, makasih banyak pak Uda di tolong, "jawab meta."

iya sama-sama, lain kali hati-hati. "ucap Ragil."

iya 😊, "jawab meta."

*Meta sangat amat senang karena sudah di tolong oleh orang setampan Ragil dan iya pun tidak menyangka mimpi apa dirinya semalam bisa bersama Ragil terus menerus.