Chapter 4 - Bab 4

Pada beberapa hari kemudian Ragil pun menerima telepon dari seseorang

"Assalamualaikum." ucap HRD perusahaan.

"Wa'alaikumsallam wr, wb," jawab Ragil.

"Ini dengan Ragil ya." ucap HRD perusahaan.

"Iya mbak kenapa?." jawab Ragil.

"Iya besok kamu di panggil untuk interview ya jam 8.30 sudah datang ke kantor kami." ucap HRD.

"Iya mbak makasih infonya." jawab Ragil.

Lalu Ragil pun berdoa agar besok pas dia interview dia tidak gerogi dan interview nya berjalan dengan lancar.

Setelah itu Ragil pun segera mengambil air wudhu lalu shalat dan berdoa, setelah itu Ragil pun mengabari orang tua nya bahwa dirinya besok di panggil interview oleh salah satu perusahaan.

Setelah Ragil mengobrol dengan kedua orang tuanya Lalu orang tua nya pun berdoa agar anaknya besok pas interview berjalan dengan lancar dan Ragil segera diterima kerja.

Tidak terasa matahari telah terbit waktunya Ragil untuk berangkat interview ke perusahaan.

"Tok tok"

"Permisi, "ucap Ragil.

"Iya silahkan masuk, "jawab HRD.

Setelah interview yang cukup lama kurang lebih hampir 1 jam lamanya akhirnya Ragil pun di terima kerja di perusahaan tersebut

"Terimakasih banyak Bu"

"Atas di terima nya saya bekerja di sini. "ucap Ragil.

"Iya sama-sama"

"Besok jangan lupa jam 8.00 sudah sampai di sini." jawab HRD.

"Iya Bu"

"Kalau gitu saya pamit dulu." ucap Ragil.

"Iya silahkan, "jawab HRD.

Sampai di rumah Ragil langsung memeluk erat ibunya dan dia pun bilang kepada ibunya bahwasanya dia telah di terima kerja di salah satu perusahaan di dekat rumahnya.

Sontak orang tua Ragil pun ikut senang karena anaknya akhirnya telah di terima kerja setelah menganggur kurang lebih 3 bulan.

"Alhamdulillah"

"Kamu harus banyak-banyak bersyukur atas nikmat tuhan yang berikan ke kamu." ucap Mama Ragil.

"Iya ma ntar gaji pertama aku"

"Aku rencananya mau ku sedekahkan separuhnya." jawab Ragil.

"Oh bagus itu dong nak Mama setuju." ucap Mama Ragil.

"Yauda aku mau ke kamar dulu mah." ucap Ragil.

Setelah itu Ragil pun masuk ke kamar dan berdoa di kamar agar dia nantinya bekerja dengan baik tanpa ada halangan sedikit pun ataupun ada yang irih kepadanya.

Pada keesokan harinya Ragil pun bersiap siap untuk berangkat kerja dan dia pun berpakaian sangat rapih dan tampak sangat tampan karena dia telah memotong rambutnya yang dulu gondrong dan sekarang pendek.

Lalu Ragil pun berangkat kerja sampailah Ragil di kantor, sampai di kantor dia langsung di suruh ke ruangan HRD lalu HRD pun mengasih tau ruangan Ragil.

Ragil tampak senang karena dirinya di hari pertama kerja bisa langsung di bagian kantor dan bergabung dengan banyak cewek di ruangannya.

Sore telah tiba waktunya Ragil mau pulang

di saat Ragil mau pulang dia pun di panggil teman kerjanya dan di suruh agar besok datang lebih awal di karena kan besok ada meeting mendadak.

"Oke bro"

"Terima kasih sudah mau kasih tau saya." jawab Ragil.

"Iya sama-sama." ucap teman kantor.

Sampai di rumah Ragil langsung di tanya oleh kedua orang tuanya

"Gimana Gil kerjanya." ucap orang tua.

"Alhamdulillah"

"Berjalan lancar." jawab Ragil.

"Oh syukurlah"

"Yauda semoga kamu lancar-lancar terus kerjanya." ucap orang tua.

"Amin"...

"Yauda aku ke kamar dulu ya ma pak." jawab Ragil.

Lalu Ragil pun masuk ke kamarnya dan setelah itu dia pun mandi, shalat dan selesai itu dia makan bersama dengan keluarganya.

Selesai makan dia pun duduk di teras rumah sambil melamun dan kepikiran dengan dosen cantik Annisa itu,

"Bagaimana ya kabar Bu Annisa sudah lama gak ke sana"

"Ahh"...

"Kok jadi mikirin dia sih iya kalau ibu itu mikirin aku juga." ucap Ragil yang melamun.

Ketika Ragil sedang memikirkan dosen cantik Annisa dan ternyata dosen cantik itu juga sedang memikirkan Ragil

"Gimana ya kabar nya Ragil apa dia Uda di terima kerja"

"Uda lama gak ketemu dia Uda hampir 2 Minggu 🙄." ucap dosen Annisa.

Lalu dosen cantik Annisa pun berencana untuk menelpon Ragil akan tetapi dia pun tidak jadi dan merasa malu dan dia merasa masakan cewek duluan yang telpon seharus nya kan dia yang telpon.

Lalu Ragil juga sedang memikirkan dosen cantik Annisa dan dia juga berencana untuk menelpon Annisa tetapi dia gak jadi lantaran Ragil merasa bukan pacarnya dan dia tidak enak mau telpon duluan.

Pada akhirnya keduanya tidak menjadi menelpon dan mereka berdua pun sama sama gengsi untuk saling mengabari satu sama lain.

Pagi hari telah tiba waktunya mereka beraktifitas seperti biasa, Ragil pun berangkat kerja dan dia pun berpamitan kepada kedua orang tuanya

"Ma aku berangkat dulu assalamualaikum. " ucap Ragil.

"Wa'alaikumsallam." jawab orang tua.

Sampailah Ragil di kantor mereka pun langsung meeting dan Ragil mempersiapkan semua yang berurusan tentang meeting nya itu.

"Alhamdulillah"

*Meeting berjalan dengan lancar." ucap Ragil.

"Makasih ya Gil atas kamu semua berjalan dengan lancar dan sukses." ucap bos.

"Iya sama-sama bos"

"Yauda saya pamit mau ke ruangan saya, " jawab Ragil.

"Oh iya silahkan." ucap bos.

Ragil pun tampak senang karena dengan dirinya semua meeting tadi sukses dan Kelayan kerja mau bekerja sama dengan perusahaan tempat bekerja Ragil.

Tidak terasa akhir pekan telah tiba waktunya mereka berolahraga, Ragil pun bangun dan menyempatkan untuk berolahraga di salah satu kompleks perumahan.

Setibanya di sana Ragil menyempatkan untuk berolahraga dengan gym yang ada di perumahan dan di sana sangat lah bebas untuk bermain pada akhir pekan.

Di saat Ragil sedang gym di saat itu juga dirinya melihat seorang wanita cantik yang sendirian berolahraga Ragil pun berencana untuk berkenalan dengan wanita itu akan tetapi iya merasa ragu untuk mendekati wanita itu.

Setelah berpikir dan berpikir akhirnya Ragil

pun memutuskan untuk mendatangi wanita cantik itu dan berkenalan.

"Assalamualaikum."ucap Ragil."

"Wa'alaikumsallam." jawab wanita.

"Sendirian aja Mbak di sini." ucap Ragil.

"Iya memangnya kenapa mas." jawab wanita.

"Boleh kenalan nih"

"Hehehe."... ucap Ragil.

"Iya boleh"

"Nama ku Maudy." jawab Maudy.

"Kalau saya Ragil." ucap Ragil.

"Hahaha namanya kok totok tenan jowo neh, "ucap Maudy.

"Hehehe"

"Iya, Mbak bisa juga ngomong jawa." jawab Ragil.

"Ia bisa lah"

"Aku kan wong jowo juga bapak aku asli dari Surabaya Mamah baru orang sini." ucap Maudy.

"Oh pantesan sama lah kita." ucap Ragil.

"Sama-sama dari Surabaya ya." jawab Maudy.

"Hehehe"

"Gak bapak mamak ku orang sini." ucap Ragil.

"Oalah." jawab Maudy.

"Mbak tinggal di mana." ucap Ragil.

"Aku tinggal di kompleks ini itu rumah ku, " ucap Maudy.

"Oh gedih tenan Yo." jawab Ragil.

"Hehehe." ucap Maudy.