Chapter 2 - Bab 2

Setelah pulang dari kampus Ragil pun memutuskan untuk pulang ke rumah sambil mengerjakan skripsi nya di kamar nya.

Pada sore harinya teman nya pun datang

Rizki pun menanyakan tentang skripsi nya

"Gil kapan kau baliki skripsi aku, soalnya aku mau sidang nih 1,5 bulan lagi." ucap Rizki.

"Sabar ya aku tinggal bab 5 nih, kita nanti sama sidangnya tenang aja kau." jawab Ragil.

"Amin ... semoga aja." ucap Rizki.

Lalu Rizki pun pamit kepada ibunya Ragil untuk pulang, setelah pulang Ragil pun langsung cepat-cepat mengerjakan skripsi nya agar dia tahun ini bisa tamat juga.

Akhirnya yang di tunggu-tunggu telah tiba Ragil pun mulai sidang dan di hari itu dia pun meminta doa kepada kedua orang tuanya dan adiknya agar dia bisa lulus dalam sidang dan segera wisuda.

Lalu nama Ragil pun di panggil oleh dosennya dan dia pun maju dan masuk ke dalam ruangan itu untuk presentasi.

Setelah itu dia pun keluar dari kelas dan dia pun legah sudah sidang

"Gimana hasilnya gil." ucap teman-teman.

"Belum tau nih Wee

Masih nunggu satu orang lagi kalau semua sudah selesai baru tau hasilnya." jawab Ragil.

"Oh ya sudah duduk dulu kamu pasti capek kan." ucap teman dia.

"Oke bro." jawab Ragil.

Lalu dosen-dosen nya pun berdiskusi sesama dosen lainnya dan mereka pun menentukan siapa siapa aja yang lulus.

Dari hasil diskusi itu ternyata nama Ragil keluar dengan hasil yang memuaskan dan dia berhak lulus dan dia pun bisa ikut wisuda pada bulan depan.

"Selamat ya Gil

Akhirnya setelah menempuh 4 tahun kuliah di sini akhirnya kamu selesai juga." ucap dosennya.

"Iya terimakasih banyak pak Bu, ini berkat doa dari orang tua saya dan doa kalian serta teman-teman saya." jawab Ragil.

Setelah itu Ragil pun pulang dan dia berpamitan kepada dosen-dosen nya untuk segera pulang dan mengabari kabar gembira itu.

Akhirnya Ragil sampai di rumah juga dan dia pun langsung memberi tahu orang tua nya

"Assalamualaikum"

"Pak Bu." ucap Ragil.

"Wa'alaikumsallam"

"Ada apa gil kok kayaknya kamu senang kali. " ucap orang tua Ragil.

"Hari ini aku lulus wisuda pak Bu." jawab Ragil.

"Alhamdulillah syukurlah"

"Jadi kapan nih kamu wisuda." ucap Mama Ragil tarmina.

"Insyaallah bulan depan pak ma." jawab Ragil.

Setelah itu mereka pun masuk ke dalam rumah dan segera mengadakan syukuran dan keluarga Ragil pun segera menghubungi keluarga yang lain untuk hadir ke rumahnya Minggu depan.

Tidak terasa hari terus berjalan dan mereka pun bersiap siap untuk membuat acara syukuran di rumah Ragil.

Ragil dan orang tua nya pun tampak sibuk mempersiapkan makanan dan barang barang lainnya guna untuk di bagikan kepada sanak saudaranya dan tetangga nya.

Setelah itu Ragil sempat berpikiran untuk mengundang dosen cantik Annisa itu, akan tetapi dia mulai berpikir ulang lantaran dirinya malu kepada dosen tersebut.

Akhirnya acara telah selesai Ragil dan keluarga pun akhirnya membersihkan rumah nya dari yang berantakan karena habis membuat acara.

Pada keesokan harinya Annisa pun menyempatkan untuk berolahraga di area dekat rumahnya, saat berolahraga Annisa tidak sengaja bertemu dengan Ragil yang juga berolahraga.

Lalu mereka pun mengobrol bareng di suatu tempat dekat rumah Annisa

"Ehh"

"Ibu joging di sini juga ya." ucap Ragil.

"Iya nih gil,kamu joging juga ya." jawab Annisa.

"Kok gak sama pacar ibu joging nya." ucap Ragil.

"Hehehe"

"kamu ngejek ya, saya kan jomblo." jawab Annisa.

"Hehehe"

"Maaf gak tau." ucap Ragil.

"Iya gak apa-apa kok." ucap Annisa.

"Ibu kalau ada perlu apa-apa kabari saya aja. " ucap Ragil.

"Iya ntar saya ingat itu." jawab Annisa.

Lalu mereka pun melanjutkan berbicara dengan lari pagi, setelah itu Ragil mengantar dosennya itu sampai ke rumah nya.

"Terimakasih ya"

"Sudah mau di anterin sampai ke rumah. " ucap dosen cantik Annisa.

"Iya sama-sama Bu, yauda saya pamit pulang dulu ya assalamualaikum." jawab Ragil.

Ragil pun pulang dan di tengah perjalanan

Ragil merasa senang karena sudah bisa mengantarkan dosen cantik itu yang menjadi gebetan nya.

Dan dia pun ternyata lupa meminta nomor telepon dosen cantik itu lalu Ragil pun sangat menyesal karena tidak meminta nomor HP dosen Annisa itu dan gagal chatingan dan tanya-tanya.

Pada keesokan harinya Ragil berangkat menuju ke kampus karena dia masih ada keperluan di kampus dan sekalian dia pun berencana untuk meminta nomor HP dosen Annisa itu.

Setelah di tunggu-tunggu dosen cantik itu tidak kunjung datang akhirnya Ragil pun pulang, karena dosen yang di tunggu-tunggu tidak kunjung datang.

Ternyata saingan Ragil sih Kane itu datang ke rumah dosen cantik itu sih Annisa dia pun ke sana pura-pura menanyakan tentang kuliah kepada dosen itu.

Setelah Kane berbincang bincang dengan dosen Annisa lalu Kane pun pulang dan dia sangat berterima kasih kepada dosen Annisa yang telah mau menerima dia berkunjung ke rumahnya.

Akan tetapi dosen cantik itu tampak cuek saat Kane datang ke rumahnya di karena kan dia kurang suka melihat gaya dari kane yang agak kurang sopan itu.

Lalu Annisa pun pergi keluar sebentar untuk sekedar membeli sebuah makanan di dekat rumahnya dan dia pun membeli nasi goreng di sebuah warung di kota Medan.

Setelah itu Annisa pun pulang ke rumah di tengah perjalanan dia melihat sebuah anak kecil yang sedang mengemis lalu meminta minta untuk sekedar mengisi perutnya yang di karenakan anak kecil itu belum makan.

Lalu dosen cantik itu sih Annisa menghampiri anak kecil itu dan mengasih sedikit uang kurang lebih Rp. 50.000 lalu anak kecil itu sangat senang telah di kasih uang sama Annisa.

Pada keesokan harinya Kane pun duduk di teras rumahnya sambil memikirkan bagaimana caranya agar dirinya bisa memiliki dosen cantik Annisa itu.

Dan juga bagaimana agar dosen Annisa bisa suka sama dia, agar nantinya tidak ada lagi yang bisa menggangu Annisa.

Lalu Kane pun mendapatkan ide bagus dan dia pun akhirnya berangkat munuju rumah dosen cantik itu.

Sampai di sana ternyata Annisa tidak ada di karena kan dia sedang mengajar, lalu orang tua Annisa pun memberi tahu bahwasanya anaknya itu akan pulang malam.

Setelah di beritahu oleh orang tua Annisa lalu Kane pun pulang dan dia keluar dari rumah dosen cantik Annisa itu tampak kesal dan marah karena Annisa tidak ada.

Lalu Kane pun pulang dan sampai di rumah dia pun mencari ide agar dirinya bisa terus berduan dengan Annisa.