"Selamat datang kembali nona!"
"Kau terlihat lebih bersemangat kali ini dalam menyambutku Samuel"
"Oh ayolah nona Aletha apa kau masih marah, nona terlihat banyak membawa orang, apa mereka prajurit nona?"
"Untuk wanita ini, iya dia tangan kanan ku"
"Aku Samuel dan siapa kau nona yang cantik?"
"Namaku Ruth"
"Nona dan tangan kanannya memang memiliki sifat dingin yang sama"
Bug!
"Berhentilah mengoceh dan siapkan kamar untuk mereka berdua Samuel!"
"Baik nona"
Setelah menghilangnya Samuel. Seorang pria paruh baya menyambutku dengan ceria.
"Akhirnya nona kembali, silahkan ikuti aku nona"
Aku sangat merindukan tempat ini. Tempat dimana aku menghabiskan waktu selama 1 tahun terakhir. Masion yang dibangun untuk bisnis berbagai hal dalam dunia hunter. Ditangan keluarga Alberto inilah aku mempercayakan mereka. Aku membantu Samuel untuk membangun kembali bisnis lamanya dalam hal obat. Lalu diperluas dengan membuat Guild atas nama keluarga mereka, perdagangan artefak dan pembuatan senjata. Jika dipikir-pikir terlalu banyak bisnis yang dijalankan sekarang. Beruntungnya aku mereka berada dipihakku. Saat mereka berjanji untuk menjadi bawahanku, aku meragukan kepercayaan mereka. Tapi mereka benar-benar gigih untuk mempercayai mereka sampai surat penjajian itu menjadi nyata.
"Sudah lama sekali tempat nona ini kosong..."
"Kalian terlihat merawat tempat ini dengan sangat baik"
"Kami selalu menjaga tempat ini sampai pemilik tempat ini kembali"
"Kau terlalu rendah hati Earl, semua yang ada dimansion ini adalah milikmu"
Aku berjalan untuk duduk di tempat kerja ku dulu. Sering sekali aku mengawasi bisnis yang dijalankan oleh mereka.
"Karena nona disini aku ingin melaporkan keadaan bisnis keluarga ini kepada Anda"
Krit...
"Ini nona aku membawakannya untukmu"
"Samuel bersikap sopanlah pada nona"
"Oh ayolah kakek, aku dan nona seumur jadi tidak apa-apa aku bersikap seperti ini, aduh!" Sebuah pulpen ku layangkan ke kepalanya.
"Kapan aku membolehkanya"
Aku langsung melihat laporan yang diberikan Samuel kepadaku.
***
Ketika melihat Aletha duduk di kursi itu. Ia terlihat begitu fokus dengan kertas yang diberikan oleh laki-laki yang bernama Samuel itu. Aku tidak pernah tau sisi dirinya begitu dewasa saat ini. Wanita independen yang memegang berbagai hal. Dia terlihat baik-baik saja setelah terluka beberapa hari yang lalu dan memutuskan untuk pergi ke kota ini.
"Penurunan dalam bisnis mayat monster, apa tim dari guild kita cukup lemah untuk membasmi lebih banyak lagi?"
"Dungoen saat ini dalam keadaan tidak stabil, mereka adalah orang-orang yang memiliki kualifikasi tinggi nona"
"Aku percaya pada perkataanmu Earl, lalu kenapa terjadi penurunan disini, huh~ besok aku akan menemui mereka, cukup untuk hari ini, aku lelah"
Itulah percakapan serius yang sedang berlangsung. Aku juga setuju saat ini keadaan Aletha tidak stabil. Dia perlu istirahat untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Brak!
Seorang anak kecil mengagetkan kami semua. Anak laki-laki itu berlari ke arah Aletha yang sedang berjalan menuju ke arah kami.
"Kaka Al!!!"
"Roy..."
Anak itu memeluk Aletha. Aletha tersenyum tulus. Sosok ibu terlihat dari dirinya. Sebenarnya seberapa banyak yang disembunyikan Aletha saat ini?
"Apa kau sudah bertambah kuat Roy, ooh tidak kau terlihat lebih gemuk sekarang"
"Roy sudah menjadi kuat untuk melindugi kaka, kaka lama sekali tidak kesini, Roy pikir kaka marah dengan Roy..."
"Lucunyaaaaa..., kaka dengar Roy memasuki Akademi setelah kepergian kaka, apa kau memiliki banyak teman disana?" Sungguh langka melihat wajah Aletha dengan ekspresi itu sekarang.
***
"R-roy...mmm...,Roy ingin mengajak kaka ke kamar Roy"
Dari gelagatnya aku tau Roy menyembunyikan sesuatu. Aku meminta Earl untuk menemani ku dan meminta Samuel untuk mengantarkan Ruth dan Eric untuk beristirahat.
Setelah sampai ke kamar Roy.
"Si-siapa yang meletakan lukisan ku di kamar mu Roy?" Cukup menjengkelkan ketika melihat lukisan ku sendiri.
"Ka Samuel yang meletakannya"
"Be-benarkah, apa kaka terlihat cantik?"
Roy menggangguk. Awas saja kau Samuel akan ku ajari bagaimana kau harus meminta izin terlebih dahulu!
"Roy..., nona Aletha harus beristirahat sekarang, apa Roy bisa mengantar nona ke kamarnya?"
"Tentu saja Kakek!"
Melihat Roy menggenggam tanganku seperti ini. Entah kenapa aku memikirakan apakah ketika aku memiliki seorang anak, dia akan menggenggam ku seperti ini. Tanpa sadar aku merindukannya. Mengingat akan berpisah lama.
"Kakak" ku rasakan tarikan dari baju dan tangan ku.
"Ya?"
"Kita sudah sampai di kamar kaka hehe"
Senang melihay Roy menjadi anak yang aktif. Aku mengelus kepalanya dan berterima kasih karena telah mengantarku. Kamar ini masih terawat ya. Sudah lama sekali aku tidak tidur disini.
Memilih duduk di atas tempat tidur dan memeluk lututku. Tak terasa tetes air mataku menetes dengan sendirinya. Kesedihan ini tak bisa ku jelaskan. Dalam tangis terisak tanpa suara, aku merindukannya, benar-benar merindukannya. Bolehkah aku kembali dan memeluknya?
Aku terlalu takut untuk kembali. Aku takut akan membuatnya terluka. Apakah tak ada cara untuk menyampaikan rasa rindu ini?
***
"Hey wanita es, apa kau tidak merindukanku, aku disini merindukanmu, aku tau kau masih hidup Aletha. Aku akan mendukung semua keputusanmu, termasuk perpisahan ini, lihatlah betapa bodohnya aku dibuat olehmu, sampai aku berbicara pada bintang-bintang untuk menyampaikan rasa rinduku padamu..., aku ingin pergi ke tempatmu dan memelukmu...,aku tau ini bukan waktunya, berjanjilah padaku, kau baik-baik saja disana"
Ketika kurasakan kehadiran seseorang yang berjalan menujuku, aku memilih untuk diam.
"Xander apa kau tidak apa-apa?, ku dengar kekasihmu itu tidak kembali setelah memasuki portal itu"
"Tenanglah tuan aku baik-baik saja"
***
"Kenapa nona memanggilku sepagi ini? Hoam..."
"Bodoh, siapa yang meletakan lukisanku di kamar Roy heh?!"
"Aku meletakannya, karena Roy sering bermimpi buruk dan terus ketakutan pada kami. Ia terus memanggil namamu bahkan dalam mimpinya. Itulah kenapa aku meletakan lukisan nona disana"
"Jadi dia sering bermimpi buruk..."
"Nona terlihat cantik dengan gaun sederhana itu..." aku hanya melihatnya setelah ia mengatakan hal itu. Apa trauma Roy masih belum pulih?
Tok tok
"Nona sudah waktunya Anda sarapan" rupanya Ruth memanggilku untuk sarapan.
Kami bergega menuju ruang makan. Terlihat seluruh keluarga Alberto memenuhi ruang makan megah ini. Mereka terlihat lebih bahagia dari dulu. Senang melihat mereka seperti ini. Aku sudah selesai menyantap sarapan pagi ini.
"Nona ini obat Anda"
"Apa kau belajar membuat obat seperti Kevin Ruth?"
"Tidak nona, aku memiliki penyimpanan obat nona di cincin sihir ku"
"Eh?!, baiklah Ruth aku akan meminumnya" Cairan pahit itu menembus kerongkonganku. Setelah selesai, Samuel membawaku, Ruth, Eric dan Roy pergi ke Guild milik Alberto.
"Kita sudah sampai, turunlah dengan hati-hati nona"
"Kau terlihat sopan padaku kali ini Samuel"
"Orang-orang melihat keberadaan kita sekarang"
"Kau pikir mereka akan tau aku siapa"
Ketika tiba di tempat terbuka, aku melihat banyak anggota guild bertarung satu sama lain. Jadi hari ini adalah waktu mereka berlatih. Mereka memberi salam ke arah Samuel.
"Apa dia calon istri tuan?"
"Barbara!..., berhenti berkata seperti itu, dia adalah orang terhormat yang harus kalian hormati. Dia pimpinan di atas keluarga Alberto" ucapnya pelan.
"Kaka aku juga ingin seperti mereka" Roy yang bersamaku terlihat antusias dan senang. Apa dia jarang ke tempat ini?. Lagi pula kekerasan bukan hal baik untuk anak-anak.
"Roy, jika kau ingin seperti mereka, kau harus sering berlatih dan memiliki pengetahuan yang luas, jadi Roy harus belajar lebih giat, sekarang pergilah bersama pengasuhmu untuk belajar"
"Roy ingin dipeluk..." ucapnya merentangkan kedua tangannya ke arahku. Ya ampun anak ini begitu menggemaskan.
Setelah ku peluk, ia tersenyum dan berlari kegirangan.
"Nona ikutlah mari kita kesana dan melihat mereka dari jarak yang aman"
"Tidak, aku akan berkeliling disekitar mereka"
"Nona itu terlalu berbahaya..."
"Ada kau dan yang lain menjagaku" ucapku tanpa melihat dirinya.
Setelah ku perhatikan, gaya bertarung mereka sangat baik. Mana mereka juga tergolong di atas rata-rata. Untuk kemampuan aku menilai mereka cukup mampu membunuh moster dungeon. Huh~ kenapa aku melakukan hal yang merepotkan ini...
"Nona!"
Swoosh....