Chereads / killer kingdom / Chapter 19 - Bab 19

Chapter 19 - Bab 19

~klan Ghavar~

"semua bersiap. mereka akan datang!", ujar S mir kepada pasukannya.

"sebentar lagi", kata S mir yang melihat pasukan klan Ruztia datang ke arah mereka.

"AAAA!!", teriak semua pasukan Ghavar sambil berlari menyerang ke arah pasukan Ruztia.

S mir berperang menggunakan dua kapak ditangannya, dan menggunakan perisai yang terbuat dari kayu tebal dan kuat yang di ikatkan di lengan kanannya.

Pertempuran yang sangat liar, tidak ada formasi atau strategi apapun. mereka hanya mengandalkan kekuatan dan kebuasan mereka sendiri.

Ditengah-tengah perang, S mir mengambil sebuah buah di saku celananya. buah itu berwarna ungu dan bentuknya kecil. S mir memakan buah itu. seusai dia memakan buah itu, tubuhnya tak terkendali dan bergerak sendiri menyerang apapun dihadapannya, tidak peduli itu teman atau lawan. Sungguh pun begitu dia juga tidak bisa merasakan sakit, walaupun dia menerima banyak tebasan pedang oleh musuh. ia tetap menyerang dengan tak terkendali.

"heii!!", teriak Rechonaes ke arah mereka yang sedang berperang dari kejauhan dengan ditemani Dyrold, Cali, Vircan, dan para penjaga disampingnya.

"aku akan kesana", kata Dyrold

"aku ikut", kata Cali

"aku juga", kata Vircan.

"hei jangan!", ujar Rechonaes kepada mereka bertiga.

"tak apa. lagi pula kita ini sayap naga, organisasi perdamaian", balas Vircan.

Dyrold, Cali, dan Vircan pun berlari menuju medan perang.

"kau tangkap ketua klan Ruztia!", ujar Dyrold kepada Vircan.

"aku tidak tahu yang mana ketuanya", balas Vircan.

"Sepertinya yang itu. memakai kepala serigala diatas kepalanya", kata Dyrold.

"Kau ikut aku menangkap S mir", kata Dyrold kepada Cali.

Mereka pun mulai berpencar menangkap masing-masing ketua klan. Vircan berlari ke arah ketua klan Ruztia, ditengah orang-orang yang sedang berperang. sedikit sulit untuknya berlari karena harus menghindar dari mereka yang sedang bertarung. Sementara Dyrold dan Cali sudah berhadapan dengan S mir yang menggila. Dyrold segera mengeluarkan pisaunya dan Cali mengeluarkan belatinya.

"AAAAA!!!", teriak S mir sambil menyerang Dyrold dan Cali.

"Tang!!", Cali menahan ayunan pedang S mir. kesempatan itu pun diambil oleh Dyrold untuk menjatuhkan S mir.

"AAAAA!!", teriak S mir membanting Dyrold ke tanah.

Cali segera melompat kebadannya dan berhasil menjatuhkannya. dengan cepat Dyrold menyodorkan pisaunya ke lehernya untuk mengancamnya agar terdiam. Vircan yang sudah sangat dekat jaraknya dari Ketua klan Ruztia, melemparkan Pisaunya ke kaki Ketua itu sehingga tidak bisa berlari. Lalu Vircan menjatuhkannya dengan keras

ke tanah.

"Hentikaaaaan!!!", teriak Dyrold membuat semuanya melihat

ke arahnya.

"Berhentilah berperang atau masing-masing dari ketua kalian akan mati!", ujar Dyrold.

Semua pasukan pun melihat ke arah ketua mereka masing-masing yang sudah tertangkap.

"hentikan...hentikan peperangannya!", ujar S Mir kepada pasukannya.

Pada akhirnya mereka berhenti berperang.

***

"Sebenarnya ada apa yang membuat kalian berperang?", tanya Dyrold kepada semua orang disana.

"itu semua karena mereka!", ujar satu orang dari klan Ghavar sembari menunjuk ke arah pasukan Ruztia.

"tidak. yang salah itu kalian!", balas satu orang dari klan Ruztia.

"Memangnya ada apa?", tanya Dyrold menengahi.

"Ada sebuah sungai didekat sini, dan sungai itu milik Klan kami karena sungai itu berjarak sangat dekat dengan klan kami. tapi mereka selalu menangkap ikan disungai itu", jawab seseorang dari klan Ghavar kepada Dyrold.

"Tapi sungai itu pertama kali ditemukan oleh klan kami", sanggah seseorang dari klan Ruztia.

"Lalu kenapa kalian tidak saling berbagi saja?", kata Dyrold.

"tidak, tidak bisa seperti itu", kata S mir.

"Sudah banyak yang mereka rebut dari kami", kata S mir kepada Dyrold.

"Tapi dari dulu kalianlah yang merenggut banyak nyawa ketua-ketua klan kami terdahulu. kami hanya mencari keadilan kami sendiri !", ujar ketua Ruztia.

"Tapi semua ketua terdahulu kalian sangatlah serakah. mereka ingin menghak milikan semua sungai-sungai dan tanah-tanah yang mereka jumpai!", ujar S mir.

"Itu semua yang ketua terdahulu kami lakukan bukanlah keserakahan, melainkan ingin menghidupi Klannya. jika bukan karena mereka, kita pasti sudah mati!", bantah Ketua Ruztia.

"kalau begitu kalian tidak usah mengambil sungai Ghavar. lagipula kalian sudah memiliki banyak sungai unguk menghidupi klan kalian", Kata Dyrold kepada ketua Ruztia.

"Sungai itu milik kami!", ujar ketua Ruztia.

"Ingatlah aku si ketua klan Ruztia, Almeda!", ujarnya.

"Ayo pulang!", perintah Almeda kepada pasukannya.

"Sungguh melelahkan", lirih Dyrold

"Hei !", sahut Rechonaes menghampiri dengan didampingi penjaganya.

***

~kamp sayap naga~

"Kapan kita akan kerajaan Kwurse untuk membawa anak ini kesana?", tanya Aubrey sembari menyuapi anak kecil itu makan.

"Aku bukan anak, namaku Rehana", kata Anak itu.

"Kalau begitu, namaku Aubrey", balas Aubrey.

"jangan sekarang. Raja Grirot masih berada di sana", kata Dorgan menjawab pertanyaan Aubrey tadi.

"Kita tunggu informasi dari teman kita yang bertugas ke sana", kata Dorgan.

"Lalu bagaimana dengan Lardan. dia masih di Norgia dan belum pulang sampai sekarang. apa kita harus ke Norgia?", tanya Aubrey.

"Kalau begitu kau pergi saja ke Norgia, aku tidak bisa ke sana. Aku buronan di sana", kata Dorgan.

"Kau kan kuat. kenapa kau tidak mau ikut?", tanya Aubrey.

"Lalu siapa yang akan mengurus Rehana?", Dorgan menanya balik.

"Aku yang akan mengurusnya, dan kau yang pergi ke sana", Jawab Aubrey.

"Akan merepotkan jika aku terus diserang oleh mereka, sedangkan aku harus mencari Lardan dimana", balas Dorgan.

"Hmmm....baiklah, aku yang kesana", kata Aubrey.

"Kau memang sepupuku yang hebat", kata Dorgan sambil menepuk pundak Aubrey.

"Dan kau adalah sepupuku yang merepotkan", balas Aubrey sembari mendorong pelan Dorgan.

***

~Satu hari kemudian~

~Nordia~

"apa aku boleh masuk?", tanya Aubrey kepada penjaga pintu gerbang masuk disana.

"ya, boleh. masuklah", kata salah satu penjaga kepada Aubrey.

"sepertinya kalian sibuk", kata Aubrey.

"ya, kami sedang mempersiapkan peralatan perang dan memperkokoh benteng", kata si penjaga itu.

"untuk apa kalian memperkuat benteng dan mempersiapkan peralatan perang?", tanya Aubrey yang sebenarnya sudah tau apa jawaban dari pertanyaannya itu.

"besok pasukan Kwurse akan datang menyerang kemari. Kami diperintahkan Raja untuk bisa mempertahankan kerajaan Nordia, bagaimanapun caranya", kata penjaga itu.

"kalau begitu aku akan masuk kedalam", kata Aubrey.

"ya, silahkan", balas penjaga itu.

Aubrey pun masuk kedalam kerajaan dengan kudanya, dan segera mencari Lardan berada.