Chereads / killer kingdom / Chapter 18 - Bab 18

Chapter 18 - Bab 18

~Tamsk vs Silagord~

peperangan semakin sengit. pedang-pedang diayunkan kesana-kemari. burung-burung gagak sudah berterbangan di atas langit. menunggu peperangan usai, agar mereka bisa turun ke tanah untuk menyantap mayat-mayat prajurit yang terbunuh. itu adalah menu makan siang para gagak, mereka rela menunggu lama peperangan berakhir.

"Aaaaa!!", teriak Barco yang sedang menyerang prajurit Silagord.

"Crrat!!", Barco menebas leher musuh itu hingga putus.

"Mungkin tidak terlalu buruk ikut dalam perang sekali lagi", kata Barco dalam hati.

Lalu ia pun berlari ke garis depan, membantu Daniel yang masih diserbu pasukan musuh. Barco sembari berlari, ia mengangkat pedangnya bersiap menebas musuh-musuh yang mengepung Daniel.

"Crraat...Crraat....Crraat", Barco menebas semua musuh dihadapannya.

"hebat juga kau bisa sampai kesini", kata Daniel kepada Barco.

"Asal kau tahu sebelum aku menjadi budak, aku adalah seorang panglima perang", balas Barco.

Mereka berdua bertarung bersama melawan musuh yang mengepung mereka.

"kalau dilihat-lihat, Daniel menggunakan senjata berupa tanduk banteng dan gading gajah yang di ikatkan ke lengannya", kata Barco dalam hati sembari melihat ke arah Daniel.

Terlihat Daniel bertarung dengan sangat buas, walaupun ia menggunakan senjata yang tidak lazim pada umumnya. tapi ia tampak begitu lihai sekali menggunakan tanduk banteng dan gading gajah itu sebagai senjatanya.

***

Pasukan Tamsk berhasil menembus ke pertahanan garis depan musuh, membantu Daniel dan Barco dalam kepungan prajurit lawan.

"akhirnya kalian datang", kata Barco.

"buat formasi!!", perintah Daniel kepada pasukannya.

Dengan cepat pasukan Tamsk pun membentuk formasi yang sudah mereka latih. mereka membentuk lingkaran dan para pemanahnya berada di tengah-tengah lingkaran. sementara prajurit yang lainnya bertahan dari serangan musuh dengan menggunakan perisai dan membiarkan pemanah menembaki musuh-musuh yang ada.

"formasi dua!!", perintah Daniel.

seketika prajurit yang menjadi posisi lingkaran mulai bertarung melawan musuh dan melebarkan bentuk lingkarannya. para pemanah mulai menembaki anak panah berapi ke arah musuh. Lalu mereka mengambil botol berisi minyak tanah yang mereka bawa. Mereka lalu membakar minyak yang berada didalam botol itu dan melemparkan botol itu ke arah pasukan lawan, yang membuat banyak prajurit-prajurit lawan terbakar sampai mati.

Tak lama kemudian datang Emily dengan kudanya menghancurkan formasi pasukan Tamsk sendirian. formasi pasukan Tamsk menjadi hancur dan berantakan karena penyerangan Emily. Pasukan Silagord mengambil kesempatan itu untuk menyerang balik.

"keparat kau nenek peyot!!", sahut Daniel ke arah Emily, membuat Emily melihat ke arahnya.

"kemarilah persetaaan!!", ujar Daniel sambil berlari ke arah Emily.

Emily memacu kudanya ke arah Daniel. di saat Emily hampir menabrak Daniel, Daniel melompat ke arah Emily dan menjatuhkannya ketanah. "Brukk". Sekarang badan Emily terjatuh ke tanah, sementara Daniel meniban badannya.

"imut juga ini perempuam", kata Daniel yang terpesona menatap wajah Emily.

Daniel pun terdiam sejenak, karena terpesona melihat wajah Emily yang cantik dan juga imut.

"Brukk!!", Emily memukul wajah Daniel yang membuatnya menjauh dari badannya. Tapi karena Daniel sudah sangat terpesona karenanya, ia sampai tidak merasakan sakit sedikit pun setelah menerima pukulan dari Emily. Daniel kembali terdiam bagaikan patung dengan mata melotot dan mulut terbuka sedikit lebar. Emily yang takut dengan ekspresi Daniel yang seperti itu, pun menjauh meninggalkan Daniel yang sedang berdiri mematung dengan mata yang masih melotot dan juga mulut yang masih terbuka sedikit lebar.

"Aku... .telah.... .jatuh..... cinta....", kata Daniel dengan nada yang pelan dan lembut.

"hei!", ujar Barco sembari menepuk pundak Daniel.

Daniel melihat ke arah Barco dengan tatapan mata yang masih melotot dan mulut masih terbuka.

"Plakk", tampar Barco tanpa sengaja karena terkejut melihat wajah Daniel yang seperti itu.

"M-ma-ma-maaf aku tidak sengaja", kata Barco.

Daniel membalas perkataan Barco. "Dia... sangat... cantik....", kata Daniel dengan pelan.

"apa, siapa, siapa yang cantik?", tanya Barco

"dia", kata Daniel menunjuk ke arah Emily yang sedang bertarung malawan prajuritnya sendiri.

"hei, apa kau waras. dia musuh kita sekarang", kata Barco sembari menggoyangkan badan Daniel.

"Aku....tidak.....peduli", kata Daniel dengan pelan.

"jika kau seperti ini, kita akan kalah. tidak ada yang memimpin perang!", ujar Barco.

"Aku tidak peduli. aku tidak peduli. aku hanya ingin bersamanya", balas Daniel.

"kenapa hari ini begitu sial?!", keluh Barco.

"akan ku serahkan kepimpinanku kepadamu", kata Daniel.

"apa?", Barco terkejut

"bukannya katamu, kau adalah dulu seorang panglima perang?", kata Daniel.

Pada akhirnya Barco memimpin pasukan Tamsk atas izin dari Daniel yang sudah gila cinta.

"hei", kata Daniel menghampiri Emily.

Dengan cepat Emily menyodorkan pedangnya ke arah leher Daniel.

"Aku terbunuh olehmu adalah sebuah kebahagiaan dalam hidupku walaupun aku tidak akan bisa bertemu dengan dirimu lagi", kata Daniel.

"apa di saat kau menjatuhkanku dari kudaku tadi, kau terbentur sesuatu?" tanya Emily.

"Aku tidak terbentur apapun, hanya saja diriku telah berubah. aku bukanlah aku yang dulu".

"Sepertinya kau sedang sakit", kata Emily.

Setelah itu Emily menghentikan pasukannya berperang karena ia memberikan waktu kepada Daniel untuk beristirahat sejenak. Barco juga menghentikan pasukannya dan kembali ke kamp untuk beristirahat.

***

"hei, ada apa denganmu?", tanya Barco kepada Daniel.

"ambil ini", kata Daniel sembari memberikan secarik kertas yang sudah di lipat-lipat.

"Apa ini?", tanya Barco.

"surat perjanjian untuk panglima perang Silagord, Emily" jawab Daniel.

Barco yang percaya dengan perkataan Daniel, ia pun mengantarkan secarik kertas itu kepada Emily yang sedang beristirahat di kampnya.

"ada apa?", tanya Emily kepada Barco yang datang dengan kudanya.

"ini untukmu dari Panglima perang kami, Daniel", jawab Barco sambil memberikan secarik kertas itu kepada Emily.

Emily pun membuka lipatan-lipatan kertas itu. ternyata terdapat tulisan di dalam kertas itu. Emily pun membacanya.

Isi kertas

Sungguh indah wajahmu

Sungguh bersih batinmu

Rasa sakit hilang saat aku melihatmu. hingga kunyatakan

"Aku mencintaimu"

~Daniel~

Setelah Emily membaca tulisan di kertas itu, ia langsung meremukan kertas itu dan melemparnya jauh-jauh.

"Bilang kepada si Daniel, perang akan dimulai kembali", kata Emily kepada Barco.

Setelah mendengar perkataan Emily, Barco segera kembali kepada Daniel dan memberitahukan kepadanya bahwa perang akan segera dimulai.

Di saat perang kembali di mulai, pasukan Silagord dan Pasukan Tamsk kembali sangat sengit. hingga pada akhirnya hasil dari peperangan adalah seimbang. mereka akan kembali melanjutkan pertempuran minggu depan.

***

~Klan Aldova~

"Sekarang bangunan-bangunan disini sudah mulai banyak", kata

S mir kepada Raja Habard.

"hmm.... sejauh ini aku belum tahu namamu", kata S mir kepada raja Habard.

"kau benar. maafkan aku yang belum memberitahukan namaku"

"Namaku Rchonaes"

"kalau begitu aku ingin kembali ke klan ku. aku masih ada urusan.", kata S mir

"ketuaaa!", sahut seorang pria berlari ke arah S mir.

"Klan Ruztia akan datang menyerang klan kita!", ujar pria itu.

"sial, mereka lagi!", kata S mir dengan marah.