~Kwurse~
"ayah!", sahut Grirot
"ada apa. kenapa kau kelihatan cemas sekali?", tanya Jeager kepada putra sulungnya.
"Proton ayah. Proton telah dibantai habis oleh prajurit Nordia", jawab Grirot dengan nada khawatir.
"apa!, yang benar?", Jeager terkejut.
Grirot langsung memberikan kain yang melapis sesuatu. dibukalah kain itu dan terlihat sepotong kepala Davy. Jeager terkejut bukan main. sedih dan marah, itulah yang dia rasakan sekarang. mukanya menjadi merah, matanya meneteskan air mata. ia mendekap kepala anak bungsunya yang tercinta. lalu ia berkata. "aku bersumpah akan ku hancurkan kerajaan Nordia sebelum aku mati ditelan umur"
"siapkan pasukan sekarang juga. kita akan bersiap menyerang kerajaan Nordia", ujar Jeager.
Jeager pun segera memanggil menteri-menteri dan penasihatnya untuk berdiskusi perihal penyerangan Nordia.
***
"Rencana kita berhasil", kata Grirot kepada Trx dengan girang.
"karena aku sudah membantumu. apa aku boleh meminta sesuatu darimu?", kata Trx.
"apapun yang kau minta akan ku kabulkan", kata Grirot.
"aku ingin prajuritmu yang terbaik dan kapal-kapal perangmu yang terbagus", kata Trx.
"aku akan memberikanmu 15.000 prajurit terbaikku dan akan ku beri 20 kapal yang paling bagus untukmu. itu semua akan ku antar ke kerajaanmu", kata Grirot sambil memegang bahu Trx.
"senang kita bekerja sama", kata Trx.
"aku sangat berterimakasih kepadamu, Trx", kata Grirot.
"seharusnya aku yang beeterimakasih kepadamu, Grirot", balas Trx.
"sekarang kau bagaimana?", tanya Grirot.
"aku akan kembali ke pulau Lhizpare", jawab Trx.
"oh tempat para perompak. kalau begitu akan ku antar kau bersama dengan selingkuhanmu", kata Grirot.
"selingkuhan, sejak kapan aku berselingkuh?", Trx heran.
"gadis perompak yang bersamamu, bukannya dia selingkuhanmu?", Grirot pun kebingungan.
"tidak, dia hanya teman baru ku", kata Trx.
"yasudah, ayo kuantar kau ke pulau Lhizpare", kata Grirot.
Grirot pun mengantar Trx dan Alexa kembali ke pulau Lhizpare dengan menggunakan kapal.
Sementara itu, Barnarot dan anak buahnya tidak diberi upah sama sekali. alih-alih mereka semua dipenjarakan di dalam penjara bawah tanah oleh Grirot dengan alasan mereka perompak berbahaya.
***
~Tamsk~
di pagi hari yang berawan, Barco sedang berlatih bersama prajurit lainnya di barak militer. itu pun Barco dipaksa berlatih oleh Daniel.
katanya untuk bersiap perang melawan tentara perang kerajaan Silagord.
"lagipula aku tidak akan mau berperang", kata Barco dalam hati.
"aku kabur saja nanti saat dimedan perang, aku tak mau mati sia-sia"
"hei Barco!", sahut Daniel dari kejauhan.
Barco pun mendekatinya dan berkata. "ada apa?"
"ikut aku!", perintah Daniel.
Barco pun mengikuti Daniel pergi. ia tidak tahu mau kemana si keparat itu pergi. ia juga masih baru datang ke kerajaan ini dan sudah dipaksa ikut berperang.
"sudah sampai", kata Daniel
di depan pintu toko senjata.
mereka pun masuk kedalam toko itu. "kau mau apa?", tanya Daniel kepada Barco.
"aku ingin pedang yang panjang", jawab Barco.
"tidak apa sesekali membeli pedang. lagipula sepertinya si Daniel yang membayarnya", kata Barco dalam hati.
"pak, berikan saya pedang panjang yang paling bagus disini", kata Daniel ke pemilik toko.
Si pak tua itu pun mengambil sebuah pedang panjang di gudang.
"ini, masih bagus dan baru dibuat", kata si pak tua itu sembari memberikan pedang itu ke Daniel.
"lihat ini, apa kau suka?", tanya Daniel sembari menyodorkan pedang itu ke muka Barco.
"woi, gimana aku bisa lihat bodoh", kata Barco dalam hati.
Barco memperhatikan pedang itu. mata pedangnya panjang dan sedikit melengkung, genggaman pedang panjangnya juga terlihat kuat.
"boleh ku coba?", tanya Barco kepada pak tua.
"silahkan", jawab pak tua.
Barco membawa pedang itu keluar dan mencoba menebas tangkai pohon di depan rumah seseorang.
"TRAKKK!!", tangkai itu patah di tebas oleh Barco.
"woii!!", sahut seorang wanita tua ke arah Barco.
Barco menoleh ke arah wanita itu dengan heran.
"itu pohon ku, enak saja kau main tebas pohon orang", wanita itu marah dan Barco hanya terdiam merasa bersalah.
"aku tidak mau tau, kau harus mengganti pohonku!", ujar si wanita tua menghampiri Barco.
Daniel mendekati wanita itu dan memberikan kantong yang berisi kepingan emas.
"setelah ku pikir-pikir tak ada gunanya aku memerahimu. jadi sana pergi dari hadapanku!", kata wanita itu kepada Barco.
setelah itu mereka berdua kembali ke toko tadi.
"bagaimana?", tanya si pak tua.
"ya, aku beli yang ini", jawab Barco.
"sekarang kau bayar pedangnya", kata si pak tua sembari mengangkat tangannya menagih bayaran kepada Barco.
lalu Barco melihat ke arah Daniel seperti ingin berkata. "woi, sana bayar pedangku". sementara Daniel menatap balik ke arah ku dengan tatapan polos.
"apa-apaan ini, jadi aku yang bayar sendiri pedangnya. lalu buat apa kau mengajakku kemari dasar bajingan!!", kata Barco dalam hati.
Dan pada akhirnya Barco membayar pedang itu seharga 10 batang emas. lalu si pak tua memberikan sarung pedang itu sebagai bonus. setelah dari sana Barco dan Daniel kembali ke barak untuk berlatih kembali.
"memang kapan perangnya?", tanya Barco.
"besok siang", jawab Daniel.
"yang benar saja, kita kan baru bersiap!", ujar Barco
"sebenarnya kami sudah bersiap dari jauh-jauh hari. jadi cuma dirimu saja yang belum cukup persiapan", kata Daniel.
"persetan sekali kau", kata Barco dalam hati.
sesampainya di barak, Barco kembali berlatih mempersiapkan dirinya untuk berperang esok hari.
"tunggu, buat apa aku berlatih jika pada akhirnya aku kabur dari perang", kata Barco dalam hati.
Pada akhirnya, Barco pergi ke salah satu bar di kota untuk bersantai-santai.
***
~Lhizpare~
Trx tengah memandangi lautan
di pantai sembari memakan buah pisang ditemani Hendric dan Nora.
"kapan kau kembali?", tanya Alexa yang tiba-tiba datang menghampiri Trx.
"sekarang", jawab Trx.
"terimakasih atas bantuanmu selama ini. sekarang ambil saja kapalku semuanya", kata Trx
setelah itu Trx,Hendric,dan Nora kembali pulang kembali ke kerajaan Valvah dengan kapal kecil milik mereka.
"kalau kau butuh bantuan, datang saja ke sini!!", sahut Alexa kepada Trx yang sudah berlayar di lautan sembari melambaikan tangannya.
Trx pun berteriak. "kami akan kembali ke sini kapan-kapan!!!".