Chereads / killer kingdom / Chapter 12 - Bab 12

Chapter 12 - Bab 12

~kwurse~

"Itu lihat, kita sudah sampai", ujar Nora membangunkan raja dan Hendric yang tengah tertidur.

"Woah, akhirnya sampai juga", berkata sang raja.

"Jadi apa selanjutnya tuan", tanya Hendric kepada raja.

"Pada saat ini sang raja kwurse sudah tua, dan sebentar lagi kekuasaannya akan diturunkan kepada anaknya", jawab sang raja

"Akanku jelaskan dulu tentang kedua anak lelaki raja kwurse. Anak yang pertama bernama Grirot jeager. dia merupakan raja yang memerintah kerajaan Quartine sekaligus pangeran tertua dari kerajaan Kwurse. Dan anak yang kedua bernama Davy jeager. Dia merupakan raja yang berkuasa di kerajaan Proton sekaligus seorang penasihat kerajaan Kwurse".

"Mereka berdua akan saling berebut kekuasaan tahta kerajaan milik ayah mereka. Karena kerajaan Kwurse memiliki armada laut yang termasuk besar, Mereka berdua pasti akan menginginkan tahta itu".

"Lalu kita akan menjadi provokator, agar mereka berebut tahta kerajaan", jelas sang raja kepada Hendric.

***

Mereka pun memasuki kerajaan Kwurse. Tampak banyak bangunan yang indah dengan tersusun rapih menjulang ke atas.

"Lalu kita ingin kemana?", tanya Hendric kepada raja.

"Kita pergi menuju istana", jawab si raja.

Mereka pun mendatangi istana raja.

Setelah sesampainya di sana. Mereka masuk kedalam istana dengan meminta izin kepada penjaga di sana. Lalu mereka mendatangi raja Kwurse yang sedang duduk di singgasananya. Terlihat dia sangat lemas sekali.

"Ada perlu apa kau datang kemari, Trx", kata raja Kwurse.

"Wahai tuan raja yang memiliki kekuasaan di banyak lautan dan yang maha perkasa. Aku yang lemah dan rendah ini datang jauh-jauh kemari untuk meminta sebuah dua kapal perang besar yang tuan raja miliki", jawab raja Valvah.

"Kau hanya meminta dua kapal perang saja. Akan kuberi kau lima, eh tidak... sepuluh kapal perang besar akan ku berikan padamu. Apa kau senang, Trx?", kata raja Kwurse.

"Dan jangan panggil aku tuan raja. Panggil saja namaku"

"Terimakasih Jeager. Itu lebih dari cukup", tutur Trx dengan lembut dan sopan.

"Uhuk...uhuk", batuk Jeager.

"Sepertinya kau sedang sakit", kata Trx.

"Kau benar. aku sudah tua, dan harus segera mewarisi tahtaku kepada putraku", balas Jeager.

"Kira-kira kepada siapa yang akan kau kasih tahtamu itu dari kedua putramu?", tanya Trx

"Setelah berpikir dan diskusi dengan para mentri dengan waktu yang cukup lama, Aku memutuskan tahtaku akan kuberikan kepada anak bungsuku. Dia lebih baik soal kepemimpinan dari pada anak sulungku", jawab Jeager.

"Memang ada apa kau bertanya soal itu?", tanya Jeager kepada Trx.

"Tidak apa, aku hanya ingin tahu", jawab Trx.

"Yasudah kalau begitu pulanglah dan urus kerajaanmu. Akan ku antar kapalnya ke kerajaanmu nanti", kata Jeager.

"Tapi bukannya kerajaanmu belum memiliki kekuasaan di perairan?", lanjut Jeager berbicara.

"Tidak apa, kau kirim saja kapalnya di pulau Lhizpare", berkata Trx.

"Bukannya pulau itu pulau para perompak?", tanya Jeager.

"Ya kau benar", jawab Trx.

"Terserahlah", balas Jeager.

Trx, Nora,dan Hendric pergi dari istana kerajaan. Mereka kembali menaiki kereta kuda.

***

"Saya baru tahu nama tuan adalah Trx", kata Hendric

"Iya juga. Selama ini kau tidak tahu nama asliku", balas Trx.

"ya...itu karena tuan selalu memakai nama kerajaan", kata hendric.

"Sekarang kita ingin kemana raja Trx?", tanya Nora.

"Pelabuhan Nermada", jawab Trx sembari memberikan sebuah peta kepada Nora.

"Baiklah", ucap Nora sambil menjalankan kereta kuda.

***

~Nordia~

"Sudah saatnya kita pergi dari sini. Sudah dua hari kita terus berada dirumah ini dan aku juga lapar!", ujar Lardan.

"Tenanglah. Rumah ini aman. Tidak akan ada yang berpikir bahwa rumah usang ini terdapat seseorang didalamnya", balas Aska.

"Tapi aku tidak tahan berada ditempat kotor ini!", seru Lardan.

"Lalu bagaimana kita bisa kabur dari kerajaan ini sedangkan kita adalah buronan", ucap Dorgan.

Seketika Lardan pun terdiam mendengar ucapan Dorgan.

"Aku punya rencana", kata Aska.

"Apa?", tanya Dorgan.

"Kita akan kabur pada tengah malam. Kita kabur dari arah barat karena para penjaga datang dari istana yang dimana terletak di arah timur", jelas Aska

"Kenapa kau bisa tau para penjaga datang dari istana?", tanya Dorgan.

"Aku sebelumnya melihat para penjaga sedang menjaga kawasan istana pada siang hari dan mereka akan berkeliling di kota pada tengah malam", jawab Aska

"Baiklah, kita akan kabur malam ini", ujar Lardan dengan gembira.

***

Tengah malam yang ditunggu-tunggu pun telah tiba. Mereka bertiga keluar dari rumah usang itu.

Mereka segera berlari ke arah barat. Rumah-rumah warga mereka lalui, kedai-kedai mereka lewati. Hingga sampailah mereka di pasar.

"Sekarang kita sudah jauh dari para penjaga. Ayo ke pintu gerbang keluar", ujar Aska.

Mereka pun berlari ke arah pintu gerbang keluar. Namun ditengah berlari mereka melihat beberapa penjaga berada di kejauhan. Mereka bertiga dengan cepat memanjat satu rumah warga, dan berjalan dari atap rumah ke atap rumah yang lain. Dengan cara seperti itu, mereka pun sampai di depan gerbang keluar yang di jaga oleh beberapa penjaga. Lalu mereka menghabisi semua penjaga di situ. pada akhirnya Mereka berhasil kabur keluar dari kerajaan.

"Wooo, berhasil!!", teriak Aska kegirangan.

"Capp!!", sebuah anak panah tertancap di bagian belakang kepala Aska. Anak panah itu berasal dari seorang penjaga yang berada di belakang mereka. "Keparat kaaauuu!!", teriak Dorgan ke arah penjaga itu.

Lalu penjaga itu berteriak memanggil teman-temannya. Para penjaga pun berdatangan dengan jumlah yang begitu banyak.

"Akan ku bunuh kalian semuaaa!!", seru Dorgan.

"Percuma kita melawan mereka. Para Penjaga yang lain akan terus berdatangan", balas Lardan sembari menarik tangannya.

Pada akhirnya Dorgan dan Lardan kabur dari serangan para penjaga.

***

Matahari telah telah terbit dari barat. Lardan terbangun karena terkena pancaran sinar mentari. Ia melihat Dorgan sedang duduk memandangi matahari terbit.

"Selanjutnya kita ingin kemana?", tanya Lardan kepada Dorgan.

"Tak ada pilihan selain ke kamp Sayap naga", jawab Dorgan.

"Apakah jauh?", tanya Lardan.

"Ya, jauh. Kita membutuhkan kuda", jawab Dorgan.

"Untuk sekarang kita berjalan kaki dulu", kata Dorgan.

"Ayo pergi!", ujar Dorgan sembari berdiri dari duduknya.

Mereka berdua pun berjalan menuju kamp Sayap naga. Di tengah-tengah perjalanan mereka melihat dua orang sedang berjalan menunggangi kuda.

"Kita rampas kuda mereka", kata Dorgan kepada Lardan.

"Baiklah, tak ada pilihan lain"

Lardan dan Dorgan pun merampas kuda dua orang itu. Lalu mereka meninggalkan dua orang itu dengan menaiki kuda.

***

Hari yang cerah di kerajaan Nordia. Burung-burung berterbangan di angkasa. Anak-anak bermain di luar rumah mereka. Dan para orang dewasa mulai bekerja.

Barco di pagi yang cerah ini sedang berlatih bertarung di depan rumah Rasal yang tanpa sadar dia diperhatikan oleh beberapa anak-anak dari kejauhan.

"Barco!", sahut Rasal.

Barco terkejut dan menoleh ke arah rasal.

"Kenapa?", tanya Barco.

Rasal mendekati Barco dan berkata. "Kita akan pergi ke kerajaan Tamsk", jawab Rasal.

"Kenapa kita pergi ke sana?", tanya Barco.

"Sudah, ikut saja", balas Rasal