~habard~
Para warga semua bekumpul di gerbang belakang kerajaan, untuk bersiap kabur keluar dari kerajaan yang sebentar lagi akan dikuasai oleh prajurit Nordia.
"Ayo semua berangkat!", seru sang raja yang berjalan dengan menunggangi kudanya, dan dikawal oleh para penjaganya.
Warga-warga berhasil keluar kerajaan dengan selamat, sementara kerajaan Habard hening, sunyi, tidak berpenghuni, membuat para prajurit Nordia sangat kebingungan di kala mereka masuk kedalam kerajaan.
***
Hari yang begitu gelap dan hanya ada sedikit cahaya dari bulan, sangat sulit bagi para warga untuk bisa melanjutkan perjalanannya. Rohan yang membawa persedian makanan bersama pria bertopi bundar yang tadi datang kerumahnya sekarang sudah sedikit lebih akrab dan saling bercerita banyak hal.
"Paman, nama paman siapa?, dari tadi kita bercerita tanpa mengetahui nama satu sama lain, akan kah lebih nyaman jika kita mengetahui nama kita masing-masing.", ujar Rohan.
"Hmm, kau benar. Kau bisa memanggilku, paman Dyrold", kata pria itu.
"Hmm, kalau aku bernama Rohan lora, paman bisa memanggilku Rohan", ucap Rohan sembari tersenyum kepada Dyrold.
Perjalan masih dilanjutkan hingga benar-benar jauh dari kerajaan Habard, walaupun para warga sangat kelelahan. "Berhenti disini!", seru sang raja, membuatnya diperhatikan oleh semua warga.
"Kita istirahat disini dulu hingga fajar datang!", perintah sang raja dengan lantang. Pada akhirnya mereka pun beristirahat ditempat itu. Rohan tertidur bersama kedua orang tuanya dan juga Dyrold di atas tanah yang dilapisi kain bersih.
***
fajar telah datang, dikit demi sedikit para warga terbangun dari tidur mereka.
"Tempat ini tidak lumayan buruk untuk ditempati", ujar sang raja kepada pengawalnya.
"Tempat ini juga dikelilingi oleh pepohonan yang berbuah dan tanaman-tanaman yang bisa kita konsumsi", lanjut sang raja berbicara.
Para penjaga pun memberitahu para warga bahwa kita akan membuat pemukiman di tempat ini, dan para warga setuju akan hal itu. Mereka mulai bekerja membuat rumah demi rumah, dan membuat bangunan lainnya dengan bahan-bahan yang mereka dapatkan dari lingkungan sekitar
Dyrold dan teman-temannya membantu mereka membangun rumah. Sedangkan Rohan dan teman-temannya mengumpulkan buah-buahan untuk dimakan bersama nanti.
Bukan hanya para warga saja yang bekerja, sang raja pun ikut serta dalam pekerjaan membuat pemukiman disini walaupun sudah dilarang oleh beberapa warga, namun sang raja tetap memaksa ingin ikut serta dalam pembangunan.
***
"Ini akan menjadi lebih mudah, untuk melanjutkan rencana kita", ujar Dyrold kepada temannya yang sedang duduk beristirahat di atas batang pohon yang besar.
"Yah tentu saja, ini akan mudah", ucap salah satu temannya, vircan.
"Jika sudah seperti ini, kita ajak mereka", balas teman yang lain kepada vircan, bernama cali.
Mereka bertiga adalah sahabat yang saling mengerti satu sama lain, walaupun mereka seringkali bertengkar, namun tak ada dari mereka yang mempunyai niatan untuk memputuskan tali persahabatan.
***
Matahari telah berada di atas kepala mereka, menandakan waktunya untuk beristirahat. Para warga pun segera membuat masakan yang mereka dapat di alam sekitar seperti daging kelinci, buah blueberry, dan beberapa ikan segar yang mereka dapatkan di sungai terdekat. Ditengah-tengah warga yang sedang beristirahat, Dyrold meminta semua perhatian warga ke arah dia.
Para warga pun menatap ke arahnya dengan tatapan heran.
kepada mereka semua Dyrold berkata. "Terimakasih atas perhatian kalian semua....pertama-pertama saya akan memperkenalkan diri. saya adalah salah satu anggota organisasi "Sayap Naga". organisasi ini bertujuan, agar menciptakan perdamaian dunia. menghilangkan setiap api peperangan antara kerajaan-kerajaan. demi menciptakan perdamaian itu, kami harus melakukan apapun dan sebisa mungkin agar bisa membangkitkan perdamaian dunia. kami tidak ingin adanya pembantaian yang selalu terulang kembali, kami tidak ingin adanya pertumpahan darah dimana-dimana, kami tidak ingin adanya permusuhan antara manusia yang berdampak kepunahan bagi kita sendiri. maka dari itu aku mengajak kalian semua agar bisa masuk kedalam organisasi "Sayap Naga".
Vircan dan cali mengacungkan tangan mereka, yang lalu di ikuti oleh para warga sedikit demi sedikit hingga semua warga mengacungkan tangan mereka tak terkecuali sang raja.
Inilah taktik cali, vircan, dan Dyrold. Dyrold akan mengajak warga ikut kedalam organisasi, lalu cali dan vircan mengacungkan tangan yang membuat para warga juga ikut mengacungkan tangan mereka. para warga berpikir jika dua orang berani masuk kedalam organisasi, maka tak perlu ragu-ragu lagi, mereka pun mengikuti cali dan vircan untuk masuk bergabung kedalam organisasi perdamaian.
Dengan ini semua warga dan juga sang raja adalah bagian anggota dari organisasi Sayap naga, dan ikut serta menciptakan perdamaian dunia.
***
Sore telah tiba, mereka pun melanjutkan bekerja membangun pemukiman mereka.
Satu demi satu, rumah-rumah pun telah selesai dibangun dan siap untuk ditempatkan, walaupun hanya sedikit. tidak semua warga dapat dibuatkan rumah mereka masing-masing. Bukan hanya rumah-rumah saja yang telah mereka bangun, sumur-sumur pun telah mereka buat, dan didalamnya juga terdapat air yang banyak dan sangat bersih, layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Hingga malam tiba, mereka tetap melanjutkan pekerjaannya. Mereka juga membuat obor dan api unggun untuk menerangi dan membantu mereka bekerja digelapnya malam hari.
"Paman Dyrold, karena kita semua adalah organisasi yang akan membawa perdamaian dunia, apakah kita juga berlatih bertarung?", tanya Rohan.
"Oh ya tentu saja, semua anggota Sayap naga diwajibkan untuk bisa bertarung menggunakan senjata atau tanpa senjata agar kita bisa melindungi diri kita dari musuh-musuh yang akan menyerang. Kita juga diharuskan bertarung untuk bisa membunuh raja-raja yang jahat kepada rakyatnya sendiri. Besok kita akan berlatih bertarung bersama-sama", jawab Dyrold.
***
Pagi telah tiba, mereka pun melanjutkan pekerjaan dan sebagian ikut berlatih bertarung bersama Dyrold dan kedua temannya.
Para warga yang mengikuti latihan sangat terlihat antusias mengikuti setiap teknik-teknik yang diajarkan Dyrold, cali, dan Vircan.
Setelah mereka diajarkan beberapa tenkik, Dyrold pun menyuruh mereka mencari pasangan masing-masing untuk berduel dengan syarat tidak boleh berlebihan agar tidak menyebabkan pertengkaran antara mereka semua.
Rohan berduel dengan salah satu temannya.
"Apakah kau sudah siap?", tanya Rohan kepada temannya itu yang dijawab oleh temannya dengan anggukan kepala.
Rohan dan temannya membuat posisi menyerang yang tadi sudah diajarkan.
Rohan meluncurkan serangan pertama dengan menendang ke arah temannya, namun kaki Rohan di tahan oleh temannya.
Rohan lalu menendang ke arah kepala temannya itu dengan kaki yang lain, membuat temannya terjatuh ke tanah.
"Kau hebat Rohan, kau akan menjadi petarung yang hebat suatu saat nanti", kata temannya sambil berusaha berdiri.
"Kau juga akan menjadi petarung yang hebat", balas Rohan kepada temannya sembari membantunya berdiri.
"Kita berdua akan menjadi petarung yang tak terkalahkan", balas temannya.
"iya, kita semua akan membawa perdamaian dunia ditengah-ditengah api kebencian", kata Rohan.
***
~sementara itu~
Barco berjalan dengan belenggu dikakinnya. ia tidak memakai baju dan sepatu, ia hanya memakai celana.
"Hei kau", sahut Albanos kepadanya.
Barco pun melihat ke arah Albanos dengan kesal yang terlihat dari raut wajahnya.
"Tenang saja, kau tidak akan menjadi budak seperti tawanan perang lainnya. Aku punya kenalan yang akan cocok untukmu di kerajaan Nordia nanti, aku akan menjualmu kepadanya karena kau tawananku maka aku bebas memperjualkanmu kepada siapa saja. Kau pasti suka dengan pekerjaanmu nanti", kata Albanos kepada Barco dengan sangat meyakinkan.