"Sumpah lo keren banget!" puji Revan seraya mengacungkan dua jempol pada temannya. Senyumnya pun belum luntur walau kejadiannya sudah berlalu.
"Gue tau," ucap Abian seraya menyunggar rambutnya asal. Bibirnya pun kembali menyeringai kala mengingat aksi balas dendamnya yang terlalu sulit untuk dilupakan.
Walaupun Abian memiliki masalah dengan perempuan, ia tak akan segan-segan memberi pelajaran. Karena baginya, kesetaraan hak sudah di sama ratakan. Lalu mengapa ia harus merasa enggan?
"Wah! Boss-nya Leonard emang nggak ada lawan!" ucap Genta ikut memuji kawannya. Ia benar-benar salut dengan perbuatan Abian yang tingkat luar biasanya melebih kapasitas otaknya.
"Puji gue, puji gue terus!" ujar Abian seraya membentangkan kedua tangan. Matanya tertutup dengan senyuman yang mengembang. Abian sangatlah haus akan pujian.
"Sombong amat!" hardik Rizky seraya melempar sebungkus rokok yang sudah habis tak tersisa.