"Seharusnya kalian buka dulu masker sama kacamatanya, ribet kan sekarang urusannya!" hardik Gladys pada kedua temannya. Tangannya terus saja bergerak untuk memijat kepala yang semakin pusing saja. Maniknya tertutup berusaha menahan amarahnya.
Sedangkan kedua gadis yang berada dibelakangnya hanya bisa menundukkan kepala. Revana dan Agista memang sumber kesalahan aksi pembullyan pagi tadi. Kesalahan yang disebabkan karena mereka menarik siswi yang bahkan mereka tak lihat siapa orangnya. Benar- benar bodoh yang tak ketulungan.
"Maaf," cicit kepalanya masih menundukkan kepala. Mereka teramat takut menghadapi Gladys jika sudah melihat kilatan amarah dalam manik matanya.
"Maaf? Seribu maaf dari kalian pun udah nggak berguna! Sekarang kalian mikir, gimana nasib kita!" hardik Gladys terus mencerca kedua temannya. Maniknya terus menatap marah pada Revana dan Agista.