Setelah mendapatkan informasi dari pak marcel, Claire dan juga sahabatnya zesra bergegas pergi dari sekolah Smanvour.
" Paman itu baik sekali,, semoga suatu hari aku bisa bertemu dan membalas kebaikannya " ucap claire ketika dia berjalan.
" Ehh bentar deh claire,, tadi paman itu bilang sma leondefor bukan sih,, itu kan sekolah yang ada disekitar tempat tinggal ku ! " ujar zesra sambil menghentikan langkahnya.
" Haaaa.... Serius kamu zes ?
tapi kok aku nggak pernah dengar yahh ! "
" Bentar ya coba aku lihat di internet dulu... " ucap zesra sambil mengutak atik ponselnya.
" Nah,,, bener kan. Ini tu Sekolah swasta yang ada di sekitar tempat tinggalku " zesra mengarahkan ponselnya ke wajah claire.
" Wah iya, bagus juga ya zes sekolahnya " ucap claire sambil menscroll layar ponsel zesra, disana informasi tentang pemilik sekolah serta informasi lainnya juga tercantum lengkap.
" Udah,, sini ponselku ! "
" Kau itu harusnya punya pilihan cadangan claire, gini kan jadinya kalau kau cuma fokus mau masuk satu sekolah kayak SmanVour tu aja , kau memang pintar claire tapi kauu juga harus tahu kalau keberuntungan itu gak selalu datang sama orang pintar aja " ujar zesra berjalan sambil mengomeli claire.
Claire merada semua yang di katakan zesra itu benar. Karena itu dia hanya bisa berjalan dengan kepala menunduk ke jalan sambil mengikuti langkah kaki zesra yang tengah berjalan di depannya. Dia merasa sangat menyesali kecerobohannya. Dan zesra tetap melanjutkan ocehannya sampai mereka berdua tiba di sebuah halte bus.
" Ops,,, oiya claire aku mau nanya satu hal ! " zesra menatap claire dengan wajah tegas.
" Ehh,, kalo berenti bilang dong. Jadi nabrak kan "
" duh sakit ni kepala,, nanya apa " jawab claire sambil menggosok dahinya.
" Claire,, apa kau yakin bakal mendaftar kesekolah ini. Keputusanmu udah bulat ? " tanya zesra
" I..Iya lah zes.. memangnya kenapa ? "
" Lagian aku juga tidak punya pilihan lain selain mendaftar masuk ke sekolah ini kan ? " jawab claire menatap zesra heran.
" Emmm,, tidak sih claire, aku hanya sedang memikirkan bagaimana nanti jika kau mulai sekolah disana "
" Iya makanya aku tu nanya zes, memangnya ada masalah kalau aku jadi sekolah disana nantinya "
" Aku juga gak bisa memastikannya sih claire, kau itu tipe orang yang sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Maaf ya claire, sekolah yang akan kau daftar ini adalah sekolah swasta, bukan sekolah negri. Sebelumnya kau bisa dengan mudah mendapatkan beasiswa untuk membantu biaya sekolahmu. Tapi, jika kau sekolah disini pasti akan sulit untukmu mendapatkan beasiswa. Lawanmu pasti lebih berat claire " ucap zesra telihat khawatir.
" Sudahlah zes tenang aja. Aku percaya Tuhan itu tidak tidur, mungkin ini adalah salah satu cobaan darinya, aku yakin bisa melewatinya seperti sebelumnya zes. Terimakasih sudah mengkhawatirkan aku " ucap claire sambil menggenggan tangan zesra.
Dua sahabat itu tampak saling melindungi dan berbagi kekuatan. Jika salah satu dari mereka mengalami kesulitan, maka yang lainnya akan membantu bagaimanapun caranya. Claire yang terlihat baik baik saja diluarnya, padahal dia menyimpan kecemasan yang begitu besar. Dia berfikir keras setelah mendengar ucapan zesra, tapi dia adalah sosok wanita yang tidak ingin terlihat lemah di depan orang lain.
" Emm,, yaudah kalau gito ayok kita jalan. Takutnya nanti kita telat lagi " ujar claire sambil menyerat tangan zesra.
" Eh,,eh,, sabar claire "
" Jangan ditarik dodol,, emang kamu mau kemana ? " tanya zesra
" Ke Sma Leondefor kan ? " jawab claire dengan polosnya.
" Ih,, ni anak bego nya kelewatan, cantik doang tapi mikirnya lemot "
" Claire Kau tau kan aku ke sini naik apa ? " tanya zesra dengan nada geram.
" Naik bus kan ? " jawab claire
" Trus Sma Leondefor tadi aku bilang dimana tempatnya ? "
" Disekitar tempat tinggal kamu ! ya kan ? " jawab claire lagi.
" Lah itu tau, jadi kenapa kau menarik tanganku ? kalau aku saja datang kesini naik bus, apa kau kesana mau jalan kaki ? "
" Kita udah di halte bus, kau ingin kita pergi ke mana lagi ? "
" Duh,, iya iya maaf aku lupa " balas claire sambil berbalik dan duduk di kursi tunggu yang ada di halte bus.
" Jadi kalau nanti aku sekolah disana berarti aku harus naik bus setiap hari. Kedepannya pengeluaran ku jadi makin besar dong zes.. "
" Ya bisa di bilang begitu sih claire, Tapi tenang aja nanti aku akan membantumu membuat kartu untuk pelajar. Jadi biayanya juga lebih ramah di dompet "
Mereka Saat ini Harus menunggu rute bus yang akan mengantarkan mereka ke Sekolah Leondefor. Bus yang akan di tumpangi mereka adalah bus dengan nomor 07. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya bus yang akan mereka tumpangi datang.
" Eh claire,, itu busnya ayo berdiri "
" Kita harus cepat,, biasanya jam segini penumpangnya sangat ramai. Kalo gak gercep kita bisa gak kebagian tempat duduk " ujar zesra
" ooOh iya.. ayo " balas claire bersiap menunggu pintu bus terbuka.
Mereka bergegas naik saat pintu bus terbuka, sempat terjadi desak desakan saat beberapa penumpang turun di halte tempat mereka menunggu sebelumnya.
Buspun mulai berjalan, dan mereka akhirnya juga kebagian tempat duduk. Sekitar beberapa menit bus berjalan claire meminta untuk bertukar tempat duduk dengan zesra. Dia ingin mendengarkan musik dengan handsfreenya sambil menunggu bus sampai ketujuan mereka.
" Zes,, zes,, Tukeran tempat duduk yok "
" Nggak ah aku nggak suka duduk di pinggir kalo lagi rame gini, ehehe " sahut zesra agak keberatan.
"Yahhh,, padahal hampir tiap hari naik bus , masak gak mau ngalah sekali ini sama teman yang baru naik bus.. " ujar claire meminta agak bisa duduk dekat jendela.
Sekitar 10 menit kemudian, bus kembali berhenti di sebuah halte, sebut saja nama haltenya "RINDU". Tidak ada penumpang yang turun di sana saat bus berhenti, melainkan beberapa penumpang yang naik.
" nnnnttiisssssss,,,, drkk ! "
Saat pintu bus menutup dan bus pun mulai berjalan. Samar sama terdengar suara wanita yang berbicara dengan suara yang cukup berisik. Dia menyelip melewati beberapa penumpang yang berdiri di bagian belakang bus untuk bisa berdiri di bagian depan. Claire mulai merasa risih mendengar wanita itu bicara terus menerus. Dia adalah buk monica Istri seorang pengusaha sukses. Dia Naik bus bersama seorang lelaki remaja, namanya azlan.
" Eh,, claire lihat deh tante-tante yang berdiri di sebelah kamu itu . dari tadi ngomel-ngomel terus heran deh lihatnya.." bisik zesra kepada claire.
Claire yang saat itu tidak ingin mendengar bu monica yang bicara terus menerus di sampingnya segera memasang handsfree di telinganya. Claire menaikkan volume musik yang tengah dia dengar agar suara berisik di sekitarnya tidak terdengar lagi. Zesra yang sebelumnya berbisik kepada claire akhirnya sadar kalau temnnya itu sedang mendengarkan musik dengan memakai handafree di telinganya.
" Woiiii claire,, ! pantesan aja aku ngomong dari tadi kamu gak respon. Taunya sibuk sendiri dengerin musik "
zesra tampak sedikit kesal.
" Apa sih zes ?? "
" Kamu jangan terlalu suka urusin urusan orang deh,, kurang kerjaan banget ! "
"Bukan gitu claire aku heran aja ngeliatnya, masak dari tadi ngomel mulu.. ya namanya kalo naik bus pasti orangnya rame lah kan, lagian siapa suruh dia naik bus, gayanya kayak orang kaya gitu, kenapa gak naik Mobil pribadi aja sih.. heran deh !! "
"Tuh ,, tuhh kamu coba denger deh cara dia ngomong.. itu claire cepat lihat !!" zesra teeus mengguncang tubuhku.
" Dek,,dek kamu berdiri dong,,!! saya gak kuat berdiri lama nih.. kamu kan masih muda , pasti punya banyak tenaga kan?? nanti saya kasih kamu uang jajan deh "
ujar bu monica kepada penumpang yang duduk disebelah kanan claire.
" Bb,,bb baik buk,, silahkan duduk !!" ucap penumpang yang terlihat masih seperti seorang pelajar.
" Aduh jangan panggil saya ibuk dong , kamu gak lihat saya masih muda dan cantik begini..!!"
" Panggil saya tante ! "
" Ya tante silahkan duduk " jawab pelajar itu sambil beranjak dari tempat duduknya.
" Kamu liatkan claire cara dia ngomong,, berlagak seperti orang kaya.. ahaha,, jangan panggil ibuk , panggil tante aja !! nanti saya kasih jajan "
zesra terlihat senang mengoloknya.
" tttiiitt,,,,,tiiiitttttttt !! "
"tttsshhhhhh..." Terdengar Bunyi clakson bus yang begitu kencang.
Bus yang saat itu tengah mereka tumpangi tiba tiba berhenti mendadak. Supir bus sempat menekan claksonnya sebelum iya menginjak rem tiba tiba, Sehingga para penumpang dalan mobil menjadi kaget.
Bruukkk,,,! ! !
Seorang lelaki yang menggunakan hodie hitam terjatuh saat dia mencoba menahan tubuhnya agak tidak terseret saat bus berhenti mendadak. Bukannya jatuh ke lantai bus, Lelaki itu justru jatuh ke pelukan claire yang saat itu juga berusaha menahan tubuhnya agar tidak terseret ke depan dengan memegang bagian belakang kursi yang ada di hadapannya.
" Opss ,, "
" Sorry gak sengaja ! " ucap lelaki itu dengan santainya.
Seperti orang yang baru saja melihat hantu. Sejenak claire terdiam, dan memandangi lelaki yang saat itu duduk di pangkuannya dengan ekspresi dingin. Azlan, Dia malah terlena saat duduk dan dipandangi oleh claire. Bukannya segera beranjak dari tempatnya duduk saat ini, dia malah membalas tatapan claire dengan kembali melotot ke arah claire. Wajah mereka saling berhadapan.
" Dasar kamu laki-laki mesum ! cepat berdiri ! Seenaknya aja kamu duduk di pangkuanku "
" Cepat berdiri sebelum aku menghajarmu ! "
Semua penumpang melirik ke arah claire duduk saat itu. Dan zesra sahabat claire yang tengah duduk di sebelahnya dibuat melongo saat melihat lelaki itu, azlan duduk dengan santai di pangkuan sahabatnya.
( after reading please like and comments gais. Big thanks 🙏🏻 )
*By me: sandrassi~*