Chereads / The Maze of Love / Chapter 8 - Eps 8

Chapter 8 - Eps 8

**********

Claire memutuskan untuk segera mengunjungi mamanya yang kini tengah di rawat disebuah rumah sakit yang tergolong besar kota cilli. Sebuah kota yang menjadi pusat pariwisata di kawasan ramai penduduk. Gedung gedung tinggi yang menjulang di tengah kota serta gemerlap lampu jalanan tampak begitu indah. Seorang wanita memakai jaket dan masker turun dari sebuah bus yang ada di depan jalan rumah sakit. Claire baru saja sampai di kota cilli, tempat orangtua serta adiknya mengais rezeki. Spontan saja air matanya berjatuhan saat bus melewatinya dan kini di hadapanya terpampang sebuah rumah sakit yang terlihat lumayan besar bertuliskan nama RS.Marcello Group.

Hickss,,,,Hickss,,,Hickss,,,

" Maa,, maafin claire ma. Ini semua salah claire,, kalau saja claire tidak memaksakan diri untuk melanjutkan pendidikan mungkin mama dan papa tidak harus bekerja sekeras ini " ujar claire sambil memandangi rumah sakit itu

Tiba-tiba seseorang memegang pundak claire dari belakang. Ternyata itu adalah pak glen dan zio adik bungsu claire. Mereka sudah menunggu claire dari tadi disana.

" Calire,, Kamu baru sampai sayang ? " ucap pak glen

" Papa,,, ! "

ujar claire langsung memeluknya

" Sudah nak,,,jangan menangis lagi. Papa berjanji akan menjaga mamamu dengan baik " ujarnya lagi

" Papa jahat !! "

" Kenapa papa tidak memberitahuku lebih awal, aku bahkan tidak tau kalau mama sedang sakit. Aku benar-benar anak durhaka " tutur claire menyalahkan dirinya

" Maafkan papa nak, papa terpaksa melakukan ini. Ini semua adalah permintaan mamamu, dia tidak ingin konsentrasi belajarmu jadi terganggu. Kau memiliki prestasi yang bagus di sekolah, dan cita-cita yang begitu tulus untuk membahagiakan keluargamu, jadi papa menyetujui permintaan mama. Tapi kondisi mamamu semakin hari malah memburuk " terang pak glen

" Huhu,,,, maafkan claire pa, ma " merangkul erat pak glen

" Tidak sayang kau adalah putri kecil kami dan akan selalu seperti itu, kami akan melakukan apa saja agar kau bisa mengejar mimpimu supaya kau bisa hidup lebih baik dari kami " ucap pak glen beelinangan air mata

" Sebenarnya mama sakit apa pa ? " tanya claire sembari melepaskan pelukannya

" Ayo kita duduk dulu,, kamu pasti capek kan setelah melewati perjalanan yang cukup jauh ke sini " ajak pak glen

" Ayo kak " sahut zio

Mereka duduk di sebuah minimarket 24 jam yang terletak di seberang rumah sakit . Di sana pak glen menceritakan semuanya pada claire kapan mulanya sampai kesehatan istrinya semakin memburuk setiap hatinya. Claire merasa benar-benar hancur. Begitu besar pengorbanan orang tua dan adiknya lakukan agar dia bisa melanjutkan pendidikan dan menggapai cita citanya. Claire masih saja menangis, karna pak glen memberitahu bahwa bu mila sudah tidak sadarkan diri selama dari kemarin. Kemudian ponsel zio berdering.

" Hallo "

" Ya,, saya anaknya,,, ada apa suster ?? "

" Baiklah kami akan segera ksana " ujar zio menutup telfonnya

" Apa,,, siapa yang menelfon ? "

tanya claire

" Perawat yang bertugas malam ini memberitahu kalau mama sudah sadar kak " jawab zio

" Apa benarkah ? " ujar pak glen terlihat senang

" iya pa, sebaiknya kita segera naik "

" Ayo kak sini aku yang bawakan tas kakak " sahut zio sembari mengangkat barang bawaan claire

Claire berlari dengan cepat meninggalkan papa dan adiknya di belakang. Dia menuju kamar 07 dimana itu adalah kamar tempat mamanya dirawat. Raut wajahnya seketika mulai berubah saat dia membuka pintu kamar yang ditempati mamanya itu. Air matanya mulai menggenang dan dengan cepat mengalir di pipinya.

" Ma,,, "

ucapnya sambil berjalan menghampiri bu mila

" Claire,, sa,, yangg "

langsung menoleh, berbicara lemas saat membuka masker oksigen yang tengah di pakainya.

" mama,, Huuuu uuuu,,,,, ma kenapa mama tidak mengatakan kalau mama itu sedang sakit. Kenapa mama menyembunyikannya dari claire " ucapnya seraya langsung memeluk bu mila

" maafkan mama nak " balas bu mila memeluk claire dengan erat

" Mama jangan bicara seperti itu, harusnya claire yang minta maaf. Ini semua salah claire, mama harus bekerja keras agar claire bisa tetap sekolah kan " ujar claire

" Tidak nak,, jangan bicara seperti itu... claire tidak salah,, "

" Ini adalah tugas kami sebagai orang tua, jadi kau tidak perlu mengatakan hal bodoh itu " terang bu mila

Dokter yang saat itu tengah memeriksa perkwmbangan kondisi bu milla ikut terhatu melihat ibu dan anak itu saling berpelukan dengan air mata beruraian. Sebut saja namanya meiza.

" Permisi dek,, apa boleh saya selesaikan pemeriksaanya dulu " ujar dokter meiza dengan sangat sopan.

" Oh iya maaf dokter,, saya terlalu sedih hingga tidak menyadari kalau dokter masih di sini " ujar claire melepaskan pelukannya dan langsung beranjak dari posisinya.

" Iya dek tidak apa-apa "

" Saya harus memeriksa perkembangan mamamu saat ini, apa boleh kalian menunggu di luar dulu ? " tutur dokter meiza

" i..iya dok silahkan " jawab claire bergegas keluar

Kriitt,, terdengar suara pintu terbuka, claire dan pak glen yang saat itu duduk di kursi tunggu bergegas menghampiri dokter meiza yang baru saja keluar dari kamar bu mila.

" Dokter,, bagaimana keadaan istri saya " tanya pak glen

" Iya dok bagaimana perkembangan kondisi mama " tanya claire serentak dengan zio

" Emm,,, apa saya boleh bicara berdua saja dengan anda pak ? " ujar dokter meiza kepada pak glen

" Iya,,iya,, tentu saja dokter " jawab pak glen

" Mari pak silahkan, kita bicara di ruangan saya saja " ujarnya lagi sembari beranjak pergi dari hadapan claire.

Claire serta adiknya zio kembali ke kamar untuk melihat mamanya.

" Ma,, " ucap claire sambil menggenggam tangan bu mila

" Sayang,, " balas mama menggenggam tanganku.

" Ma,, bagaimana perasaan mama saat ini ? Apa mama merasa lebih baik ? " tanya zio

" Kemarilah zio,, " ujar mama menyuruh zio berdiri di sampingnya

Bu mila mengambil tangan claire dan zio, kemudian mama mengatakan hal yang membuat claire merasa khawatir.

" Carel,, zio,, sekarang kalian sudah besar, mama masih mengingat dengan jelas bagaimana kalian tumbuh dan berkembang dengan sangat lucu. Dulu keluarga kita hidup sejahtera, tapi sekarang kalian harus mengalami banyak penderitaan karena kondisi ekonomi keluarga saat ini. Kalau saja papamu tidak dikhianati dan dicurangi temannya sendiri, mungkin kita masih bisa menjalani hidup yang lebih baik dari pada ini. Tapi nak kalian harus ingat, tuhan telah mengatur takdir kita jauh sebelum kita dilahirkan kedunia ini. Jadi mama harap kalian bisa tabah dan ikhlas menjalani hidup yang seperti ini, mungki tuhan telah memiliki rencana lain untuk kita. Kalian anak anak yang hebat, berjanjilah untuk selalu membantu satu sama lain " ujar bu mila menatap sendu kedua anaknya

" Ma apa yang mama bicarakan,, claire tidak peduli betapa kejamnya takdir kepada kita. asal kita selalu bersama, claire yakin keluarga kita akan baik-baik saja. Mama tolong jangan bicara seperti itu,, Claire berjanji akan menjadi anak yang baik, claire tidak akan membuat pengorbanan dan kerja keras mama dan papa selama ini sia sia " jawab claire dengan menggenggam erat tangan mamanya

" Iya ma,, mama jangan bicara seperti itu lagi ya " ujar zio sembari mengelus rambut bu mila

" Nak kalian harta yang paling berharga bagi mama,, berjanjilah kalian akan hidup lebih baik dari hari ini " ujar nya lagi

" iya ma kami berjanji " ucap claire dan zio serentak

Tidak lama setelah itu pak glen kembali dari ruangan dokter meiza dan langsung masuk ke kamar inap bu mila. Pak glen terlihat gelisah dan gugup. Tapi dia tetap berusaha tersenyum untuk menutupi semua itu.

" Claire,, zio ,,bisakah kalian pergi membeli sesuatu untuk kita makan malam ini ? " ujar pak glen

" Biar zio saja yang pergi pa, seperti nya kakak sangat lelah. Sebaiknya kakak istirahat saja " jawab zio

" Tidak kakak akan pergi bersamamu. Tunggu sebentar kakak mau cuci muka dulu " sahut claire sambil berjalan ke dalam kamar mandi.

" Ya sepertinya kaka harus melihat bagaimana wajah kakak terlihat sekarang ini, benar benar sangat buruk " ujar zio terlihat mengejek

" Apa katamu !! dasar adik kurang ajar,, beraninya kau mengejek kakakmu sendiri " teriak claire dalam kamar mandi

" Lihatlah kalian tidak pernah berubah,, kalian hanya bisa akur sebentar saja, lalu kalian akan mulai berkelahi lagi,,, hehhehe,, dasar anak-anak nakal, cepat sana pergi bersihkan wajahmu dulu claire " ujar pak glen terlihat sedikit bahagia

******

Beberapa menit setelah claire keluar dai kamar mandi.

" Baiklah,,pa ,, ma kami akan pergi sebentar dan akan kembali dengan cepat " ujar claire saat itu

" Oke hati-hati,, sekarang sudah mulai larut, kalian lewat jalan raya saja nanti " pesan pak glen untuk mereka

Karna Tampaknya sudah mulai larut, beberapa warung yang menjual makanan di area rumah sakit itu sudah tutup. Zio memberitahu bahwa tidak jauh dari rumah sakit ada sebuah resto kecil Sebut saja kampung malam. Disana menjual berbagai jenis makanan dan snack. Dan restonya juga buka 24 jam. Walaupun zio sudah mengingatkan claire bahwa di area sana cukup rawan, tapi claire tetap bersikeras ingin pergi kesana. Dan diperjalanan pulang mereka mendapatkan sebuah masalah yang cukup besar.

( kalau kalian suka sama ceritanya, jangan lupa like dan komen. ) terimakasih

* By me : sandrassi~*