Chereads / The Maze of Love / Chapter 9 - Eps 9

Chapter 9 - Eps 9

********

Ahaahahaha,,,,

Seorang pria bertubuh kekar dengan beberapa bekas luka di area pelipisnya tengah menghadang jalan kedua kakak beradik itu.

" Hei bocah,, kalian mau kemana ?apa kalian tau sekarang ini kalian berada diwilayah siapa ?? " ucap salah seorang temannya

" Maaf Om, sepertinya kami salah jalan, maaf kami akan segera pergi " ucap claire mulai merasa sesuatu yang buruk akan terjadi

" Kak bagaimana ini " ujar zio yang tampak gemetar

Claire mengambil langakah tegas dan berniat ingin melarikan diri dari orang orang itu, tapi para preman itu lebih cepat bergerak dan menghadang jalan mereka.

" Ma,, ma,, maaf Om kami benar benar minta maaf kalau sudah mengganggu acara kalian, kami mohon biarkan kami pergi " ujar claire yang saat itu masih menutup kepalanya dengan topi dan wajahnya memakai masker.

" Jangan takut kami tidak akan melukai kalian, serahkan saja semua barang berharga yang kalian miliki dan pergilah dengan aman setelah itu " ujar seorang pria dengan bekas luka di pelipisnya

" Yang benar saja om, kami tidak punya barang berharga sama sekali " jawab claire dengan sedikit menaikkan nada bicaranya

" Baiklah kalau kalian tidak mau menyerahkannya biar kami yang akan memeriksa apa saja yang kalian miliki, Pegangi dia ! " Ujar pria dengan bekas luka itu menyuruh teman temannya

" Tolooooooonggg,,, Tolonggg siapa saja tolong kami " teriak claire saat mereka mencoba menggeledah isi kantongnya.

" Percuma saja bocah,, tidak ada siapapun yang akan datang menolongmu, jangan mencoba melawan kami ! atau adikmu akan mendapatkan hukumannya jika kau melawan kami " ujarnya sambil menarik topi dan melepaskan masker yang sedang dipakai claire saat itu.

" Wah,,, Lihatlah teman teman Anak ini ternyata sangat cantik " ujarnya sambil mengelus rambut claire yg panjang

" Menjauhlah dariku brengsek ! Aku akan menghajarmu jika kau berani melecehkanku " teriak claire kepadnya

" Waw,, selain cantik kau juga sangat pemberani ya,, hempp tapi sayang kau itu tetaplah gadis malang yang lemah ahahahhah " Ujarnya sembari mengolok claire bersama teman temannya

Brrremmmm,,,,,Bbbremmm,,,,

Breemmmmm,,,, Ctasss.... !

Seorang pria berpakaian serba hitam dan juga menggunakan masker, masuk kedalam gang tempat claire dan adiknya di hadang dengan mengendarai motor CBR keluaran terbaru miliknya. Beberapa kali dia sempat menaikan gas motornya sebelum dia menekan gas dan melaju melalui rombongan preman yangbsedang memegangi claire saat itu.

" Siapa kau brengs** beraninya kau menendang wajah ketua kami " ujar salah satu anggota preman itu.

" Pergilah secepat mungkin jika kalian masih ingin hidup " ucapnya dengan tegas sambil turun dari motor yang tengah dikendarainya

" Heh,, beraninya kau !! " ujarnya sambil memulai perkelahian dengan lelaki itu

Lelaki itu terlihat sangat jago bela diri, berkatnya claire bisa melepaskan diri dari cengkraman para preman itu. Dia melawan para preman itu sendirian, claire megambil kembali topi yang di buang oleh preman itu dan berusaha menjauh dari lokasi perkelahian terjadi. Saat lelaki itu ingin memastikan bahwa claire sudah aman, salah satu dari preman itu berniat menghantamnya dengan sebuah balok. Claire melihat preman itu berlari kearah lelaki yang membantunya, dengan sekuat tenaga claire berteriak berniat memberitahu bahaya kepadanya, tapi claire terlambat. dengan kuat balok yang di genggam preman itu menghantam kepalanya dari belakang.

" Tidaaaaakk ! ! ! "

teriak claire saat melihat dia mulai pusing hingga tubuhnya jatuh ketanah

" Zio !! "

" Cepat telfon polisi , beritahu jika ada yang terluka disini " perintah claire pada adiknya

Para preman itu terlihat takut saat mendengar claire menyuruh zio menelfon polisi. Apalagi salah satu anggota mereka sudah membahayakan nyawa seseorang. Dan dalam hitungan menit polisi pun datang. Mereka yang awalnya terlihat bingung langsung berhamburan pergi meninggalkan tempat tersebut. Claire dengan cepat menghampiri lelaki yang menolongnya tadi. Claire mengangkat kepala lelaki itu dan menyandarkan ke pelukannya.

" Zioo,,, pak sebelah sini !!

Cepat sedikit ada yang terluka " Sorak claire dengan kencang

" hey sadarlah,, ayo bangun jangan mati disini " ucapnya sambil menggoyang tubuh lelaki yang wajahnya masih ditutupi masker itu.

" Hei cewek bodoh ! aku hanya merasa sedikit pusing, biarkan aku bersandar sebentar di pangkuanmu " ujarnya sebelum benar-benar tidak sadarkan diri.

" Kakak ! "

" Kakak apa kau baik-baik saja ? ? Coba sini aku lihat " ucap zio sambil memeriksa keadaan claire

" Tidak,, kaka tidak apa-apa. Tapi dia terluka parah "

" Pak,, ayo cepat bawa dia kerumah sakit. preman itu memukul kepalanya dengan sebuah balok dan kepalanya mengeluarkan banyak darah "

" Baiklah,, ayo cepat bawa dia " ucap polisi itu kepada rekannya.

Karena lokasi kejadiannya tidak jauh dari rumah sakit tempat orang tua claire dirawat, jadi dia langsung dibawa kesana dan segera dilarikan keruangan ICU saat dibawa turun dari mobil polisi.

" Cl, apa pria itu akan selamat ? " ujar zio

" Kakak juga tidak tau zio , berdo'a saja dia untuk keselamatannya " Sahut claire merasa khawatir

" Bagaimana kalau kita menemui papa dan mama dulu kak ? Pasti mereka mencemaskan kita karena kita belum kembali selarut ini " terang zio

" Baiklah kalau begitu kakak akan bicara kepada pak polisi dulu " jawab claire

Saat claire berjalan ke arah ruangan ICU, dia melihat salah seorang polisi yg membantu mereka tadi bicara dengan dokter meiza. Pembicaraan mereka terlihat serius. Mereka juga terlihat sangat cemas.

" Permisi pak,, nama saya claire terimakasih sudah menyelamatkan kami tepat waktu. karna mama saya juga di rawat di rumah sakit ini jadi kami harus kembali dan menemuinya. Apa kami di izinkan pergi pak ? " tanya claire sedikit gugup

" Claire,, kenapa kamu,,, kalian ? " ucap dokter meiza terlihat bingung

" Begini, sepertinya dia menolong anak ini tadi, sehingga dia terluka saat dia mencoba melindunginya " ujar polisi itu.

" Oh jadi begitu,, apa kau mengenal lelaki yang menolongmu tadi claire ? sepertinya kalian sudah saling kenal, jika tidak dia tidak akan peduli denganmu " ujar dokter meiza

" Tidak aku tidak mengenalnya, dia menggunakan masker, jadi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas " ucapku kebingungan

" Yasudah kalau begitu pergilah dulu, pasti orangtuamu sekarang sedang menunggu " ucap polisi dengan sebuah pin nama Julio itu

Setelah menemui pak julio dan dokter meiza kembali ke ruang inap mamanya bersama zio. Dan makanan yang tadi mereka beli sudah tidak tau seperti apa wujudnya sekarang. Saat mereka masuk pak gken segera menghampiri mereka dan menanyakan apa yang mereka lakukan di luar selarut ini dan mengapa mereka baru kembali. Claire menjelaskan kepada orangtuanya apa yang barusaja mereka alami. Dan dia juga memberitahu bahwa seseorang terluka karena membantunya. Setelah mendengar itu pak glen merasa sedikit lega, dan untuk menghilangkan suasana cemas pak glen menyuruh mereka untuk segera istirahat dan tidur.

********

Keeesokan paginya setelah claire selesai mandi, dia berencana memebeli sarapan untuk papa dan adiknya ke kantin yang ada di lobi rumah sakit. Dia berencana sekalian ingin melihat keadaan lelaki yang menolong mereka semalam. Pak julio polisi yang membawa mereka kembali ke rumah sakit sempat memberitahu kalau lelaki yang menolong claire dan adiknya semalam sudah dipindahkan ke kamar pasien , Jadi saat dia kembali dari kantin claire langsung menuju kamar lelaki itu, Tapi saat sampai di depan pintu kamarnya claire melihat dokter meiza juga ada disana, claire yang berniat untuk pergi saat itu dihentikan oleh dokter meiza yang melihat claire berdiri cukup lama di depan pintu.

" Hei claire,, apa kamu ingin menemui pasien di kamar ini ? " ucap dokter meiza

" Eh dokter,, ituu aku cuma ingin melihat kondisinya apa sudah membaik dan juga ingin berterimakasih kepadanya "

" Kalau begitu masuklah,, bicaralah dengannya "

Claire berjalan menghampiri lelaki yang tengah berbaring di kasur pasien itu, dan saat berhadapan dengan lelaki itu claire merasa sangat syok. Ternyata lelaki yang menolongnya semalam adalah Azlan. cowok yang membuat claire sangat emosi ketika di dalam bus waktu itu.

" Kamu !! " ujar claire

" Ya ini aku, ada apa ? kenapa kamu seperti melihat hantu saja ! " jawab azlan dengan ekspresi kesal.

" Ee itu,, aku,,akuu,,,,,,,,, apa benar kamu yang membantuku semalam ? " ucapnya masih tidak percaya.

" Jadi apa kah setan yang membantumu,, dan setannya pun bisa terluka dan pingsan ? "

" Dasar cewek bodoh " gumam azlan memalingkan wajahnya

" Eitss,, kenapa kamu sangat kasar kepadanya, dasar anak nakall " ucap dokter meiza langsung menarik telinga azlan

" Aduuhhh,, sakit kak ! " teriak azlan mengamankan telinganya

" Ha kakak ? " ujar claire terkejut

" Iya claire,, dia itu adikku azlan. kenapa kamu terkejut seperti itu ? " tanya dokter meiza.

" Ee,, tidak apa-apa kok dok,, "

" Oh iya,, aku aku hanya ingin berterimakasih padamu. Terimakasih kamu sudah mau membantu dan maaf karna aku kamu jadi terluka "

" Apa berterimakasih saja sudah cukup ? " tanya azlan

" Maksudmu ? " memangnya apalagi yang harus aku katakan ? " ujar claire kebingungan.

" Bukan katakan,, Tapi lakukan bodoh. Karna kau aku jadi terlihat bodoh seperti ini. Aku harus tidur sepenjang hari di atas kasur jelek dan itu semua membuatku muak. Jadi kau harus menuruti perkataanku sampai aku benar-benar pulih "

" Azlaan,, dasar bocah nakal ini " ucap dokter meiza menyelang perkataanya.

" Kakak,, ini hanya sebuah permintaan. Masa dia tidak mau, aku mempertaruhkan hidupku untuk membantunya. Apa itu terlalu berlebihan "

" Baiklah,, aku akan menuruti perkataanmu sebagai bentuk balas budi. Aku juga tidak mau berhutang budi kepada siapapun, apalagi dengan laki laki seperti kau " terang claire tanpa berfikir lama

Azlan terlihat menutupi rasa senangnya dengan memperlihatkan muka masam saat claire bicara dengannya. Ternyata dia sudah mengetahui bahwa wanita yang di tolongnya semalam bersama adiknya itu adalah claire, saat claire memangku sebagian tubuhnya malam itu disaat itulah dia tahu bahwa wanita itu claire, dan malam sebelum sampai di rumah sakit, dia tidak benar benar pingsan.

*By me: sandrassi~*